Rahasia di Balik Senyuman

Bismillah

Berdasarkan jenisnya, komunikasi ada dua macam. Komunikasi verbal serta komunikasi non verbal. Komunikasi verbal bisa dilakukan dengan lisan maupun tulisan. Sedangkan gerak tubuh, mimik, dan senyuman merupakan contoh komunikasi non verbal.

Kita tersenyum pasti punya alasan. Ada yang tersenyum karena bahagia, ada yang tersenyum untuk mengejek, ada yang tersenyum untuk meminta pertolongan, dan sebagainya dan seterusnya. Singkatnya: dalam sebuah senyuman, bisa tersembunyi bermacam makna.

Senyum J kepada K, senyum yg seolah ngece (Men in Black 3)

Dalam bukunya yang super “ajaib”, yang berjudul Been There Done That Got The T-Shirt (BTDT GTTS), mbak Risyiana Muthia kurang lebih menyatakan bahwa: kita harus mempelajari bagaimana cara tersenyum yang baik dan benar, agar kita memperoleh keuntungan maksimal dari senyum tersebut.

“Smiling is a skill that could, if engineered and managed carefully, change the course of your life.” –Tyra Banks

Tyra Banks, sang supermodel Amerika Serikat yang telah mempopulerkan istilah smize, “Smiling with your eyes”, dalam sebuah video wawancaranya dengan Times, mengajari kita beberapa jenis senyuman dasar. Video ini dapat sobat saksikan melalui you tube (ini alamatnya).

Dan berikut ini adalah contoh beberapa macam pesan di balik senyuman, yang aku kulik dari beberapa sumber. Cekidot ya:

1. Senyum tulus

Senyum ini selalu disertai dengan sorot mata yang berbinar-binar. Efek emosi yang ditimbulkan ketika kita melihat orang yang tersenyum secara tulus adalah adanya perasaan senang, nyaman, dan simpati. Kata mbak Risyiana, senyuman jenis ini ampuh dipakai untuk memuji seseorang, merayu, dan berterimakasih.

Senyum Sukkie yang menawan, setuju?

Lawan dari senyum tulus adalah senyum palsu. Teman-teman tahu nggak, perbedaan antara senyum tulus dengan senyum palsu? Dalam sebuah senyuman yang tulus, mata akan ikut tersenyum; sedangkan dalam sebuah senyum palsu, bibir memang terlihat melengkung layaknya orang yang lagi tersenyum, tapi matanya tidak ikut tersenyum. Contohnya cin? Lihat di bawah.

Contoh senyum palsu

Oia, kawan sekalian apakah pernah melihat foto seseorang, yang terlihat seperti tersenyum? Coba perhatikan mata mereka, karena ekspresi mata inilah yang menentukan apakah senyum tadi tulus atau palsu.

Senyum palsu yang dicontohkan oleh Tyra Banks

Nah, bagi kalian yang merasa masih awam bagaimana cara membedakan senyum tulus dengan senyum palsu, bisa belajar lebih lanjut di video singkat berikut ini (klik aja).

Berapa skormu? Aku bisa benar ketiga tebakan lho. Sudah masuk katagori expert belum ya? :v

2. Senyum “I know something you don’t know”

Efek emosi yang ditimbulkan pada target: penasaran, paranoid, geregetan.

Kalo contoh yang disebutin dalam bukunya mbak Risyiana sih, aktris yang sering terlihat melakukan senyuman ini adalah Angelina Jolie.

- Knowing what mr. Bush?

+ Rahasia donk

Pokoknya I know something, hihihi

3. Senyum “Pleeeeeaseeeeeeeeeeee....”

Efek emosi yang ditimbulkan pada target: iba, tidak tega, dan apologis

Ampuh dipakai untuk: membujuk seseorang, meminta maaf, meminta seseorang melakukan sesuatu yang tidak biasanya ia lakukan.

Say it: “Pleaseeeeee....” sambil mata berkaca-kaca. Siapa yang bakal nggak iba?

Melas tenan rek...

4. Senyum ancaman

Efek emosi yang ditimbulkan pada target: terintimidasi, takut.

Ampuh dipakai untuk: menunjukkan kekuasaan.

Sepertinya senyuman jenis ini lebih dikenal dengan nama ‘seringai’.

I don't often smiling to another person, but when I do... I am smirking. :v

Amy Lee menyeringai

Kalo dari gambar di atas, senyumnya terlihat benar-benar seperti sebuah ancaman.

5. Senyum marah

Senyum jenis ini penjelasan lebih lanjutnya bisa sobat simak dari video wawancaranya Tyra Banks. Aku males ngetik. #keplak pakai smartphone 

Ininih ekspresi Angry smile nya sang super model. Apa yang membuat senyumannya menunjukkan sebuah kemarahan? Her eyebrows i guess. Tapi kug menurutku, senyum di atas lebih mirip kepada jenis smirk ya? Jangan-jangan memang smirk itu sama dengan angry smile? Mbuhlah.

Gugling dengan keyword Angry smile, dapat nemu foto di atas. Nah, kalo si mbak di atas memang kelihatan banget sedang gemes menahan anyel. 

*****

Smile: a mood booster?

"The most popular advice when you are sad is to smile. Sometimes you are just being sceptical. But before you get mad, try to smile and enjoy the small facts behind a smile. Forcing a smile actualy can boost your mood and relieve stress."

enha said: no, it is not true! Coba aja deh, senyum cuma dengan melengkungkan bibir (senyum terpaksa yang dibuat-buat -seperti yang sudah disebut pada poin pertama), alias senyum palsu. Lakukan berulang-ulang. Itu hanya akan membuat muka cepat lelah. Yang lebih baik adalah dengan melakukan senyum tulus, atau, berlatihlah how to smize –smiling with your eyes. Smize lebih menyenangkan daripada melakukan senyum palsu. Coba deh.

Ini lho, yang namanya SMIZE

"When you smile, your body release endorphins, a chemical inside your body that induce happiness. This endorphins also release when you eat dark chocolate." enha said: Thanks God, aku bisa smize. Kalo enggak, mungkin aku bakalan sering stress, karena pada dasarnya tidak terlalu suka makan caklet, eh... coklat.

Lanjut lagi ke jenis senyuman lainnya...

6. Senyum Pedo

Senyum pedo –katanya- yang punya anak kecil, adik kecil, atau kenalan anak-anak lainnya, waspadalah dengan senyum jenis ini... waspadalah... waspadalah...

7. Senyum Ngeres

Senyum ngeres. Ciri-ciri: tersenyum sambil membayangkan yang tidak-tidak (bisa ditebak dari arah mata yang memandang ke atas), dan terkadang juga disertai oleh air liur yang menetes di sudut bibir.

Kalo senyum si Tobey ini masuk senyum apa hayo? Senyum ngeres? Sepertinya sih masuk kategori senyum usil.

8. Senyum Rayuan

Senyum rayuan: termasuk dalam kategori senyum tulus. Yang membedakan, senyum ini lebih ampuh jika disertai dengan kedipan mata.

Amfun nih senyumannya mendiang Ledger memang melegenda. Senyumnya benar-benar nyetrum. Eeeaaaaa...

9. Senyum Awkward

Senyum awkward: senyum spontan ketika baru saja melakukan suatu kebodohan. Dan tidak tahu harus melakukan apa untuk memperbaiki keadaan. Aku cukup sering melakukan senyum ini. -_-

Ya ngono kuwi lah ibarate

Senyum itu bisa menular!

"Think of smile as an excercise. When smiling, people tend to use up to 53 muscles in face.

"A simple smile only take 5 muscles. And smiling is easier than frowning which need at least 11 facial muscles. Smile are contagious. When someone see another people smile, their muscles automatically will twitched into smiles.

"Smile is a universal sign of happiness. Even baby are born with the ability to smile. Newborn can smile during their sleep eventhough they never learn how to do it. Since smile is more attractive than any makeup, smiles can also help you to increase your career. Smiling person is considered to be more sociable and confidence."

“Every little smile can touch someone's heart...
May you find hundred of reasons to smile today...
And maybe you are someone's reason to smile today...
So... S M I L E ! ! ! ”
-Faris-

Apa kata Faris sepertinya benar. Dua kali aku bereksperimen: ketika lagi jalan kaki, dalam keadaan sekitar yang sepi, aku tersenyum pada orang asing. Subjeknya berbeda, tapi keduanya sama-sama merupakan ibu-ibu (wanita paruh baya). Dan apa yang kemudian terjadi sodara-sodara? Senyumku nyetrum! Kedua ibu tersebut tidak hanya tersenyum, tapi malah jadi duluan menyapa. Padahal nggak kenal blas. XD

So... jangan pelit, bagi senyumnya donk. :D

Tapi, ada tapinya nih, jangan kebanyakan senyum-senyum sendiri, karena bisa berakibat yang tidak-tidak. Serta jangan kebanyakan bagi-bagi senyuman pada lawan jenis, nanti malah dikira tukang tepe-tepe dan ujung-ujungnya malah dikira tukang PHP. :v

Ahemm...

Udah ya, tentang jenis senyum lainnya, silakan cari sendiri. Soalnya aku belum semahir Tyra Banks yang bisa melakukan 275 jenis senyuman. Jadi, sampai jumpa di tulisan iseng berikutnyah.

Have a nice day and don't forget to SMILE! Bye bye.

Referensi:

• Risyiana Muthia. 2012. Been There Done That Got The T-Shirt. Cetakan ketiga. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
• Wardah lifestyle journal