tag:blogger.com,1999:blog-6211944304485533662024-03-19T19:53:28.001+07:00Enha's NoteTempat ku berbagi sesuatuenhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.comBlogger127125tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-20872745816130394652022-08-30T12:11:00.001+07:002022-08-30T12:11:26.481+07:00Berburu Soulmate (???) <p> Bismillah... </p><p>Sudah sejak pertengahan bulan Mei kemaren, aku nyoba instal aplikasi <i>chatting</i> yang kayaknya khusus untuk para Muslim. Aplikasi ini mendapat peringkat 9 di kategori aplikasi kencan. Awalnya aku iseng aja sih, pengen nyoba hal baru yang tampaknya menyenangkan: memperluas <i>circle</i>, dan ya... kali aja bisa menambah pengalaman dalam hal berbau <i>uwu</i> bagi fakir asmara macam aku. Syukur-syukur bisa nemu <i>soulmate</i> kek orang-orang normal pada umumnya. Wkwk. </p><p>Tapi ternyata, akun bodong di aplikasi ini lumayan banyak lho. Biasanya sih mereka <i>cosplay</i> memakai seragam isilop atau seragam tent4r4. Selain <i>cosplay</i>, ada pula yang fotonya editan asal tempel. Bagi yang awam dengan software grafis, pasti juga bisa tertipu sih. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBcsM4vfsztHyF7ZyAHfcK59tDCTFrRAarP9LN31jFduue42qU9KjX1HxQchVAn615-vIw572xThADTK6yGJFepdLS2p943TtRckLyNLcwGAINmiY1piLg-gxXJJvYp2XEixfo3ojpBgVsvW0_NJCc6VKrPSDyfhEtzkXfI6N5HIGg6GL2-bckRAd1Ow/s1148/IMG_20220830_112707.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1148" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBcsM4vfsztHyF7ZyAHfcK59tDCTFrRAarP9LN31jFduue42qU9KjX1HxQchVAn615-vIw572xThADTK6yGJFepdLS2p943TtRckLyNLcwGAINmiY1piLg-gxXJJvYp2XEixfo3ojpBgVsvW0_NJCc6VKrPSDyfhEtzkXfI6N5HIGg6GL2-bckRAd1Ow/s320/IMG_20220830_112707.jpg" width="301" /></a></div><p>Karena penggunanya lumayan buanyak, aku hanya memilah orang-orang yang menyukai profilku saja. Yang fotonya editan, <i>cosplay</i> isilop dan tent4ra, ataupun fotonya memancarakan aura negatif, langsung aku skip, sambil mengucap <i>gomenasai</i> di dalam hati. Selain dari yang aku eliminasi itu, profil mereka aku <i>keep</i> deh buat dipilih lagi. Memilihnya pun berdasar aura dari foto yang dia pajang. Yang seakan memancarkan aura <i>'Pick</i> <i>me please'</i> kek pas pemilihan kartu <i>deck</i> pembacaan tarot gitu, langsung aku klik balik buat <i>match</i> jadi teman ngobrol. Absurd? Memang gw sejak dulu absurd, <i>cuy</i>~</p><p>Pertama dapat <i>match</i>, kulihat di bionya bahwa dia Muslim beraliran syiah. Aje gile, baru dapat <i>match</i> langsung ketemu kawan ngobrol beda aliran. Percakapan berlangsung, dimulai dari aku nanya apakah dia beneran syiah dan dia menjawab bahwa ternyata dia asal saja saat mengisi bio. Percakapanku dengan mas-mas (bukan) syiah ini ternyata tidak berlangsung lama, karena dari beberapa pertanyaan yang dia lontarkan, aku terindikasi tidak serius dalam mencari pasangan. Hehehehehe~ Diapun izin <i>end-chat</i> buat nyari kandidat lain. </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgks2PdJ6iY5LnbSRTpL3VpKtbHl8-eEICGz82hWlnZ-vhbNvRNPoq3Tac3lXm1W-ARvuOQkQXb7OXe8IJKciXrZnB8n7M7o4-J7mdMRDVI0IMCMAPAaEF1HN1nwpAhhIHVSARrmv3gtOLBP10hXbotVb9rO6Dzss1JJgR569Xts0o4LFV9t9eBzyb85w/s1281/IMG_20220830_113814.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1281" data-original-width="644" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgks2PdJ6iY5LnbSRTpL3VpKtbHl8-eEICGz82hWlnZ-vhbNvRNPoq3Tac3lXm1W-ARvuOQkQXb7OXe8IJKciXrZnB8n7M7o4-J7mdMRDVI0IMCMAPAaEF1HN1nwpAhhIHVSARrmv3gtOLBP10hXbotVb9rO6Dzss1JJgR569Xts0o4LFV9t9eBzyb85w/s320/IMG_20220830_113814.jpg" width="161" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Aplikasi ini tidak mengizinkan screenshoot lho, jadi privasimu (insyaAllah) aman. </span></td></tr></tbody></table><p>Berulang kali aku mencoba menemukan <i>match</i> dengan cara yang sama. Memilih profil yang memancarkan aura '<i>Pick me please</i>' dari sekian profil yang sudah memilih profilku duluan. Yang terindikasi buru-buru banget dengan nanyain nomer WA, biasanya aku beri alasan kenapa aku tidak bisa ngobrol di WA dan memintanya agar bisa ngobrol di aplikasi ini saja, tapi yang tetep ngotot minta nomer WA meski sudah kuberi penjelasan, akhirnya tidak aku balas lagi. <i>Gomenasaaaaaiii</i>. </p><p>Beberapa waktu berlalu dan ternyata versi gratis dari aplikasi ini habis juga. Hanya profil premium saja yang bisa melihat orang-orang yang telah menyukai profilnya. Padahal, tujuan utamaku meng-instal aplikasi ini belum terpenuhi. Akupun memutuskan untuk beralih ke fitur premium selama 3 bulan. Setelah beralih ke fitur premium, akhirnya aku nemu orang yang ngobrolnya bisa nyambung dan ga bikin takut ataupun bikin mudah capek. FYI aja nih, sebagai <i>ambivert</i>, akutuh mudah capek jika harus memulai percakapan basa-basi apalagi dengan orang asing. Tapi, tanpa diawali dengan basa-basi, percakapan serius dengan orang yang baru kita kenal pun lebih susah untuk terlaksana. Ya ga sih?</p><p>Sebulan berlalu dan setelah melalui berbagai sesi obrolan yang lumayan absurd, aku tersadar bahwa nyari <i>soulmate</i> di aplikasi beginian ternyata memerlukan waktu yang tidak singkat. Wkwk. Aku juga baru tersadar bahwa aku belum terlalu paham seutuhnya tentang definisi <i>soulmate</i> dari pernyataan-pernyataan yang telah diberikan oleh kawan <i>chattingku</i>. </p><p>Pernah aku nemu beberapa akun perempuan di beranda, dan aku girang bukan main karena bisa ikut menyukai akun perempuan lain, tapi ternyata itu hanyalah <i>bug</i> saja. Di aplikasi ini, perempuan cuma diberi pilihan akun laki-laki, dan laki-laki hanya diberi pilihan akun perempuan. </p><p>Apakah <i>worth it? </i>Lumayan sih. Kalau niatmu adalah untuk mencari pengalaman dan meningkatkan <i>skill</i> memulai obrolan dengan orang yang tidak kamu kenal, cukup layak untuk dicoba. </p><p>Kalau niatmu adalah untuk nyari jodoh? Banyak pilihan disini. Tapi dari info yang aku dapat dari kawan <i>chattingku</i>, akun perempuan lebih banyak pasifnya saat diajak ngobrol, berbeda dengan akun laki-laki yang cukup reaktif. Jadi, kalau niatmu buat nyari jodoh, kamu haruuuuss lebih sabar. Karena yang <i>grusa-grusu</i> biasanya 'agak mengerikan'. Ya gak sih? </p><p><br /></p>enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-24843209795353000992022-02-21T13:44:00.000+07:002022-02-21T13:44:44.051+07:00Sedang Narsis<p> Bismillah... </p><p><br /></p><p>Ngapain post ginian pake bismillah? </p><p><i>I don't know for sure, haha... </i></p><p><i>From this:</i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg4R67b_lmvlF-HEGc69npUEqtiSCn5mQLWf08gnkZYle3XkuZP0LrsBeFTsqDIxe8un3ethRSMIFU92Q0WAafiSALPdiI1RGqI1YLpfVNAfEJ9Dsr2xfQGLCxdK9PW07JRSk9fh5gVIFspU_Y8nzKq0Ki2Ogk2Nd_xpC2D0bW-WSdlK8buBMkoIBc9zQ=s2340" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2340" data-original-width="1080" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg4R67b_lmvlF-HEGc69npUEqtiSCn5mQLWf08gnkZYle3XkuZP0LrsBeFTsqDIxe8un3ethRSMIFU92Q0WAafiSALPdiI1RGqI1YLpfVNAfEJ9Dsr2xfQGLCxdK9PW07JRSk9fh5gVIFspU_Y8nzKq0Ki2Ogk2Nd_xpC2D0bW-WSdlK8buBMkoIBc9zQ=w185-h400" width="185" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Beberapa bulan kemudian, berubah pikiran:</p><p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg-i1L_VIOuJcpnd-AyfYbG7xpDNPxDRVhl4TFgim-sA1H84fkGqAe25KD8LCRVwNarVDWEvUbXfuQvXThGs-8e-UZQURd94EELKZloJdfZnf2It2PZ3vK1_AItI4bynidyP3gfPjmcozeIMzZYHhI23dp29iYjwGf_cbGfUwWZPU1fZfWv4wfzqPSVOQ=s2340" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2340" data-original-width="1080" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg-i1L_VIOuJcpnd-AyfYbG7xpDNPxDRVhl4TFgim-sA1H84fkGqAe25KD8LCRVwNarVDWEvUbXfuQvXThGs-8e-UZQURd94EELKZloJdfZnf2It2PZ3vK1_AItI4bynidyP3gfPjmcozeIMzZYHhI23dp29iYjwGf_cbGfUwWZPU1fZfWv4wfzqPSVOQ=w185-h400" width="185" /></a></div><br /><p><i>To this</i>:</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh2pz7R4nToOl-HuyEX2iS1hQuPD1mZ7bI5FhOXbjdVUKf_qP6EmUBhWzXaBEpR7DQVl2rgg0DaPJiWA7UfWAe9wrgv_boGjruu486JHGXcjSRsRteJ6jitqdl-F41MuZasA6mh2dPUZZQlO6rHsMpIS2DkW2DRF3VtJF2dpZeu3xYfO1U6jSzdzLgPlw=s2340" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2340" data-original-width="1080" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh2pz7R4nToOl-HuyEX2iS1hQuPD1mZ7bI5FhOXbjdVUKf_qP6EmUBhWzXaBEpR7DQVl2rgg0DaPJiWA7UfWAe9wrgv_boGjruu486JHGXcjSRsRteJ6jitqdl-F41MuZasA6mh2dPUZZQlO6rHsMpIS2DkW2DRF3VtJF2dpZeu3xYfO1U6jSzdzLgPlw=w185-h400" width="185" /></a></div>Dikata mirip Yuzu donk, gimana gak besar kepala coba, hwahaha~<div><br /><div>Terkadang, kita butuh kawan yg bisa nge-boost ego kita, ya gak sih? Asal jangan kebablasan aja, soalnya malah kayak <i>fake</i> gitu pujiannya. </div><div>Ini pendapatku sih, soalnya aku <i>jaraaang</i> banget <i>narso</i> kayak gini nih. <br /><p><br /></p></div></div>enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-866316511664158172021-12-08T12:10:00.001+07:002021-12-08T12:10:00.171+07:00Pengen curhat tapi malu? Sini... Sini...<p>Bismillah... </p><p>Hey kamu, butuh curhat tapi takut dikira sebagai tukang cari perhatian? Pengen curhat tapi takut dibilang lebay? Pengen mencurahkan ganjalan di pikiran tapi gak tahu mau ngomong sama siapa? Curhat ke aku aja gimana? Curhat secara anonim kan, biasanya bisa bebas lepas ngomongin apa aja. Kamu mau curhat apa aja boleh kok. Pengen dibantu saran atau pengen didengar doank? Bilang aja, gapapa. Yang penting uneg-unegmu tersampaikan, dan semoga ganjalan pikiran bisa berkurang. </p><p>Caranya gimana? Aku baru aja bikin akun <a href="https://secreto.site/id/a4on2">secreto</a>. Kamu bisa curhat bebas di sana. Tak perlu install aplikasi, tak perlu log in atau daftar, tinggal ketik aja apa yang mau kamu omongin. Kalo pengen dibantu analisa masalahmu, bilang aja. Sebisanya aku bantu deh. You'll never walk alone, I'll be here for you. </p><p>Silakan curhat sepuasnya yaa, di sini nih:</p><p>https://secreto.site/id/a4on2</p><p>InsyaAllah akan kubalas. Semoga harimu menyenangkan. ❤</p><p><br /></p>enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-75950466942149452142021-12-01T07:12:00.001+07:002021-12-01T07:12:50.250+07:00Kemayu ~<p> <span style="text-align: justify;">Bismillah...</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"> </span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Once upon a time, long-long ago (karena postingan ini udah ngendon cukup lama di draft) </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"></span></p><blockquote><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Masa</span><span lang="IN">’</span><span lang="EN-US"> pabrik A itu,
pegawainya kemayu-kemayu <i>tha</i> mbak!”</span><span lang="IN"> kata adekku pada suatu waktu.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Kemayu
bagaimana maksudmu?”</span><span lang="IN"> tanyaku.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Berangkat kerja
pake kacamata item. Dandanannya menor pula…”</span><span lang="IN"> jelasnya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Ho'oh. </span><span lang="EN-US">Kata orang-orang
yang melihat mereka, mereka itu berangkatnya dandan menor. Trus ketika mau
pulang juga dandan lagi.” Sambung ibuku</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“<i>Golek genda'an</i></span><i><span lang="IN">,</span><span lang="EN-US">
palingan</span></i><span lang="IN">.</span><span lang="EN-US">” timpal adekku.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Mmmm... Mungkin mandornya ada yang</span><span lang="IN">
ganteng</span><span lang="EN-US">.” </span><span lang="IN">t</span><span lang="EN-US">ebakku sekenanya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“<i>Lha</i> itu</span><span lang="IN">!</span><span lang="EN-US"> Bis</span><span lang="IN">a</span><span lang="EN-US"> jadi. Mandornya itu
temenmu SMP lho mbak! Siapa itu namanya, Anggi?” kata adekku sambil mengingat-ingat. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“<i>Whe lhaaa dalah... </i>Pantesan </span><span lang="IN">pada</span><span lang="EN-US"> dandan menor.<i> Wakakakakaka</i></span><i><span lang="IN">.</span></i><span lang="EN-US">” aku <i>kemekelen</i></span><span lang="IN"> mendengar penjelasan adekku barusan</span><span lang="EN-US">.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Lha Anggi <i>kie lanang po wadhon</i>?”
ibuku bingung.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Laki-laki</span><span lang="EN-US">.”</span></p></blockquote><p> ***</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"></span></p>
<div><span style="font-family: times;"><span lang="EN-US" style="text-align: justify;">Jadi, si Anggi
itu </span><i style="text-align: justify;"><span lang="IN">ma</span><span lang="EN-US">cem</span></i><span lang="EN-US" style="text-align: justify;"> mana orangnya sampe bikin mbak-mbak pabrik itu mau dandan menor?</span></span></div><div><span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"><span style="font-family: times;">
</span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: times;"><span lang="EN-US">Seingatku, waktu
SMP si Anggi itu orangny</span><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">a</span><span lang="EN-US"> putih bersih (nggak kayak anak laki-laki SMP pada umumnya yang kucel
dan item). Tinggi b</span><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">adan</span><span lang="EN-US">nya lumayan</span><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">lah</span><span lang="EN-US"> jika dibanding tinggi rata-rata murid SMP waktu itu.</span><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-US">Kalo gak salah
termasuk murid yang agak popular karena nakal *kalo elu baca ini, peace ya bro</span><span lang="EN-US">* ('_') V</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: times;"><span lang="EN-US">Yaaa, </span><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">c</span><span lang="EN-US">uma itu sih yang
aku ingat. Selebihnya nggak tahu. Karena memang aku nggak kenal, gak pernah sekelas. </span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: times;">Balik lagi ke
masalah kemayu…</span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"></span></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu1T8IQ5GbqD1U9fhyqYUMGs7ofqXMvVx9M9I8BgeyetH3feBpROBe9HBFEdojSfiGupm8dmm40njKaUuK7GApq4lCWTvebBcC_68KmIw6DPaaJAhDnml-7FOi9DJ-rGqnOUmNio5yoAMp/s624/images+-+2020-11-25T060254.945.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="624" data-original-width="474" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu1T8IQ5GbqD1U9fhyqYUMGs7ofqXMvVx9M9I8BgeyetH3feBpROBe9HBFEdojSfiGupm8dmm40njKaUuK7GApq4lCWTvebBcC_68KmIw6DPaaJAhDnml-7FOi9DJ-rGqnOUmNio5yoAMp/s320/images+-+2020-11-25T060254.945.jpeg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="https://m.facebook.com/3iibarat/photos/pcb.2720633841314098/2720633091314173/?type=3&source=48&__tn__=EH-R" target="_blank">sumber</a></td></tr></tbody></table><span lang="EN-US"><span style="font-family: times;"><br /><br /></span></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: times;">Kemayu itu apa?
Apakah identik dengan dandan menor dan bergaya?</span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: times;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kemayu itu artinya kecentilan cyiiin. Lagi berusaha menarik perhatian
lawan. </i>Owh. *manggut-manggut*</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-GB;"><span style="font-family: times;">Aku pernah baca status WA kawanku. Kata status
WA dia, yang sumbernya aku lupa entah darimana, soalnya aku lupa skrinsyut: anak perempuan yang
masa kecilnya tidak terlalu dekat dengan sosok ayah, akan tumbuh menjadi remaja
yang kecentilan dan mudah termakan rayuan buaya darat; alias ketika mendapat
pujian dari lawan jenis akan mudah luluh hatinya. Dan itulah yang membuatnya
berkembang ke arah centil. Kurang lebihnya itu yang aku tangkep dari status WA
temenku kemaren.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-GB;"><span style="font-family: times;">Ini berarti apa beb? Apakah ini berarti mbak-mbak pegawai pabrik yang katanya suka dandan menor tadi, waktu kecil kurang dekat dengan sosok ayah? Lha yo mbuh sih, aku ra kenal mereka jeee. </span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-GB;"><span style="font-family: times;">***</span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-GB;"><span style="font-family: times;">PS: kalo laki-laki tapi kemayu, apa juga karena kurang dekat dengan ayahnya ya? Kemaren aku main google kejauhan keknya dan nemu istilah femboy. But to be honest, some of them are really cute wearing short skirt. Kawaaaaiii~ wkwkwk. </span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-GB;"><span style="font-family: times;">Astaghfirullah, entah apa yang merasuki ku. (-_-) </span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-GB;"><span style="font-family: times;"><br /></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p><br /></span></span></div>enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-60388826070577671322021-08-09T13:50:00.005+07:002021-10-28T06:34:49.839+07:00Recently, I become a Fanyu<p>Seeing Yuzu's smile made me wanna smile. Yuzuru Hanyu have a sweet, pure and contagious smile that could make another people smile back when they saw his smile. </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWMVWlA3k1O9-eRbTs7bUjhQ_LdGNoQYO7iEM0fUzymlfSLPVb40Ls_Q3NXlItmV7R24T1TtAVxLlGUPEh_0R1XaXeSuAYhHLJrk2ovCBEkCSjR3Axs4VVu7YvmrDcMQ4y7_SjoPGzZK_e/s1080/E4kk7jkVEAoNGmy.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWMVWlA3k1O9-eRbTs7bUjhQ_LdGNoQYO7iEM0fUzymlfSLPVb40Ls_Q3NXlItmV7R24T1TtAVxLlGUPEh_0R1XaXeSuAYhHLJrk2ovCBEkCSjR3Axs4VVu7YvmrDcMQ4y7_SjoPGzZK_e/s320/E4kk7jkVEAoNGmy.jpeg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Look at his smile~💞💕💗<br /><br /></td></tr></tbody></table><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirqMtRiw5dDCoMunWs1e9iAGtlzymlCUHxvxv7UrId6kv9zb5cR9Yy8utvsLu176hJBlUv6j30G-y5N2Oa4JW0vRT-MyNTKzXJgjU46XCOdNYr1e9M_A_0jc8mtyEgzj91-H7iq8Gjjvei/s1024/E2-J4eLVcAMypm4.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1024" data-original-width="683" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirqMtRiw5dDCoMunWs1e9iAGtlzymlCUHxvxv7UrId6kv9zb5cR9Yy8utvsLu176hJBlUv6j30G-y5N2Oa4JW0vRT-MyNTKzXJgjU46XCOdNYr1e9M_A_0jc8mtyEgzj91-H7iq8Gjjvei/s320/E2-J4eLVcAMypm4.jpeg" width="213" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Contagious smile ✨✨</td></tr></tbody></table><br /><p>Seeing Yuzu sweating made me wanna dance and get exercise again. When you look at his sweat that running down on his face after his performance, he looked shinier. And it made me want to get my own sweat. </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDFDg0O6MY_1dB6o7bGQzTQ99aP17pVCZSwbzn5d8Vub8ZWV2SUMozb9TdRya-UJjOSx4kbd4vsbmzjaoG95bO7N4WxpoSpFhWcBvEy1ELSOixdtTFEx_4gidZAO0DSD7h6fGraSWDUDVU/s917/232c476079ddc2a09f711613237317ef.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="917" data-original-width="735" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDFDg0O6MY_1dB6o7bGQzTQ99aP17pVCZSwbzn5d8Vub8ZWV2SUMozb9TdRya-UJjOSx4kbd4vsbmzjaoG95bO7N4WxpoSpFhWcBvEy1ELSOixdtTFEx_4gidZAO0DSD7h6fGraSWDUDVU/s320/232c476079ddc2a09f711613237317ef.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sweating and smiling: shining, shimmering, splendid, without make up. He is so georgeous. ❤<br /><br /></td></tr></tbody></table><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEg8WswLIIBgFGVnl4WkQYZvBwD8Xe_NrDnN5W1CvcKZ3mhAzu8_PD6Y2Flo4_5agdc9uCS3g8zrZfDlQXx2TxwjwoDwJcnJru76lPPAjrI5crVWIFMsVOX0C3pzk08_05sPxK8xNjXny9/s1252/IMG_20210805_083937.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1252" data-original-width="717" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEg8WswLIIBgFGVnl4WkQYZvBwD8Xe_NrDnN5W1CvcKZ3mhAzu8_PD6Y2Flo4_5agdc9uCS3g8zrZfDlQXx2TxwjwoDwJcnJru76lPPAjrI5crVWIFMsVOX0C3pzk08_05sPxK8xNjXny9/s320/IMG_20210805_083937.jpg" width="183" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kawaii~</td></tr></tbody></table><br /><p><br />Seeing Yuzu's performance made me wanna heal the world again (huh?). Btw, Yuzuru-senshu saved me from becoming an anime character's fan. Haha. Well, he said he wanna be our light because we are his light. Such a cute words from a cute guy. We love him so much. He is so humble, polite, beautiful but strong, funny, and cute of course. </p><p>Seeing Yuzu's lean body made me wanna be stronger! Although he look slim and tiny, he is strong enough to perform his program, do triple axel, jump, spin, hydroblading, etc. He is strong enough to push his limit, strong enough to conquer his asthma and becoming the GOAT of figure skating. </p><p>In short, Yuzuru Hanyu is my inspiration at this time. Not only mine, but our (Fanyu) inspiration. He is one of our precious light. From him, I learn to push myself harder to reach what I want. Keep shining and reach your dream, Hanyu Yuzuru-senshu. We love you as always. </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB0JZEpxYdQkm7rpv84VDjOkH_m36zNDv3luTz_5EgH3nOR2f1fnsmttdPzMSgxftURUIv76LweEWm4dD4ZaGdwNpuOiM6SiDUqHO2MdT6_tqwrQ4JAwKwOVdD8uiivLb-YBEVSUYrlR-w/s1000/f5aaa9e50ca83ae8078a021ee63f0242.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="654" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB0JZEpxYdQkm7rpv84VDjOkH_m36zNDv3luTz_5EgH3nOR2f1fnsmttdPzMSgxftURUIv76LweEWm4dD4ZaGdwNpuOiM6SiDUqHO2MdT6_tqwrQ4JAwKwOVdD8uiivLb-YBEVSUYrlR-w/w261-h400/f5aaa9e50ca83ae8078a021ee63f0242.jpg" width="261" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">We hope you could landing 4A savely & perfectly someday, Hanyu-senshu. No matter what they told you, you'll be in our hearts. So, please stay safe. </td></tr></tbody></table><br /><p><br /></p><p>PS:</p><p>Fanyu: Yuzuru Hanyu's fans</p><p>Although I am considering myself as Fanyu, but I am not stanning for LGBTQIA+, it's my personal principle guys. And of course, I am not hating Nathan Chen. </p><br />enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-31308316592018799942021-07-02T20:44:00.000+07:002021-07-02T20:44:08.020+07:00Do You Even Clash?<i>Yes, of course we do! A lot of time!</i><br />
<br />Bismillah... <div><br />
Game yang paling bikin bete sedunia? <i>Clash of Clans (COC)</i> sih menurutku. Karena game ini jika dimainkan seorang diri, kita gak akan bakal dapat esensinya. Dimainkan berdua? Agak greget, tapi masih kurang berasa. Esensi dari <i>Clash of Clans</i> kupikir terletak pada bagaimana cara berkoordinasi dengan banyak kepala, agar bisa bersama-sama mengalahkan musuh dan atau mendapat hadiah permainan klan. </div><div><br /><div>Akutuh awal main COC tahun 2018 karena bujukan adekku, "Mbak, mbok download COC." kata dia. Mulanya sih gak kuindahkan, tapi setelah beberapa kali bujukan, akhirnya aku penasaran juga.</div><div><br /></div></div><div><div style="text-align: left;">Sebagai <i>noob</i>, aku diminta gabung ke klan adekku. Tapi karena pertengkaran kecil di dunia nyata, adekku malah menendangku dari klan dia. Hwaha, asem, terkejut sih, tapi ya sudahlah. Setelah ditendang keluar dari klannya si adek, aku mulai mencoba gabung ke berbagai klan; hingga akhirnya mulai punya teman sesama pemain COC (atau istilah agak kerennya, <i>Clasher</i>). Dan tentu saja, kalo gak ada cekcok, bukan <i>Clash of Clans</i> namanya. </div></div><div><div><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV_8G3xLAe24bIlnpBFNpq_3tulC5xzujnunlns29FxOTHOyf93Zh87Cm0Tf0wPxOAwczI-CjIcX1gXZmw5Tp0Nypt9T2BftWW7P0tien6lytkQauDuhPAVDLIkI6bWQANYQjcL4Dwr_DW/s1802/IMG_20210702_200525.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Clasher chat" border="0" data-original-height="1008" data-original-width="1802" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV_8G3xLAe24bIlnpBFNpq_3tulC5xzujnunlns29FxOTHOyf93Zh87Cm0Tf0wPxOAwczI-CjIcX1gXZmw5Tp0Nypt9T2BftWW7P0tien6lytkQauDuhPAVDLIkI6bWQANYQjcL4Dwr_DW/w400-h224/IMG_20210702_200525.jpg" title="Clasher chat" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bersama-sama ngece Lotar</td></tr></tbody></table><br /><div><br /></div><div>Sampai sekarang, akunku berjumlah 6 (termasuk akun adek yang akhirnya malah dihibahkan ke aku, soalnya dia beralih main PUBG). Well, semula sih aku punya 7 akun, karena dapat tambahan satu akun milik teman, Bayu namanya. Tapi setelah akun si Bayu ini disambungin ke <i>Supercell ID</i>, malah jadi gak bisa dimainin berdua lagi. Hiks. </div><div><br /></div><div>Kini, mayoritas akunku berada di klan MFK. Tentu saja MFK ini bukan nama asli klan kami. Aku dan teman-teman satu klan ku menyebut nama klan kami seperti itu, biar memudahkan dalam penyebutan saja. Teman pertama di MFK adalah Rian dan Rama yang sekarang sudah jarang main. Terus ada Allpian, Bayu, Sunja, Dion pikun, Shinichi, kak Ripin, om Hoka, Ahmad, Bagas (yang sekarang sudah pensiun), Raihan, Borkat, om Ardi, om Rifqi, dan Lotar. Selalu ada yang datang dan pergi, tapi yang menetap lumayan lama ya nama-nama barusan. </div><div><br /></div><div>Sejak seminggu yang lalu, sebenarnya sih aku off main COC. Aku berharap, klan MFK yang kami bangun dari kecil bisa terus bertumbuh, meski tanpaku. </div><div><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8hzwH6gHEcIbgVDNNqYZGf2LgQsRBnO9igcsZ_mkxu49jSXv_HqsLMLS420zcW2BMFCP7MNoARm8d5TFMo0phHKItO6-FHlB8gvlIujxSudO0N_DC7B7uePRxGo0JkxmsLvKw8GwGDsJi/s2340/IMG_20210702_200647.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Clasher chat" border="0" data-original-height="1080" data-original-width="2340" height="185" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8hzwH6gHEcIbgVDNNqYZGf2LgQsRBnO9igcsZ_mkxu49jSXv_HqsLMLS420zcW2BMFCP7MNoARm8d5TFMo0phHKItO6-FHlB8gvlIujxSudO0N_DC7B7uePRxGo0JkxmsLvKw8GwGDsJi/w400-h185/IMG_20210702_200647.jpg" title="Clasher chat" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Si Dion pikun</td></tr></tbody></table><br /><div><br /></div><div>Tapi ternyata, tidak semudah itu melepas mereka untuk maju sendirian. Mungkin MFK terlalu lama bergantung pada kontribusiku, yang tentu saja kondisi ini tidak sehat bagi pertumbuhan klan. Dan karena sekarang sudah liga lagi, sedangkan teman-temanku nampaknya butuh bantuan, baiklah... Aku insyaAllah akan main lagi. Dengan meminimalisir kontribusi tentunya.</div><div><i>Ganbatte, fight till the end of the league! </i></div></div>enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-67663250588622375342021-04-27T19:39:00.000+07:002021-04-27T19:39:08.272+07:00Antara aku, film 5 cm, Subliminal Stimuli Dan Hasrat Makan Mie<p><span style="text-align: justify;">Bismillah...</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN">(Postingan ini kutulis tahun 2013 dan baru ku upload sekarang, wkwkwk)<span></span></span></p><a name='more'></a><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN">Sudah nonton film 5 cm? Apa yang
kamu tangkap dari film itu? Rasa solidaritas dan nasionalisme kah? Temanku menangkap pesan tentang rasa nasionalisme serta solidaritas dari film ini. Setelah
nonton film 5 cm, dia juga bilang, ingin sekali naik gunung Bromo.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN">Beda orang, beda pesan yang ditangkap. Rata-rata sih bilang jadi pengen naik gunung Bromo atau terkesan oleh solidaritas lima sekawan. Tapi ternyata... antara aku dan adikku, punya kesamaan penangkapan kesan yang agak berbeda dari opini kebanyakan orang yang sudah nonton. Kesan yang kami tangkap bukanlah tentang rasa solidaritas
sesama teman, atau rasa nasionalisme ataupun mendadak ingin naik gunung. Kesan yang berhasil kami tangkap
adalah... kami berdua sama-sama ingin makan mie rebus!</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN">Aneh? Kupikir tidak juga tuh. Dalam beberapa adegan
yang terdapat pada film 5 cm, ada sejumlah <i>scene </i>yang menampilkan kelima
sekawan sedang makan mie rebus. Ada juga yang menampilkan salah seorang pemain,
yang sedang menikmati mie rebusnya sendirian. Sebagai tambahan, aku dan adikku menonton film ini ketika bulan puasa tahun lalu, dan kami menonton di
laptop masing-masing.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN">Adakah <i>subliminal stimuli </i>di film
ini? Aku tidak tahu secara pasti. Namun, efek yang di dapat setelah menonton
film, antara aku dan adikku, setidaknya menunjukkan cara kerja sebuah pesan
<i>subliminal. </i>Bedanya, kalau adikku, bawaannya kepengen makan mie dengan merk yang sama dengan mie yang
ada di film; sedangkan aku lebih memilih makan mie rebus yang <i>endorser</i>-nya
Edwin Lau. Hwehe~</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN">Efek <i>subliminal </i>dalam sebuah
komunikasi, memang masih sangat diperdebatkan. </span>Menurut Strahan, Spencer,
dan Zanna (2002), pesan subliminal hanya
bisa mempengaruhi perilaku seseorang bila orang tersebut telah mempunyai
keinginan untuk melakukan sesuatu. Pesan subliminal hanya dapat mengarahkan
keputusan seseorang, tapi tidak bisa mendikte seseorang untuk melakukan sesuatu
yang tidak ingin dia lakukan. Mbulet?</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN">Contoh gampangnya begini, aku dan adikku, saat itu sedang puasa.</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">Nah, ketika itu, aku dan adik memutuskan untuk
menonton film. Judulnya 5 cm. Kami tidak menyangka bahwa film ini akan memuat
adegan orang yang sedang makan mie. Berhubung kami sedang lapar mata</span> (atau
lapar betulan?)<span lang="IN"> gegara puasa,
jadilah kami waktu itu ingin makan mie rebus plus telor</span>, sama seperti
adegan dalam film<span lang="IN">. Bedanya, adikku ingin makan mie dengan merk yang sama seperti mie di film; </span>sedangkan<span lang="IN"> aku <i>pengen</i>nya mie yang diiklankan
oleh Edwin Lau.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN">Berasa <i>de ja vu </i>deh nulis paragraf barusan. </span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz40Wll-Lt3bwTlq3rEoTeiYHvvYXScrxROUrjRG6az8k7-CR1W1pekmK3eLZ6o6ad7JQvq1mAGjVUdIrfHMoJK5pvM3u-Rur_gwwRMNu2y2LL4swwtH4c2n2-zwcJMfMyvEohYm2TdQ6y/s1709/IMG_20210427_164635.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Mie rebus pake telor" border="0" data-original-height="1150" data-original-width="1709" height="215" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz40Wll-Lt3bwTlq3rEoTeiYHvvYXScrxROUrjRG6az8k7-CR1W1pekmK3eLZ6o6ad7JQvq1mAGjVUdIrfHMoJK5pvM3u-Rur_gwwRMNu2y2LL4swwtH4c2n2-zwcJMfMyvEohYm2TdQ6y/w320-h215/IMG_20210427_164635.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mie rebus pake telor</td></tr></tbody></table><br /><span lang="IN"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN">Begitulah cara kerja sebuah pesan <i>subliminal.
</i>Mengirimkan pesan kepada alam bawah sadar seseorang, dan ketika pesan itu
senada dengan kondisi bawah sadar seseorang, maka orang tersebut akan melakukan
aksi, dengan dorongan naluri yang berasal dari alam bawah sadar tersebut.</span><span lang="IN"> </span>Jika waktu itu aku dan adik tidak sedang lapar, kemungkinan
kami juga tidak ingin segera makan mie setelah nonton film 5 cm.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">Tapi mbuh juga dink. Haha~</p><div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "MS Mincho"; mso-fareast-language: JA;"><br /></span></div><div><br /></div>enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-70890883507291636972020-07-05T14:17:00.000+07:002020-07-05T14:17:52.631+07:00Nggedumel <div style="text-align: justify;">
<i>Ska, 3 Desember 2016</i></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Ibrah</i> hari ini:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan menggantungkan rencana kita pada orang lain. Karena hanya kita sendiri yang tahu, apa yang terbaik bagi kita. Jika ingin janjian, maka apa rencana satu hari harus di-<i>clear</i>-kan. Mulai dari <i>planning</i> kita sendiri hingga <i>planning</i> teman janjian. Selagi menunggu, gunakan waktu untuk melakukan aktifitas yang berguna. <i>Don't waste your time by doing nothing!</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bila kenyataan tak sesuai harapan, <i>blame nothing but yourself</i>, karena tak pandai merencanakan dan tak pandai mengantisipasi adanya banyak kemungkinan. Jangan menggantungkan harapan kepada orang lain, karena kemungkinan besar kita hanya akan kecewa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika kemauan orang lain ternyata berbeda dengan kemauan kita, jangan marah pada orang tersebut. Salahkan dirimu sendiri karena tak pandai berkomunikasi dan tak pandai mencari tahu keinginan orang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanyakan keinginan orang lain terlebih dahulu, secara rinci, barulah kita menyesuaikan. Ingat: HARUS RINCI, agar dibelakang tidak terjadi konflik akibat miskomunikasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan percaya pada kalimat orang lain yang mengatakan, <i>"Aku mah fleksibel."</i> Tak ada yang fleksibel, karena semua orang punya keinginan masing-masing!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekali lagi: tanyakan secara rinci, apasih sebenarnya yang orang lain inginkan? Barulah dianalisa, di bagian mana kita harus menyesuaikan? Di bagian mana kita harus mengintervensi? Di bagian mana yang masih bisa dirundingkan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan ingat, aturan bakunya adalah: <i>Don't blame anyone but yourself! </i>Karena semua orang punya<i> self excuse</i>, dan karena hampir semua orang tidak suka disalah-salahkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Take the position: that the wrong guy is you! Take the advantage of this position: </i>Orang yang hatinya baik, akan merasa tidak enak dengan sikap kita yang begini, dan dia akan instrospeksi. Orang yang maunya menang sendiri? Dia akan tetap menyalahkan kita, meski kita tidak sepenuhnya salah (dan meski kita sudah mengaku salah). JAUHI ORANG-ORANG SEPERTI INI. Mereka tidak baik bagi kesehatan mental kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Huuuuuffffttt.</div>
<div style="text-align: justify;">
Alhamdulillah sedikit lega di dada.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-36870168405375171722019-01-09T12:13:00.000+07:002019-01-09T13:14:09.823+07:00No Time to Worry<div style="text-align: justify;">
Bismillah...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>If I have time to worry, then it's mean that I just didn't do my best. There's still a time to do something better, rather than spending my time for worrying something.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>If I have time to complaining, then it's mean that I just didn't do my best. Because when I'm trying to do my best, then I won't have time to complaining.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak ada alasan untuk berlembek-lembek pada diri sendiri. Mengasihani diri sendiri. Meratap. Merasa menjadi korban. Jiwa yang kuat tak akan merengek minta dipermudah. Jiwa yang kuat akan berusaha untuk menggunakan kemampuannya semaksimal mungkin. Jiwa yang kuat akan memohon untuk selalu ditambahkan kekuatan. Karena hasil pembelajaran yang akan diperoleh, selalu berbanding lurus dengan masalah yang dihadapi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak ada waktu untuk mendramatisir, menikmati peran sebagai korban. Aku kuat!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillah. La tahzan. Innallaha ma'ana!</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
-Wng, 070715</div>
enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-72716875329263126862019-01-07T15:34:00.001+07:002019-01-07T15:34:33.557+07:00Tidak Mudah sih, tapi Harus DicobaBismillah...<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhha09nFoiFjWm90NdfQN2khA4LxZaNxLxlVeedBth09AXQMcMHFlK3xGPU1JsNrF-abx2vSPEj0Rj3zUlIGxhMEdeeK6rFZdzSr2w1X0eIsdsPRobrk0ZBzxqfYY4uY9NmtW4KhBEk6wTH/s1600/IMG-20190107-WA0012.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="678" data-original-width="720" height="376" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhha09nFoiFjWm90NdfQN2khA4LxZaNxLxlVeedBth09AXQMcMHFlK3xGPU1JsNrF-abx2vSPEj0Rj3zUlIGxhMEdeeK6rFZdzSr2w1X0eIsdsPRobrk0ZBzxqfYY4uY9NmtW4KhBEk6wTH/s400/IMG-20190107-WA0012.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Quote dari papah Hoka</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Haruskah kejahatan dibalas dengan kebencian? Haruskah kita menyimpan dendam atas sesuatu yang pernah membuat kita sakit hati? Entahlah. Jika balas dendam akan memberikan kepuasan sesaat, dan akan berlanjut dengan balas dendam berikutnya, kapankah siklus tersebut akan berhenti?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita tahu bahwa ikhlas serta memaafkan itu merupakan hal yang tidak mudah. Tapi... bukankah lebih baik mencoba memaafkan dan terus bergerak maju menyongsong masa depan; daripada bermuram durja, mengingat masa lalu: menghabiskan waktu untuk membenci, menghabiskan waktu untuk berpikir tentang balas dendam? Karena apa yang sudah terjadi, tidak akan bisa di-<i>undo</i> begitu saja seperti yang kita mau.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg90kmR8GQP9JKqb8jbOrfiuBXCzbS8TpcO2-PkA3Lcrgx1igWZGyRoETqMulenFFbPWrHkYnnPP9G0FPccQ72oX6Q6MLyqt_hIp6Ya4COfAbDZDbQu5bDPrpsaplj19HZ-m6n2iI3bOm9Q/s1600/IMG-20190107-WA0010.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1123" data-original-width="720" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg90kmR8GQP9JKqb8jbOrfiuBXCzbS8TpcO2-PkA3Lcrgx1igWZGyRoETqMulenFFbPWrHkYnnPP9G0FPccQ72oX6Q6MLyqt_hIp6Ya4COfAbDZDbQu5bDPrpsaplj19HZ-m6n2iI3bOm9Q/s640/IMG-20190107-WA0010.jpg" width="410" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Quote dari Bayu </td></tr>
</tbody></table>
<br />
Berikut aku ambilkan sebuah petuah yang tersebar dari satu grup <i>whatsapp</i> ke grup <i>whatsapp</i> yang lainnya:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<b>ILMU SEMAR MESEM</b></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Gareng : "Romo pernah dicaci-maki seseorang?"</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Semar : "Pernah....!"</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Petruk : "Pernahkah dimusuhi seseorang, Mo..?"</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Semar : "Pernah....!"</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Bagong : "Apa pernah dibenci seseorang, Mo?"</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Semar : "Pernah....!"</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Gareng : "<i>Sampeyan</i> juga pernah dihujat seseorang, Mo..?"</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Semar : "Pernah....!"</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Petruk : "Apakah semua itu dilakukan secara terang²an, Mo..?"</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Semar : "Ada yang dilakukan secara terang²an, ada juga yang hanya dilakukan secara diam² dari belakang.."</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Bagong : "Lantas apa yang Romo perbuat terhadap orang² itu..?"</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Semar : "<i>Thole, nggèr</i> anak²ku <i>cah</i> bagus, <i>podo dirungokno yo</i>..! Aku tidak balik mencaci-maki dia, aku pun tidak merasa harus memusuhinya, tidak pula akan membencinya dan aku juga tidak berpikir akan membalas hujatannya.."</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Gareng (penasaran) : "Kenapa bisa demikian, Mo..?"</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Semar (sambil membetulkan duduknya) : *"Itu karena pikiran serta hatiku tidak terfokus pada siapa yang mencaci-maki, siapa yang memusuhi, siapa yang membenci dan siapa yang menghujat.*</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
*Pikiran dan hatiku hanya terfokus pada siapa yang menggerakkan lidah mereka sehingga mencaci-maki aku, siapa yang menggerakkan jiwanya sehingga memusuhi aku, siapa yang menggerakkan hatinya sehingga membenci aku dan siapa yang menggerakkan pikirannya sehingga membuat mulutnya menghujat aku..."*</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Petruk : "Dia itu siapa, Mo..?"</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Semar : *"Dialah GUSTI YANG Maha Pencipta. DIA-lah sebagai Maha yang berkuasa atas segala sesuatu yang sudah, belum, sedang dan yang akan terjadi.*</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
*Ya hanya DIA-lah satu²nya yang memberi kemampuan dan kekuatan pada orang² itu sehingga lidahnya bisa mencaci maki, jiwanya bisa memusuhi, pikirannya bisa membenci dan bibirnya bisa menghujat diri ini. Tanpa-NYA tentu mustahil bisa terjadi. Sehingga aku beranggapan, sebenarnya cacian, kebencian, permusuhan dan hujatan itu sengaja dihadirkan GUSTI ALLAH SWT agar jiwaku menjadi kuat melewati rintangan dan hatiku menghebat tatkala menghadapi ujian.*</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Jadi, adalah *SALAH BESAR jika aku menyalahkan orang² itu apalagi membalasnya. Oh... Bagiku itu tidak perlu, bahkan aku berkeyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi pada kehidupan ini tidak mungkin terjadi secara tiba², semua sudah diatur sedemikian rupa oleh NYA, maka apapun kenyataan yang aku terima kemarin, hari ini atau suatu hari nanti, tidak ada kata sia², bahkan dibalik semua itu, pasti ada hikmah terbaik yang bisa merubah kehidupanku agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Karena aku tahu, sesungguhnya GUSTI ALLAH itu MAHA BAIK.*</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Anak²ku, <i>kowe</i> kabeh jangan terpengaruh kalau dihina. Jangan Hati Melambung kalau Dipuji.</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Tidak Penting Dianggap Baik, yang Penting *teruslah belajar menjadi Orang Baik*</blockquote>
<br />
*****<br />
<i>I know, it's easier said than done. But we must try it.</i><br />
<br />
Semoga harimu menyenangkan. ^_^<br />
<br />
<br />
PS: Terimakasih banyak buat papah Hoka dan Bayu atas kata-kata bijaknya.<br />
<br />enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-10538538257110756722019-01-05T14:25:00.000+07:002019-01-05T14:25:01.633+07:00BasingBismillah....<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Apa itu <i>basing</i>? <i>Basing</i> yang aku gunakan sebagai judul di atas, merupakan sebuah bahasa daerah yang biasa digunakan di Lampung untuk menyatakan kepasrahan; atau lebih singkatnya, kata <i>basing</i> jika dialihbahasakan ke bahasa Indonesia artinya "terserah".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama kali aku mengenal kata ini adalah ketika aku berinteraksi dengan kak Ripin. Kak Ripin adalah <i>Clasher</i> asal Salatiga yang telah lama tinggal si Lampung. Waktu itu aku pernah jalan-jalan ke klannya kak Ripin ini, klan <i>Insider Warrior</i> namanya. Nah, ketika berinteraksi dengan teman-teman dari <i>Insider Warrior</i> ini, Kak Ripin cukup sering menggunakan kata '<i>basing</i>'. Setelah tahu artinya, lama-kelamaan aku jadi ketularan mereka, suka menggunakan kata <i>basing</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hingga suatu saat aku kembali ke klan <i>My Friend*KARDO (MFK)</i>, aku masih terbiasa menggunakan kata <i>basing</i>. Padahal kata ini kurang familiar di telinga teman-temanku di MFK. Katakanlah si Allpian dan Ahmad yang aslinya Sunda, tentu saja mereka tidak <i>mudheng</i> apa itu <i>basing</i>. Tapi mereka tidak bertanya. Hingga suatu hari, terjadi miskomunikasi antara aku dan Allpian.</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Allpian: "Mbak, nanti yang start war aku aja ya."</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
Aku: "Basing."</div>
<a name='more'></a></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Lalu beberapa jam kemudian, Allpian curhat ke grup yang isinya <i>clasher</i> MFK di whatsapp kalau dia katanya ku 'kacangi'. </div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnJQm8pISc8eTPUkBnfNrExLPObIH3VhGQhiYA2IMi3v-g-rgu2kyHnK3-P3BgshD__32Td8_VqWUvbJFw3KLx2sGEOzYjDrWdXcDRyHjFZ69crd1uamJsE-hTs_RPTI0ik1d8n0fn-uwe/s1600/Screenshot_2018-12-14-09-19-05.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="720" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnJQm8pISc8eTPUkBnfNrExLPObIH3VhGQhiYA2IMi3v-g-rgu2kyHnK3-P3BgshD__32Td8_VqWUvbJFw3KLx2sGEOzYjDrWdXcDRyHjFZ69crd1uamJsE-hTs_RPTI0ik1d8n0fn-uwe/s640/Screenshot_2018-12-14-09-19-05.png" width="360" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Ngacangi apanya, padahal dia tanya langsung aku balas lho. :v</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghLEEerbePtQoL5UV7zQyPYwOO_5Cj_1uIi5DNqZdAlcQK2Lfq2V4cZtg1MqE7KXBHdi5bFBQx8eSUhFqEADQJ0Z3ac2YfW5OFUnGlWbXF1eaLOf7Nwh0RVkd0FyoNGGjMoQ-sFJq5RWHM/s1600/Screenshot_2018-12-14-09-19-15.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="720" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghLEEerbePtQoL5UV7zQyPYwOO_5Cj_1uIi5DNqZdAlcQK2Lfq2V4cZtg1MqE7KXBHdi5bFBQx8eSUhFqEADQJ0Z3ac2YfW5OFUnGlWbXF1eaLOf7Nwh0RVkd0FyoNGGjMoQ-sFJq5RWHM/s640/Screenshot_2018-12-14-09-19-15.png" width="360" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Pian mah emang gitu orangnya, untung doi gak ngebatin grundelannya di dalam hati, langsung di <i>share</i> biar kita semua tahu. Jadi aku bisa langsung ngasih klarifikasi deh.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1y1IABnhgXBZPnAxS05kpYWmZ_SL4TnzXS766xvVbaTBKh7qoXnwL2eLqaPWC29tilW1prpD74sSbIAYRntjyR5lJ90MJauKX4eWj6q4kczG4_pGu5EFHuXrECO_M6k_m_AyHlGAxy16c/s1600/Screenshot_2018-12-14-09-19-53.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="720" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1y1IABnhgXBZPnAxS05kpYWmZ_SL4TnzXS766xvVbaTBKh7qoXnwL2eLqaPWC29tilW1prpD74sSbIAYRntjyR5lJ90MJauKX4eWj6q4kczG4_pGu5EFHuXrECO_M6k_m_AyHlGAxy16c/s640/Screenshot_2018-12-14-09-19-53.png" width="360" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Bukan Allpian namanya, kalo tidak pintar ngeles. Haha.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7wk2k2D9BKOGLtKeFIatUIW2lRrDVoxCwHCzyitdWsoXC7fRAcx7xym3O89O_Gy59SdnmSX_Kpk0nDeyRh73od9WAMz2BNO49Yf87vNJiadD3brLBBG63vBI5MTCmOgefnmYHk8lOZgAG/s1600/Screenshot_2018-12-14-09-21-24.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="720" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7wk2k2D9BKOGLtKeFIatUIW2lRrDVoxCwHCzyitdWsoXC7fRAcx7xym3O89O_Gy59SdnmSX_Kpk0nDeyRh73od9WAMz2BNO49Yf87vNJiadD3brLBBG63vBI5MTCmOgefnmYHk8lOZgAG/s640/Screenshot_2018-12-14-09-21-24.png" width="360" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dan bukan gw namanya kalo gak ngusilin temen yang lagi bete.</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Ibrohnya apa hayo?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Miskomunikasi bisa terjadi karena hal kecil yang remeh sekali. Miskomunikasi yang berlarut-larut disertai menduga yang tidak baik akan menghasilkan konflik. Maka dari itu, menduga yang baik-baik aja, dan segera klarifikasi jika terjadi miskomunikasi. Oia, yang paling penting: jadi orang jangan baperan. Wkwkwk</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<i>Have a nice day and bye.</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-56833861838798211762019-01-03T13:32:00.000+07:002019-01-03T13:32:15.319+07:00Tausiyah oleh Habib Muhammad bin Husein bin Anis Al-Habsyi tentang SholawatBismillah...<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pada tanggal 9 Desember lalu, rombongan pengajian di dusunku dihimbau oleh pak Abah Moh. Barqi, selaku pengampu pengajian, untuk ikut hadir dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad <i>shalallahu 'alaihi wassalam</i> yang diadakan oleh MWC NU Sidoharjo di masjid kecamatan.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rombongan pengajian dari dusunku datangnya tidak terlalu awal, kami berangkat selepas sholat isya', jadinya kami tidak mendapat tempat di dalam masjid. Syukur alhamdulillah sih, masih dapat tempat di samping masjid. Dan tentu saja aku langsung bergegas mencari posisi yang tepat menghadap jendela, agar bisa melihat kondisi di dalam masjid. Karena posisinya, siapa cepat dia dapat. Ya bisa dibilang, masih bejo lah aku kala itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Acara peringatan Maulid Nabi Muhammad <i>shalallahu 'alaihi wassalam</i> pun dibuka dengan nyanyian lagu Indonesia Raya serta lagu <i>Ya lal wathon</i>, yang membuat seisi masjid berdiri dan menyanyi dengan penuh semangat, setelah itu acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan barzanji.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tausiyah mau'idhoh oleh habib Muhammad bin Husein bin Anis Al-Habsyi yang menjadi acara inti, tentunya berlangsung ketika waktu sudah agak malam, karena bacaan barzanji memang lumayan panjang. Sebagian dari jemaah yang hadir (yang duduknya di samping kanan ku) sudah mulai terkantuk-kantuk tatkala habib tiba dan memasuki aula masjid.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada sesuatu di pembawaan habib, yang ketika didengarkan dan disimak secara seksama, bisa memberikan perasaan tenang. Terselip pula bahasa Jawa halus dalam tutur katanya. Boleh jadi, habib adalah tipe langka <a href="http://enhasnote.blogspot.com/2015/10/apa-iya-everything-happens-for-reason.html" target="_blank">(<b>tipe expert yang pernah aku tulis di sini</b>)</a>. Sebagian peserta yang tidak dapat tempat di dalam Masjid, mulai <i>inguk-inguk</i> ke dalam Masjid, karena ingin melihat habib. Salah mereka sendiri, kenapa tidak memilih tempat di depan jendela.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut aku resume ulang tausiyah yang disampaikan oleh habib, aku tulis per poin biar lebih ringkas:<br />
<a name='more'></a></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Secinta-cintanya orang tua kepada anaknya, masih kalah dengan cintanya rosul kepada ummatnya, karena orang tua terkadang lupa mendoakan anaknya sedangkan rosul tidak pernah lupa mendoakan ummatnya.</li>
</ul>
<div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Kehadiran malaikat rahmat ke dalam rumah, akan membuat penghuni rumah merasa tenteram. Karena penghuni rumah bisa selalu merasa bersyukur atas nikmat yang didapatnya.</li>
<li style="text-align: justify;">Malaikat rahmat akan hadir jika rumah tersebut dipenuhi dengan cahaya, baik itu cahaya dari Allah maupun cahaya dari rasulullah. Cahaya dari Allah diperoleh dari membaca Al-Qur'an dan berdzikir, sedangkan cahaya dari rasulullah akan kita peroleh jika kita rajin bersholawat.</li>
</ul>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Ketika rumah tidak bercahaya, maka yang datang adalah syaiton. Rumah yang didatangi syaiton akan membuat penghuninya merasa tidak tenteram.</li>
</ul>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Siapapun presiden pilihanmu, tidak akan bisa membantu kehidupan akhiratmu, karena presiden juga hanyalah manusia biasa. <b>Jadi jangan sampai bertengkar hanya karena beda pilihan presiden.</b></li>
</ul>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Habib menganjurkan kepada para jamaah, apapun hajat jamaah sekalian, jika ingin segera terkabul maka hendaknya bersholawat. Karena antara Allah dengan doa hamba-Nya terdapat sebuah hijab, dan hijab tersebut akan terbuka ketika hamba-Nya bersholawat.</li>
<li style="text-align: justify;">Habib mencontohkan bahwa di tahun 2014, habib pernah dikunjungi oleh seorang Kyai, dan habib ternyata sangat menyukai mobil pak Kyai tersebut. Pada saat itu, habib hanya bisa memegang mobil pak Kyai disertai dengan shalawat, dan akhirnya setahun kemudian habib bisa memperoleh mobil dengan merk dan jenis yang sama dengan mobil pak Kyai.</li>
</ul>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Maka apapun hajatmu, bersholawatlah. Karena sholawat itu mudah. Berbeda dengan ibadah lain, misalnya ibadah sholat yang mengharuskan subjek dan objeknya suci dulu agar menjadi sah, sholawat tidak mengharuskan subjeknya berwudhu dulu.</li>
<li style="text-align: justify;">Shalawat bisa dilakukan kapanpun. Saat memasak, saat menyapu, saat membuat teh, dan sebagainya. Tapi yang terpenting, sholawat jangan buat coba-coba, tapi harus disertai dengan keyakinan dan keikhlasan. Karena itulah kuncinya.</li>
<li style="text-align: justify;"><b>Jika ingin kehidupan ini lebih banyak dipenuhi dengan kegembiraan, habib menganjurkan agar para jamaah rajin bersholawat sebanyak minimal 300 kali per hari.</b></li>
</ul>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh63retmeSggy_A2i5UxPWrEqV1LSD6NWBomabO9jN5-gp_GBmhXrWvntIh-4624zdxJe18g75KRkn7XN5_9q-KLH1kWkZ6U898ftb7SQkNTBvhCiURkTNIoM1HQ8fIYc7g8V0Y942rRrgn/s1600/IMG_20181209_231308.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh63retmeSggy_A2i5UxPWrEqV1LSD6NWBomabO9jN5-gp_GBmhXrWvntIh-4624zdxJe18g75KRkn7XN5_9q-KLH1kWkZ6U898ftb7SQkNTBvhCiURkTNIoM1HQ8fIYc7g8V0Y942rRrgn/s320/IMG_20181209_231308.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gak kelihatan? Iya emang. Hiks</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dan sebelum tausiyah ditutup doa, habib berkata kepada jamaah ibu-ibu dengan nada super serius, hingga kalimatnya diulang dua kali:</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
"Bu ibu sekalian, apakah ibu-ibu sekalian kepengen bahwa besok tidak usah kerja, tapi beras datang sendiri?"</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ditanya seperti itu, spontan para ibu menjawab serentak dengan keras dan penuh semangat, "Pengeeennn."</div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu habib melanjutkan, "Kalau ibu-ibu pengen besok tidak usah kerja, tapi beras bisa datang sendiri, caranya adalah dengan bersholawat. Bersholawatlah seribu kali dalam satu tarikan nafas."<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan semua jamaah pun tertawa, "Belum sampai sholawat ke seribu, ya sudah mati duluan donk, Bib!"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya kalau tradisi di desa sih, memang ketika ada orang meninggal, orang tersebut akan dilayat dengan membawa duit beserta beras. Jadi habib tidak bohong. Cukup dengan sholawat seribu kali dalam satu tarikan nafas, dan tidak usah kerja; maka beras dan duit akan berdatangan sendiri. Haha.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-61231604323293112752018-12-14T12:00:00.001+07:002018-12-14T12:10:59.141+07:00Rahasia di Balik Senyuman<br />
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillah</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan jenisnya, komunikasi ada dua macam. Komunikasi verbal serta komunikasi non verbal. Komunikasi verbal bisa dilakukan dengan lisan maupun tulisan. Sedangkan gerak tubuh, mimik, dan senyuman merupakan contoh komunikasi non verbal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita tersenyum pasti punya alasan. Ada yang tersenyum karena bahagia, ada yang tersenyum untuk mengejek, ada yang tersenyum untuk meminta pertolongan, dan sebagainya dan seterusnya. Singkatnya: dalam sebuah senyuman, bisa tersembunyi bermacam makna.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbAw9tGR_77aovXq0FY1avtoQh4-dPgZIntTjkJSufmE81PrxqtmFE7d7GoIO-HB2TY0OcX3xoEpwY3qmP78IKxM4PrFTPe3AA2J7rCKkqICMTNk26J0rFr_mE-QpACkTvVPkEcBN5e-n9/s1600/senyum-J-2.gif" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbAw9tGR_77aovXq0FY1avtoQh4-dPgZIntTjkJSufmE81PrxqtmFE7d7GoIO-HB2TY0OcX3xoEpwY3qmP78IKxM4PrFTPe3AA2J7rCKkqICMTNk26J0rFr_mE-QpACkTvVPkEcBN5e-n9/s1600/senyum-J-2.gif" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Senyum J kepada K, senyum yg seolah ngece (Men in Black 3)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam bukunya yang super “ajaib”, yang berjudul <i><b>Been There Done That Got The T-Shirt (BTDT GTTS)</b></i>, mbak Risyiana Muthia kurang lebih menyatakan bahwa: kita harus mempelajari bagaimana cara tersenyum yang baik dan benar, agar kita memperoleh keuntungan maksimal dari senyum tersebut.</div>
<a name='more'></a><br />
<blockquote class="tr_bq">
<i>“Smiling is a skill that could, if engineered and managed carefully, change the course of your life.” –Tyra Banks</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tyra Banks, sang supermodel Amerika Serikat yang telah mempopulerkan istilah <i><b>smize</b></i>, <i>“Smiling with your eyes”</i>, dalam sebuah video wawancaranya dengan <i>Times</i>, mengajari kita beberapa jenis senyuman dasar. Video ini dapat sobat saksikan melalui you tube (<b><a href="https://youtu.be/aINaHOxZN_4" target="_blank"><span id="goog_218165064"></span>ini alamatnya</a><span id="goog_218165065"></span></b>).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan berikut ini adalah contoh beberapa macam pesan di balik senyuman, yang aku kulik dari beberapa sumber. Cekidot ya:</div>
<blockquote class="tr_bq">
<b>1. Senyum tulus</b></blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg541IsX_gVZMjcDaVvyFhyCzZmLFBaiYKBn-EMFSgK8SvHeepT5hUQAul58n3Eq7nI9QVP5WbFMFMo9XIRzOpx5KkevaVU1L8_fJ6GxOGvjJh2NvK8b1bOi7TYnJhwAmanxzCPO0B7ilwk/s1600/aa082d0cf7c60a28026e9c8b15d20d2b.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1024" data-original-width="634" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg541IsX_gVZMjcDaVvyFhyCzZmLFBaiYKBn-EMFSgK8SvHeepT5hUQAul58n3Eq7nI9QVP5WbFMFMo9XIRzOpx5KkevaVU1L8_fJ6GxOGvjJh2NvK8b1bOi7TYnJhwAmanxzCPO0B7ilwk/s320/aa082d0cf7c60a28026e9c8b15d20d2b.jpg" width="198" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Senyum ini selalu disertai dengan sorot mata yang berbinar-binar. Efek emosi yang ditimbulkan ketika kita melihat orang yang tersenyum secara tulus adalah adanya perasaan senang, nyaman, dan simpati. Kata mbak Risyiana, senyuman jenis ini ampuh dipakai untuk memuji seseorang, merayu, dan berterimakasih.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXW_nPK8WxV__n8i7NVEuDQpUCrTFfuHxHWfrwl8OYO5pXyV0ZbIkU3gff1M_tl-deMmjwmm55tkKG3MJQSIsxcTEyMCDl-R_RO-WxtPU5fOF8tj7CnpcMb1c27KXXX5DsEf57vIVDe3vN/s1600/images+%252838%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="611" data-original-width="449" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXW_nPK8WxV__n8i7NVEuDQpUCrTFfuHxHWfrwl8OYO5pXyV0ZbIkU3gff1M_tl-deMmjwmm55tkKG3MJQSIsxcTEyMCDl-R_RO-WxtPU5fOF8tj7CnpcMb1c27KXXX5DsEf57vIVDe3vN/s320/images+%252838%2529.jpg" width="235" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Senyum Sukkie yang menawan, setuju?</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lawan dari senyum tulus adalah senyum palsu. Teman-teman tahu nggak, perbedaan antara senyum tulus dengan senyum palsu? Dalam sebuah senyuman yang tulus, mata akan ikut tersenyum; sedangkan dalam sebuah senyum palsu, bibir memang terlihat melengkung layaknya orang yang lagi tersenyum, tapi matanya tidak ikut tersenyum. Contohnya cin? Lihat di bawah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh senyum palsu</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYGaVFRUNoxyZARu_IJwCfqGsJO2Lms5qzaVYfNEQkYGsJ0j9EwDiIwi0TMdaCcGXeS1IV-pfBRCXy7h-7x-6yThFdVMER33if8HDip77omK_-oGUKAR24jU0czCjVxRG7LQUJ1Yf0Te-h/s1600/beautiful-young-woman-fake-smile-450w-356017187.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="320" data-original-width="450" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYGaVFRUNoxyZARu_IJwCfqGsJO2Lms5qzaVYfNEQkYGsJ0j9EwDiIwi0TMdaCcGXeS1IV-pfBRCXy7h-7x-6yThFdVMER33if8HDip77omK_-oGUKAR24jU0czCjVxRG7LQUJ1Yf0Te-h/s1600/beautiful-young-woman-fake-smile-450w-356017187.jpg" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oia, kawan sekalian apakah pernah melihat foto seseorang, yang terlihat seperti tersenyum? Coba perhatikan mata mereka, karena ekspresi mata inilah yang menentukan apakah senyum tadi tulus atau palsu.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7WMKPo8S5jWQUHW_FfGJGGVNtacQZcBjUfpTX2kZ_lQI9oy8RNbWQYsTDdsU-hbMTq909cslJs3Hi6KIDyKqSXN7f9R7zI3_imYls8gFqFL62CXiYkn4Q48fZZqyJxBG_In9p4tAzr_DZ/s1600/Screenshot_2018-12-14-07-52-20.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7WMKPo8S5jWQUHW_FfGJGGVNtacQZcBjUfpTX2kZ_lQI9oy8RNbWQYsTDdsU-hbMTq909cslJs3Hi6KIDyKqSXN7f9R7zI3_imYls8gFqFL62CXiYkn4Q48fZZqyJxBG_In9p4tAzr_DZ/s320/Screenshot_2018-12-14-07-52-20.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Senyum palsu yang dicontohkan oleh Tyra Banks</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, bagi kalian yang merasa masih awam bagaimana cara membedakan senyum tulus dengan senyum palsu, bisa belajar lebih lanjut di <b><a href="https://youtu.be/7SqlilB1w3g" target="_blank">video singkat berikut ini (klik aja).</a></b><span style="color: #0000ee;"><b><u></u></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berapa skormu? Aku bisa benar ketiga tebakan lho. Sudah masuk katagori expert belum ya? :v</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq">
<b>2. Senyum “<i>I know something you don’t know</i>”</b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRDlIdamgsQwy8hywkLCqIdROPoX2rybOESZmgJ2GOoUAeOeKLyvaW7UqDRzMPdGg5fffzPei1aC1No2Ggt4b_1J_6fhfFR2smEC6rk4Im8RwgfUzIR40TWB_Q6QCkpUxaJaqM_NUmQO7o/s1600/vector-sassy-face-isolated-on-450w-437382316.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="470" data-original-width="450" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRDlIdamgsQwy8hywkLCqIdROPoX2rybOESZmgJ2GOoUAeOeKLyvaW7UqDRzMPdGg5fffzPei1aC1No2Ggt4b_1J_6fhfFR2smEC6rk4Im8RwgfUzIR40TWB_Q6QCkpUxaJaqM_NUmQO7o/s320/vector-sassy-face-isolated-on-450w-437382316.jpg" width="306" /></a></div>
<br />
Efek emosi yang ditimbulkan pada target: penasaran, paranoid, geregetan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjjN7b9lIcondK2VN9nXQi9AEAcF4Na9wkBM3_BKA8jtUyjZd4ZLei51rC9zWtHxiAZDDkCXWxNrlRy7ocMDRGyW3r749OlajEsSoudk1j4pTlpsopwJen-3zRYfK1oEeDDuqtiywULyt-/s1600/images+%252812%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="194" data-original-width="259" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjjN7b9lIcondK2VN9nXQi9AEAcF4Na9wkBM3_BKA8jtUyjZd4ZLei51rC9zWtHxiAZDDkCXWxNrlRy7ocMDRGyW3r749OlajEsSoudk1j4pTlpsopwJen-3zRYfK1oEeDDuqtiywULyt-/s1600/images+%252812%2529.jpg" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo contoh yang disebutin dalam bukunya mbak Risyiana sih, aktris yang sering terlihat melakukan senyuman ini adalah Angelina Jolie.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi78UWk4olM7wJgnqytG4hO4PsATF2I4E9hpC9y9heTgMnjTWNhOwRu_ftWGGOg3_vsfG9jhTQ1uj6A95TUaZXZMgFqz5rQn5NfK4wPVwnBtSgYVaFsRiqeQyC8QJzMPSnJ2Gq6xyyiICom/s1600/cannes-france-may-24-angelina-450w-50137159.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="470" data-original-width="300" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi78UWk4olM7wJgnqytG4hO4PsATF2I4E9hpC9y9heTgMnjTWNhOwRu_ftWGGOg3_vsfG9jhTQ1uj6A95TUaZXZMgFqz5rQn5NfK4wPVwnBtSgYVaFsRiqeQyC8QJzMPSnJ2Gq6xyyiICom/s320/cannes-france-may-24-angelina-450w-50137159.jpg" width="204" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinncOjsXZm2kAIzhhwgfrZM658h2Uo9Bwieal3TScZSdnDIgPXsYJ-FbNtjgG4AFSgTNOUDC1xFVuto8mDjQ6A_8U61Czn2qqFJE9eAH9-8DyIXhMcvLblgE9_WE58R3jgz2gb534YqpsP/s1600/bush+smile.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="340" data-original-width="502" height="216" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinncOjsXZm2kAIzhhwgfrZM658h2Uo9Bwieal3TScZSdnDIgPXsYJ-FbNtjgG4AFSgTNOUDC1xFVuto8mDjQ6A_8U61Czn2qqFJE9eAH9-8DyIXhMcvLblgE9_WE58R3jgz2gb534YqpsP/s320/bush+smile.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
-<i> Knowing what mr. Bush</i>?</div>
<div style="text-align: justify;">
+ Rahasia donk</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pokoknya<i> I know something</i>, hihihi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Senyum “Pleeeeeaseeeeeeeeeeee....”</i></b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Efek emosi yang ditimbulkan pada target: iba, tidak tega, dan apologis</div>
<div style="text-align: justify;">
Ampuh dipakai untuk: membujuk seseorang, meminta maaf, meminta seseorang melakukan sesuatu yang tidak biasanya ia lakukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzAOZcipT8ujyZeSo504SLfR3ZMeI31qkX5X6rwBX-_euHPcN1LB8iAa1GjVd6DG-HMnfvT9-qiWB2KtVXPq85agWVUZl2T08ZZRaE2wXj1imU9y3Gp5ib_B4pg3roFb4EoJhvYu1TMOuE/s1600/g1352217865361546904.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="400" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzAOZcipT8ujyZeSo504SLfR3ZMeI31qkX5X6rwBX-_euHPcN1LB8iAa1GjVd6DG-HMnfvT9-qiWB2KtVXPq85agWVUZl2T08ZZRaE2wXj1imU9y3Gp5ib_B4pg3roFb4EoJhvYu1TMOuE/s320/g1352217865361546904.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Say it: “Pleaseeeeee....” sambil mata berkaca-kaca. Siapa yang bakal nggak iba?<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7R-4QrwuHuVpujFQXskXw6hTW_aYoMZZfHW5Q8MaR-hlrhBXw6RE8X1rGN9d1hownCAMUcJ7-PGMxnGnfFMD2Y1dP-nGb1Urd5XonV_m_cSP_S2lnY3TSwEKNtabEhrteP9jfNlNu94Js/s1600/please.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="411" data-original-width="289" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7R-4QrwuHuVpujFQXskXw6hTW_aYoMZZfHW5Q8MaR-hlrhBXw6RE8X1rGN9d1hownCAMUcJ7-PGMxnGnfFMD2Y1dP-nGb1Urd5XonV_m_cSP_S2lnY3TSwEKNtabEhrteP9jfNlNu94Js/s320/please.jpg" width="225" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Melas tenan rek...</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Senyum ancaman</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMBBx-u__A957MUWqrhmb5eA9sD69ySAYPJxBvvVfcFceIXrQijjpq2WQPqm4hJUtCdlaciPUNc2JxZ3hmZqwtpzLF_Fw43xm1-JcIst8yFvuMzdT6517Y-Jcf_NrxRSpEsAwT4diYxrwv/s1600/smirk.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="300" data-original-width="591" height="162" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMBBx-u__A957MUWqrhmb5eA9sD69ySAYPJxBvvVfcFceIXrQijjpq2WQPqm4hJUtCdlaciPUNc2JxZ3hmZqwtpzLF_Fw43xm1-JcIst8yFvuMzdT6517Y-Jcf_NrxRSpEsAwT4diYxrwv/s320/smirk.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Efek emosi yang ditimbulkan pada target: terintimidasi, takut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ampuh dipakai untuk: menunjukkan kekuasaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sepertinya senyuman jenis ini lebih dikenal dengan nama ‘seringai’.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrskT5WnwF5FytqigTuRrzsl9gnG6Oic3S2U9hRbkr5V8JB3yyzjr_8OK_StpEM8ZYsmDK3Wa9-mHeL_j7hpJmLNl44cMf10lo7WKI8mCTlHBsDCa2t849TBsTEPfZzzPB0v_MFFjU1Baj/s1600/beautiful-woman-smirk-wearing-cat-450w-648314356.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="470" data-original-width="300" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrskT5WnwF5FytqigTuRrzsl9gnG6Oic3S2U9hRbkr5V8JB3yyzjr_8OK_StpEM8ZYsmDK3Wa9-mHeL_j7hpJmLNl44cMf10lo7WKI8mCTlHBsDCa2t849TBsTEPfZzzPB0v_MFFjU1Baj/s320/beautiful-woman-smirk-wearing-cat-450w-648314356.jpg" width="204" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br />
I don't often smiling to another person, but when I do... I am smirking. :v</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCUcmUjrixzHza2hhwQTMd693wTAeGf5eksaZwSIcULdJ4y9R15Hh52zf5kb-Vje7ZsWxk7K839BTvoDx76nUBjwQGVDcshOZToN2CFCUqAE2WdeWacsLRKN28nFZeK3OJs6jAxyY_0gFS/s1600/Amy-333-amy-lee-22576997-792-1139.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1139" data-original-width="792" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCUcmUjrixzHza2hhwQTMd693wTAeGf5eksaZwSIcULdJ4y9R15Hh52zf5kb-Vje7ZsWxk7K839BTvoDx76nUBjwQGVDcshOZToN2CFCUqAE2WdeWacsLRKN28nFZeK3OJs6jAxyY_0gFS/s400/Amy-333-amy-lee-22576997-792-1139.jpg" width="278" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Amy Lee menyeringai</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo dari gambar di atas, senyumnya terlihat benar-benar seperti sebuah ancaman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Senyum marah</b><br />
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Senyum jenis ini penjelasan lebih lanjutnya bisa sobat simak dari video wawancaranya Tyra Banks. Aku males ngetik. #keplak pakai smartphone </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9SdxXvXdw9wRnS16X5d4Gb9KIFcP3om8-I8Lf4_jV358Ior9lk-A6Z9_Nc3J64ZlHH_Bh08e5yImfPVGe748epWrV9g2bpC-0wWAwT4l6fBGSmaAUDFN7ViW22urdLe4BrVRHfjBPgnRv/s1600/Screenshot_2018-12-14-07-08-29.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9SdxXvXdw9wRnS16X5d4Gb9KIFcP3om8-I8Lf4_jV358Ior9lk-A6Z9_Nc3J64ZlHH_Bh08e5yImfPVGe748epWrV9g2bpC-0wWAwT4l6fBGSmaAUDFN7ViW22urdLe4BrVRHfjBPgnRv/s400/Screenshot_2018-12-14-07-08-29.png" width="400" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ininih ekspresi Angry smile nya sang super model. Apa yang membuat senyumannya menunjukkan sebuah kemarahan? <i>Her eyebrows i guess.</i> Tapi kug menurutku, senyum di atas lebih mirip kepada jenis <i>smirk</i> ya? Jangan-jangan memang <i>smirk</i> itu sama dengan <i>angry smile</i>? Mbuhlah.<br />
<span id="goog_843430903"></span><span id="goog_843430904"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEght1BMvNTnGZuXcpqknyCQROjIchq9-g7sFjbTGlB7tN67MBxUlhtW9TFu4CIJ68GCkDTSw4ftwF6VMMKfi7_NuQekeKU5NPHJRqBZvro6Us8lOcA8il-vwushgjtpO5rDHSYAOZse91Gs/s1600/Kaajal---s-Angry-Smile-For-Hunk-Hero----1960.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="258" data-original-width="310" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEght1BMvNTnGZuXcpqknyCQROjIchq9-g7sFjbTGlB7tN67MBxUlhtW9TFu4CIJ68GCkDTSw4ftwF6VMMKfi7_NuQekeKU5NPHJRqBZvro6Us8lOcA8il-vwushgjtpO5rDHSYAOZse91Gs/s1600/Kaajal---s-Angry-Smile-For-Hunk-Hero----1960.jpg" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gugling dengan <i>keyword Angry smile</i>, dapat nemu foto di atas. Nah, kalo si mbak di atas memang kelihatan banget sedang gemes menahan anyel. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
<b><span style="color: blue;">*****</span></b></blockquote>
<b><i>Smile: a mood booster?</i></b><br />
<b><i><br /></i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"The most popular advice when you are sad is to smile. Sometimes you are just being sceptical. But before you get mad, try to smile and enjoy the small facts behind a smile. Forcing a smile actualy can boost your mood and relieve stress."</i><br />
<i><br /></i>
enha said: no, it is not true! Coba aja deh, senyum cuma dengan melengkungkan bibir (senyum terpaksa yang dibuat-buat -seperti yang sudah disebut pada poin pertama), alias senyum palsu. Lakukan berulang-ulang. Itu hanya akan membuat muka cepat lelah. Yang lebih baik adalah dengan melakukan senyum tulus, atau, berlatihlah <i>how to smize –smiling with your eyes</i>. Smize lebih menyenangkan daripada melakukan senyum palsu. Coba deh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaonpqWLkxLTymH4RexzPo-dKcz_foYQgfBUhT2vHl6kd5logRYO_Qwt_GjZ21Yx_5f82KU3Iah4_AzFQ0IyYdXOi8UqOBk6jdPkQ8kD0xSIs_lv6THT6nLt6q1LmR57sW3aQCvjZVlLrd/s1600/02-tyra-banks.w330.h330.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="330" data-original-width="330" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaonpqWLkxLTymH4RexzPo-dKcz_foYQgfBUhT2vHl6kd5logRYO_Qwt_GjZ21Yx_5f82KU3Iah4_AzFQ0IyYdXOi8UqOBk6jdPkQ8kD0xSIs_lv6THT6nLt6q1LmR57sW3aQCvjZVlLrd/s320/02-tyra-banks.w330.h330.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ini lho, yang namanya SMIZE</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"When you smile, your body release endorphins, a chemical inside your body that induce happiness. This endorphins also release when you eat dark chocolate."</i> enha said: Thanks God, aku bisa smize. Kalo enggak, mungkin aku bakalan sering stress, karena pada dasarnya tidak terlalu suka makan caklet, eh... coklat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Lanjut lagi ke jenis senyuman lainnya...<br />
<br />
<b>6. Senyum Pedo</b><br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9nNJ3p6MlLpbz-USm2LES3AELy98gKIJfaroZ-ifl2x5wWNonSxON8oiC_PqE9ZfMzNlZyqA1mIAcEQt9JvwxhWKJUnvaMpmo5Y3vQEtLFmGc13nEI2FtPlS8tze_Wc1cDl_r9f9XNtvv/s1600/c28019eb4faebebbfe347e8c9682ac0d4fde0fc7e84886c24f37e200181cfa73.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="348" data-original-width="380" height="292" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9nNJ3p6MlLpbz-USm2LES3AELy98gKIJfaroZ-ifl2x5wWNonSxON8oiC_PqE9ZfMzNlZyqA1mIAcEQt9JvwxhWKJUnvaMpmo5Y3vQEtLFmGc13nEI2FtPlS8tze_Wc1cDl_r9f9XNtvv/s320/c28019eb4faebebbfe347e8c9682ac0d4fde0fc7e84886c24f37e200181cfa73.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Senyum pedo –katanya- yang punya anak kecil, adik kecil, atau kenalan anak-anak lainnya, waspadalah dengan senyum jenis ini... waspadalah... waspadalah...<br />
<br />
<b>7. Senyum Ngeres</b><br />
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMlF0WRP0Z8wv8AVyK5GXAlz6nGSuGTn3PUL_0bbkz-xx2T3wePaqRuBddCd3vEtY-ofLZeE2LrkRNegU2Jw3buo0lodE0Pu-J5CswnjGJTu3X56o3mtannGUQpPIgipktYLrXsiA4UeLL/s1600/images.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="205" data-original-width="248" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMlF0WRP0Z8wv8AVyK5GXAlz6nGSuGTn3PUL_0bbkz-xx2T3wePaqRuBddCd3vEtY-ofLZeE2LrkRNegU2Jw3buo0lodE0Pu-J5CswnjGJTu3X56o3mtannGUQpPIgipktYLrXsiA4UeLL/s1600/images.png" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Senyum ngeres. Ciri-ciri: tersenyum sambil membayangkan yang tidak-tidak (bisa ditebak dari arah mata yang memandang ke atas), dan terkadang juga disertai oleh air liur yang menetes di sudut bibir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9BooBwD32LvyYVG1zIlIwWJe9uW24awbxKuGgDWVig9ZVk98IpJLsFqd_QbjcC_VYZMM_eqU4EInQUdO8FcNbE1cO1ntECICEqrt3oY7W1JM2e1s97DQQPIbVVLeT0r5by6tdrLhir-8x/s1600/MedicalFrailAegeancat-size_restricted.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="250" data-original-width="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9BooBwD32LvyYVG1zIlIwWJe9uW24awbxKuGgDWVig9ZVk98IpJLsFqd_QbjcC_VYZMM_eqU4EInQUdO8FcNbE1cO1ntECICEqrt3oY7W1JM2e1s97DQQPIbVVLeT0r5by6tdrLhir-8x/s1600/MedicalFrailAegeancat-size_restricted.gif" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXKn5HXMGjPgqCNNqve-x1yzBpnyjWthfZ9C6iKvSWrbnK712HyCa8-0PaGmBVKpKGT7lNVgMo0xTSozsKiD_4OTezm3OrCdGGaOygglHW1rCbMYwJAFWFlBY14wIpisyvccr0hrF8xKim/s1600/8c6b207cd9ca7d4aaec8b548ccc0b822.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="400" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXKn5HXMGjPgqCNNqve-x1yzBpnyjWthfZ9C6iKvSWrbnK712HyCa8-0PaGmBVKpKGT7lNVgMo0xTSozsKiD_4OTezm3OrCdGGaOygglHW1rCbMYwJAFWFlBY14wIpisyvccr0hrF8xKim/s320/8c6b207cd9ca7d4aaec8b548ccc0b822.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kalo senyum si Tobey ini masuk senyum apa hayo? Senyum ngeres? Sepertinya sih masuk kategori senyum usil.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<b>8. Senyum Rayuan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Senyum rayuan: termasuk dalam kategori senyum tulus. Yang membedakan, senyum ini lebih ampuh jika disertai dengan kedipan mata.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbpYBIRHr4yWdx5DWytiCAOpTdXFy8fQSAjE8UL2anby1FbOD3W20eMNdPsJSR_FfpYgq7pOo8AsnwvYuX_eMNJCUsePwE6OqNvniu-z_gDWlC_RTIahfeBr0lVF37c5I6-430KZ_tOM6g/s1600/10-things-i-hate-about-you-heath-ledger-movie-smile-tvm-Favim.com-109728.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="507" data-original-width="500" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbpYBIRHr4yWdx5DWytiCAOpTdXFy8fQSAjE8UL2anby1FbOD3W20eMNdPsJSR_FfpYgq7pOo8AsnwvYuX_eMNJCUsePwE6OqNvniu-z_gDWlC_RTIahfeBr0lVF37c5I6-430KZ_tOM6g/s320/10-things-i-hate-about-you-heath-ledger-movie-smile-tvm-Favim.com-109728.jpg" width="315" /></a></div>
<br />
Amfun nih senyumannya mendiang Ledger memang melegenda. Senyumnya benar-benar nyetrum. Eeeaaaaa...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<b>9. Senyum Awkward</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgWRX7CE16FkNoj9LYFfDkSlqIyOTkhe4K3gbKGE_qnAD_Z34vokV9w7m1dwdfkJhZsJ1vjXaMy7eH0JRE5CILBhaKK_5bb8yQZhQr-TiHRCSEZbEHk3R7mrJu4PvLUtVUqh4GmoECeMpg/s1600/emoji-60-512.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="512" data-original-width="512" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgWRX7CE16FkNoj9LYFfDkSlqIyOTkhe4K3gbKGE_qnAD_Z34vokV9w7m1dwdfkJhZsJ1vjXaMy7eH0JRE5CILBhaKK_5bb8yQZhQr-TiHRCSEZbEHk3R7mrJu4PvLUtVUqh4GmoECeMpg/s320/emoji-60-512.png" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Senyum awkward: senyum spontan ketika baru saja melakukan suatu kebodohan. Dan tidak tahu harus melakukan apa untuk memperbaiki keadaan. Aku cukup sering melakukan senyum ini. -_-<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrx0aLACzRUQyNOWEQKfH0BcEqdoo6WzG2LWDu_b7UtH73ia3tPQ7YQ-d3HKM9U8CxZ6nhsJg1JNuKlNxzLokaIaI2AFePy0ZY8sR_V9tWpVrTU235hdeD7I4aaTa4wels9JyliLm_H6dx/s1600/2bbl73.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="495" data-original-width="660" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrx0aLACzRUQyNOWEQKfH0BcEqdoo6WzG2LWDu_b7UtH73ia3tPQ7YQ-d3HKM9U8CxZ6nhsJg1JNuKlNxzLokaIaI2AFePy0ZY8sR_V9tWpVrTU235hdeD7I4aaTa4wels9JyliLm_H6dx/s320/2bbl73.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ya ngono kuwi lah ibarate</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<b>Senyum itu bisa menular!</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSnkYGO7jKmXMrpurbHXcUhNXN0sHKdI2dryPzImbtPzvTYHRjAH5yUb44SIZxVjF-Grbr2TF8RsXoxtVmBt4rpIgYDrTIj1SliNHR2Zn7PPLr0PBk_k4Dl5HjhQe_yfA53Q3gtAMRlo-7/s1600/smile+are+contagious.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="339" data-original-width="437" height="248" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSnkYGO7jKmXMrpurbHXcUhNXN0sHKdI2dryPzImbtPzvTYHRjAH5yUb44SIZxVjF-Grbr2TF8RsXoxtVmBt4rpIgYDrTIj1SliNHR2Zn7PPLr0PBk_k4Dl5HjhQe_yfA53Q3gtAMRlo-7/s320/smile+are+contagious.jpg" width="320" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<i>"Think of smile as an excercise. When smiling, people tend to use up to 53 muscles in face.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"A simple smile only take 5 muscles. And smiling is easier than frowning which need at least 11 facial muscles. Smile are contagious. When someone see another people smile, their muscles automatically will twitched into smiles.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Smile is a universal sign of happiness. Even baby are born with the ability to smile. Newborn can smile during their sleep eventhough they never learn how to do it. Since smile is more attractive than any makeup, smiles can also help you to increase your career. Smiling person is considered to be more sociable and confidence."</i></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
“Every little smile can touch someone's heart...<br />
May you find hundred of reasons to smile today...<br />
And maybe you are someone's reason to smile today...<br />
So... S M I L E ! ! ! ”<br />
-Faris-</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa kata Faris sepertinya benar. Dua kali aku bereksperimen: ketika lagi jalan kaki, dalam keadaan sekitar yang sepi, aku tersenyum pada orang asing. Subjeknya berbeda, tapi keduanya sama-sama merupakan ibu-ibu (wanita paruh baya). Dan apa yang kemudian terjadi sodara-sodara? Senyumku nyetrum! Kedua ibu tersebut tidak hanya tersenyum, tapi malah jadi duluan menyapa. Padahal nggak kenal blas. XD</div>
<div style="text-align: justify;">
So... jangan pelit, bagi senyumnya donk. :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi, ada tapinya nih, jangan kebanyakan senyum-senyum sendiri, karena bisa berakibat yang tidak-tidak. Serta jangan kebanyakan bagi-bagi senyuman pada lawan jenis, nanti malah dikira tukang tepe-tepe dan ujung-ujungnya malah dikira tukang PHP. :v</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1WRR7WPRdNgJt4knX7wtxNrOTYL-LKyOZsFs3yetYxBYXsHKuCdkptN8U3jwsJd3_E6-e5Bpnn3LdZNk_5XGq5wXMtau6xxAKxQQGlPd-3h3Zzun5zJial1UZR2A9Cc0hrbKU0MkqOf41/s1600/smile+like+a+retard.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="411" data-original-width="307" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1WRR7WPRdNgJt4knX7wtxNrOTYL-LKyOZsFs3yetYxBYXsHKuCdkptN8U3jwsJd3_E6-e5Bpnn3LdZNk_5XGq5wXMtau6xxAKxQQGlPd-3h3Zzun5zJial1UZR2A9Cc0hrbKU0MkqOf41/s320/smile+like+a+retard.jpg" width="239" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ahemm...</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Udah ya, tentang jenis senyum lainnya, silakan cari sendiri. Soalnya aku belum semahir Tyra Banks yang bisa melakukan 275 jenis senyuman. Jadi, sampai jumpa di tulisan iseng berikutnyah.<br />
<br />
Have a nice day and don't forget to SMILE! Bye bye.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Referensi:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<ul>
<li>Risyiana Muthia. 2012. Been There Done That Got The T-Shirt. Cetakan ketiga. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.</li>
<li>Wardah lifestyle journal</li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-38347227667684611452017-11-27T13:40:00.001+07:002017-11-27T13:40:40.983+07:00Random 3: Gandalf Wannabe (Part 1)<div style="text-align: justify;">
<b><u><i>Warning</i></u></b>: Tulisan ini bukan merupakan sebuah bentuk pengkultusan atau bentuk pengidolaan terhadap Gandalf. Anggap saja, tulisan ini sebagai bedah tokoh dan sambungan dari tulisan terdahulu tentang kuis <i><b><a href="http://enhasnote.blogspot.com/2013/08/gandalf-vs-delenn-which-fantasy-scifi.html" target="_blank">Which Fantasy / SciFi Character Are You</a></b></i>? So, cekidot</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillah...</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
Frodo: <i>"You're late."</i></blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
Gandalf: <i>"A wizard is never late, Frodo Baggins. Nor is he early. He arrives precisely when he means to."</i></blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
<b><i>(Lord of The Ring: Fellowship of The Ring)</i></b></blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Enaknya menjadi seorang wizard itu adalah: bisa melakukan apapun semaunya sendiri, dengan alasan sekenanya tanpa boleh dipertanyakan. Karena seorang <i>wizard</i> adalah... seorang <i>wizard</i>! Sulit menggambarkannya dengan kata-kata.<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari sekian jumlah tokoh yang disebutkan dalam kuis <i style="font-weight: bold;"><a href="http://enhasnote.blogspot.com/2013/08/gandalf-vs-delenn-which-fantasy-scifi.html" target="_blank">Which Fantasy / SciFi Character Are You?</a> </i>kenapa hasilku adalah Gandalf, ataupun Delenn; bukannya Galadriel, Saruman, Balrog, Sauron atau Madara sekalian?! (Ps: hasil Madara memang tidak ada sih).<br />
<br />
Karena jawaban yang dipilih, merepresentasikan watak dari karakter yang ada. Antara Gandalf, Galadriel, dan Saruman; tentu saja mempunyai sifat yang berbeda.<br />
<br />
Contohnya:<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm6hM4Jn9XYk0APxuNs39ZitVph8NMwgvFmA0dVhrNIPr_x29rddHkyCN6OcA8h41CL9ptKb41ND4g-SbSKTKq9NHRPYUmHjwuq6GcXq1fN4CWJbnilKrn82QS4z-8G5mnXF-1roWZ-ADr/s1600/gandalf+8+copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="384" data-original-width="683" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm6hM4Jn9XYk0APxuNs39ZitVph8NMwgvFmA0dVhrNIPr_x29rddHkyCN6OcA8h41CL9ptKb41ND4g-SbSKTKq9NHRPYUmHjwuq6GcXq1fN4CWJbnilKrn82QS4z-8G5mnXF-1roWZ-ADr/s320/gandalf+8+copy.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">The Hobbit 1: an Unexpected Journey</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Galadriel:<i> “Mithrandir, why the Halfing?"</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Gandalf: <i>“I do not know. Saruman believes that it is only great power that can hold evil in check. But that is not what I found. I have found it is the small things, everyday deeds of ordinary folk that keeps the darkness at bay. Simple acts of kindness and love. Why Bilbo Baggins? Perhaps is because I'm afraid, and he gives me courage."</i></blockquote>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<i>That's why</i>, aku sependapat dengan Gandalf. Selain itu, untuk sebuah poin pernyataan dalam kuis <i>Which Fantasy/SciFi Character Are You?</i> aku juga kurang sepakat dengan pernyataan <i>“The only way to get something done right is to do it yourself." A</i>ku pernah iseng menjawab 'setuju', dan hasil yang kudapat adalah Galadriel. Demikianlah. Pada akhirnya, aku lebih suka mendapat hasil Gandalf, karena Gandalf adalah Gandalf. Ruwet ya, Haha~</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Maksudku dengan<i> Gandalf wannabe</i> itu adalah ingin bisa menyeimbangkan kehidupan ala Gandalf. <i>Preett</i> banget ya, <i>sok-sok'an</i> ingin menyeimbangkan hidup <i>ala</i> seorang Gandalf. </div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEoGvzLLc2UV_i4TNwJswQc_F9-YcC6S-mV8S2MhFBPzqKPviy-6gIwATgO54yZKXxTMWuorRUvHtvgOaucCA2bHGNtjsazhfcaprB0Be6gzJm3Nq6p_th9-1cw43rbaXrrDnHZRWW79jP/s1600/this+way+you+fools.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="323" data-original-width="683" height="188" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEoGvzLLc2UV_i4TNwJswQc_F9-YcC6S-mV8S2MhFBPzqKPviy-6gIwATgO54yZKXxTMWuorRUvHtvgOaucCA2bHGNtjsazhfcaprB0Be6gzJm3Nq6p_th9-1cw43rbaXrrDnHZRWW79jP/s400/this+way+you+fools.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">The Hobbit 1: an Unexpected Journey</td></tr>
</tbody></table>
<i><br /></i>
<i>Gandalf wannabe?</i> Padahal, menjadi Gandalf itu sepertinya tidak mudah, karena karakternya menurutku sangat kompleks; yang singkatnya mungkin bisa aku rangkum menjadi:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Being Gandalf is about balancing the internal and external factor of life. </i>Menyeimbangkan faktor internal maupun faktor eksternal dalam hidup. Faktor internal meliputi: pikiran, fisik, dan jiwa atau bahasa kerennya <i>balancing the mind, body, and soul (spirit).</i> Sedangkan faktor eksternal meliputi kehidupan sosial.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kenapa aku tertarik dengan tema kesimbangan? Karena seimbang itu indah~</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
<i><br /></i><i>"Happiness is not a matter of intensity but of balance, order, rhythm and harmony.”</i></blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
(Thomas Merton)</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
<br />
<i>“Tidak ada kedamaian bagi mereka yang kehidupannya tidak seimbang secara jasmani dan rohani. Mereka dapat terombang-ambing kian kemari oleh angin kekecewaan dan badai keputusasaan.”</i><br />
(<b><a href="https://www.lds.org/liahona/2005/04/17?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C4832978061" target="_blank">Brent L. Top -Liahona</a></b>)</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">****</span></b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Keseimbangan membuat kehidupan menjadi harmonis; sedangkan keharmonisan menciptakan kebahagiaan. Jadi, bisa disimpulkan bahwa dengan menyeimbangkan semua lini pembentuk kehidupan; maka kehidupan akan menjadi lebih bahagia. Menjadi Gandalf, maka kalian akan bahagia. <i>Halah. </i>Salah konklusi. <i>By the way:</i> siapa sih, yang tidak ingin hidup bahagia?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
So, langsung saja: apakah yang dimaksud dengan keseimbangan dalam hidup?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
<i>“Hidup seimbang berarti hidup dengan menjaga dua bentuk keseimbangan, yaitu keseimbangan internal dan eksternal.</i> </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<i>Keseimbangan internal adalah keseimbangan dalam memenuhi hak dari diri Anda sendiri. Diri Anda memiliki empat dimensi, yaitu dimensi fisik, emosional, mental, dan spiritual. Masing-masing dimensi perlu dilayani haknya agar diri Anda seimbang. Hak dari dimensi fisik adalah kesehatan tubuh. Hak dari dimensi emosional adalah perasaan yang bersih. Hak dari dimensi mental adalah pikiran yang jernih. Hak dari dimensi spiritual adalah kedekatan dengan Tuhan.... Keseimbangan eksternal adalah keseimbangan dalam memenuhi hak orang-orang di sekitar Anda."<br />(<b><a href="http://manhajuna.com/apa-yang-dimaksud-hidup-seimbang/" target="_blank">Ustadz Satria Hadi Lubis - Manhajuna</a></b>)</i></blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau menurut hematku, untuk pembahasan karakter Gandalf ini, keseimbangan internal aku bagi saja menjadi: kesehatan pikiran, jiwa, dan badan; sedangkan sisi spiritualnya sengaja aku hilangkan. Dalam seri <i>The Hobbit</i> maupun seri <i>Lord of The Ring</i> yang pernah aku tonton, seingatku tidak ada penggambaran mengenai sisi spiritual para tokohnya. Ketika membaca versi <i><b><a href="http://tolkiengateway.net/wiki/Maiar" target="_blank">Tolkien Gateway</a></b></i>, dijelaskan bahwa: Gandalf ini merupakan seorang Maia, yang menjadi salah satu utusan Valar, dan telah direstui oleh Eru Iluvatar (sang Pencipta), untuk membantu para makhluk dunia fana, agar bersatu demi mengalahkan Sauron.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sewaktu Gandalf meninggal setelah berhasil mengalahkan Balrog, oleh Eru, Gandalf The Grey dikirim kembali untuk menyelesaikan misinya; namun dengan bentuk yang lebih hebat: Gandalf The White. Ringkasnya: sisi spiritual Gandalf adalah dekatnya dia dengan Vala, bahkan sang Eru pun harus mengirimkan Gandalf kembali ke dunia, agar bisa menyelesaikan misinya. Segitu saja ya penjelasan poin spiritualnya. Sedangkan keseimbangan dari segi eksternalnya, bisa dilihat dari bentuk interaksinya sebagai makhluk sosial.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lantas, kenapa aku bilang bahwa Gandalf adalah sosok yang memiliki kehidupan yang seimbang baik secara internal maupun eksternal? Karena aku melihatnya seperti itu. Alasan ini memang sangat subjektif, sih. Tapi, walaupun terkesan sangat subjektif, tentunya aku tidak menarik kesimpulan begitu saja secara semena-mena. Ada sebab di balik alasanku tadi. Nah, inilah alasannya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dilihat dari sisi internal »»» Gandalf itu bisa menyeimbangkan antara pikiran, jiwa, dan badan; </div>
<div style="text-align: justify;">
Dilihat dari sisi eksternal »»» Gandalf itu mempunyai kehidupan sosial yang bisa dibilang cukup baik, karena dia bisa berbaur dengan berbagai kalangan, mulai dari kalangan Istari, Elf, Manusia, Dwarf, hingga Hobbit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;"><br /></span></b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">****</span></b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari segi pikiran, Gandalf ini merupakan karakter yang menurutku cukup kritis. Gandalf cukup jeli menerapkan analisis entah itu berupa semantik, semiotik, dan analisis lainnya hingga dia bisa membaca dan mengatur strategi. Dari segi jiwa, menurutku, Gandalf ini cenderung berkepribadian layaknya seorang <i>philosopher</i>, dia adalah seorang <i>freethinker</i>, <i>truthseeker</i>, dan juga merupakan seorang yang optimis. Dari segi fisik, sosok Gandalf ini tetap bisa menjaga kesehatan dan kebugarannya hingga di usia tua.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam rangkaian film <i>The Hobbit</i>, ada beberapa adegan yang menampilkan Gandalf sedang berlari, bukan? Tidak hanya kuat berlari, Gandalf juga digambarkan bisa mengalahkan Balrog dan juga mengalahkan <i>Great</i> Goblin, meski usianya bisa dibilang cukup tua renta!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dilihat dari segi eksternal melalui kehidupan sosialnya, sosok Gandalf yang masuk dalam golongan Istari alias Wizard, ternyata cukup bisa berbaur dengan berbagai kalangan, mulai dari kalangan Hobbit, Elf, Dwarf, hingga manusia. Tidak hanya itu saja, Gandalf juga menjalin pertemanan dengan Gwaihir, yang selalu ada untuk membantunya ketika sedang dalam situasi terjepit.<i> So sweet</i> yaa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya, aku akan memberikan alasanku, kenapa aku bisa menyimpulkan bahwa Gandalf merupakan sosok dengan kriteria seperti yang sudah aku sebutkan di atas. Pembagiannya seperti ini:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Internal</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><i>Mind: becoming an analyst by becoming »»» Semantic practitioner and semiotic practitioner, (so then he could become) »»» a strategist</i></li>
<li><i>Soul (Spirit): Philosopher (by doing) »»» freethinker and truthseeker, (and then it leads to become ) »»» an optimist</i></li>
<li><i>Body: stay fit »»» Some cardio workout (running from enemy, LOL) and because sometimes he needs to be a fighter too (which is mean he needs more complex training rather than just an ordinary cardio workout)</i></li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Eksternal</b>:</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><i>Becoming a wanderer and have a lot of friends from different range and kind (means that he always stay mobile, and doesnt stuck on his comfort zone)</i></li>
<li><i>Becoming a mediator</i></li>
<li><i>Becoming an adviser</i></li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(Untuk penjelasan dan alasan dari poin-poin di atas, bersambung dulu deh. Soalnya panjang banget. Wkwkwk).<br />
<br />
<i>See ya</i>~</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-2294142115068351602016-12-31T14:02:00.000+07:002017-05-08T04:48:38.039+07:00Random 9: Nikahan mbak sepupu<i>Bismillah</i>...<br />
<br />
Bulan Oktober (tahun) lalu mbakku-sepupu satu buyut denganku (sebut saja namanya mbak Anu) menikah dengan teman pramukaku jaman SMP, sebut saja namanya si Ini. Hampir semua teman SMP, yang rumahnya satu dusun denganku dapat undangan, kecuali aku! <i>Masa</i>’ si MKS-tetanggaku- yang statusnya hanya mantan teman SMP saja dikasih undangan, sedangkan aku yang notabene adalah saudaranya sendiri, malah nggak dikasih?! Aku kan jadi sebal dan <i>su'udzon</i>!<br />
<br />
Singkat cerita, H-1 acara resepsi, mbak Anu kepengin tangannya digambari pakai henna. Nah akulah yang didapuk sebagai seksi corat-coret. Meski aku sudah diundang secara langsung jadi seksi corat-coret, tapi rasanya seperti kurang <i>afdhol</i> kalau nggak dapat undangan berwujud kartu. Alhasil, pas lagi nggambarin tangannya mbak Anu, aku langsung protes menanyakan perihal kenapa aku tidak dikasih undangan. Dan ternyata, aslinya tuh aku juga dikasih undangan. Undangannya dikumpulin jadi satu sama undangannya MKS dan teman-teman lainnya. Lhah? Kalau begitu, undanganku nyelip di mana ya?!<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Kalau gitu, pinjam undangannya satu donk, pengen lihat..." kataku.</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
"Untung masih sisa satu, nih!" jawab mbak Anu sambil menyodorkan undangan walimahannya.</blockquote>
<br />
Jika umumnya dalam undangan walimahan, nama mempelai ditulis lengkap beserta gelar akademisnya, di undangan mbakku nggak gitu. Kata mbakku sepupu, tradisi kantor calon suaminya juga tidak menyertakan gelar pada undangan yang dibagikan. “Biar nggak riya”, katanya...<br />
<br />
Wow... Ini langka, <i>man</i>! Anti mainstream. Biasanya gelar akademik itu sengaja dijadikan ajang pamer lho. Mau bukti? Simak terus. :p<br />
<br />
****<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Acara menggambari tangan menggunakan henna belum selesai, eh sudah ada tamu yang kepengin bertemu dengan calon manten. Menggambarpun dipending dulu, dan tangan yang belum kering karena digambari, akhirnya dipakai buat salaman. Hasilnya... ya belepotan lah~<br />
<br />
Karena acara menggambari tangan dipending, aku jadi dapat tugas untuk menunggu kotak duit (kotak tempat dimasukkannya amplop dari tamu yang hadir), sampai penunggu aslinya datang. Nah, pas nungguin kotak duit itu, ada seorang oom-oom yang menyerahkan amplop, dan di amlopnya ditulisi nama plus gelar akademik. Panggil saja dia dengan nama Oom Nganu. Ditulis lengkap dengan gelarnya menjadi Nganu, S.Pd., M.Pd. Tuh kan, serasa pameran gelar. ^0^<br />
<br />
Kenapa aku bilangnya serasa pameran gelar? Karena inikan bukan acara akademis yang membutuhkan pengakuan gelar. Inikan cuma acara walimahan. Dan lagi: si oom Nganu ini, <a href="https://ffugm.wordpress.com/2013/11/18/logika-gelar-s1-s2-dan-s3-bukanlah-manifestasi-kepandaian-seorang-sarjana/" target="_blank"><span id="goog_228615015"></span>sudah bergelar M.Pd, tapi masih menuliskan gelar strata S-1 nya di depan gelar S-2 nya<span id="goog_228615016"></span>.</a> Aku kan jadi <i>su'udzon</i> bahwa dia memang sengaja pengin pamer gelar. Padahal belum tentu juga sih ya. Soalnya, niat per masing-masing orang, mana ada yang tahu, kecuali dia sendiri sama yang di atas. :,v<br />
<br />
****<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiIsOz8pTF3-TA5f53IQi5uB0Bg1uP-uXnKKLbhhEoBdpxyvCthpuLleSToD6Oguwl_z5d0NFcE_tETUnE1vZ0JwzMPPki4fUxTvznG81NsnfxujUchAlHbM4nRDVCNzd2EjY3hy-lVuAP/s1600/12028675_518867004944773_5104277342687806658_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiIsOz8pTF3-TA5f53IQi5uB0Bg1uP-uXnKKLbhhEoBdpxyvCthpuLleSToD6Oguwl_z5d0NFcE_tETUnE1vZ0JwzMPPki4fUxTvznG81NsnfxujUchAlHbM4nRDVCNzd2EjY3hy-lVuAP/s400/12028675_518867004944773_5104277342687806658_o.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Belepotan? Aaahhh, ga terlalu kelihatan kug. -_-</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<b>Teman SMP</b><br />
<b><br /></b>
Meski kami adalah saudara satu buyut, dan pernah menjadi teman sekelas sewaktu SMP, tapi aku dan mbak Anu ini tidak seakrab aku dengan kompi A. Ternyata, mbak Anu ini punya golongan darah AB, sama seperti golongan darahku, dan akhirnya dia menikah dengan –si Ini-, yang golongan darahnya O. Padahal kalau di komik golongan darah, selalu digambarkan bahwa AB dan O suka sekali silang pendapat. Dan di komik golongan darah, si AB juga digambarkan selalu meremehkan si O. Aku jadi takjub sewaktu mbakku memanggil si Ini dengan sebutan Mas, kesannya menghormati syekali. Padahal bisa dibilang kami bertiga seumuran. -_-<strike>Yaiyalah, wajar donk kalau mbak Anu menghormati si Ini... Diakan calon suaminya!</strike><br />
<br />
Kenapa aku takjub?<i> Lha wong</i> si Ini nih dulunya juga teman SMP kami. Malahan dia tiga tahun berturut-turut sekelas dengan mbak Anu. Tiga tahun di SMP, mbak Anu selalu gonta-ganti pacar, sedangkan si Ini... Dia mah tipe kalem. Tiga tahun berturut-turut dia jadi teman pramuka-ku. Pas SMA pun dia juga satu sekolahan denganku. Orangnya memang pendiam tingkat dewa. Mbakku saja bilang, kalau nggak duluan disapa di <i>whatsapp</i>, nih anak pasti nggak ada inisiatif menyapa blas!<br />
<br />
****<br />
<br />
<b>Rempong cyiiin...</b><br />
<b><br /></b>
Sewaktu beralih jadi seksi penunggu kotak duit, aku bisa memperhatikan orang-orang yang berlalu-lalang. Waktu itu, dekornya juga belum selesai dipasang. Masih ada beberapa detil yang terlewat. Mbak Anu -yang duduk di samping ayahnya dan si Ini- kelihatan bête, karena hasil dekor-nya tidak seperti harapannya. Mbak Anu mulai beradu argumen dengan ayahnya. <i>And she's start crying! Beuhhh... high tension here.</i> Hari H-1 memang sepertinya bikin suasana menjadi lebih tegang. Mulailah si Ini menenangkan mbak Anu. Saat itu, kupikir si Ini bukanlah si Ini temanku pramuka yang dulu kukenal. Dia berubah, <i>man</i>! (=..=)<br />
<br />
Melihat dan memperhatikan orang-orang yang membantu di rumah mbak Anu, membuatku berpikir bahwa upacara pernikahan itu rempong <i>syekali</i>. Mulai dari A sampai Z, telah disusun sedemikian rupa. Kemungkinan besar, setiap upacara pernikahan paling tidak, juga akan menimbulkan kerempongan yang kurang lebih sama. Aku jadi bertanya-tanya, apakah mereka juga sudah mempersiapkan rencana kehidupan <i>after party</i>?<br />
<br />
Kan bisa gawat kalo rencananya cuma difokuskan ke pesta upacara simboliknya doank, sedangkan <i>after ceremony</i> malah nggak ada persiapan.<br />
<br />
Emangnya, ada yang seperti itu, cyin?<br />
Tentu saja ada...<br />
<br />
Ada yang lebih suka hanya berfokus pada persiapan upacara pernikahan. <i>Just focus on the ceremony. But didnt pay any attention to the life after ceremony. </i>Akibatnya? Upacara pernikahannya sih bisa dibilang megah, tapi pernikahannya sendiri hanya seumur jagung. Contohnya? Ada. Tetangga depan rumahku. Pesta pernikahan dua hari dua malam. Semua among tamu, berbulan-bulan sebelumnya diberi bakal kain kebaya biar bisa seragaman. Tamunya sampe 2000-an orang. Kug tahu? Tahu donk. Gw kan jadi personel penjaga kado, bersama dengan 3 orang mbak lainnya. Upacara pernikahan ala kampung, biasanya cuma pakai 2 orang penjaga kado dan amplop. Ini mereka butuh 4! So, apakah kemegahan pesta resepsi menjadi tolok ukur akan langgenggnya sebuah pernikahan? <i>Nope</i>.<br />
<br />
Trus apa yang musti difokusin? Ya kehidupan <i>after ceremony</i> lah. Ibarat para pelaut yang akan pergi berlayar mengarungi lautan, upacara pemberangkatannya sebagai tanda perpisahan pada kehidupan lama untuk menyongsong babak baru-. Setelah upacara pemberangkatan dan ketika berlayar menuju tujuan, pastinya bakalan ada badai serta halangan yang merintang. Jadi, alangkah baiknya jika sebelum berlayar, bahkan sebelum upacara- sudah menyiapkan bekal dulu. Apa jadinya kalau bekalnya baru disiapkan setelah upacara? Keteteran lah~<br />
<br />
Tapi...<br />
Ngumpulin bekalnya jangan kelamaan juga. Nanti malah nggak segera berlayar gegara takut akan halang rintang yang akan menghadang. Takut kurang bekal, takut kurang siap, <i>and so on and so forth...</i><br />
<i><br /></i>
Seperti kata <i>sayyidina</i> Ali bin Abi Thalib <i>radhiyallahu 'anhu</i>:<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Bila kau cemas dan gelisah akan sesuatu, masuklah ke dalamnya, sebab ketakutan menghadapinya lebih mengganggu daripada sesuatu yang kau takuti sendiri."</blockquote>
Nasihat ini terutama berlaku buat gw yang terkadang suka paranoid sendiri... -_-<br />
<br />
****<br />
<br />
<b>Ibroh</b>:<br />
<br />
1. Jodoh datang dari arah yang tak terduga. Siapa tahu, jodoh yang kita nanti-nantikan bukanlah orang yang jauh dari negeri antah berantah. Bisa jadi dia adalah teman masa kecil kita, mantan tetangga kita, teman sekolah, teman seorganisasi, tetangga kita sendiri, atau siapapun itu yang 'garis edarnya' sama dengan 'garis edar' kita.a<br />
<br />
2. Kalau menurutku pribadi, sih... Pernikahan bukanlah sebuah akhir. Tapi merupakan sebuah permulaan untuk mengarungi babak baru kehidupan. Maka jangan hanya fokus pada upacara simboliknya saja, tapi lebih fokuslah pada kehidupan setelah upacara pernikahan. Dan mau <i>dimantu</i> atau tidak, <i>dimantu</i> megah atau biasa, itu bukan menjadi tolok ukur bakal langgeng atau tidaknya sebuah pernikahan.<br />
<br />
3. Karena idealnya pernikahan adalah bertujuan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, maka selektiflah dalam memilih partner hidup. Pilihlah yang bersedia menjadi partner kita. Karena percuma saja jika dia seganteng Gaspard Ulliel dan sedermawan Christiano Ronaldo, atau secantik Alexandra Botez dan seseksi Katrina Kaif, dan sejenius Nikola Tesla; tapi nggak mau menjalani hidup bersama kita.<br />
<br />
Ingat selalu wejangan bang Tere Liye:<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Jodoh yang baik itu bukan ketika dia memenuhi seluruh kriteria yang kita inginkan. Memiliki segalanya.</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Jodoh yang baik itu, pertama-tama, pastikan dia mau dulu sama kita. Toh, kalaupun dia tidak memiliki segalanya, minimal dia mau menghabiskan waktu hingga tua bersama kita lebih dari segalanya."</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
-Tere Liye</blockquote>
<br />
Sekian, dan terimakasih.<br />
Have a nice day, and see you all next year. ^0^<br />
<br />
****<br />
<br />
PS: Khusus buat mbak Anu kalau ternyata membaca tulisan ini, nanti jika suamimu macem-macem, suruh dia nyebutin Dasa Dharma Pramuka satu sampe sepuluh aja, mbak. Trus ditagih deh tuh Dasa Dharma. :v<br />
<br />
<br />enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com42tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-2694799822550660482016-11-25T13:24:00.000+07:002019-03-05T21:37:11.520+07:00Random 1: Muka Angker (Part 2)<div style="text-align: justify;">
Bismillah...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>"Did you know the people that are the strongest are usually the most sensitive? Did you know the people who exhibit the most kindness are the first to get mistreated? Did you know the one who takes care of others all the time are usually the ones who need it the most? Did you know the 3 hardest things to say are I love you, I'm sorry, and Help me?</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Sometimes just because a person looks happy, you have to look past their smile and see how much pain they may be in.</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>To all my friends who are going through some issues right now--Let's start an intention avalanche. We all need positive intentions right now. If I don't see your name, I'll understand. May I ask my friends wherever you might be, to kindly copy and paste this status for one hour to give a moment of support to all those who have family problems, health struggles, job issues, worries of any kind and just need to know that someone cares.</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Do it for all of us, for nobody is immune. I hope to see this on the walls of all my friends just for moral support. I know some will!! I did it for a friend and you can too."</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>*You have to copy & paste this one, no share button, please.</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
-dapet ngopi dari wall fesbuknya bang Jack Saja, yang kini akunnya sudah hilang entah kemana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">****</span></b><br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwwcnkQgMMk5ThCQf5InYMV4pVV9oB9NP3BR9kLLiu0RVK_iSGM6JcIyddQU8qxAkZ6xKkddTmpUlsRvaTv-7weefpPJOpD_YYnzT5XYvVmfrqeUYoBY1nRMl7lKvniyIfQJUTnn_yhIJr/s400/muka+angker.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="muka angker" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwwcnkQgMMk5ThCQf5InYMV4pVV9oB9NP3BR9kLLiu0RVK_iSGM6JcIyddQU8qxAkZ6xKkddTmpUlsRvaTv-7weefpPJOpD_YYnzT5XYvVmfrqeUYoBY1nRMl7lKvniyIfQJUTnn_yhIJr/s1600/muka+angker.jpg" title="muka angker" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Did you know the people that are the strongest are usually the most sensitive? </span>(<b><a href="http://img-9gag-fun.9cache.com/photo/aOVwM3N_700b_v2.jpg">Credit</a></b>)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut bro Yong Kang Chan, yang aku ambil dari situs <b><a href="http://www.lifehack.org/articles/communication/13-things-people-who-are-tough-the-outside-but-soft-the-inside-never-told-you.html">Lifehack</a></b>, orang yang berpenampilan tangguh itu...</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Initially, they seem rather unapproachable and cold, but as you get to know them, you discover that they have a warm side too.”</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Le me said: ya begitulah. Dalam kasusku sih, aku memang ‘<i>Serious outside, but crazy inside</i>’. Orang yang nggak benar-benar kenal denganku, mengira aku ini pendiam yang congkak, <i>unsocial</i>, mengintimidasi, serius, misterius, dan mengerikan. Tapi kalau sudah kenal dekat, hancurlah semua <i>image</i> nggak enak tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masih menurut bro Yong Kang Chan,</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Some might even mistake their confidence as arrogance. They are typically not the first people you approach to be friends with.”</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Le me said: Nah yang ini bisa dibilang bener juga. Waktu SMP dulu, aku pernah didamprat senior Pramuka-ku. Dia pikir aku ini orangnya sombong, karena aku pernah ketahuan lagi berjalan kaki dengan pedenya, dan tidak mau menyapa waktu melewati dia. Faktanya: aku tuh orangnya cuek bebek. Benar-benar tidak tahu kalau waktu itu berjalan melewati senior, jadinya aku tidak menyapa. Ini wajar kan?!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Hey, dari kemarin ngaku-ngaku sangar dan angker, tapi kan nggak ada foto sama dengan hoax!</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Huuufffttt... suka ngemeng kalau aku ini sangar, tapi tidak pakai bukti? Wokey, sekali-kali numpang tampang tanpa sensor di blog nggak papalah. Foto di bawah ini diambil dalam sebuah perjalanan mencari kak Eno. Kami berempat (aku, Oyiz, Ikho, dan Dee) dibikin muter-muter keliling kota karenanya. Dua temanku, Dee dan Ikho, terlihat masih memiliki ekspresi ceria (meski wajahnya Dee minta disensor sih), sedangkan aku? Ya begitulah. -_-</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div style="text-align: center;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbYigGoyQxMYzo5oE4Kgb_EkbRz3yItqb7WdlziYFR47sq0TGR7nVuDdnoVgC3CGaSAT-jexm_dsEzmP8K91R1wfdQY26gaA2l3vkmtGz-cFvWcxy6L2QN-LHS7aH_Od70cduUoD7rp4U5/s1600/IMG_20190305_212637.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="724" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbYigGoyQxMYzo5oE4Kgb_EkbRz3yItqb7WdlziYFR47sq0TGR7nVuDdnoVgC3CGaSAT-jexm_dsEzmP8K91R1wfdQY26gaA2l3vkmtGz-cFvWcxy6L2QN-LHS7aH_Od70cduUoD7rp4U5/s320/IMG_20190305_212637.png" width="318" /></a></div>
<span style="font-size: small;">Kiri-kanan: Dee, Ikho, dan aku. (Credit to: Oyiz)</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">****</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://enhasnote.blogspot.com/2016/11/random-2-tahi-lalat-dan-takdir-part-2.html">Ada akibat, tentu saja harus ada sebab yang mendasari</a></b>. Setiap manusia terlahir suci dan bertampang unyu. Pengalaman dan pengetahuanlah yang membentuknya, entah itu menjadi makhluk yang lebih ramah atau gampang marah; entah itu menjadi makhluk yang halus tutur bahasanya atau tegas dan cablak. Kita yang sekarang adalah akumulasi dari berbagai pilihan, yang telah kita buat di masa lampau dan disetujui oleh-Nya. CMIIW.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kembali ke pembahasan ‘<b><a href="http://enhasnote.blogspot.com/2016/10/random-1-muka-angker-part-1.html">muka angker</a></b>’. Di antara saudara-atau-teman-atau-tetangga-atau-kenalan kawan sekalian, pastinya ada salah seorang yang tampilannya ‘angker’, tapi setelah kenal dekat ternyata dia tak seangker penampilannya, ada nggak? Pernahkah teman-teman sekalian bertanya, kenapa dia sampai bisa bertampang angker? Bukankah di balik suatu hal, selalu ada hal lain yang mendasari?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Orang yang bermuka sangar itu... Dia ingin terlihat kuat, padahal sebenarnya rapuh.</b></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“People who try harder to look tough, usually are the ones that need more affection.”</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
-Kutipan dari gambar 9gag di atas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi... sepertinya tidak semua orang berwajah angker, punya kerapuhan seperti kami <i>dink</i>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini kisahku, orang yang tampilan luarnya angker, tapi sebenarnya berjiwa unyu. Dan, karena aku ini orang yang cukup labil; terkadang rupa berubah menjadi unyu, tapi jiwanya malah sangar. Singkatnya, penampilan sering tidak sinkron dengan kondisi kejiwaan. Halah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika dilihat dari luar, aku ini seperti orang yang ‘keras’, tapi sebenarnya sih cémén. Kenapa orang yang sebenarnya cémén bisa berpenampilan keras? Itu karena waktu kecil dulu, aku merasa harus bertanggung jawab atas teman mainku. Kenapa? Karena akulah mbak-gengnya. Kalau sedang bermain, seringnya aku menjadi yang paling tua di antara semuanya, makanya mereka memanggilku mbak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahu nggak kawan? Dipanggil <i>mbak-mbek-mbak-mbek</i> tuh rasanya nggak enak. Seolah-olah harus berperan sebagai pengayom. Dan kalau terjadi sesuatu, memang aku yang biasanya disalahkan oleh orang tua kami. Kalau ada pertengkaran, aku juga yang disuruh mengalah dengan alasan, ‘Masa’ nggak bisa ngalah sama adik-adik?!’. <i>Eeuuwww.</i> Semacam diskriminasi umur. Karena itulah, <b><a href="http://enhasnote.blogspot.com/2013/08/salam-pramuka.html">sejak SMP aku betah sekali di organisasi Pramuka.</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di Pramuka, kakak-kakak senior selalu memanggil juniornya dengan sebutan, ‘dik’. Dipanggil ‘dik’ itu rasanya menyenangkan, karena aku memang tidak punya kakak biologis yang selalu memanggilku ‘dik’. Dipanggil ‘dik’ itu rasanya seperti seolah ada yang ngemong dan mengayomi. Tapi alasanku betah di Pramuka bukan cuma itu saja sih. :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kenapa muka gw angker? Karena gw tumbuh dikalangan laki-laki. Dan sebab itu, gw selalu ingin terlihat kuat. Gw kan mbak geng!</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tumbuh di antara laki-laki, ada beberapa hal yang aku tahu: mereka tidak suka terlihat lemah, mereka tidak suka mengalah, mereka tidak suka kalah dan hampir selalu ingin berada di posisi teratas. <i>Well</i>, sikap tidak ingin terlihat lemah dan merasa ‘<i>I can do everything by myself</i>’, sepertinya teradopsi olehku. Dan lama-kelamaan, sifat itu membuatku LELAH!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheq5EDXZGNGhGqTqheiLox3caPmjxK3AIfq71adF5ZQJTdoBMa1L181FyKOzdofhUr4S5JQWxmcKqNM_HrT6B2klSrLXrY5ens286VvAg1lCcUorEf9ktCVQAFCYjFE-DTpYZtBIgeFGUF/s1600/baheula.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="muka angker" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheq5EDXZGNGhGqTqheiLox3caPmjxK3AIfq71adF5ZQJTdoBMa1L181FyKOzdofhUr4S5JQWxmcKqNM_HrT6B2klSrLXrY5ens286VvAg1lCcUorEf9ktCVQAFCYjFE-DTpYZtBIgeFGUF/s1600/baheula.jpg" title="muka angker" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Kiri-kanan: Keponakanku, aku (seumur gitu gw udah jadi tente :D ), dan adikku. Unyu, kan?</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Menurut anak laki-laki, kerugian orang lain sama sekali tidak ia pedulikan. Sebab ia hanya memperdulikan keuntungan yang bakal diterimanya.... Pada saat itu dalam pikirannya tidak terlintas rasa sengsara dan sakitnya orang lain yang mengalami kekalahan.”</i> (Thariq Kamal An-Nu’aimi, 2015: 125)</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>That’s it</i>. Aku tumbuh bersama dengan bocah-bocah yang tidak akan peduli saat aku sakit hati karena ‘tertinggal’. Mau se-ekspresif dan selebay apapun perasaan yang kuekspresikan, tidak akan berguna di hadapan mereka. Karena mereka memang bocah-bocah yang cuek bebek. Itulah yang membuatku terbiasa untuk meredam ekspresi dan terbiasa untuk bersikap cuek. <i>(Atau, bisa jadi hal ini terjadi karena golongan darahku yang AB? Mbuhlah~)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Adaptasi dengan mereka itulah, yang membuatku suka menggunakan topeng kuat, padahal dalam hati remuk redam. Kalaupun aku bersikap lemah, yang ada aku malah bakal dianggap remeh dan disepelekan. Dan aku nggak suka dianggap remeh oleh bocah yang lebih muda dariku, aku kan mbak geng!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi... itu dulu... Semuanya berubah sejak negara api menyerang. -_-</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>So... dear brothers... If all of you coincidentally find this absurd post, let me tell you something</i>: Gw memang sudah berubah, gw gak akan bersikap setangguh dulu, gw gak akan melanggar fitrah terlalu jauh. Gw bukan lagi mbak geng. Gw lelah, man!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">****</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCEPUj8YW-WitdkLDka_yXGGSxGNmEDS5LHW2KWqCI_OK6wqC5aJmGNVlwUJtx321geILzApGwWv1vD25Uarw1mTbUPEx1RZmIRiLW5D3Wt1qmjGToj_GAOG9X-LSe02tcoYkjF6FKtNNp/s1600/2-23.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="muka angker" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCEPUj8YW-WitdkLDka_yXGGSxGNmEDS5LHW2KWqCI_OK6wqC5aJmGNVlwUJtx321geILzApGwWv1vD25Uarw1mTbUPEx1RZmIRiLW5D3Wt1qmjGToj_GAOG9X-LSe02tcoYkjF6FKtNNp/s1600/2-23.jpg" title="muka angker" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Bahkan <b><a href="http://enhasnote.blogspot.co.id/2013/01/beethoven-virus-musik-klasik-musiknya.html">Kang Mae yang tampak tangguh dan galak</a></b> itu, bisa sangat khawatir ketika anjing kesayangannya –Toven- overdosis pil tidur. (<b><a href="http://i417.photobucket.com/albums/pp254/of_seven_seas/Beethoven%20Virus/2-23.jpg">credit</a></b>)</span></div>
<div>
<br /></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Realita</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ternyata, orang yang suka pura-pura tangguh tapi dalamnya rapuh itu bukan cuma aku saja. Mungkin di antara kenalan teman-teman sekalian, juga ada yang suka pura-pura tangguh tapi rapuh: Tampilan luarnya serius dan mengerikan, tapi setelah kenal ternyata selengekan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ingin berteman dekat dengan tipe orang seperti ini? Orang-orang seperti kami, menurut bro Yong Kang Chan (yang masih kuambil dari situs Lifehack), ternyata mempunyai beberapa ciri khusus. Di antaranya adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<ul>
<li>Orang seperti kami, tidak tahu bagaimana cara untuk membicarakan hal-hal yang sifatnya intim. Kami sering sekali disalah artikan sebagai orang yang dingin, karena tidak biasa mengekspresikan perasaan.</li>
</ul>
</blockquote>
<br />
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<ul>
<li><span style="text-align: justify;">Orang seperti kami suka berbicara blak-blakan, karena kami sebenarnya peduli pada kalian. Kami biasanya sangat jujur dan sangat </span><i style="text-align: justify;">to the point</i><span style="text-align: justify;">. Terkadang, kami bahkan terdengar kasar dan kritis. Tapi kami sebenarnya tulus ingin membantu kalian. Hanya saja... kami bukanlah seseorang yang memiliki pembawaan halus.</span></li>
</ul>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<i style="text-align: justify;">Le me said</i><span style="text-align: justify;">: kalau stereotype mengatakan bahwa semua perempuan Jawa memiliki tutur kata yang halus dan lembut, itu tidak benar. Aku ini asli Jawa, lahir dan besar di Jawa. Tapi sukanya ngomong tanpa <i>tedeng aling-aling</i>. Apakah Tuhan telah salah membuatku terlahir dari keluarga Jawa? Bukankah seharusnya aku terlahir menjadi orang Batak saja? </span><i style="text-align: justify;">No</i><span style="text-align: justify;">. </span><b style="text-align: justify;"><a href="http://enhasnote.blogspot.co.id/2016/11/random-2-tahi-lalat-dan-takdir.html">Tuhan tak pernah salah.</a></b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq">
<ul>
<li> <span style="text-align: justify;">Kami juga bisa terluka oleh kata-kata kasar.</span></li>
</ul>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Meski suka berbicara blak-blakan, tapi sebenarnya kami bermaksud baik. Jika orang lain menyalah-artikan kebaikan ini dan memanggil kami dengan sebutan yang menyakitkan hati, kami juga akan tersakiti. Kami mungkin bisa berpura-pura seolah tidak ada yang salah, tapi sebenarnya hal itu juga menyakiti kami, sama seperti ketika kata-kata kasar menyakiti kalian.</blockquote>
<br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<blockquote class="tr_bq">
<ul>
<li>Kami tidak akan mendengarkan keluhanmu ketika tahu bahwa kami tidak bisa membantumu.</li>
</ul>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Bukan karena kami tidak peduli, tapi karena kami paham bahwa kami tidak bisa membantumu. Kami paham bahwa kunci untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik, adalah tergantung kepada yang menjalani kehidupan itu sendiri. Jika kalian tidak ingin mengubah hidup kalian agar menjadi lebih baik, maka tak ada yang bisa kami lakukan untuk membantu. Jadi, kami tidak akan membuang waktu hanya untuk mendengarkan keluhan kalian mengenai hal-hal yang tidak ingin kalian ubah.</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<blockquote class="tr_bq">
<ul>
<li>Kami juga punya masalah</li>
</ul>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Hanya karena kami terlihat tangguh, tidak berarti bahwa kami sama sekali tidak punya masalah. Kami hanya tidak mengeluh dan merengek kepada orang lain, karena kami tahu bahwa keluhan dan rengekan tidak akan membuat situasi menjadi lebih baik. Jadi kami memilih untuk menghabiskan waktu menyendiri, berpikir mengenai cara untuk menyelesaikan masalah kami sendiri.</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<blockquote class="tr_bq">
<ul>
<li>Kami juga membutuhkan bantuan orang lain</li>
</ul>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Kami mungkin terlihat independen, dan bisa mengerjakan banyak hal sendirian. Tapi terkadang kami juga membutuhkan bantuan dari orang lain. Terkadang, kami tidak tahu bagaimana cara untuk meminta bantuan, karena merasa terlalu malu untuk meminta </blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<blockquote class="tr_bq">
<ul>
<li>Takut terlihat lemah</li>
</ul>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Salah satu alasan mengapa kami tidak memperlihatkan emosi adalah karena kami takut terlihat sebagai orang yang lemah. Kami takut bahwa orang lain mungkin akan mengambil keuntungan dari kesedihan kami. Itulah yang membuat orang-orang seperti kami, lebih memilih untuk menyembunyikan perasaan.</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<blockquote class="tr_bq">
<ul>
<li>Kami membangun dinding-tak-kasat-mata untuk melindungi diri kami secara emosional</li>
</ul>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
Kami mempunyai rasa <i style="text-align: justify;">insecure</i><span style="text-align: justify;">. Kami tidak suka terlihat rapuh, dan terikat secara emosional kepada orang lain, karena kami pernah terluka. Jadi, kami membangun tembok untuk melindungi diri kami, dari sakitnya terluka lagi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<blockquote class="tr_bq">
<ul>
<li>Kami sulit untuk membuka diri</li>
</ul>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Kami hanya bisa terbuka dengan teman terdekat saja, dan selalu menjaga jarak dengan orang yang baru kami kenal. Membutuhkan waktu yang cukup lama bagi kami untuk bisa mempercayai seseorang. </blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Bukankah semua orang juga seperti itu?</blockquote>
<br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<blockquote class="tr_bq">
<ul>
<li>Kami tidak terlalu mementingkan perasaan* </li>
</ul>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Meski hati kami sehalus sutra <i style="text-align: justify;">*njaaahhh, apa iya?*</i><span style="text-align: justify;"> kami tidak terlalu percaya pada perasaan. Kami percaya bahwa menunjukkan emosi adalah tanda kelemahan. Kami juga takut bahwa dengan mengedepankan perasaan, malah akan menyesatkan. So, kami lebih memilih untuk mengandalkan logika dan kekuatan mental untuk membuat keputusan sulit.</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*Sejak beberapa tahun yang lalu, poin ini nggak berlaku bagi gw, karena kadang gw juga suka <b><a href="http://enhasnote.blogspot.com/2013/12/mendadak-psychic-aamiin-sukanya-main.html">mengandalkan firasat kebatinan</a></b>. Wakakaka.</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<blockquote class="tr_bq">
<ul>
<li>Kami bersikap lebih keras lagi terhadap diri kami sendiri</li>
</ul>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Jika kalian berpikir bahwa harapan kami pada kalian terlalu tinggi, cobalah berpikir mengenai harapan kami terhadap diri sendiri. Harapan ini lebih besar dari harapan kami kepada kalian. </blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<blockquote class="tr_bq">
<ul>
<li>Kami selalu serius ketika menjalin hubungan</li>
</ul>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Kami selalu selektif ketika memilih sahabat dan ketika akan menjalin hubungan. Jumlah teman kami mungkin tidak sebanyak jumlah teman kalian, tapi kami sangat dekat dengan teman kami. Meski kami tampak tidak <i style="text-align: justify;">nggagasan</i><span style="text-align: justify;"> dan acuh tak acuh, tapi sebenarnya kami ini orangnya </span><i style="text-align: justify;">supportive</i><span style="text-align: justify;"> dan setia pada sahabat. <i>*apa iya?</i><i>*</i></span></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<blockquote class="tr_bq">
<ul>
<li>Kami juga butuh kasih sayang dan butuh sebuah hubungan, sama seperti orang lain pada umumnya.</li>
</ul>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Kami mungkin tampak tidak tertarik pada cinta, kasih sayang dan sebuah hubungan. Tapi jauh di dalam lubuk hati, kami berharap dapat menemukan pasangan dan ingin dicintai. Kami terlampau malu mengenai hal-hal yang berbau romantis. Dan kemandirian kami, mungin saja membuat orang yang berpotensi sebagai pasangan yang tepat, malah pergi menjauh. <i>*apa iya?</i><i>*</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote style="text-align: justify;">
<i>“Pahamilah bahwa orang-orang yang berpura-pura tangguh mencoba untuk melindungi hati mereka yang lembut dan rapuh itu, dengan penampilam yang sok kuat. Dan jika kalian berteman dengan orang-orang seperti itu, tetaplah menjalin silaturahmi dengan mereka. Mereka mungkin terlihat independen, tapi sebenarnya mereka juga membutuhkan sahabat.” </i>( Yong Kang Chan, <b><a href="http://www.lifehack.org/articles/communication/13-things-people-who-are-tough-the-outside-but-soft-the-inside-never-told-you.html">LifeHack</a> )</b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bersambung...</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com25tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-89128385758879584162016-11-22T05:42:00.000+07:002016-11-22T05:42:22.133+07:00Random 2: Tahi Lalat dan Takdir (Part 2)<div style="text-align: justify;">
Bismillah...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tulisan<a href="http://enhasnote.blogspot.co.id/2016/11/random-2-tahi-lalat-dan-takdir.html" target="_blank"> <b>random 2: Tahi Lalat dan Takdir (part 1)</b></a> yang lalu, disebutkan bahwa takdir sudah ditetapkan oleh Tuhan. Pertanyaannya: Jadi, apakah kita harus menunggu datangnya takdir begitu saja?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menunggu takdir dengan dalih karena takdir sudah ditetapkan?! <i>Oh, c’mon</i>. Bukan itu yang diharapkan dari tulisan ini. Sebagai manusia yang optimis, kita harus bergerak dinamis. Menulis takdir, mengubah takdir, menjemput takdir, apapun istilah yang digunakan, yang penting tujuannya sama: tidak hanya duduk berpangku tangan sambil malas-malasan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Agar bisa sepemahaman, aku sebutkan lagi beberapa term yang sebenarnya sudah ditulis di part 1:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Tuhan itu ada</li>
<li>Tuhan itu Maha Mengetahui</li>
<li>Tuhan itu Maha Berkehendak</li>
<li>Tuhan itu Maha Adil</li>
<li>Tuhan itu Maha Pengasih lagi Maha Penyayang</li>
<li>Tuhan tidak mendzalimi makhluk-Nya</li>
<li>Tuhan itu Maha Pengampun lagi Maha Pemaaf</li>
<li>Tuhan itu Maha mengabulkan do’a</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhahxOX7vb_J98HEDsWaOZe1I4QKXCa7E__RulaUO_zNWr8W4Iw0zKd4VzDZ9hb7fKy5I_RKm2k3iEkRdB2Tgn05OIFlBmTnHW8zXysxDnnQW-JWLyl8F7c4x5IdjRJEgssQjlpLtUyUkMI/s1600/mole+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="mole and destiny" border="0" height="196" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhahxOX7vb_J98HEDsWaOZe1I4QKXCa7E__RulaUO_zNWr8W4Iw0zKd4VzDZ9hb7fKy5I_RKm2k3iEkRdB2Tgn05OIFlBmTnHW8zXysxDnnQW-JWLyl8F7c4x5IdjRJEgssQjlpLtUyUkMI/s320/mole+2.jpg" title="mole and destiny" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tulisan di papan tulis: 1 minute speech-Mole</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batasan Bahasan Keseluruhan:</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>"Tahi lalat dan takdir tidak berbeda. Jika kau menunggu untuk bertemu orang yang memiliki tahi lalat di tempat yang sama... Itu hampir tidak mungkin. Karena itu... Kita harus menulis sendiri takdir kita."</i><i><br /></i></blockquote>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">****</span></b></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Menulis takdir? Mengubah Takdir? Tapi, bukankah di tulisan sebelumnya sudah dijelaskan bahwa takdir sudah di tetapkan? Dan sekarang kita malah diajak untuk mengubah takdir?! Jadi, sebenarnya takdir itu bisa diubah tidak sih? | Ada yang bisa...</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika dalam Lauhul Mahfuzh telah dituliskan mengenai segala hal yang terjadi, lalu bukankah ini berarti semua usaha kita tidak berguna? Sudah ditetapkan seperti itu, kenapa musti berusaha? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Errr...</i> takdir itu... Bukan begitu cara kerjanya. Yang tertulis di Lauhul Mahfuzh adalah pengetahuan Allah mencakup segala hal, mulai dari masa lalu-masa kini-hingga masa depan. Penekanannya ada pada kata ‘pengetahuan’. Dan seperti yang kita tahu: pengetahuan itu sifatnya menyingkap, bukannya mengikat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lantas, jika takdir telah ditetapkan, rezeki, amal, maupun ajal telah ditetapkan; tidak bisa bertambah dan berkurang, maka bagaimana kita menafsirkan sabda Nabi <i>shallallahu’alaihi wasalam</i>:</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya dia menyambung silaturahim.” (Muttafaq ‘alaih).</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana hayooo? Jika rezeki, amal, dan ajal katanya sudah ditetapkan; tapi kenapa orang yang terkenal sangat jujur dan perkataannya terjaga, bisa berkata demikian?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jawabannya adalah bahwa karena rezeki dan umur terbagi menjadi dua macam:</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Pertama, yang sudah dicatat dalam Ummul Kitab (Takdir azali). </blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Kedua, yang Allah beritahukan kepada para malaikat-Nya (yang dicatat sebagai takdir ‘umri). Inilah yang bisa bertambah dan berkurang. (Ash-Shallabi, 2014: 496).</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, Allah<i> ‘azza wa jalla</i> berfirman:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMcKfQAw_cpvdKhGUfmrtfS8GT1V1kBY15aDEIh9tkTx3taJwRH3_6PRQ3szbeWktAy-o2D7oaMBrkZWvpLbV-sAGO1r2idzqLDpNj9jprS1qn-0bY5S20v9SKjpVzRJYImNYYbmxiYAZ4/s1600/ar+ra%2527d+39.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMcKfQAw_cpvdKhGUfmrtfS8GT1V1kBY15aDEIh9tkTx3taJwRH3_6PRQ3szbeWktAy-o2D7oaMBrkZWvpLbV-sAGO1r2idzqLDpNj9jprS1qn-0bY5S20v9SKjpVzRJYImNYYbmxiYAZ4/s1600/ar+ra%2527d+39.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">QS Ar Ra'd ayat 39</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Ummul Kitab adalah Lauhul Mahfuzh tempat Allah menakdirkan segala hal. Dalam kitab catatan malaikat, umur bisa bertambah dan berkurang, demikian juga rezeki, tergantung sebab-sebabnya. Para malaikat mencatatkan untuknya rezeki dan ajalnya. Jika seseorang menyambung silaturrahim, rezeki dan ajalnya ditambah. Kalau tidak, maka keduanya akan dikurangi darinya.” (Ibnu Taimiyah dalam Ash-Shallabi (2014: 496).</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Singkatnya: takdir azali di dalam ummul kitab (tentang segala hal) tidak akan berubah, karena sudah fixed ditulis. Tapi, takdir ‘umri masih bisa diubah (well, dan segala perubahannya pun sebenarnya sudah tercatat di dalam Ummul Kitab). <b>CMIIW.</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Melawan takdir dengan takdir</b></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Orang yang beriman kepada qadar itu melawan takdir dengan takdir yang lain. Artinya, dia tidak menyerah kepada takdir selama masih ada yang mendorong, menghilangkan, dan mencegah. Dia lalu mengambil sebab-sebab yang dapat merealisasikan hal itu.” (</i><i>Ash-Shallabi, 2014: 396)</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Seorang muslim diperintahkan untuk melakukan pencegahan dari takdir buruk agar tidak terjatuh di dalamnya. Misal mengambil perlindungan agar tidak terkena penyakit, menjauhi tempat yang terkena wabah penyakit agar tidak terkena, dan menjaga diri di belakang tembok atau benteng ketika berperang untuk melindungi diri dari serangan musuh. Seorang muslim juga diperintahkan untuk menghilangkan dan melawan takdir buruk jika sudah terjadi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, melawan takdir dengan takdir ada dua macam: mencegah agar takdir (khususnya takdir buruk) tidak terjadi; dan juga menghilangkan atau melawan takdir (khususnya takdir buruk) yang sudah terjadi.</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Selama takdir masih belum kita ketahui dan kemungkinan ia akan terjadi, maka kita (boleh) melakukan sebab-sebab agar tidak terjadi. Jika Allah sudah menuliskan harus terjadi, maka kita tidak bisa melakukan sebab-sebab untuk mencegahnya. Atau, sebab-sebab tersebut bisa kita lakukan, namun tidak bisa menghasilkan, karena ada yang mencegahnya untuk sampai kepada akibat.” (Ash-Shallabi, 2014: 397).</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Mengunci pintu dan memasang alarm untuk menghindari pencurian, mencuci tangan sebelum makan agar tidak cacingan, dan berhati-hati ketika berkendara agar tidak kecelakaan, merupakan beberapa contoh mencegah agar takdir buruk tidak terjadi. Tentunya pencegahan ini juga harus mendapat izin Allah, karena jika tidak diizinkan, meski pencegahan sudah diusahakan, tapi terkadang musibah juga masih bisa menghampiri. Inilah yang namanya takdir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain mencegah terjadinya takdir, kita juga bisa melawan takdir yang telah terjadi dengan takdir lain, yang tentunya ini juga harus mendapat izin dari Allah. Misalnya adalah: meminum obat untuk menghilangkan penyakit. Takdir yang pertama: sakit. Karena seseorang pasti tidak suka dengan sakit, maka dia melawan takdir berupa sakit dengan meminum obat. Kalau dia ditakdirkan sembuh, maka dia akan sembuh. Kalau tidak, maka obatnya tidak bakal berpengaruh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh lainnya: bekerja keras untuk terlepas dari kemiskinan. Takdir pertama: miskin. Karena manusia pada umumnya pasti tidak suka dengan kemiskinan, maka dia melawan takdir berupa kemiskinan dengan bekerja keras. Kalau dia ditakdirkan menjadi kaya, maka dia akan kaya. Kalau tidak, maka bekerja siang-malam pun, dia tidak bakal bisa kaya. <b>CMIIW.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: blue;">****</span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Doa dan Qadar</b></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Sesungguhnya doa dan bala bencana pasti bertemu antara langit dan bumi sehingga keduanya bertarung.” (Shahih Al-Jami’ karya Al-Abani).</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Jika doa ditakdirkan sebagai sebab bagi sesuatu, maka seseorang harus berdoa dan melakukan sebab yang Allah telah menjadikannya sebagai sebab. Doa adalah sebab yang mendatangkan manfaat, sebagaimana ia juga sebab menolak bala bencana. Jika doanya lebih kuat dari bala bencananya, maka doa itu akan menolak bencana. Jika sebab bencana lebih kuat, maka doa tidak akan bisa menolak terjadinya bencana, namun hanya meringankan dan melemahkan efek bencana yang akan terjadi. Tidak ada sesuatu pun yang lebih bermanfaat dan lebih manjur dalam mendapatkan apa yang diinginkan daripada doa.” (Ash-Shallabi, 2014: 399) >>> </i>pengeditan seperlunya dari gw</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, mungkin ini adalah salah satu alasan kenapa kita harus banyak-banyak berdoa... Coba kawan sekalian melihat lagi lima macam takdir yang telah disebutkan di <b><a href="http://enhasnote.blogspot.co.id/2016/11/random-2-tahi-lalat-dan-takdir.html" target="_blank">Random 2: Tahi Lalat dan Takdir (part I)</a></b>. Terdapat takdir yaumi, yang ditulis secara harian. Tuhan kita setiap hari berada dalam kesibukan untuk mengabulkan orang yang berdoa, memberi orang yang meminta, mengampuni dosa, dan sebagainya. Sepertinya, di sinilah bagian di mana kita bisa mengupayakan agar takdir baik-lah yang datang kepada kita. Tapi, seperti yang kita tahu, doa saja tentu tidak cukup. Harus dibarengi dengan usaha. Karena takdir (seperti disinggung di awal), cara kerjanya adalah dengan melibatkan sebab-akibat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Cara kerja umum takdir: Sebab dan akibat</b></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“</i><i>Tuhan itu Maha Kuasa dan kekuasaan-Nya Maha Luas, dan manusia pun mempunyai sedikit kekuasaan dalam menentukan nasibnya sepanjang mereka dapat memilih antara yang baik dan yang buruk, antara yang hak dan yang bathil (takdir yaumi). Kapan saja Tuhan dapat menetapkan takdir-Nya kepada manusia, biasanya takdir itu benar-benar sesuai dengan cara yang biasa, yaitu, hukum alam. Manusia di dalam lingkungan eksistensinya yang terbatas itu menjadi pembangun watak serta arsitek nasibnya sendiri (takdir yaumi), yang tunduk kepada kontrol dan pengawasan yang Maha Mengetahui (Tuhan)</i>.<i>”</i> (Muzaffaruddin Nadvi. 1984: 17) >>> kata dalam kurung itu tambahan dari gw, maksudnya biar lebih jelas aja perbedaannya.</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Allah ‘azza wa jalla menciptakan sebab dan akibatnya. ‘Sebab’ tidak berdiri sendiri dari ‘akibat’, tetapi ia harus memiliki sebab-sebab lain yang membantunya. Meski demikian, ia juga mempunyai penghalang yang menghalanginya. ‘Akibat’ tidak akan ada hingga Allah menciptakan seluruh ‘sebab’nya dan menghilangkan seluruh penghalang yang menghalanginya. Kemampuan hamba adalah salah satu sebab. Perbuatan hamba tidak akan ada hanya dengan kemampuan yang dimilikinya, tetapi harus ada kehendak yang kuat yang menyertai kemampuan tersebut.</i><i>”</i>(Ibnu Taimiyah)<i>.</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i></i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebab-sebagai-pengantar-akibat terbagi menjadi tiga macam. Seperti yang disebutkan Ash-Shallabi (2014: 379-380), macam-macam sebab antara lain:</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Sebab-sebab yang dikenal manusia dengan fitrahnya. Misalnya, hubungan suami istri sebagai sebab lahirnya anak, menebar benih sebab tumbuhnya tanaman, makan sebab kenyang, dan minum sebab hilangnya dahaga. </blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Sebab-sebab yang diperdebatkan oleh sebagian orang. Misalnya, mengikuti syariat Allah sebab kebahagiaan dunia dan akhirat, keluar dari syariat sebab kecelakaan dunia dan akhirat, dan doa sebab menolak sesuatu yang tidak disukai dan mendapatkan sesuatu yang diinginkan. </blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Sebab-sebab yang tidak banyak diketahui orang. Misalnya, sebab-sebab peristiwa-peristiwa sosial, kemuliaan dan kehinaan, kemajuan dan keterlambatan, kesenangan dan kesulitan, kekalahan dan kemenangan umat, dan lain-lain. Semua peristiwa tersebut memiliki sebab-sebab yang mengakibatkan hasil-hasil seperti itu. Hasil-hasil tersebut tidak mungkin tidak terwujud jika sebab-sebabnya memang terpenuhi. Ia sama dengan peristiwa-peristiwa alam, seperti beku dan mendidihnya air, serta turunnya hujan. Peristiwa-peristiwa ini memiliki sebab-sebab yang Allah takdirkan. Kapan pun sebab-sebab itu terwujud, maka peristiwa-peristiwa itu juga terwujud.</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Semua perbedaan antara berbagai peristiwa alam dengan peristiwa sosial adalah bahwa sebab-sebab untuk peristiwa alam bisa dilihat dengan jelas dan kebanyakannya dapat diketahui. Sedangkan untuk berbagai peristiwa sosial, maka sebab-sebabnya banyak sekali, saling terkait, dan sulit untuk langsung dipastikan ketika hasilnya terlihat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Apa yang Allah takdirkan dan putuskan, semuanya ada sebab-sebabnya. Barang siapa menginginkan hasil tertentu, dia harus melakukan sebab yang mengantarkan kepada hasil yang diinginkan tersebut.” </i>(Dr. Abdul Karim Zaidan).</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meski rezeki termasuk ke dalam takdir dan sudah ditetapkan sebelumnya, namun kita diharuskan berusaha untuk mendapatkannya. Begitupun dengan jodoh, ilmu, dan hal lainnya. Semuanya harus diupayakan, tidak bisa hanya dengan ditunggu dan berpangku tangan, karena cara kerja umum takdir adalah melalui hukum alam, yakni dengan melibatkan sebab-akibat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Allah ‘azza wa jalla menjadikan jalan sampainya rezeki ini dan jalan mendapatkannya dengan mengambil sebab, berusaha, dan bekerja mencari rezeki masing-masing. Manusia harus mengetuk sebab dalam mencari rezeki.” (</i>Ash-Shallabi, 2014: 380).</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Sayyidina</i> Umar bin Khatthab <i>radhiyallahu’anhu</i> pernah berkata:</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Jangan sekali-kali salah seorang di antara kalian duduk berpangku tangan dari mencari rezeki lalu dia berdoa, ‘Ya Allah berilah aku rezeki.’ Padahal dia tahu bahwa langit tidak menurunkan hujan emas dan perak. Allah ‘azza wa jalla hanya memberikan rezeki kepada sebagian kalian dari sebagian yang lain. Tidakkah kalian membaca firman Allah ‘azza wa jalla,</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVdAFMQ1zTOQnQxiCk94eaxPMJjF5H2JwYLSM80edR2UpuSFBebeNDQn7qwb16T4r0n0xY1SQKCG8HANXqgqbtHnQrq4ae8H4a0RkwFnhWmWMdZMO8u-wUKNJp5-9fLiXpxxuqp48uPcDW/s1600/al+jumu%2527ah+ayat+10.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVdAFMQ1zTOQnQxiCk94eaxPMJjF5H2JwYLSM80edR2UpuSFBebeNDQn7qwb16T4r0n0xY1SQKCG8HANXqgqbtHnQrq4ae8H4a0RkwFnhWmWMdZMO8u-wUKNJp5-9fLiXpxxuqp48uPcDW/s1600/al+jumu%2527ah+ayat+10.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Al-Jumu’ah ayat 10</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitulah... rezeki tidak turun langsung dari langit berupa hujan emas dan perak, tapi harus dicari di bumi. Jodoh dan ilmu juga tidak langsung diturunkan dari langit. Harus dicari di bumi... dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kita beruntung. Penekanannya ada pada kalimat: <b>‘Ingatlah Allah banyak-banyak, supaya kita beruntung.’</b> Kenapa? Karena meski kita sudah berusaha sekuat tenaga, tapi... tentu saja Dia-lah yang menakdirkan hasilnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Orang beriman mengambil ‘sebab’ karena dia diperintahkan untuk mengambilnya. Allah lah yang menakdirkan pengaruh dan hasilnya. Allah yang menakdirkan ketenangan dan rahmat-Nya dan keadilan-Nya serta dengan hikmah dan ilmu-Nya. Hanya Dialah satu-satunya tempat berlindung yang terpercaya dan tempat menyelamatkan diri dari waswas dan kekhawatiran.” (</i>Ash-Shallabi, 2014: 396).</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bersambung...</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-66537513096898034182016-11-15T21:52:00.000+07:002016-11-22T05:43:18.384+07:00Random 2: Tahi Lalat dan Takdir<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bismillah...</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Suatu hari, aku dapat film lucu dari adik sepupuku yang dulu pernah <b><a href="http://enhasnote.blogspot.co.id/2013/02/orang-gak-pintar-gak-boleh-minum-tolak.html" target="_blank">sensi sama tagline Tolak Angin</a></b>. Film Thailand bergenre komedi romantis. Judulnya: I Fine Thank You Love You. Meski filmnya menurutku agak kurang gimanaaa gitu, tapi tetep saja aku tonton sampai selesai. Ada satu adegan yang menceritakan pemainnya sedang mencoba melakukan praktek berbahasa Inggris. Kalimat di bawah ini kuambil dari salah satu adegan film yang kusebut tadi:</div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhahxOX7vb_J98HEDsWaOZe1I4QKXCa7E__RulaUO_zNWr8W4Iw0zKd4VzDZ9hb7fKy5I_RKm2k3iEkRdB2Tgn05OIFlBmTnHW8zXysxDnnQW-JWLyl8F7c4x5IdjRJEgssQjlpLtUyUkMI/s1600/mole+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="mole and destiny" border="0" height="196" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhahxOX7vb_J98HEDsWaOZe1I4QKXCa7E__RulaUO_zNWr8W4Iw0zKd4VzDZ9hb7fKy5I_RKm2k3iEkRdB2Tgn05OIFlBmTnHW8zXysxDnnQW-JWLyl8F7c4x5IdjRJEgssQjlpLtUyUkMI/s320/mole+2.jpg" title="mole and destiny" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tulisan di papan tulis: 1 minute speech-Mole</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Mole... A mole is destiny in action. Moles are destiny’s little miracles, because no person can predict where or when a mole will actually appear. Or even finally end up on their body. Moles appear to be random. But if moles are truly random, how can two different people, two different strangers, have a mole in exactly the same spot? Maybe it’s destiny.</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>You see, moles and destinies are no different. If you wait to meet someone with the exact same mole, it is almost impossible. That is why we need to write our own destiny.”</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Tahi lalat... Tahi lalat adalah takdir dalam aksi. Tahi lalat adalah keajaiban kecil dari takdir, karena tak ada yang dapat memperkirakan di mana dan kapan tahi lalat akan muncul. Atau bahkan akhirnya berakhir di tubuh mereka. Tahi lalat muncul secara acak. Tapi jika tahi lalat benar-benar acak, lalu bagaimana dua orang, yang sepenuhnya orang asing, memiliki tahi lalat di tempat yang sama? Mungkin itu takdir.</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Kau lihat, tahi lalat dan takdir tidak berbeda. Jika kau menunggu untuk bertemu orang yang memiliki tahi lalat di tempat yang sama, Itu hampir tidak mungkin. Karena itu kita harus menulis sendiri takdir kita.</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">****</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tergelitik oleh tiga kalimat terakhir, makanya aku membuat postingan ini. Dan batasan bahasan untuk keseluruhan tulisan ini adalah pada kalimat:</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>"Tahi lalat dan takdir tidak berbeda. Jika kau menunggu untuk bertemu orang yang memiliki tahi lalat di tempat yang sama... Itu hampir tidak mungkin. Karena itu... Kita harus menulis sendiri takdir kita."</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sebelum memulai, sepertinya harus ada penyelarasan pemahaman agar tidak timbul ambiguitas penerimaan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Term agar bisa sepemahaman:</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Tuhan itu ada</li>
<li>Tuhan itu Maha Mengetahui</li>
<li>Tuhan itu Maha Berkehendak</li>
<li>Tuhan itu Maha Adil</li>
<li>Tuhan itu Maha Pengasih lagi Maha Penyayang</li>
<li>Tuhan tidak men-zalimi makhluk-Nya</li>
<li>Tuhan itu Maha Pengampun lagi Maha Pemaaf</li>
<li>Tuhan itu Maha mengabulkan do’a</li>
</ol>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Oke, mari kita mulai... ^^,</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">****</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Takdir... Apasih sebenarnya takdir itu?</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (online), takdir adalah ketetapan Tuhan. <i>Simple</i>, kan?!</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ingin penjelasan yang lebih kompleks? Aku kutipkan pendapatnya Ibnul Qayyim (dari bukunya Ash-Shallabi, 2014: 24):</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Makna syar’i qadha’ dan qadar yaitu takdir Allah ‘azza wa jalla pada segala sesuatu sejak dahulu dan pengetahuan-Nya bahwa ia akan terjadi pada waktu yang sudah Dia tentukan, dalam keadaan tertentu, penulisan-Nya terhadap hal tersebut, kehendak-Nya dan terjadinya sesuai dengan apa yang Dia tentukan dan ciptakan.”</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sedangkan penjelasan ringkasnya menurut Ash-Shallabi, takdir adalah apa yang Allah <i>‘azza wa jalla</i> tentukan sejak zaman azali pada makhluk-Nya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<u>Takdir sendiri di bagi menjadi lima macam:</u></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<u><br /></u></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: yellow;">Takdir Azali:</span> sebelum penciptaan langit dan bumi ketika Allah <i>‘azza wa jalla</i> menciptakan pena. Dia<i> subhanahu wa ta’ala </i>mengatakan kepadanya, <i>’Tulislah.’</i> Pena itu mengatakan, <i>’Apa yang aku tulis?’</i> Dia <i>subhanahu wa ta’ala</i> mengatakan, <i>’Tulislah segala sesuatu yang akan terjadi.”</i> </blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: yellow;">Takdir pada hari diambilnya kesaksian.</span> Perjanjian fitrah yang pertama. Allah ‘<i>azza wa jalla </i>mempersaksikan mereka atas diri mereka sendiri dan berkata kepada mereka, <i>“Bukankah Aku ini Tuhanmu?”</i> Mereka menjawab, <i>“Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.”</i> (lanjutannya baca aja QS. Al A’raaf 172-173).<br />
Kemudian Allah menjadikan mereka –dengan ilmu dan kebijaksanaan-Nya –dua kelompok. Satu kelompok di surga dan satu kelompok lainnya di neraka. (Ash-Shallabi, 2014: 102-103)</blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
##### Intermezzo: bukankah kalimat di atas sangat menggelitik? Siapa yang bakalan di masukkan ke surga dan siapakah yang dimasukkan ke neraka? Tentu saja jawabannya adalah bahwa ini merupakan hak prerogative milik Allah. Seru juga ya kalau dibahas... tapi kapan-kapan sajalah, biar postingan ini nggak melenceng dari batasan yang telah ditetapkan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: yellow;">Takdir ‘Umri (Seumur hidup)</span>. Ketika pembentukan nutfah (setetes mani) di rahim. Ketika itu, ditulislah (oleh malaikat) jenis kelaminnya (laki-laki atau perempuan), ajal, amal, dan nasibnya (sengsara atau bahagia) serta semua yang akan dialaminya.</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: yellow;">Takdir Hauli (Tahunan) pada Lailatul Qadar.</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Ibnu Abbas <i>Radhiyallahu ‘anhu</i> berkata, <i>“Di kitab induk pada malam lailatul qadar dituliskan apa yang akan terjadi selama setahun, berupa kematian, kehidupan, rezeki, hujan, hingga orang-orang yang pergi haji. Dikatakan, ‘Fulan dan fulan pergi haji.’”</i> (Tafsir Ibnu Katsir).</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>"Allah memutuskan segala urusan selama setahun penuh, yaitu penghidupan, musibah, kematian, dan kehidupan, sampai tahun depan." </i>(Abdurrahman Al-Mahmud). </blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
####Jadi, wajar donk jika para Muslim sangat menanti-nantikan Ramadhan dan mengharap lailatul qadar?! Biasanya, kebanyakan Muslim juga menjadi lebih semangat beramal dalam bulan ini. Karena apa? Karena mengharap takdir yang lebih baik untuk setahun ke depan lah~ Supaya takdirnya (yang sudah ditulis oleh malaikat) di revisi menjadi lebih baik, mungkin begitu motifnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: yellow;">Takdir Yaumi (Harian)</span>. Penyebutan takdir sampai waktu-waktu yang sebelumnya sudah ditakdirkan untuknya.</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Ibnu Jarir meriwayatkan dengan sanad hasan, dari Munib bin Abdullah Al-Azdi, dari ayahnya, dia berkata: Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wasalam</i> membaca ayat ini: <i>“Setiap waktu Dia dalam kesibukan.”</i> Kami lalu bertanya, <i>“Wahai Rasulullah! Apa kesibukan itu?”</i> Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wasalam</i> menjawab, <i>“Mengampuni dosa, melepaskan masalah, mengangkat suatu kaum dan merendahkan kaum yang lain.”</i> (Tafsir Ibnu Katsir)</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Al-Baghawi berkata ketika menafsirkan ayat ini, <i>“Setiap waktu Dia dalam kesibukan”</i>, <i>“Di antara kesibukan-Nya adalah menghidupkan, mematikan, menciptakan, memberi rezeki, memuliakan suatu kaum, menghinakan suatu kaum, menyembuhkan orang sakit, membebaskan tawanan, melepaskan kesulitan orang yang kesulitan, <u>mengabulkan orang yang berdoa, memberi orang yang meminta,</u> mengampuni dosa, menciptakan pada makhluk-Nya apa pun yang dikehendaki-Nya dan perbuatan-perbuatan-Nya yang lain yang tak terhitung banyaknya.” </i>(Tafsir Al-Khazin dan Al-Baghawi). </blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Le me: ibrahnya apa? Perhatikan kalimat yang kugaris bawahi: ‘Mengabulkan orang yang berdoa, memberi orang yang meminta...’ <i>Well</i>, sepertinya takdir bisa diubah dengan do’a. CMIIW.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">****</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tapi... untuk apa kita berusaha mengubah takdir? Karena kita selalu mengkotak-kotakkan takdir menjadi dua macam: takdir baik dan takdir buruk. Takdir baik adalah ketika kita merasa senang-bahagia-nyaman-tenteram-dan sebut hal lain yang sifatnya bagus. Sedangkan takdir buruk adalah ketika kita merasa sedih-kecewa-tidak nyaman-selalu khawatir-dan hal lainnya yang tidak menyenangkan. Bukankah demikian?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ubadah bin Shamit <i>radhiyallahu’anhu </i>berkata:</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Wahai putraku! Bertakwalah kepada Allah. Engkau tidak akan bertakwa kepada Allah hingga beriman kepada takdir. Engkau tidak akan beriman kepada takdir hingga beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk serta meyakini bahwa apa yang menimpamu tidak akan meleset darimu dan apa yang meleset darimu tidak akan menimpamu.”</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sekarang fokus ke kalimat, “<u>Engkau tidak akan beriman kepada takdir hingga beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk...</u>” Maksudnya mungkin, kita tidak dikatakan beriman jika kita belum percaya bahwa segala kebaikan yang terjadi pada hidup kita adalah karena takdir dan izin Allah, pun demikian dengan hal-hal (yang menurut kita) buruk yang terjadi pada hidup kita, juga terjadi karena takdir dan izin Allah.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tapi... apa iya, Tuhan kita tega membiarkan kesusahan, kemalangan, dan berbagai macam takdir buruk berupa derita lainnya menimpa kita? Tentu saja tidak begitu. Ingat kembali pada term awal yang sudah disebutkan di atas: Tuhan itu Maha Mengetahui, Tuhan itu Maha Berehendak, Tuhan itu Maha Adil, dan Tuhan itu tidak Men-zalimi makhluk-Nya.</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i><br /></i><i>“Pembagian takdir baik dan buruk adalah dari sisi manusia dan makhluk. Sementara itu, dari sisi Allah ‘azza wa jalla, semua takdir adalah baik, hikmah, adil, dan rahmat dari Allah ‘azza wa jalla yang memutuskan untuk menakdirkan berbagai musibah dan cobaan serta segala yang dibenci manusia karena hikmah yang amat banyak.” (Ash-Shallabi, 2014:60)</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Menilai baik dan buruk setiap perbuatan hanya dari sisi akal, bukan dari sisi syariat, atau menafikan apa pun peranan akal dalam menilai baik-buruk perbuatan adalah tidak benar. <b>Akal tidak mengetahui dari segala sisi</b>. Oleh karena itu, harus ada syariat dan para rasul yang diutus, lebih-lebih dengan adanya dominasi hawa nafsu.” (Ibid, hlm 479-480).</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Allah tidak menghendaki suatu keburukan ketika memutuskan keburukan. Akan tetapi, yang buruk adalah yang diputuskan. Terkadang disukai manusia dan terkadang tidak... Meski demikian, jika ia buruk pada satu sisi, ia pun baik pada sisi lain. Tidak mungkin ia keburukan murni... Tetapi, ia keburukan dari satu sisi dan kebaikan dari sisi lain. Atau, keburukan pada suatu kondisi dan kebaikan pada kondisi yang lain.” (Ibid. hlm 477).</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Begitulah... Apa yang dilakukan oleh Tuhan adalah benar. Meskipun menurut akal kita, hal buruklah yang sedang terjadi, tapi sebenarnya ada kebaikan di baliknya. <b><a href="http://enhasnote.blogspot.com/2015/10/apa-iya-everything-happens-for-reason.html" target="_blank">Selalu ada hikmah di balik setiap kejadian</a></b>. Dan akal kita yang terbatas, terkadang tidak bisa melogikanya dengan baik. Di sinilah manfaat beriman kepada takdir: kita akan ikhlas pada apapun yang terjadi pada diri kita (entah itu kebaikan maupun keburukan menurut akal kita), karena kita percaya bahwa semua itu terjadi demi kebaikan kita sendiri. Karena kita percaya bahwa Tuhan kita Maha Adil, Maha Pengasih dan Penyayang, Maha Berkehendak lagi Maha Mengetahui dan tidak akan pernah men-zalimi makhluk-Nya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.blogger.com/goog_1052413396"><br /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><a href="http://enhasnote.blogspot.co.id/2016/11/random-2-tahi-lalat-dan-takdir-part-2.html">Bersambung...</a></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-72612151719289756742016-10-22T23:55:00.000+07:002016-10-22T23:55:01.059+07:00Random 1: Muka Angker (Part 1)<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bismillah...</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Lama tak berbagi sesuatu, rasanya jadi canggung ya... Apa
kabar kawan sekalian? Baik kah? Lagi merasa apa? Senang? Sedih? Bête? *Sok-kenal-sok-akrab
mode on* <i>Betewe</i>, karena aku orangnya <i>cablak</i>, daripada muter-muter, lebih baik
langsung ke inti saja yaaa... :D</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Adakah di antara kenalan teman-teman sekalian yang orangnya
bertampang angker, sangar, galak, tidak ramah, dan suka berbicara blak-blakan?
Apa yang teman-teman rasakan terhadap orang tersebut? Anyel? Jengkel? Ngeri? Amit-amit?</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pernahkah kalian bertanya, kenapa teman kalian bisa bertampang
angker, sangar, dan galak? Bukankah di balik suatu hal, selalu ada hal lain
yang mendasari? Bukankah muka angker, muka sangar, dan muka amit-amit itu juga
terjadi karena ada alasannya? <i>“Yeah,
itumah bawaan sejak orok, cyin! Dari sana emang setting mukanya seperti itu
kaleee...” </i>Bisa jadi teman-teman sekalian berpikir begitu.<i> </i>Tapiii... </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwwcnkQgMMk5ThCQf5InYMV4pVV9oB9NP3BR9kLLiu0RVK_iSGM6JcIyddQU8qxAkZ6xKkddTmpUlsRvaTv-7weefpPJOpD_YYnzT5XYvVmfrqeUYoBY1nRMl7lKvniyIfQJUTnn_yhIJr/s1600/muka+angker.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="muka angker" border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwwcnkQgMMk5ThCQf5InYMV4pVV9oB9NP3BR9kLLiu0RVK_iSGM6JcIyddQU8qxAkZ6xKkddTmpUlsRvaTv-7weefpPJOpD_YYnzT5XYvVmfrqeUYoBY1nRMl7lKvniyIfQJUTnn_yhIJr/s400/muka+angker.jpg" title="muka angker" width="397" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">hubungannya berpura-pura tangguh dengan muka angker
apa? Ada deh~ (<b><a href="http://img-9gag-fun.9cache.com/photo/aOVwM3N_700b_v2.jpg" target="_blank">credit</a></b>)</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tahukah teman-teman sekalian bahwa meski tulisanku banyak
bercandanya, suka sok kenal sok akrab, <i>selengekan</i>
dan terkadang <i>gebleg</i>nya bukan
kepalang; namun sebenarnya aku ini seorang (yang kadang) pendiam bertampang sangar,
angker, angkuh, sombong (apapun sebutannya)? Tahu nggak? Nggak tahu kan?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Penampilan luar boleh angker, namun jiwanya unyu. <i>Serious outside, crazy inside</i>. Halah. <i>Wise man said, “Don’t judge the book by it’s
cover.”</i> <s>Tapi sebenarnya, kadang aku juga suka ‘<i>do judge the book by it’s cover</i>’ <i>dink. </i>Apalagi kalau bukunya membahas masalah desain grafis.</s> Demikianlah.
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">****</span></b></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Muka Angker: mulai
dari grogi, sangar hingga <i>flat face</i>. <o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku ini orangnya pemalu dan paling tidak suka menjadi pusat
perhatian, karena hal itu membuatku gugup dan grogi. Sewaktu taman kanak-kanak,
guruku bahkan hampir memutuskan bahwa aku harus tinggal kelas, karena aku tidak
pernah mau jika disuruh untuk melakukan apapun di depan kelas. Entah itu
membaca puisi, menyanyi, memimpin do’a ataupun menyiapkan barisan. Aku tidak
mau melakukannya bukan karena tidak bisa, tapi karena terlampau malu. Anehnya,
kalau di rumah mendadak kug rasa malunya hilang sendiri. Di rumah cerewet, di
luar rumah pendiam. Kelihatan<i> insecure</i>
sekali ya? -_-</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Syahdan, dulu sewaktu kelas lima SD, aku dan dua orang temanku
yang dua-duanya juga perempuan, mendapat giliran sebagai pengibar bendera. Pengibar
bendera upacara Hari Senin umumnya hanya terdiri atas tiga orang: bagian samping
kanan, bagian tengah-yang membawa bendera, serta bagian samping kiri. Celakanya,
waktu itu aku jadi pengibar di sebelah kiri, dan itu merupakan posisi terdekat
dengan peserta upacara.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kenapa aku bilang celaka? Karena halaman sekolah yang cuma
seuprit, membuatku dan para peserta berjarak tidak terlalu jauh. Aku bisa
merasakan mata-mata itu menatap tajam ke arahku. Membuatku grogi dan gugup. Dan
ketika grogi, hal-hal aneh mulai kulakukan tanpa bisa dikontrol.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Saat acara pengibaran bendera dimulai, tiba-tiba aku tertawa
tanpa sebab yang jelas, saking groginya. Tertawa pada saat pengibaran bendera, yang
seharusnya menjadi acara sakral? Sungguh petaka yang memalukan! Bapak kepala
sekolah marah besar atas ulahku, terasa sekali dari pidatonya waktu itu. Alhasil
sejak saat itu, ketika upacara bendera berlangsung, paling banter aku hanya
diberi tugas sebagai pembaca susunan acara. :D</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">****</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Uhm... Setahuku, orang yang sedang grogi biasanya memang
mudah melakukan hal-hal yang tidak wajar, sih. Seperti kisahku tadi, saat grogi
aku langsung tertawa. Beberapa orang yang kukenal, juga melakukan hal aneh ini.
Ada juga yang ketika grogi, malah mendadak banjir keringat. Ada juga yang kalau
grogi, pembawaannya berubah menjadi kikuk. Bahkan, ada juga yang sengaja
memasang muka datar nan sombong, untuk mencegah agar tidak grogi.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Untuk masalah muka datar, jurus ini cukup ampuh saat kugunakan
untuk-mencegah-timbulnya keanehan-perilaku, sebagai akibat dari munculnya rasa grogi.
Kupikir tidak semua orang bisa dengan mudah memasang muka <i>flat face. </i>Hanya orang-orang tertentu saja. Terutama orang-orang
yang suka berpura-pura tangguh, namun sebenarnya rapuh. Enaknya dibahas juga
nih, tapi bukan di sini, di part selanjutnya saja ya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kembali ke tema muka angker. Singkat cerita, empat tahun setelah
kejadian pengibaran bendera yang memalukan tadi, aku diberi kesempatan sekali
lagi untuk menjadi pengibar bendera. Saat itu aku sudah kelas tiga SMP. Dan kali
ini, aku mendapat giliran sebagai pembawa benderanya. Posisiku di tengah, dengan
diapit dua orang temanku.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Halaman yang digunakan untuk upacara tentunya lebih luas
daripada halaman SD-ku dulu. Jarak antara peserta dengan petugas upacara pun cukup
berjauhan. Dua teman lelaki yang ada di kanan-kiriku juga lebih tinggi dariku, yang
tentu saja ini membuatku merasa nyaman dan aman, karena sosokku seakan tersembunyi dari sorotan tajam. <i>And yes</i>, sewaktu pengibaran bendera
dimulai, aku tidak tertawa-tawa lagi. Karena memang tak ada rasa grogi.
Tapiiiiii... rasa grogi itu tergantikan oleh ekspresi wajah yang menyeramkan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jika digambarkan, ekspresiku saat itu adalah: ekspresi orang
jutek dengan muka ‘<i>flat face</i>’, mirip
ekspresinya orang sombong –tambah lagi, sewaktu melakukan langkah tegap,
biasanya daguku (anehnya) akan sedikiiiit mendongak ke atas. Benar-benar tampak
seperti orang yang super sombong dengan tatapan dingin. Kalau kupikir-pikir
lagi, dalam kondisi <i>good-mood</i>, ekspresiku
bisa berubah menjadi sedemikian sangar hanya pada saat-saat tertentu saja. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMh3pXEFYpCj21cBECnOwm7sjJEdbhh35nZzZPMtlWqmii3pw1tpkJrdFxTuC_AlrTJ0HuSOXs2yz0bUqLFiE9eS5BMHsZL-ofZz2Q3kFhZ3EbgyLrN3HEuJpWbOwiEWCr5cbIvPAYSzdE/s1600/ABsurd+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="muka angker" border="0" height="155" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMh3pXEFYpCj21cBECnOwm7sjJEdbhh35nZzZPMtlWqmii3pw1tpkJrdFxTuC_AlrTJ0HuSOXs2yz0bUqLFiE9eS5BMHsZL-ofZz2Q3kFhZ3EbgyLrN3HEuJpWbOwiEWCr5cbIvPAYSzdE/s400/ABsurd+1.jpg" title="muka angker" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Karena benci menjadi <i>the center of attention</i> itulah, terkadang aku suka memasang muka
sangar. Aku tahu bahwa ini merupakan salah satu <i>threat</i> yang harus segera dihilangkan, ya kan?! -_-</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bahkan adikku pernah berkata kepadaku:</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
“Mbak, aku jadi pengen tertawa ketika melihatmu <b><a href="http://enhasnote.blogspot.com/2016/02/random-5-tamtam.html" target="_blank">bermain tam-tam</a></b>,” katanya</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
“Kenapa emang?”</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
“Wajahmu itu... tanpa ekspresi...” dia berkata seperti itu
sambil nyengir kuda, seperti berniat untuk <i>ngécé.</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bermain tam-tam dengan ekspresi muka datar? Sepertinya
lumayan mengganggu juga sih. Seolah-olah aku tidak menikmati permainan tam-tam
itu sendiri. Padahal, aku selalu bersemangat ketika menabuh tam-tam. Apalagi
kalau pas ada rasa anyel, semakin semangatlah gebukannya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tapi ya itu tadi. Suasana hati terkadang tidak bisa sinkron
dengan ekspresi. <i>Well</i>, wajahku memang
bisa berubah sangar, jika sedang dalam konsentrasi tingkat tinggi. Perubahan
ekspresi ini kulakukan agar konsentrasiku tidak buyar. Karena pada dasarnya
konsentrasiku memang gampang teralihkan. :p</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">****</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<o:p><br /></o:p></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu7nzDXrZzwefMnPX41snoz5Ww9muo9Ef8ai0miTbwORugo4PDpTL_FLO08stEUNHs90KG3imqmBDi1MMNbVnGRrFlyTi3n_XwETsEaNSq7UoeYqj4xtsDVdfS6GQqEds8Zp3dcL0tnBGM/s1600/ABsurd+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="muka angker" border="0" height="155" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu7nzDXrZzwefMnPX41snoz5Ww9muo9Ef8ai0miTbwORugo4PDpTL_FLO08stEUNHs90KG3imqmBDi1MMNbVnGRrFlyTi3n_XwETsEaNSq7UoeYqj4xtsDVdfS6GQqEds8Zp3dcL0tnBGM/s400/ABsurd+2.jpg" title="muka angker" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div class="MsoNormal" style="font-size: medium; text-align: center;">
Aku benci ditatap. Atau... mungkin semua orang bergolongan darah AB memang benci ditatap? Entahlah.<o:p></o:p></div>
<div>
<br /></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<o:p><br /></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<o:p> </o:p><span style="text-align: justify;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Muka orang yang pandai
merayu, katanya! Pastinya orang ini belum pernah melihat mukaku. <o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku tidak tahu alasannya, tapi satu hal yang jelas aku tahu:
aku paling tidak nyaman ditatap orang lain, apalagi kalau yang menatap adalah laki-laki*.
Tatapan itu bisa mengubahku menjadi <i>badmood</i>
mendadak. Kemarahanku seakan langsung tersulut dan membuatku ingin berteriak: “<i>Apa lu lihat-lihat? Nantangin gw ya?!</i>”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Itulah sebabnya kenapa aku bisa langsung hilang kesabaran, sewaktu
ada yang bilang kalau mukaku seperti <b><a href="http://enhasnote.blogspot.com/2012/05/telepon-asing-dari-iseng-hipnotis.html" target="_blank">muka orang yang pandai merayu</a></b>. Seumur-umur, baru sekali aku belajar merayu, dan itupun
gagal total. Berakhir dengan dampratan. Jadi, kalau ada yang menuduhku pandai
merayu, itu merupakan fitnah yang sangat keji.
:D</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHagjfLusduqsXZzGgMi-znVt1_c6BPeln8Lbu3R6WNIdPn_nrMxSb3Ex7hCbGeKeocuPMm-qWqjLIkqU7ftaz0QeLdvYBolo0rSEgSjm7aPMu9xP5UfEvFkl909zFi77A-ux3VVIJQepG/s1600/face.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="muka angker" border="0" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHagjfLusduqsXZzGgMi-znVt1_c6BPeln8Lbu3R6WNIdPn_nrMxSb3Ex7hCbGeKeocuPMm-qWqjLIkqU7ftaz0QeLdvYBolo0rSEgSjm7aPMu9xP5UfEvFkl909zFi77A-ux3VVIJQepG/s320/face.jpg" title="muka angker" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "MS Sans Serif"; line-height: 115%;"><span style="font-size: x-small;"><i>"Have I got something on
my face?" </i>–Rita Vrataski <b>(<a href="http://enhasnote.blogspot.com/2014/08/edge-of-tomorrow-ketika-hidup-layaknya.html" target="_blank">Edge of Tomorrow: 201</a>4)</b></span></span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bahkan, salah seorang mas sepupu-ku-dari-pihak-ayah berkata,
bahwa mukaku ‘mengerikan dan bikin sungkan. Membuat segan. Seperti menyimpan
misteri.’ Atau apalah sejenisnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mas sepupu-ku yang usianya lebih tua setahun ini, dulu memang
tidak terlalu akrab denganku. Sekarang juga masih nggak <i>dink</i>. Kami selalu beda sekolah. Dan pada suatu lebaran, masku
sepupu beserta istrinya datang ke rumah. Waktu itu kami bisa ngobrol banyak
hal, dan entah kenapa masku sepupu malah membahas tentang betapa dia tidak bisa
dekat dengan ayahku, yang notabene adalah <i>pakdhenya</i>
sendiri. Masku ini sangat sungkan dengan ayahku, karena menurutnya aura ayah
kelihatan angker. Seangker auraku ketika aku masih SMP. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Menurut penuturan mas sepupu-ku, meski kami beda sekolah,
tapi terkadang kami bisa pulang se-mini-bus bareng. Berhubung aku ini orangnya terlampau
cuek, aku tidak pernah merasa dan tidak pernah tahu kalau kami bisa pulang naik
mini-bus yang sama. Nah, masku yang tahu kalau kita bisa pulang bareng, malah sama
sekali tidak menyapaku. Alasannya karena mukaku angker. Dia bilang, ‘Aslinya sih
pengen menyapa, tapi nanti kalau ternyata dicuekin kan bisa <i>wagu</i>’. Apalagi dia pulangnya juga barengan
dengan dua-tiga teman laki-lakinya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">****</span></b> </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tuh kan! Masku sepupu saja tega mengatakan bahwa mukaku
angker, apalagi orang asing! Aku sendiri juga sadar kalau auraku lebih banyak
kadar maskulinnya. Trus, masa’ ada SMS iseng yang nyasar, lalu berani bilang
kalau mukaku seperti mukanya orang yang pandai merayu? Ini sungguh pelecehan! <b><a href="http://enhasnote.blogspot.co.id/2012/05/telepon-asing-dari-iseng-hipnotis.html" target="_blank">Memangnya, dia pernah lihat mukaku?!</a> </b>Mukaku kan angker! :p</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Betewe, pernahkah teman-teman sekalian bertanya: kenapa sampai
ada saudara atau teman atau kenalan kalian, yang bisa bertampang angker-sangar-jutek-apapun sebutannya? Bukankah
di balik suatu hal, selalu ada hal lain yang mendasari? Bukankah setiap bayi
yang lahir ke dunia, dibekali dengan ekspresi yang unyu? Tentu saja kami (orang-orang bermuka angker tapi jiwanya unyu) tidak
terlahir dengan aura dan ekspresi sangar bin angker seperti ini. Jadi
keangkeran ini bukanlah bawaan sejak orok! Ada alasan dan sebab yang mendasari
donk...</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ah tapi... </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 20.0pt; line-height: 115%;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Bersambung dulu deh...</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">****</span></b> </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">*tidak
semua tatapan, hanya beberapa tatapan tertentu sih. Karena terkadang kupikir ada
tatapan yang benar-benar menyebalkan. Tatapan menyebalkan yang seolah bisa
membakar dan melubangi. Tatapan yang bikin risih... Entahlah, sulit untuk digambarkan dengan kata-kata.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div>
enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com25tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-88963900009756432682016-04-25T05:19:00.002+07:002016-04-25T05:19:38.956+07:00Random Plus: Gift<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillah...</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kata bang Ippho Santosa, kalau kita memberi sesuatu kepada orang lain, maka kita akan memperoleh imbalan balik dengan harga yang nilainya lebih banyak. Apa teman-teman percaya? Kalo aku sih percaya-percaya aja. :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Awal April kemarin, buku yang kubeli sejak tahun 2015 lalu, akhirnya sudah kukirim ke Falzart. Dan buku itu sudah dia terima.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpXJlQCkSJdNkDIiJQAEG-mhhD1YVefnX-YiLxffbgmKTFN6oU8CnsNN4XQrLubh-CakESTOGiYCzubwYt0xUEZN9typ9EeKeuKLl_kYKnBCGmRKUrWMWk5C9eORgw2KBXHv-5y7AR4x1m/s1600/1460095734207_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="gift" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpXJlQCkSJdNkDIiJQAEG-mhhD1YVefnX-YiLxffbgmKTFN6oU8CnsNN4XQrLubh-CakESTOGiYCzubwYt0xUEZN9typ9EeKeuKLl_kYKnBCGmRKUrWMWk5C9eORgw2KBXHv-5y7AR4x1m/s1600/1460095734207_1.jpg" title="gift" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sirah Nabawiyah versi al-Buthy (<a href="http://greatpiscean.blogspot.co.id/2016/04/71-present-random-post.html" target="_blank">credit</a>)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, beberapa hari berikutnya, akunya malah gantian mendapat sebuah buku dari mbak Milo (<b><a href="http://catatan-millati.blogspot.com/" target="_blank">Millati Indah Taufiqin</a></b>). Buku ini telah membuatku mupeng sejak jaman kuliah. Dulu, lembaga kampus yang pernah kuikuti mengadakan acara untuk membedah buku ini. Waktu itu, pembicaranya adalah penulisnya sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahu nggak, apa yang paling kuingat dari acara bedah buku tersebut? Aku malah ingatnya: pak Ahmad Mansur Suryanegara (sang penulis buku yang kumaksud) mengomentari gaya desain gedung kampus kami. Pilar-pilar gedung yang terdiri dari beberapa pilar berbentuk sedemikian hingga (maaf, kurang bisa menjabarkan dengan baik >_<), beliau bilang mirip simbol organisasi tertentu. Aaaaaaa~. Nih bapak, selain ahli sejarah sepertinya juga ahli simbologi. XD <i>*excited*</i></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcWmj-I-j6p2E3_WnXYvDZVB3pLW89fm5ueNRyU8-Ec7UTaiCH1-Nfa0vPchTdVesyl-p-bA5reu_Jh7pXq56OpZzv2SGq0kk5mi6DnaO89q_eqQ_imFVPgzMxFojF4hJSpmUC1jvEiaST/s1600/gift1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="gift" border="0" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcWmj-I-j6p2E3_WnXYvDZVB3pLW89fm5ueNRyU8-Ec7UTaiCH1-Nfa0vPchTdVesyl-p-bA5reu_Jh7pXq56OpZzv2SGq0kk5mi6DnaO89q_eqQ_imFVPgzMxFojF4hJSpmUC1jvEiaST/s320/gift1.jpg" title="gift" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /><span style="font-size: small; text-align: justify;">Tralalalalala~</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Betewe, ada yang tahu nggak, buku apa yang aku maksudkan? Tentunya buku Api Sejarah donk~</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYlU0E645xXBnrfLn3FCdshEoHt_WfMgrEQnCy92gdMAt2UsnhAx72CHvwcLf9ZHFhNY8-p3lRT9-Z5sQge_sYE934aKXugXJfSJBOgT3dQuce9JlOqVj0KcVwS2SmN8SHApK7lLCAbvqT/s1600/gift+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="gift" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYlU0E645xXBnrfLn3FCdshEoHt_WfMgrEQnCy92gdMAt2UsnhAx72CHvwcLf9ZHFhNY8-p3lRT9-Z5sQge_sYE934aKXugXJfSJBOgT3dQuce9JlOqVj0KcVwS2SmN8SHApK7lLCAbvqT/s320/gift+2.jpg" title="gift" width="254" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: justify;">Tralalalalala~</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mbak Milo dengan murah hatinya, mengirimiku buku Api Sejarah jilid 1, versi <i>hard cover</i> lagi! Edisi revisi pula! Mana plus tanda tangan pak Ahmad Mansur Suryanegara! *pamer*</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alhamdulillah yaaa, sesuatu bangeeettth~</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo dinilai dari harga beli, tentunya Sirah Nabawiyah versi Al Buthy yang kukirim ke Falzart, jauh lebih murah dari Api Sejarah jilid 1 yang diberikan oleh mbak Milo kepadaku. <i>Well, that’s mean</i>: aku menanam dan hasil yang berlipat bisa langsung kuunduh beberapa hari kemudian. :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapinya, mbak Milo juga memberiku PR. PR nya berwujud review-an buku tersebut. Yang tentu saja, tanpa diminta untuk mereview pun, pasti akan aku review –insyaAllah- </div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: blue;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: blue;"><b>****</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: blue;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Memberi dan Menerima. Diberi maka selanjutnya adalah gantian Memberi...</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Allah subhanahu wa Ta’ala mengistimewakan sebagian para hamba-Nya dengan anugerah kekayaan dari-Nya agar dapat dinikmati juga oleh hamba-hamba-Nya yang lain. Maka Ia pun membiarkan harta itu di tangan mereka selama mereka mau menggunakannya untuk kepentingan orang banyak. Tetapi, jika mereka hanya menggenggamnya untuk diri sendiri, niscaya Ia akan mencabutnya dari mereka dan memindahkannya kepada orang lain.”</i><br /><a href="http://enhasnote.blogspot.com/2015/09/balancing-menyeimbangkan-pengeluaran.html" target="_blank">-Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu</a></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Nah, berhubung menurutku sebuah ilmu juga merupakan kekayaan, maka berlandaskan asas saling memberi dan menerima, aku pun mengirimkan salah satu buku yang menurutku sangat bagus kepada saudaraku yang ada di Makassar sana. Kalo nggak salah ingat, si Falzart pernah nyinggung kepengen baca sirah. Makanya, akupun kirimi dia sirah versi Al-Buthy. :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Memberi dan menerima –kita ini seperti medium alias perantara. Gusti Allah memberi rezeki kepada kita, lalu ketika kita sedekahkan sebagiannya ke orang lain, tentu saja Sang Pemberi rezeki menjadi senang. Andaikan ketika kita diberi rezeki berlebih dan kita monopoli untuk diri kita sendiri, maka siap-siap saja bakalan kejadian kek wejangan Ali bin Abi Thalib di atas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Warning:</i></b> Artinya, brother Falzart harus ikutan menyampaikan isi buku Sirah Nabawiyah versi Al-Buthy tersebut, kalo enggak, tanggung sendiri akibatnya. :p</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitupun denganku. Sudah diberi buku oleh mbak Milo, maka aku harus membagikan ilmu yang aku dapat dari buku tersebut. Tapi sepertinya bukan dalam waktu dekat. Karena random postingku juga belum kelar. Hahaha. Lagi-lagi mood timbul dan tenggelam. T^T</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mbak Milo, nantikan saja rezeki tak terduga sebagai balasan atas pemberiannya. Kalau bukan dariku, pasti akan dibalas melalui perantara orang lain. insyaAllah. Atau, siapa tahu nanti mbak Milo bakalan cepat ketemu sang belahan jiwa. <i>Eeaaa</i>. Aamiin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah bagi kalian <i>dear</i> pengunjung blog absurd ini, baik pengunjung yang selalu menyempatkan waktu membaca tulisan-tulisan absurdku, maupun yang nyasar ke sini secara tak sengaja, akan aku bagikan sesuatu juga buat kalian semua. Dan apa itu?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi tips aja deh yaa~ ^^</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada salah satu <i>keyword</i> unik yang nyasar ke blog ini. <i>Keyword</i> ini berbunyi: <b>cara cepat mencari jodoh</b>. Hihihi... Masalah jodoh emang pelak dan membingungkan sekali ya, sob. Apalagi buat para jomblo macam kita-kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Biar nggak galau melulu mikirin jodoh yang belum kunjung ketemu, percaya aja bahwa ketika kita sudah benar-benar siap dan pantas, maka di waktu yang tepat kita akan bertemu dengan orang yang tepat pula. Nah itulah yang namanya jodoh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Betewe, kalo bang Ippho pernah bikin buku mengenai percepatan rezeki dalam 40 hari, maka tips yang akan aku berikan merupakan modifikasi idenya bang Ippho. Tentunya masih mengenai masalah jodoh. Idenya adalah: <u>Percepatan ketemu jodoh dalam 40 hari.</u></div>
<div style="text-align: justify;">
<u><br /></u></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengen ketemu dengan sang belahan jiwa dalam 40 hari? Gimana caranya? Baca aja bukunya bang Ippho tentang gimana caranya mempercepat rezeki; trus bab yang bersangkut pautan dengan rezeki, ganti aja dengan ikhtiar ketemu jodoh. Habis perkara. Hahahaha... *lalu ditapuk*</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tips (absurd ala gw) mengenai percepatan ketemu jodoh...</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam seminar yang pernah kuikuti, bang Ippho bilang bahwa jika mengharap suatu kebaikan lebih cepat datang kepada kita, maka kita harus pancing dengan sedekah. Sedekah untuk memancing rezeki, bisa dimulai dengan bersedekah sejumlah minimal 10 persen dari target yang ingin kita capai. Misalnya, kalau kita ingin menang tender senilai semilyar, ya minimal kita harus sedekah sebanyak seratus juta (sepuluh persennya dari semilyar). Itu contoh kasarnya saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Trus, apa syaratnya biar cepet ketemu jodoh? Ya salah satunya pake sedekah juga!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang jadi pertanyaan adalah: berapakah jumlah yang harus disedekahkan, biar kita cepat ketemu jodoh? Hayoooo, berapa coba? :p</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jawabannya tentu tergantung dari berapa harga jodoh kita masing-masing. :p</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lha emang, berapa kira-kira harga jodoh bagi seseorang? Tentu saja harganya <i>priceless</i>! Tak ternilai. Kalo harga jodoh adalah <i>priceless</i>, maka yang disedekahkan minimal juga haruslah hal yang teramat-sangat-berarti-sekali bagi kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bang Ippho cuma menjelaskan sampai di situ. Nggak dijelasin lagi tentang jumlah nominal atau tentang hal berharga apa yang harus disedekahkan. Kupikir, ini sih memang karena hal yang berharga bagi seseorang, belum tentu akan sama berharganya bagi orang yang lain. Ya nggak sih?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu akupun mulai mikir: hal apakah gerangan itu? Yang paling berharga di hidupku? Laptop? Motor? Kalung dan cincin? Duit tabungan? Emak? <i>Bleh...</i> masak gw nyedekahin orang tua gw -_-“</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>And then</i>, baru kusadari bahwa hal yang sangat berharga bagiku adalah waktuku. Ya, waktu, <i>man</i>! Biar lebih jelas tentang contohnya, sepertinya aku harus mendeskripsikan diriku sendiri. Aku tuh orangnya sukaaaa sekali menyendiri. Sukaaaa sekali mematok <i>me time only</i> berkepanjangan. Kalo udah pengen menyendiri, nggak pengen diganggu gugat. Kalo diganggu, gw bisa <i>bad mood</i> dan itu bisa membuat sisi <i>evil-</i>ku keluar. Parah ya?! :v</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain waktu, hal yang paling berharga bagiku adalah pemikiran-pemikiran absurdku. Juga rasa harga diri alias <i>pride</i> dan juga ego. Huh, banyak juga ya? Trus, cara menyedekahkan hal-hal tersebut, gimana ya? <i>Gampil.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedekah waktu >> bisa dengan mengalokasikan waktu untuk membantu orang lain, dan nggak melulu menghabiskan waktu untuk menikmati <i>me time only</i>~</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu, <i>pride</i> dan ego sepertinya juga harus di-<i>reduce</i> sedikit demi sedikit. Mengikis ego itu nggak gampang say, tapi kalo dipikir-pikir lagi, aku yang sekarang sudah agak beda dengan aku jaman dahulu. XD</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Eh, tapikan hal yang menurutku berharga bagiku, belum tentu juga berharga bagimu. Jadi, cari sendiri ya, hal apa yang menurut kawan-kawan sekalian sangat berharga itu. Lalu sedekahkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan kalian nggak akan menemukan apa yang paling berharga bagi kalian, jika kalian belum bisa mengenali diri sendiri. Jadi, kesimpulannya adalah... sebelum ngebet pengen segera ketemu jodoh, maka kenali dulu diri sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Udah ya, <i>have a nice day and bye</i>~</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PS: Tips di atas tuh baru sekedar teori. Karena nyatanya, sampai sekarang belum kupraktekkan 100 persen. Masih suka nggak rela aja untuk melepas <i>me time only </i>dan membuang <i>pride</i> serta ego jauh-jauh. Seperti lagunya Christina Perri, "<i>How can I love when I'm afraid to fall...</i>" yang ada lovenya malah <i>restrained, yes</i>? Huhuhuhu... T^T</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Idealnya sih, dipraktekin dulu, baru kalo berhasil lalu tipsnya di-<i>share</i>. Idealnya sih memang begitu. Tapi... Ah ya sudahlah~ </div>
<div style="text-align: justify;">
:v</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com25tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-3462965234684827432016-04-01T23:25:00.000+07:002016-04-08T03:14:52.569+07:00Random 4: Adrenaline Booster<div style="text-align: justify;">
Bismillah...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai orang yang bergolongan darah AB, akhir-akhir ini aku jadi sering merasa seperti kurang greget menjalani hidup. Entahlah apakah ada hubungannya atau tidak (antara golongan darah dengan semangat hidup). Mungkin akunya saja yang kurang suntikan adrenalin. Kalo dulu sih, sempat pernah mengalami masa-masa <i>overload adrenalin</i>. Dan saat itu, aku sering berkhayal bahwa John Cena adalah <i>bodyguard</i>-ku.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum mengalami masa-masa <i>overload adrenaline</i>, dulu aku juga suka nonton film bergenre horror dan thriller. Nontonnya malam hari, sendirian, pas suasana sepi. Kedua jenis film itu, bisa bikin jantung berdetak lebih cepat. Tapi sekarang udah nggak terlalu sering nonton film.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rasanya, ada sesuatu yang kadang hilang dariku: adrenalin. Kurangnya adrenalin membuatku jarang merasa tertekan. Hidup kug rasanya woles-woles saja. Adem-ayem seperti tanpa masalah. Padahal masalah itu terkadang menghampiri, tapi jarang yang sampai bisa bikin stress. Kalaupun stress, ditinggal tidur bentaran juga stressnya ilang. Apakah ini normal? Nggak tahu!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkinkah, hidupku yang semula tenang-lalu berganti pada taraf bahwa setiap hari harus merasa <i>over</i> khawatir-dan sekarang balik ke tenang lagi, membuatku merindukan masa-masa ketika aku harus mengalami <i>adrenaline overload</i>? Nggak tahu!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Those who have experienced extended periods of adrenal overload from childhood, such as those who grew up in homes with an alchoholic or critical parent, or those who experienced physical or verbal abuse, will often unconsciously attract dramas or crises in their lives to get another adrenalin rush. Or, you may crave sugar or foods to which you are allergic, as these also stimulate the adrenal gland.” <b><a href="http://www.enlightenedfeelings.com/body.html" target="_blank">(credit)</a></b></i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setahuku sih, aku bukan seorang <i>adrenaline junkie</i> kug. Aku sudah pernah mencoba test online alakadarnya, dan hasilku: <i>Pretty Balance</i>, katanya sih. Ini, link bagi yang mau nyobain testnya juga <b><a href="http://stress.about.com/qz/Adrenaline-Self-Test-Are-You-An-Adrenaline-Junkie" target="_blank">(klik sini)</a></b>. Ngomongin adrenalin, jadi pengen nyambungin ke <i>adrenaline rush</i>. Ada beberapa hal yang bisa membuatku merasa mendapat suntikan adrenalin, dan <i>by the way</i>, initial D yang dulu pernah membuatku terkena <b><a href="http://enhasnote.blogspot.com/2013/04/lima-menit-yang-membuatku-diseleksia.html" target="_blank">disleksia sementara</a></b>, ternyata juga bisa bikin adrenalin jadi bertambah. Dulu kalo ketemu dia, bawaannya seperti baterai yang habis diisi ulang. <i>Full power</i>. Tapi itu dulu. Sekarang nggak lagi. Aku juga nggak paham kenapa bisa berubah gitu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Adrenaline, huh? Are you sure?</i> Tentu. Tapi, apa itu adrenalin? Kenapa initial D bisa jadi <i>adrenaline booster?</i></b></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Adrenaline and cortisol release when you feel fear, anxiety or stress. They cause your heart to beat faster, and blood vessels to dilate, making your skin flush. Rapid, shallow breathing ensues. Muscles tighten, especially around the stomach and shoulder area. A slight sweat may break out.</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>The purpose of adrenalin is to place your body in a high-alert rapid-response flight-or-flight state. In emergencies, this is beneficial, as it aids escape.“ </i><a href="http://www.enlightenedfeelings.com/body.html" style="text-align: center;" target="_blank"><b>(Credit)</b></a></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<i>*Chotto matte</i>, kalo gitu definisinya, yakin lu, bahwa initial D adalah <i>adrenaline booster</i>?*</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yep, memang itu sih yang dulu kurasakan: <i>‘heart beat faster, sweating, and seems like made me in a flight state.’</i> Intinya: setelah ketemu, jadinya seperti habis disuntik hormon adrenalin. Bikin semua hal jadi serba <i>clumsy</i>. Tapi, juga membuatku menjadi lebih bertenaga. Aku bahkan (dalam waktu kurang dari sejam) bisa merampungkan memasang lemari bongkar pasang, hanya karena dia berbicara padaku dengan durasi sekitar lima menitan itu. Padahal, biasanya aku kan orangnya woles. :p</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Adrenaline, sometimes called norepinephrine, is a hormone and neurotransmitter the body releases in large quantities during times of stress. It’s adrenaline that enables the fight or flight response, and when the body starts releasing large quantities of adrenaline, some people experience a powerful “adrenaline high.” Although everyone produces adrenaline in response to stress, some people crave the process, while other people find an adrenaline dump stressful and uncomfortable.” </i><b><a href="http://www.goodtherapy.org/blog/what-makes-a-daredevil-crave-adrenaline-052414" target="_blank">(credit)</a></b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hohoho, kenapa initial D malah membuatku berada dalam kondisi stress? Bukan stress sih tepatnya. Tapi dalam kondisi tertekan *stress dan tertekan sama aja <i>kaleee</i>*, lalu pengen lari menghindar trus sembunyi. Kalo disimpulkan, memang membuatku berada dalam kondisi mendadak konflik batin: Pengen ngomong banyak, tapi juga pengen lari menghindar. -_____-</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Adrenaline is a substance that is released in the body of a person who is feeling a strong feeling, such as excitement, fear or anger. The adrenaline rush usually occurs when the body senses danger, the “Fight or Flight” moment. “ </i><b><a href="https://www.psychologytoday.com/blog/science-choice/201508/can-you-be-addicted-adrenaline" target="_blank">(credit)</a></b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Senang, tapi juga bikin takut. Takut, tapi juga bikin senang. Apakah itu pertanda jatuh cinta? <i>Mbuhlah.</i> Emangnya, orang yang jatuh cinta juga merasakan rasa takut ketika ketemu orang yang dia suka? <i>Mbuh</i>. Tapi, keknya sih nggak. Soalnya, kalo di film-film sih nggak gitu. Lalu, apakah berarti bahwa aku ini abnormal? Aku terkadang merasa bahwa diriku ini sepertinya memang agak aneh sih. Dan baru ketika aku tahu bahwa golongan darahku AB, sepertinya itu menjawab salah satu pertanyaan terbesarku: kenapa aku aneh?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiBvmLnFCzVtQBFttJVUZXr2eMRZd7idcCofNx6jYgzprGL3zymES620-Ndc05zIFKOMvJHE5ZQ8Rt3j8lSRhuh7b86hvFfJj_b1dzGA8_9Hsl5eu7RFtmFjltCL9Cup1Fbps3tX14RWoR/s1600/AB+emang+gituh+7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="AB gata freak" border="0" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiBvmLnFCzVtQBFttJVUZXr2eMRZd7idcCofNx6jYgzprGL3zymES620-Ndc05zIFKOMvJHE5ZQ8Rt3j8lSRhuh7b86hvFfJj_b1dzGA8_9Hsl5eu7RFtmFjltCL9Cup1Fbps3tX14RWoR/s400/AB+emang+gituh+7.jpg" title="AB gata freak" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><i>I love you!</i> Nih hatiku untukmu... tapi, jangan mendekat sampai melanggar garis ya...! -__-</span></span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi kug, setelah dipikir-pikir lagi... mbakku sepupu yang goldarnya AB kug nggak seperti AB-gata? Dia bisa hidup normal dan menikah lho. Dan selidik punya selidik, sepertinya ke-abnormal-anku terjadi karena memang ada pengaruh dari golongan darahku yang AB, dan juga karena [sepertinya] aku terkena sindrom <i>philophobia</i>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Heh?<i> Philophobia?</i> Apalagi ini?!</b></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Philophobia is the fear of emotional attachment; fear of being in, or falling in love<br />Medical science defines philophobia as an abnormal, unwarranted and persistent fear of falling in love. Its name comes from two Greek roots, “philo” meaning love and “phobia” meaning fear of. This fear of love isn’t merely a distressing emotional condition; it can result in actual physical symptoms, and may even heighten a person’s alienation from family, friends, co-workers and neighbors.” </i><b><a href="http://philophobia.info/what-is-philophobia/" target="_blank">(credit)</a></b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Untung <i>phobia</i> yang kuderita belum sampai separah kalimat yang terakhir itu...</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“In addition, philophobia produces a distinct set of physical symptoms. Philophobia symptoms can range from nervousness or restlessness in the presence of the opposite sex, to feelings of absolute dread at the prospect of meeting someone. In its most extreme cases, philophobia can cause full-blown panic attacks: sweating, irregular heartbeat, shortness of breath, nausea and an intense need to escape from the presence of the potential lover.” --idem.</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“As with any phobia, the symptoms vary by person depending on their level of fear. The symptoms typically include extreme anxiety, dread and anything associated with panic such as shortness of breath, rapid breathing, irregular heartbeat, sweating, excessive sweating, nausea, dry mouth, nausea, <u>inability to articulate words or sentences</u>, dry mouth and shaking.” </i><b><a href="http://common-phobias.com/philo/phobia.htm" target="_blank">(credit)</a></b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Kalimat yang kugaris bawahi di atas, sepertinya bisa menjelaskan kenapa waktu itu aku mengalami disleksia sementara. Orang yang menderita <i>philophobia</i>, konon katanya ‘alergi’ terhadap hal-hal yang berbau cinta-cintaan. Untuk yang satu ini, sepertinya telah menjawab pertanyaan: mengapa aku lebih nyaman nonton film World War Z daripada nonton film Meet Joe Black. <i>Now, all the puzzle almost complete, and I’m getting very exciting to what happen to me.</i>..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ciri-ciri Philophobia</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Merasa resah setiap ada seseorang yang berusaha memberikan perhatian lebih atau mencoba mengungkapkan cintanya, yang kemudian cenderung memilih untuk menghindar atau menolaknya.</li>
<li>Tak berani berkomitmen, sekalipun sudah sering jalan bareng. Selalu bertanya-tanya dalam hati “Benarkah ini orang yang tepat?”</li>
<li>Selalu berpikiran negatif setiap ada lawan jenis yang mencoba mendekat.</li>
<li>Memiliki rasa takut yang tidak jelas ketika sedang bersama orang yang di suka</li>
<li>Mulai menarik diri atau menghilang saat sadar sudah mulai jatuh cinta pada seseorang. jadi yang biasanya ditelpon dia ngangkat tapi tiba-tiba susah dihubungin atau saat di sms biasanya cepat balas tiba-tiba lama balasnya.</li>
<li>Terjadi pergolakan sudah mampukah untuk mencintai dan dicintai atau belum ?</li>
<li>Saat telah memiliki orang yang mulai dicintai cenderung menghindar, memiliki kadar gengsi yang tinggi, bersikap seolah tidak memperdulikan orang tersebut, terkadang bersikap sangat cuek dan masa bodoh padahal dalam dirinya sangat memperhatikan orang yang mulai disukainya tersebut hanya saja tidak ingin terlalu menunjukkannya dan sangat menginginkan orang yang tak menyerah padanya. --- <b><a href="http://likeavanillalatte.blogspot.co.id/2013/10/philophobia-fear-of-falling-in-love-or.html" target="_blank">(Credit)</a></b></li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tambahan dariku, tentang apa yang kurasakan. Seakan timbul konflik batin: ingin mencintai dan dicintai seperti orang-orang pada umumnya, tapi selalu muncul perasaan takut pada cinta itu sendiri. Ada rasa malu dan merasa lemah, ketika tahu bahwa dirinya mulai jatuh cinta. Selalu berusaha mendoktrin diri sendiri, bahwa apa yang dirasakannya bukanlah cinta, tapi adalah rasa yang lain. Rasa kasihan, rasa empati, rasa simpati, atau rasa lainnya. Pokoknya bukan cinta. Hahaha >>> tawa ngenes (di luaran terlihat tertawa, tapi dalam hati ingin menangis. <i>WHY ME, GOD?! WHY oh WHY?!</i>). Oke, kalimat yang terakhir itu memang terlalu mendramatisir. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Menemukan penyebab keanehan yang terjadi pada diri sendiri, lalu tahu bahwa aku bukanlah satu-satunya orang yang menderita keanehan ini, rasanya sangat... melegakan. (^^,)</b></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“I thought I was the only one. Coming from a single parent family, life is tough in terms of love. Worse still, I was told countless times that I don’t deserve to be loved. It etched into my mind n until today, I am almost 30 and still single. Its a tough community to live in.” --Arie </i><b><a href="http://philophobia.info/philophobia-symptoms/" target="_blank">(Credit)</a></b></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Wow crazy I feel this so much. The thought of someone loving me scares me and the thought of me loving them back is even worse. When you love someone, you rely on them and they on you. If you rely on something and you lose it, it’s like losing a limb. I am fiercely self reliant and do not ever rely on one person financially, emotionally, or spiritually. I have once, and it hurt like hell when we were over, even as I knew it was for the best. I do not wish to be weak, but wonder if there is a flaw in my personality. I see no reason to be codependent when there are so many things to do and see in life why just spend them with one person. Culturally this is not how people are, but I am more like a wolf. I can run with a pack or alone, and I like it that way. But I worry, my greatest strength may be my greatest weakness.” -- Me </i><b><a href="http://philophobia.info/philophobia-symptoms/" target="_blank">(Credit)</a></b></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“I just realized, I might have philophobia when I realized the person I like might like me. I started to have a panic attack, the problem is I still have a crush on them and the counteracting feelings are driving me insane. I want a relationship but the thought of being in one scares me.” --Anonymous </i><b><a href="http://philophobia.info/what-is-philophobia/" target="_blank">(Credit)</a></b></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
<b>****</b></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>"Saya wanita berusia 24 tahun. Saya memiliki philophobia sejak saya berumur sekitar 12 tahun. Saya selalu menghindari laki-laki yang terlihat menaruh perhatian khusus untuk saya. Pernah suatu saat ada seorang pria yang memberikan sebuah hadiah untuk saya di hari valentine, dan ia menyatakan cinta kepada saya. Saya langsung merasa tidak nyaman. Saya ingin segera meninggalkan pria tersebut, namun saya tidak ingin menyakiti perasaannya. Tiba-tiba saja saya berlari dan menjauh darinya. Ia hanya terbengong-bengong dan terpaku di sana melihat saya lari dari hadapannya, seperti melihat hantu." --Anne, 24 tahun</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>"Saya sepertinya Philophobia, dan saya takut berkomitmen. Sampai-sampai saya memutuskan untuk tidak akan jatuh cinta pada siapapun. Sampai di umur saya yang ke 30-an ini saya tidak pernah memiliki hubungan khusus dengan lawan jenis, karena entah mengapa, hal ini membuat saya takut."--Andi, 30-an tahun</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>"Sepertinya saya philophobia, saya tak ingin menjalin komitmen dengan wanita. Setiap kali saya merayu dan nge-gombalin para wanita cantik, hanya untuk having fun saja, padahal saya akan gugup setengah mati kalau harus berkomitmen dengan wanita. Saya hanya takut mengecewakan dan menyakiti hati para wanita tersebut."--Budi, 28 tahun</i></blockquote>
<div style="text-align: center;">
<b><a href="http://allaboutmays.blogspot.co.id/2013/08/pilophobia-apakah-itu-mari-bercerita.html" target="_blank">(Credit)</a></b> </div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">****</span></b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai <i>philophobia </i>(takut jatuh cinta), teman-teman bisa membaca artikelnya dari credit link yang sudah kusertakan pada masing-masing kutipan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Hero Syndrome</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo kasus teman-teman di atas sih bisa sampai se-ekstrim itu, tapi kasusku agak beda sedikit. Walaupun untuk ukuran orang ‘normal’, aku juga pastinya aneh. -__- Selain karena taraf <i>phobia</i> per masing-masing orang memang beda-beda, tambah lagi, sepertinya aku juga menderita hero sindrom. <i>Philophobia</i> ditambah hero sindrom? Terdengar seperti komplikasi penyakit kejiwaan, ya? -__-</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXD3iUTq_2r8oU3-xWq9Qw_ZnCQUb46gKEcso1BPdL8KEmqAsP6tE5EWwM4zwLzASmkTqYDKrpQufJG5ABraoaKv4YhamPBePL-lcaSfL8pS6ZiOfLjjZU5WRQKqeacLUl-dna3GSpV3px/s1600/story.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Female Philophobia Story" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXD3iUTq_2r8oU3-xWq9Qw_ZnCQUb46gKEcso1BPdL8KEmqAsP6tE5EWwM4zwLzASmkTqYDKrpQufJG5ABraoaKv4YhamPBePL-lcaSfL8pS6ZiOfLjjZU5WRQKqeacLUl-dna3GSpV3px/s320/story.jpg" title="Female Philophobia Story" width="303" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Kalimat di atas itu curhatan seorang philophobia <b><a href="http://philophobia.info/3799/i-cant/" target="_blank">(credit)</a></b>. Dan (sepertinya) dia juga menderita hero sindrom. </span></div>
<div>
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Hero sindrom? Apa itu?</b></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“What is the "Hero Syndrome"? It is an unconscious need to be needed, appreciated or valued that disguises itself as a good thing, but threatens to make you bitter and to overextend you. This insidious need will get met when you say yes and overpromise what you can deliver in order to be liked, please other people, or avoid the perceived consequences of saying no.”</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gejalanya kek gimana cyin?</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“If you get great satisfaction out of being the only one who can solve a particular problem, the one who will drop everything to help, brace yourself. You may have the hero syndrome.” </i><b><a href="http://www.huffingtonpost.com/laura-berman-fortgang/hero-syndrome_b_1900657.html" target="_blank">(Credit)</a></b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Agar lebih mudah memahami tentang seperti apa itu hero sindrom, aku ambilin contohnya dari anime One Peice. Siapa di anime One Peice yang menderita hero sindrom? Baby 5 lah yang –menurutku- menderita kelainan jiwa ini. Kalo kata adikku, Baby 5 itu aneh. Tapi ketika aku nonton sendiri animenya, aku pikir Baby 5 tidaklah seaneh yang dikatakan adikku. Personality Baby 5 itu, aku sedikit bisa merasakan apa yang dia rasakan. Merasa senang ketika tahu bahwa kita dibutuhkan oleh seseorang. <i>That’s feel like...</i> ah ya gitu deh. Suka susah sendiri kalau disuruh menjabarkan tentang rasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgirXxKF-snZv8Y5by3rw0pSBzEJZPMSi6FymHMJniaF5EGNtaKGED0k8JMdUHsM4eMibh6IL0mhsLJMNamq3jWlv8edp-I5jxj-bIyP4Pdz58x0M-DczDYH60AX7B10wdnoQKp2EXVWP-l/s1600/baby+5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Baby 5 dan hero sindrom" border="0" height="78" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgirXxKF-snZv8Y5by3rw0pSBzEJZPMSi6FymHMJniaF5EGNtaKGED0k8JMdUHsM4eMibh6IL0mhsLJMNamq3jWlv8edp-I5jxj-bIyP4Pdz58x0M-DczDYH60AX7B10wdnoQKp2EXVWP-l/s400/baby+5.jpg" title="Baby 5 dan hero sindrom" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Baby 5: <i>*Aku takkan pernah biarkan kau pergi*</i> [vo]?! “Dia barusan melamarku!”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Sai: “Bagaimana bisa kau mengartikannya begitu?!” *geram*</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Source: OP eps 710 </span></div>
<div>
<br /></div>
</td></tr>
</tbody></table>
Kalo gambar di atas adalah contoh geer-nya Baby 5 yang menderita hero sindrom, maka gambar di bawah adalah contoh hal-hal yang membuatku bisa <i>gedhe</i> rasa.<br />
<div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMS1gaVLtSS324SuUrsQAvsuSNKvDwJtbll4w7ghkPuLcvJ3jbDEvjxx-qN5rpN0UPLS5NsT9C4UCrnYcG6lWKdYzbssOA5wtURklH0_kC83ABsxLjOROrCcvnfDfqeXIXSCyL5VOhtaZQ/s1600/stats+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Hero sindrom" border="0" height="253" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMS1gaVLtSS324SuUrsQAvsuSNKvDwJtbll4w7ghkPuLcvJ3jbDEvjxx-qN5rpN0UPLS5NsT9C4UCrnYcG6lWKdYzbssOA5wtURklH0_kC83ABsxLjOROrCcvnfDfqeXIXSCyL5VOhtaZQ/s320/stats+1.jpg" title="Hero sindrom" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Jangan-jangan, aku lagi dimata-matai CIA?<i> </i>Menjadi <i>most wanted?</i>* lebay mode on*</span></span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menderita hero syndrome itu, rasanya seperti... bisa mendadak berubah menjadi senang, hanya karena merasa sedang dibutuhkan. Meskipun dibutuhkan dalam arti untuk ‘dilenyapkan’. Toh itu namanya juga tetap ‘<i>wanted</i>’ kan? Huhuhu... Tapi, untungnya aku nggak separah Baby 5 <i>dink</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU4o5JZid7hDAx_1DHpaUssFbyDIinf6gg2Sp32RlfBZmld2xbLqX9gy9bBJMNUDAA-k84GBenHH7zkYSFIXSBBCEfQAYxUteueReytng4vuIO61wskOZCAttlr6qMXpzazj8wl27hXov-/s1600/stats+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Hero sindrom" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU4o5JZid7hDAx_1DHpaUssFbyDIinf6gg2Sp32RlfBZmld2xbLqX9gy9bBJMNUDAA-k84GBenHH7zkYSFIXSBBCEfQAYxUteueReytng4vuIO61wskOZCAttlr6qMXpzazj8wl27hXov-/s320/stats+2.jpg" title="Hero sindrom" width="290" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Jerman <i>ndes!</i> Mbak Ely pasti lagi kangen sama aku... fufufufu... :3 *kadang suka ke-geeran sendiri*</span></span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Baby 5 terkena hero sindrom karena waktu kecil ditelantarkan oleh ibunya, sedangkan kalo kasusku, sepertinya terjadi karena cukup sering didoktrin oleh ibu dengan kalimat yang menyatakan bahwa, <i>“Ayah kalian saja sudah tidak peduli dengan kalian, apalagi orang lain?!”</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Dicekoki dengan kalimat itu berulang kali, mau nggak mau, aku juga kadang mikir kalo aku itu <i>worthless</i>. -_- Di sinilah aku merasa beruntung bahwa golongan darahku AB. <i>Apa hubungannya coba?</i> Karena watak B yang menurun di darahku itu, membuatku kadang nggak terlalu nggagasan. Lha kalo misalnya goldarku A (yang konon katanya <i>baperan</i>), <i>and then</i> selalu dicekoki dengan kata-kata negatif terus-menerus, pastilah aku tumbuh menjadi orang yang amat sangat menyedihkan seperti Baby 5...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQomqJ8Xv-SW9bIPT5Buth8_51QqUnmRc0a1UeDUw3-cKNJdHE6tRmdmpec-atI2ONAsrGencH8PQwSdJ4A-i04NtByYc0apktIXXhXDFu8B2ZVrqrZ-ywLTFQ79KO9tRcMOOqq_xEGIYJ/s1600/baby+5+copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Baby 5 dan hero sindrom" border="0" height="77" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQomqJ8Xv-SW9bIPT5Buth8_51QqUnmRc0a1UeDUw3-cKNJdHE6tRmdmpec-atI2ONAsrGencH8PQwSdJ4A-i04NtByYc0apktIXXhXDFu8B2ZVrqrZ-ywLTFQ79KO9tRcMOOqq_xEGIYJ/s400/baby+5+copy.jpg" title="Baby 5 dan hero sindrom" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Mama: “Kau tidak berguna. Orang yang tidak berguna sepertimu... tidak dibutuhkan oleh siapapun!”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Baby 5: “Bahkan bagimu, Mama? Apa Mama tidak membutuhkanku juga?”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Source: OP eps 710</span></div>
<div>
<br /></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">****</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai hero syndrom, kawan-kawan gugling aja ya. Postingan ini sudah terlampau panjang... harus segera diakhiri. *aslinya sih karena males mikir merangkai kalimat lagi*</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Unconditionally~ </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena aku sendiri menderita kelainan <i>philophobia</i> ini, dan memang belum sembuh benar, jadinya, sebagai penutup, tips dan trik buat mengatasinya aku ambilin dari pendapat orang lain:. </div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>“Remember that love is not a feeling, it’s an ability. Feeling passionate about someone does not mean you love them. Love is completely abandoning your own desires for the sake of someone else, so what you’re feeling does not mean you’re incapable of love. In fact, the truest form of love occurs when you feel the least amount of passion, but you serve anyway. Passion is not a bad thing, but it can easily prevent people from pursuing love on a deeper level that is without fear. So there is no need to be afraid! You are loved! I was going through the same thing, but I later found that it was God’s way of strengthening me so that I could love him more and understand his love for me on a deeper level. I hope this helps you in your pain. I’m sorry that you are suffering with this, but love will carry you through < 3” -- Anonymous </i><b><a href="http://philophobia.info/philophobia-symptoms/" target="_blank">(Credit)</a></b></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
"<i>... Jujurlah pada dirimu sendiri... ingin bagaimana kamu sebenarnya ? (karena)Orang tidak akan tau cara untuk sembuh, bahkan kalau dia sendiri tidak mau mengakui bahwa dia sedang sakit. Terimalah keadaanmu dengan lapang dada dan berusahalah untuk sembuh. Ingin untuk dapat mencintai dan dicintai bukanlah sebuah dosa. Fighting!<b>*</b>" </i><b><a href="http://likeavanillalatte.blogspot.co.id/2013/10/philophobia-fear-of-falling-in-love-or.html" target="_blank">(Credit)</a></b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
*ane edit dikit kalimatnya, hehe...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Conclusion: how to treat this philophobia and any other mental illness?</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Start to loving yourself</i>. Cintai dirimu sendiri. Seaneh apapun diri kita, kalopun tidak ada yang bisa menerima kita apa adanya, setidaknya kita tidak ikut-ikutan untuk membenci diri sendiri. Ya kan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nih, aku <i>sharing</i> link videonya Katty Perry yang berjudul <i>Unconditionally</i>. Dengerin tuh lagu baik-baik. <i>And well</i>, setidaknya Katty Perry mau mencintai kita apa adanya. :v</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oia, ingin dapat efek lebih nendang? Nyanyiin tuh lagu di depan cermin, dan bakalan terasa kayak kita sedang menyemangati sendiri. <i>“There is no fear now... Let go and just be free. I will love you unconditionally...”</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nih link Videonya: <a href="https://www.youtube.com/watch?v=XjwZAa2EjKA" target="_blank"><b>Katty Perry-Unconditionally </b>di You Tube<b> (Klik)</b></a> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Warning</b>: LBGT <i>detected</i>. -_-</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan ini liriknya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Unconditionally-Katty Perry</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>"Oh no, did I get too close?<br />Oh, did I almost see what's really on the inside?<br />All your insecurities<br />All the dirty laundry<br />Never made me blink one time</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Unconditional, unconditionally<br />I will love you unconditionally<br />There is no fear now<br />Let go and just be free<br />I will love you unconditionally</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Come just as you are to me<br />Don't need apologies<br />Know that you are all worthy<br />I'll take your bad days with your good<br />Walk through this storm I would<br />I'd do it all because I love you, I love you</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Unconditional, unconditionally<br />I will love you unconditionally<br />There is no fear now<br />Let go and just be free<br />I will love you unconditionally</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>So open up your heart and just let it begin<br />Open up your heart, and just let it begin<br />Open up your heart, and just let it begin<br />Open up your heart<br />Acceptance is the key to be<br />To be truly free<br />Will you do the same for me?</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Unconditional, unconditionally<br />I will love you unconditionally<br />And there is no fear now<br />Let go and just be free<br />'Cause I will love you unconditionally..."</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="color: blue;">****</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><br /></b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Byuuuhh...</i> berawal dari <i>adrenaline booster</i>, dan kini berakhir dengan <i>unconditionally</i>. Ngelantur kemana-mana. *Suka-suka ane donk* Kalo ga suka, ngapain juga dibaca sampai akhir?! :p</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhir kata, <i>have a nice day and bye~</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-56233781573596379232016-02-26T00:43:00.001+07:002016-02-26T00:43:59.560+07:00Random 5: Tamtam ^^;<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bismillah...<br />
<br />
Jadi begini lho, gw ini kan orang yang kadang mudah meledak-ledak. Sedih juga sih, merasa belum bisa menjadi muslim yang baik. Nah, pas ada bazaar, kebetulan nemu bukunya Dr. ‘Aidh Al-Qarni (penulis buku La Tahzan yang terkenal itu) yang berjudul La Taghdhab: Jangan Marah! Stoknya waktu itu tinggal satu aja. Beruntungnya gw. Langsung aja gw comot tuh buku. Siapa tahu bisa menjadi obat mujarab untuk mengatasi watak gw yang mudah meledak-ledak. Hehe...<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKahOK8P-wmubs-Ni1skDwCqt29VpN_04ZLfXCcNou4bBQ0wB7XBdar3Zz5KgS86UHHhw1HiN1SGEUfjluTf0QMBZ9063XHeY2Ij1mxfJZ8r18yYEkvz-DkI4KIh3K5tOl7i-u9LH6_h5b/s1600/1535519_693110117395199_1317244827_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKahOK8P-wmubs-Ni1skDwCqt29VpN_04ZLfXCcNou4bBQ0wB7XBdar3Zz5KgS86UHHhw1HiN1SGEUfjluTf0QMBZ9063XHeY2Ij1mxfJZ8r18yYEkvz-DkI4KIh3K5tOl7i-u9LH6_h5b/s320/1535519_693110117395199_1317244827_n.jpg" width="255" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: 12.8px; text-align: justify;">AB itu ternyata singkatan dari
Absolute Bomb. Pantas saja... *Another teori Cocoklogi* -_-“. Credit: </span><span style="font-size: small;">gambarnya lupa aku comot dari mana T^T</span></td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jadi apa hubungannya buku tersebut dengan Tamtam? :p<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<i>Le one night</i>:<br />
<blockquote class="tr_bq">
Mbak Anu: “Tumben. Mukulnya semangat sekali.”</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Gw: “Mumpung lagi anyel mbak. Keanyelanku kusalurkan ke sini.” (menunjuk tamtam).</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Mbak Anu: “Anyel sama siapa emang?”</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Gw: “Ada deeehh...” kataku sambil nyengir kuda.</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">*****</span></b></blockquote>
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicXjzi692xiTYrpzo5x3a81BnDQ5YOBg8bWM2Of8iDW1HWo3t1niY73oyofrdwXFDniHs-OmG5OWhGvW35vo5eUhafGs63X6tIlm5RRgQDm9yDM0lJ6ja9P2bPMV5lNcT_iTBnpH8I1uOM/s1600/tam+tam+praban+music.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicXjzi692xiTYrpzo5x3a81BnDQ5YOBg8bWM2Of8iDW1HWo3t1niY73oyofrdwXFDniHs-OmG5OWhGvW35vo5eUhafGs63X6tIlm5RRgQDm9yDM0lJ6ja9P2bPMV5lNcT_iTBnpH8I1uOM/s1600/tam+tam+praban+music.jpg" width="294" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Gw lagi gandrung sama alat musik ini. Meski mainnya cuma seminggu sekali pas pengajian-rutin-tingkat-RT. ƪ^0^∫ (<a href="http://mascotmusic.blogspot.co.id/2012/04/alat-music-murah-tam-tam-surabaya.html" target="_blank">credit</a>)</span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Gw sendiri sering heran, kenapa sih kalo dalam posisi marah, gw seakan mendapat injeksi energi berlebih?</span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: small;">“... dalam kondisi marah, darah dengan sangat cepat mengalir ke tangan
secara tidak normal, membuat tangan dengan mudah untuk memegang senjata,
memukul lawan, mendorong seseorang ke tanah, merusak benda terdekat, atau membuat
orang tidak kuat membawa barang yang dibawa, sehingga ia terdorong untuk
membuang apa pun yang ada di tangan dengan spontan dan disertai emosi berat.” Ini
menurut Dr. ‘Aidh Al-Qarni (2015:228)</span></i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Kala gw marah, gw (merasa seperti)
bisa makan orang. Layaknya bom waktu. Apa saja hal yang gw pendam tentang
kekurangan seseorang, mendadak bisa gw keluarin semuanya. Niatnya sih gw
berusaha menilai secara objektif, tapi mau bagaimana lagi, kata-kata gw emang
cenderung dingin –<i>heartless</i> bak Simon
Cowell yang mengomentari calon idol- dan langsung naik beberapa oktaf saat gw
marah. Tapi setelah semua kata-kata <i>heartless
</i>ini tercurah, gw jadi nyesel sendiri dengan apa yang sudah gw ucapin. Ujung-ujungnya,
setelah marah gw kan jadi sedih. Terdengar
aneh? Ternyata enggak. Ini merupakan hal yang wajar. Dan gw nggak gila. :p</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: small;">Perlu Anda ketahui, kesedihan adalah salah satu dampak marah. Andai
Anda menyadari sejak awal, tentu Anda mulai dengan ‘jangan marah!’ (Ibid,107.</span></i></blockquote>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKUI9_b_Jizb-XY4kvwWhpgW-RqT4BOlDbMn337x_3pBNKkrZS2wFyP4nZVyuy-lBizo85OurPG9CGH6xNY_2ZcgSFP0X0ujWzu8n3uZYo5bdCgtCt6x6tQOU9ZCdc0eSPPJ9-_uOdEtwe/s1600/24.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKUI9_b_Jizb-XY4kvwWhpgW-RqT4BOlDbMn337x_3pBNKkrZS2wFyP4nZVyuy-lBizo85OurPG9CGH6xNY_2ZcgSFP0X0ujWzu8n3uZYo5bdCgtCt6x6tQOU9ZCdc0eSPPJ9-_uOdEtwe/s400/24.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br /><div>
<div style="text-align: justify;">
Setahuku, ada juga orang yang masuk kategori lebih ekstrim dari gw: saat marah suka mengumpat dan mendoakan buruk. Tapi semarah-marahnya gw, alhamdulillahnya gak sampe mendoakan yang buruk-buruk kug. Palingan merenung trus berpikir, kenapa gw musti dilahirin sebagai manusia. *ngeabsurd gitu dah*-_-</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Janganlah kalian mendoakan keburukan untuk diri kalian. Untuk anak-anak kalian, untuk pelayan-pelayan kalian, ataupun harta benda kalian, agar tidak bertepatan dengan waktu dari Allah, di mana tidaklah Dia diminta sesuatu pada waktu itu, melainkan pasti Dia berikan. (H.R. Abu Dawud).</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang umat mendoakan keburukan pada diri sendiri, keluarga, ataupun harta benda, karena dikhawatirkan bertepatan dengan saat-saat mustajab tersebut, sehingga doa keburukan dikabulkan. (Al-Qarni, 2015:86)</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Nah lho, lalu apa yang musti dilakukan supaya kita tidak mengutuk dan mengucapkan berbagai sumpah serapah lainnya ketika kita sedang marah?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Ibnu Abbas menuturkan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:<br /><i>“Idza ghadhiba akhadukum falyaskut...” (Jika kau marah, diamlah!)</i> -H.R. Ahmad</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Saat Anda marah, jangan melakukan apapun, jangan berbicara, jangan menulis, dan berilah waktu untuk diri Anda hingga tenang, sampai saraf-saraf Anda mereda dan watak Anda berubah. </i><i>(Al-Qarni, 2015:</i><i>83).</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi kan kadang sebagai manusia biasa yang bisa salah, gw juga masih bisa lepas kendali. Tak bisa diam saja ketika sedang marah. Kenapa gw kadang belum bisa menjadi penyabar? Di saat itulah, gw merasa minder mengaku sebagai seorang muslim... Muslim kug pemarah? Apa kata dunia?! huuuuuffftttt...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Pemicu kemaksiatan yang dilakukan umat manusia adalah marah, syahwat, dan kelalaian. Amarah muncul dari jiwa yang buas, dan di antara efek amarah adalah pembunuhan, pemukulan, celaan, melukai, penahanan, pengikatan, perceraian, penghinaan, dan lainnya. Karena itulah orang bilang bahwa orang yang memiliki jiwa amarah, ia memiliki jiwa yang buas. Mereka menyamakan manusia seperti ini dengan hewan. Ketika manusia terlepas dari jiwa yang buas ia seakan berada di barisan para malaikat. Dan, <u>untuk mencapai tingkatan ini, memerlukan latihan yang cukup lama. </u>(Ibid:104).</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Demikianlah. Jiwa preman itu muncul ketika gw marah. <i>Another side of me that all my friends didn’t see, yet</i>.*Sedang mencoba untuk memperhalus jiwa preman itu, kata emak, biar lekas ketemu jodoh. Halah*</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Orang muslim mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan, ia rasakan kedamaian dalam diri, hingga jiwanya beralih menuju keselamatan di balik keselamatan, dan ruhaninya beralih menuju keamanan, keselamatan, dan ketenangan. (Ibid: 93). </i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah lho. Bagi yang mengaku sebagai muslim (<i>including me of course</i>), tapi masih suka mengeluarkan kata-kata yang ‘mengerikan’, patut dipertanyakan tingkat keimanannya. -____-“</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>By the way</i>, apakah mudah marah itu merupakan hal yang wajar? Apakah gw normal? Ataukah gw perlu dirukyah? Kan katanya, yang gampang marah itu (bisa jadi) kena gangguan jin, <i>yes</i>? :v</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Marah adalah dampak langsung akibat hilang kesabaran. <u>Kita marah karena kita tidak kuat menanggung sesuatu atau akibat tindakan seseorang.</u> </i><i>(Ibid:</i><i>136).</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Sebab-sebab eksternal yang menimpa manusia, seperti pedang, panah, dan hal-hal mematikan lain yang membidik manusia, mendorongnya untuk memiliki kekuatan dan pertahanan yang muncul dari dalam diri, hingga bisa menangkal hal-hal yang membinasakan. Untuk itu, Allah menciptakan watak amarah dari api dan Allah tanamkan dalam diri manusia, Allah campurkan unsur ini dengan unsur tanah. <u>Saat seseorang terhalang untuk mencapai tujuan dan keinginan, api amarah membara dan bergelora hingga darah di hati mendidih, dan menyebarkan darah ini ke seluruh urat (pembuluh darah), lalu naik hingga ke bagian-bagian atas badan, laksana api merembet naik, laksana air membumbung ke atas dalam tungku saat direbus.</u> </i><i>(Ibid:</i><i>28).</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Amarah adalah emosi manusiawi yang disertai darah mendidih. Amarah adalah salah satu dorongan pembentuk unsur manusiawi, juga salah satu kebutuhan utama. Kekuatan amarah hanya bisa diatasi dengan kekuatan ruhani yang muncul dari keinginan untuk menggapai ufuk yang lebih tinggi dan lebih luas dari ufuk diri dan kepentingan-kepentingan diri. </i><i>(Ibid:</i><i>93).</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Anger tells the world just how miserable you are — how unhappy, unfulfilled, unsatisfied, unexcited, and unloved you feel. Anger speaks the unspeakable! Think about the last time you verbally expressed anger. Do you remember what you said? Was it something like, "Get off my back," "You don't care about me," "I'm tired of living hand to mouth," or "I give, give, give, and I get nothing in return." I'm sure others heard what you said, but did you? Did you listen to your anger — listen to what it's telling you about what's wrong with your life and what you need to do to begin correcting it. </i><b>(<a href="http://www.dummies.com/how-to/content/making-anger-your-ally.html" target="_blank">Source</a>).</b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo dari beberapa paragraf di atas, gampang marah itu sebab utamanya emang bukan karena gangguan dari pihak eksternal, tapi emang karena internalnya (jiwanya) kurang kuat. Padahal gw suka sok-sok'an ngaku kuat. Tapi terkadang masih suka gampang marah. <i>Meaning what?</i> Kekuatan jiwaku sepertinya perlu diasah lagi. Prends, cariin murabbi donk. :v</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tapi ternyata, bahkan ulama pun tak lepas dari amarah lho...</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Siapapun tak terlepas dari amarah, bahkan ulama, para pemimpin, para nabi, pembesar, dan juga orang-orang bijak. Di dalam Syi’ar A’lam An-Nubala; Adz-Dzahabi menyebutkan bahwa Husain bin Muhammad An-Najjar (salah satu tokoh ulama ilmu kalam), berdebat dengan An-Nazhzham (salah satu tokoh Mu’tazilah). An-Nazhzham marah pada Husain hingga menendang dadanya. Salah satu sumber menyebutkan bahwa Husain meninggal dunia karena tendangan itu, setelah sempat sakit. (Al-Qarni, 2015: 128).</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>I know something feels wrong when I get over rage. But what? What would happen when I keep this habbit?</b></i></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Orang banyak mengeluhkan penyakit kanker, padahal penyakit ini hanya menyerang 7 % penduduk bumi setiap tahunnya. Sementara itu amarah membunuh 90 % penduduk bumi. </i><i>(Ibid:</i><i> 112).</i> *<i>Shock</i>. Gw ga mau mati dalam keadaan marah*</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Anda mungkin bisa sembuh dari berbagai penyakit dengan obat-obat penenang. Namun orang marah yang tidak mengetahui obatnya, bertahan seumur hidup dalam kondisi sakit. Pemarah adalah orang yang paling jauh dari kebahagiaan, dan paling dekat dengan kesengsaraan, karena di dalam dirinya ada api.</i> <i>(Ibid:</i>112).</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Terasa seperti... Apapun tindakan yang dilakukan karena marah, pastilah berujung pada penyesalan. Ya nggak sih? <i>So</i>, biar ga menyesal di akhir: saat kau marah, cobalah kau beri kesempatan untuk diri kau itu, hingga kau merasa tenang, sebelum kau mengambil keputusan apapun yang bisa saja membuat kau menyesal seumur hidup. *uhuk*</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Trus, kira-kira ada gak <i>seeehh</i>, cara untuk meredam amarah yang terlanjur mau meledak?</b></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu menuturkan, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam marah dalam posisi berdiri, beliau duduk; dan jika beliau marah dalam posisi duduk, beliau berbaring hingga marah beliau hilang.” </i><i>(Ibid:</i><i> 91).</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Langkah lain untuk menghilangkan amarah adalah beralih dari kondisi ke kondisi lain. Inilah kebiasaan khalifah Al Ma’mun saat marah atau dicerca. Orang-orang Persia berkata, “Ketika orang yang tengah berdiri marah, duduklah, dan ketika orang yang tengah duduk marah, berdirilah.” </i><i>(Ibid:</i><i> 119).</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Ilmu itu (didapat) dengan belajar, dan sabar itu (diraih) dengan memaksakan diri untuk bersabar. HR. Thabrani.</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Al-Ghazali menuturkan, “Siapa yang ingin menjadi orang sabar dan rendah hati, harus dipaksa meniru perbuatan-perbuatan orang bijak dengan dipaksa-paksakan terlebih dahulu, hingga perbuatan-perbuatan tersebut melekat menjadi watak asli. Hanya itu caranya.” </i><i>(dalam Al-Qarni, 2015:</i><i>163).</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Awalnya sabar karena terpaksa, tapi lama-lama pun akan jadi terbiasa. <i>Easier said than done</i>, keknya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Katanya di balik kelemahan tersimpan kekuatan. <i>So</i>, apakah dari amarah, kita bisa mengambil hikmah?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Katanya, dalam beberapa kasus tertentu, marah tidak boleh diredam. Harus dilampiaskan. Kalo tidak, orang (yang marah) tersebut bisa mati. Hiiiy... Jadi, apakah sifat ini (<i>which is</i> -kemarahan harus dilampiaskan, tidak bisa tidak) semacam kelemahan? Bisa jadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapikan, menurut Andrew Fassbach dalam film World War Z (<i>yes I know, he’s a fictional character</i> :p), <i>“Sometimes the thing you thought was the most brutal aspect of the virus, turns out to be the chink in its armor. And she (the virus) loves disguising her weaknesses as strengths.”</i> Nganu, maksudku: bisa saja gw menyembunyikan kelemahan gw (yg mudah marah ini), untuk kemudian gw gunakan sebagai kekuatan yang tidak dimiliki orang lain. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Caranya cyin? Ya kenali diri sendiri dulu lah. Contohnya: kalo gampang marah, maka energi yang timbul ketika marah bisa disalurkan untuk hal lain yang lebih berguna. <i>Apa bisa?</i> Bisa aja, kalo mau. Gw masih dalam proses untuk bisa melakukannya. Sering berhasil, namun kadang gagal juga. T^T</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>Kekuatan marah ini bisa diolah menjadi energy kebaikan, power kesuksesan, bahan baku kebahagiaan dan manfaat lainnya. </i><i>(Al-Qarni, 2015:</i><i>6).</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>The e in emotion stands for "energy." Anger produces an instantaneous surge of adrenaline, which causes your pupils to dilate, your heart to race, your blood pressure to elevate, and your breathing to accelerate. If you're really angry, even the hairs on the back of your neck stand up! Your liver responds by releasing sugar, and blood shifts from your internal organs to your skeletal muscles, causing a generalized state of tension. <u>You're energized and ready for action. Remember, though, that emotions are short lived — they come and go. So, it's imperative that you strike while the iron is (literally) hot and use the angry energy to your benefit before it evaporates</u>.</i><b>(<a href="http://www.dummies.com/how-to/content/making-anger-your-ally.html" target="_blank">Source</a>).</b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kesimpulan:</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang yang lagi anyel dan emosi biasanya mendadak seperti terkena suntikan energi berlebih (gw mengambilnya dalam kasusku aja sih). Ada baiknya kalo <i>energy-booster</i> yang didapat dari rasa anyel tadi, dialihkan kepada hal-hal positif daripada disia-siakan untuk hal negatif yang akhirnya menimbulkan penyesalan dan berakhir pada kesedihan. Hal positif yang bisa dilakukan ketika emosi, contohnya: bermain tamtam. Atau bikin donat. Atau bersih-bersih rumah. Atau nyangkul. Atau mengerjakan hal lain yang selalu ditunda misalnya. Dan lain sebagainya dan lain seterusnya... </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Udah gitu dulu deh. Judulnya 'Tamtam' tapi malah mbleber kemana-mana. Haha. <i>Bye~</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Referensi:</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
‘Aidh Al-Qarni. 2015. <i>La Taghdhab: Jangan Marah! </i>Kiswah Media: Solo.</div>
<div style="text-align: justify;">
For Dummies a Willey Brand. <i><a href="http://www.dummies.com/how-to/content/making-anger-your-ally.html" target="_blank">Making Anger Your Ally</a></i></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-34520217758034194752016-02-11T14:50:00.000+07:002016-02-11T14:50:47.403+07:00Random 8: "Kapan nikah?"<div style="text-align: justify;">
Bismillah...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pernah dapet inbox dari seorang sahabat tentang berbagai macam cara mengelak dari pertanyaan “Kapan nikah?”. Entahlah dia dapet darimana. Lupa buat nanya lebih lanjut.<br />
<br />
Betewe, jika dilihat dari jawaban yang diberikan atas pertanyaan “Kapan nikah?”, maka sepertinya, para jomblo bisa dikategorikan dalam dua jenis:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama, jomblo yang memang masih ingin sendiri dan belum terpikir untuk segera menyandang status <i>married</i>. Dan yang kedua, jomblo yang pengen segera mengakhiri status kejombloannya namun jodohnya belum kunjung ketemu juga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">****</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;"><br /></span></b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jomblo kategori pertama, jika ditanya “Kapan nikah?” maka bisa mengelak dengan berbagai alternatif jawaban sebagai berikut. Oia, jawaban bisa divariasikan lagi, sesuai dengan kreatifitas masing-masing. Preeettt...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Source: Facebook Message From le friend</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
[SHARE] 29 cara menjawab pertanyaan 'Kapan Nikah' !<br />
<a name='more'></a></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Ibu: "Kapan nikah?"<br />
Jawab: "Duh.. Opor bikinan Ibu enak nih, tapi kok keasinan ya? Apa jangan-jangan Ibu nih yang udah pengen nikah? Ciyee..."</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*****</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Ayah: "Kapan nikah?"<br />
Jawab: "Sebagai pihak yang lebih muda, saya menghormati yang lebih tua dulu untuk menikah. Jadi silahkan Bapak nikah duluan..."<br />
Ayah: "Loh ayah kan udah nikah?"<br />
Jawab: "Loh emangnya nggak pengen punya istri muda?"</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*****</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Kakak: "Kapan nikah?"<br />
Jawab: "Pass! Pass! Pass!!! Pertanyaan berikutnya!"</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*****</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Adek: "Kapan nikah?"<br />
Jawab: "Dek, pernah dengar berita di Bosnia gak? Tentang anak kecil yang mati kelilipan sepatu gara-gara nanya-nanya kapan nikah ke kakaknya?" *elus-elus sepatu*</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*****</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Kakek: "Kapan nikah?"<br />
Jawab: "Rahasia! Dulu aja waktu kakek nikah sama nenek aku nggak diundang. Huft!"</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*****</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Nenek: "Kapan nikah?"<br />
Jawab: "Eh, Nek, lihat ada UFO lewat..."</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*****</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Pak Dhe: "Kapan nikah?"<br />
Jawab: "2016..."<br />
Pak Dhe: "Wah tahun ini dong berarti?"<br />
Jawab: "Bukan! Saya lagi ngitung aja. Dan Pak Dhe adalah orang yang ke 2016 yang nanya-nanya kapan saya nikah!"</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*****</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Bu Dhe: "Kapan nikah?"<br />
Jawab: "Nunggu tanggal cantik dulu, Bu Dhe. Karena tanggal 12-12-2012 sudah lewat, jadi saya nunggu tanggal 22-22-2222."</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*****</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Pak Lik: "Kapan nikah?"<br />
Jawab: "Tadinya niat bulan kemarin. Tapi mantanku malah selingkuh dan nikah sama anak presiden. Aku galau, Pak Lik. Hiks." *nangis di pundak Pak Lik*</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*****</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Bu Lik: "Kapan nikah?"<br />
Jawab: "Nanti, nungguin Bu Lik cerai sama Pak Lik dulu, hehee..." *dilempar toples beling*</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*****</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Mantan: "Kapan nikah?"<br />
Jawab: "Hahaha sabar dong. Kan <i>BMW</i> lakunya gak secepat <i>Pick-up</i>."</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*****</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Teman Kerja: "Kapan Nikah?"<br />
Jawab: "Raisa-nya masih mentingin karier. Gimana dong?"</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*****</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Teman Lama: "Kapan nikah?"<br />
Jawab: "Yaelah, Bro. Nggak kreatif banget. Dari tahun ke tahun pertanyaan lo gitu-gitu aja. <i>Move on</i> dong, <i>move on!</i>"</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*****</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Teman Nyinyir: "Kapan nikah?"<br />
Jawab: "Sori ya. Gue berkembang biak dengan cara membelah diri. Jadi nggak usah nanya-nanya kapan gue nikah!"</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*****</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Temen Gak Penting: "Kapan nikah?"<br />
Jawab: "Besok kalau gak hujan."</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*****</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Temen Sok Akrab: "Kapan nikah?"<br />
Jawab: "Ngapain nanya-nanya gitu? Lo sales <i>wedding organizer</i>?"</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*****</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Temen Oon: "Kapan nikah?"<br />
Jawab: "Wah selamat deh. Eh tapi Kapan itu anak mana sih? Gue belum kenal. Salamin deh buat si Kapan. Semoga menjadi keluarga Samawa."</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*****</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Teman Kecil: "Kapan nikah?"<br />
Jawab: "Sering-sering aja nonton TV. Ntar pas gue nikah muncul di <i>infotainment</i> kok!"</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*****</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Temen Sok Ganteng: "Kapan nikah?"<br />
Jawab: "Lo kapan cakep?"</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*****</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Teman Tapi Mesra: "Kapan nikah?"<br />
Jawab: "Nanti kalau aku nikah, kamu patah hati lagi?" *peluk*</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*****</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Temen Makan Temen: "Kapan nikah?"<br />
Jawab: "Harusnya sekarang gue udah nikah, kalau seandainya dulu pacar gue gak lo rebut!" *BUGH*</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*****</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Orang Gak Kenal: "Kapan nikah?"<br />
Jawab: "BODO AMAT!! Situ siapa?"</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*****</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Teman sesama jomblo: "Kapan nikah?"<br />
Jawab: "Ngaca!" *banting spion*</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*****</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Pak Kyai: "Kapan nikah?"<br />
Jawab: "Belum pasti, Pak. Tergantung hasil keputusan sidang itsbat nanti." *langsung dirukyah*</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="color: blue;"><b>*****</b></span></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, kalo fesbuk <i>message</i> di atas itu merupakan alternatif jawaban bagi jomblo kategori satu, maka di bawah ini adalah contoh alternatif jawaban bagi jomblo kategori dua. Meskipun berpredikat sebagai jones alias jomblo ngenes, tak perlu khawatir dan minder jika ditanya “Kapan nikah?”. Balikkan saja kewajiban menjawab pertanyaan “Kapan nikah?” tersebut, kepada si penanya awal~</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oia, untuk jenis jawaban seperti ini, dibutuhkan kesiapan mental dan muka yang tebal. Selain itu, kalian harus sudah menyandang predikat MA (Master of Alasan alias Tukang Ngeyel). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
si Anu: "Kapan nikah?"<br />si Inu: "Pengennya sih bulan depan. Nah, masalahnya calonnya belum ada. Situ punya calon buat <i>eke</i> ya? Kenalin sini gih. Anak mana emang? Orangnya kek apa? Tapi gw <i>screening</i> dulu ya, siapa tahu cocok dan memenuhi kriteria untuk lanjut tahap berikutnya."</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari sinilah kita akan tahu motif dari pertanyaan si Anu. Kalo dia sejak awal udah punya niatan nge-<i>bully</i>, bisa jadi dia bakalan gelagapan juga ngadepin jawaban yang ‘pasrah malah minta tolong buat dicariin calon.’ Kalo dia gak bisa jawab, inilah saatnya untuk balas mem-<i>bully</i> dia. Waaaaakkk...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo sejak awal si penanya-bertanya karena memang <i>care</i> ke kita, biasanya dia nanya “Kapan nikah?” karena udah punya kandidat-bakal-calon-yang-akan-dipasangkan dengan kita. Trus, pas kita jawabnya kek jawabannya si Inu di atas, si penanya ini bakalan nyodorin nama calon tersebut. (“ -_-) </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Lha</i> kalo ternyata setelah ketemuan dengan kandidat-bakal-calon yang disodorin, dan gak bikin <i>‘mak-dheg’</i> gimana? Inilah gunanya predikat MA –Master of Alasan- tadi. Kalo sedari awal emang gak ada rasa <i>sreg blas</i>, kan bisa nyari-nyari alasan. Tentunya alasannya harus masuk akal dan tidak menyakitkan bagi pihak yang satunya. Contoh alasannya <i>cyin</i>? Cari sendiri lah~ *ditabok*</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
So, intinya apa? Jangan lekas marah atau bersedih jika disodori dengan pertanyaan “Kapan nikah?” Bawa <i>enjoy</i> aja. Toh hidup ini bukan tentang berlomba siapa yang cepat nikah, kan? Cepat-cepat menikah dengan calon seadanya hanya karena merasa gak enak selalu ditanya "Kapan nikah?", kemungkinan malah bisa cepat jadi janda atau jadi duda lho~<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaV7FnIxbwnE5Kn2CurmBZsKEhVynMFt_FDiTYT6_rh7FVzxLN6l_C27UMycpOnmbuIcSIz2GHlG7jF1WECeDBQ370NdXzXkZZaq0yPNb9eu8Da7ogn1fpvqvD66fmHfXMtOUeb_ROm5k-/s1600/telat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="104" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaV7FnIxbwnE5Kn2CurmBZsKEhVynMFt_FDiTYT6_rh7FVzxLN6l_C27UMycpOnmbuIcSIz2GHlG7jF1WECeDBQ370NdXzXkZZaq0yPNb9eu8Da7ogn1fpvqvD66fmHfXMtOUeb_ROm5k-/s400/telat.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bersabar bukan dalam artian pasif, tapi juga harus aktif. :3</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Have a nice day and bye~ </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com16tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-11783296772962742352015-11-27T17:27:00.000+07:002015-11-27T21:36:44.536+07:00Random 6: Barat vs Islam?<div style="text-align: justify;">
Bismillah...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Menurut Charles E. Carlson –seorang analis politik-keamanan yang berkedudukan di Washington D.C-, sesudah runtuhnya imperium Uni Sovyet, kelompok yang dikenal dengan sebutan the Warmakers di CFR, <i>“... selected the far-flung nations of Islam as a replacement for the old Marxist-Leninist ..... the Red peril has ‘greatly abated’ to be replaced by a new Green Peril.”</i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Sebagai tindak-lanjut dari kesimpulan itu, suatu kampanye kebencian anti-Islam mulai dilansir oleh media-media yang sepenuhnya berada di bawah kontrol kelompok Yahudi. Artikel-artikel di dalam media cetak, buku-buku, acara entertainment teve, industri film, dan diskusi, mulai memunculkan gambaran tentang orang Arab dan masyarakat muslim sebagai masyarakat yang culas, tidak dapat dipercaya, tidak menghormati hukum, melecehkan derajat wanita, dan sebagainya, yang isinya meracuni pendapat umum masyarakat dunia dan terutama sekali pikiran masyarakat awam Amerika. Bersamaan dengan itu untuk pertama kali muncul istilah-istilah seperti Islam <i>radikal</i>, Islam <i>militan</i>, Islam <i>fundamentalis</i>, dan akhirnya, <i>teroris</i> Islam, yang disebut sebagai ancaman terhadap “demokrasi” – karenanya, harus dianggap sebagai “musuh dunia beradab”. </blockquote>
<div style="text-align: right;">
Z. A Maulani (2002:2).</div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>WARNING: Correct Me If I’m Wrong</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">****</span></b></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Koalisi Barat melawan IS dengan operasi besar-besaran adalah skenario IS? Uhmmm... yakin?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sub judul di atas aku ambil dari tulisannya dosen (tamu) gw waktu kuliah dulu:</div>
<div style="text-align: justify;">
Maksudku, fokusnya ke bagian yang ku stabilo...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkGSoYQK_H_oUXGhbmlM84-758bC9JBEw6pyhsEQYlZqaKTXWVvm_3vg951FGtHH7_8w61DpvI-jwx6iC_9pXWkWshcXo1RAT9rYcBNC6DvQ0lz2gMj-z0h61K_j0prMDrdqlrw91oTwA5/s1600/le+fesbuk+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkGSoYQK_H_oUXGhbmlM84-758bC9JBEw6pyhsEQYlZqaKTXWVvm_3vg951FGtHH7_8w61DpvI-jwx6iC_9pXWkWshcXo1RAT9rYcBNC6DvQ0lz2gMj-z0h61K_j0prMDrdqlrw91oTwA5/s1600/le+fesbuk+2.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: justify;">Nemu tulisan pak dosen di atas, mendadak galau. Barat vs Islam? Now? (credit ada di link bawah)</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo lagi galau masalah beginian, ujung-ujungnya curcol ke Kompi A</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<b>Le me</b>: oi, analisis yuk: </blockquote>
<div style="text-align: justify;">
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10153679142935449&id=726980448&refid=8&_ft_=qid.6218039114144926417%3Amf_story_key.3009731877722270191&__tn__=%2As </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
....Jadi, skenarionya <i>so far</i> menurut eke: Akan terjadi operasi penjaringan. Satu-persatu personel militan dan paham agama akan ditangkap, secara diam-diam... *ku potong karena di bawah sudah aku tulis lagi*</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<b>Le Qaqa</b>: Aku bingung... Sebenarnya apa skenarionya..</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<b>Le me</b>: skenario besar -hipotesis- Pak Huda *menurut yang kutangkap*:</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
“Oleh karena itu, jika kemudian balasan dari serangan Paris ini adalah koalisi Barat melawan IS dengan melakukan operasi militer besar-besaran, maka Barat sejatinya telah masuk dalam jebakan narasi besar IS yaitu: “koalisi Barat melawan Islam” yang akan membangun simpati kelompok yang pada awalnya menentang IS. Narasi besar ini telah IS bangun secara sistematis di dunia maya melalui pasukan IS di Twitter, Facebook, Instragram dan YouTube kepada jutaaan anak muda yang haus aksi jihad di dunia, termasuk di Indonesia. Mereka ini lebih banyak menghabiskan waktu mereka <i>“online”</i> dari pada <i>“off line”</i>.</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
>>> jadi kupikir itu merujuk pada: kemungkinan-adanya-benturan-peradaban yang akan terjadi dalam waktu dekat?? *sudah ada yang baca buku <i>clash of civilization? Please</i>, pinjami gw buku itu, gw belum baca*</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Kalo menurutku, untuk setidaknya Barat pasti tidak akan mau melawan kelompok persatuan muslim. Para orientalis pasti gak akan mengizinkan hal itu. Mereka pasti ingat tentang catatan sejarah: bahwa jika muslim bersatu, kemungkinan mereka akan kalah. Jadi, skenarionya <i>so far</i> menurut eke: Akan terjadi operasi penjaringan. Satu-persatu personel militan dan yang paham agama akan ditangkap, secara diam-diam. Kupikir Barat tak akan berani secara terang-terangan mengumumkan perang terhadap Islam -setidaknya untuk waktu dekat ini.</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<b>Le qaqa</b>: <i>Sik,</i> logikanya apa iya barat mau serang IS? IS yang mana? Yakin ini jebakan IS agar dapat simpati dari muslim? <i>Nek</i> penjaringan seperti analisamu sangat mungkin. <i>Wong</i> belum ada kasus Perancis aja, sudah banyak penjaringan...</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<b>Le me</b>: kalo dari logikanya Pak Huda, yang kutangkap gini: Barat sedang mengumpulkan 'kongsi' untuk menyerang IS. Tapi IS-nya bukan IS yang asli (karena serangannya melalui operasi besar-besaran). <i>So</i>, karena barat malah secara sengaja salah menyerang 'kelompok Islam yang lain', terjadilah simpati antara muslim yang satu dengan muslim yang lain (yang akhirnya bersatu padu), melawan kedzoliman barat terhadap muslim.</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Kalo aku sendiri sih kurang sepakat dengan analisa bahwa kasus Perancis adalah jebakan agar IS mendapat simpati dari muslim. Aku malah melihatnya: ini sebagai <i>another</i> operasi <i>False Flag</i>. Mungkin setelah ini, akan ada target sasaran penjaringan, mirip waktu Al Qaeda menyerang <i>World Trade Center</i> lalu.</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Atau setelah ini bakal disahkan UU apa gitu, kek? Kek pas terjadi kasus nain-ilefen (baca pelan aja), di Indonesia katanya dulu gak mau ngesahin UU anti teror, &<i> then</i> terjadilah peristiwa b0m Bali. Yang pada akhirnya, membuat presiden terpaksa ikut mengesahkan UU tersebut. (???) </blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<b>Le qaqa</b>: Mungkin gak, Arab Saudi yang akan dijadikan target... ? </blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<b>Le me</b>: Bisa jadi. Atau juga Mesir-Turki?</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<b>Le Qaqa</b>: Mesir udah tak keruan. Bisa jadi Turki yang lagi <i>on</i>. <i>Soale ki yo</i> pas acara G25 <i>neng</i> Turki...</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<b>Le me</b>: G25 di Turki? Kapan? Selain Turki, ada negara lain yang bisa disasar? Apaiya bakal nyasar ke sini?</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<b>Le qaqa</b>: Pas Perancis di b0m itu kan, Presiden/Perdana Menteri Perancis mau berangkat ke Turki. Trus dibatalkan..</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<b>Le Oyiz</b>: </blockquote>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZK5vpNHlvXHQil513byax0Bui1nz5zluDmn2v1khIotKb7KKu-wmOkCLM98IxHlKeE-_nsfT3w0G_3soeES_-GHhwHiWJKYGhPBZ2WJs4oJtwrUZUkpH8czPkH4jdlyHfnOxjJUoPXalP/s1600/12241622_811688888953187_6784503994994876473_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="233" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZK5vpNHlvXHQil513byax0Bui1nz5zluDmn2v1khIotKb7KKu-wmOkCLM98IxHlKeE-_nsfT3w0G_3soeES_-GHhwHiWJKYGhPBZ2WJs4oJtwrUZUkpH8czPkH4jdlyHfnOxjJUoPXalP/s400/12241622_811688888953187_6784503994994876473_n.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="https://www.facebook.com/%C2%ADthemuslimshow/photos/%C2%ADa.235733069882108.505%C2%AD74.235730189882396/%C2%AD811688888953187/%C2%AD?type=3" target="_blank">credit</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
*mlipir*</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<b>Le me</b>: wah, keduluan Oyis :v</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
wah wah wah...</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Apakah ada oknum yang tidak suka jika Perancis merapat ke Turki? Bagaimana jika ditambah dengan kalimat-kalimat nyinyir yang 'seolah terlihat muslim antipati terhadap b0m Perancis dan malah membandingkan dengan tragedi Suriah ataupun Palestine?'</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Pembandingan antara b0m Perancis dengan tragedi Suriah dan Palestine bisa jadi akan membuat orang-orang Perancis berpikir, 'Kug kalian gitu sih. Kita kan lagi berduka. Kasih simpati kek... Kalian gak peduli sama kita ya ternyata...'</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">****</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>WW3?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika benar pernyataan bahwa <i>Red peril</i> akan digantikan oleh <i>Green peril</i>, pastinya Barat akan mencari sekutu dari musuh Islam –<i>enemy of my enemy is my friend</i>- boleh jadi, para ahli strategi perang sudah banyak membaca tentang pergerakan Islam. Dan lagipula, para orientalis pasti paham bahwa jumlah bukanlah penentu kemenangan, ketika mereka membaca sejarah masa-masa perang Rasulullah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesimpulan? WW3 akan terjadi, suatu saat nanti. Tapi bukan dalam waktu dekat. Skenario yang menurutku paling mungkin ya balik lagi: akan ada penjaringan dan sasaran yang bakal diobrak-abrik setelah Irak-Afganistan-Suriah-Mesir adalah Turki....</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada yang mau ikut sharing pendapat?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-621194430448553366.post-30125324959518486812015-11-19T21:02:00.000+07:002017-11-27T14:09:11.530+07:00Random Posting<div style="text-align: justify;">
Bismillah...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Huuuffttt... postingan ini sifatnya adalah sebagai pendahuluan, muqodimah atau apalah istilahnya. Karena untuk beberapa tulisan ke depan, sepertinya aku akan memposting hal-hal yang kelihatannya acak, tapi sebenarnya ada benang merah antara yang satu dengan yang lainnya. Mulai dari A sampai Z, mengenai hari-hariku. Ya semacam curcolan terselubung yang di-online-kan begitulah~ Ya maklum, inikan personal blog, Cyin! :p</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa di antaranya sudah jadi draft offline yang ngendon cukup lama. Rencananya mau dibikin utuh satu postingan panjang, tapi otak suka ngeblank gak ketulungan. Baru ada 10 hal random yang kubuat. Tapi sepertinya masih mau kuutak-atik lagi. Lalu rencananya bakal kuposting tidak berdasar urutan angka, tapi secara acak. Sesuai moodku yang juga acak-acakan. Hahaha... Semoga saja ada hikmah yang bisa diambil. Selamat ber-random ria >_<</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oia, sebagai tantangan target, maka listnya harus aku sertakan juga sepertinya. Fiiiiuuuuhhh... Dan inilah 10 tema acak itu:</div>
<a name='more'></a><a href="http://enhasnote.blogspot.co.id/2016/10/random-1-muka-angker-part-1.html" target="_blank"><br /></a>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://enhasnote.blogspot.co.id/2016/10/random-1-muka-angker-part-1.html" target="_blank">Random 1: muka angker</a></b><br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://enhasnote.blogspot.co.id/2016/11/random-2-tahi-lalat-dan-takdir.html" target="_blank">Random 2: tahi lalat dan takdir</a></b><br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://enhasnote.blogspot.com/2017/11/random-3-gandalf-wannabe-part-1.html" target="_blank">Random 3: Gandalf Wannabe</a></b><br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://enhasnote.blogspot.com/2016/04/random-4-adrenaline-booster.html" target="_blank">Random 4: Adrenalin Booster</a></b><br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://enhasnote.blogspot.co.id/2016/02/random-5-tamtam.html" target="_blank">Random 5: Tamtam ^^;</a></b><br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://enhasnote.blogspot.com/2015/11/random-6-barat-vs-islam.html" target="_blank">Random 6: Barat vs Islam?</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Random 7: ... Yang kayak gua lah~</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b><a href="http://enhasnote.blogspot.co.id/2016/02/random-8-kapan-nikah.html" target="_blank">Random 8: kapan nikah?</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b><a href="http://enhasnote.blogspot.com/2016/12/random-9-nikahan-mbak-sepupu.html?m=1" target="_blank">Random 9: Nikahan mbak sepupu</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b><a href="http://enhasnote.blogspot.com/2015/11/random-10-nyolong-ide-dari-curhat-de.html" target="_blank">Random 10: Nyolong Ide dari Curhat DE</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
bye~<br />
<br />
<br /></div>
enhas notehttp://www.blogger.com/profile/09995964095762235305noreply@blogger.com4