Halaman

Minggu, 22 April 2012

Dilema 21 April

Wah hari apa ini? Kenapa banyak anak SD yang berdandan cantik? Pakai sanggul, pakai kebaya... Aih ...aih... cantiknya...  Lho, tapi yang cantik kog bukan anak cewek saja? Ternyata anak-anak cowok juga tak kalah cantik! Pakai beskap, pakai blangkon, dan pakai lipstik??! Mmm, hari apa ini? Ah, ternyata 21 April, Hari Kartini rupanya...

Demi melihat fenomena cantiknya anak-anak SD tadi, maka si en yang kebingungan pun menghampiri sahabatnya, si ha. Si en mulai bertanya banyak hal kepada si ha.
En: “Kenapa tanggal 21 April disebut sebagai Hari Kartini?”
Ha: “Kalau itu sih, katanya ibu Kartini lahir tanggal segitu.”
En: “Terus apa yang menarik, sampai-sampai hari lahirnya bu Kartini diperingati?”
Ha: Katanya lagi sih, karena beliaunya adalah pejuang emansipasi wanita.”
En: “Pejuang emansipasi wanita? Apa pula arti istilah itu kawan?
Ha: “Kalau enggak salah sih, pejuang yang membela hak-hak wanita, semacam itulah...”
En: “Wow, berarti bu Kartini ini hebat sekali ya!! Beliau sudah memperjuangkan hak-hak wanita. Betewe, sudah berapa perang yang diikuti oleh bu Kartini ini?”
Ha: “Eh, elu sebelumnya tinggal di Planet Mars ya? Kisah seorang Raden Adjeng Kartini saja tidak tahu? Huh dasar! Raden Adjeng Kartini itu, memperjuangkan hak-hak perempuan lewat pemikirannya. Beliau memang suka berkirim surat pada sahabatnya yang tinggal di Belanda sana. Nah, surat-surat itu kemudian dijadikan sebuah buku.”
En: “Oh begitu, tapi apakah pejuang emansipasi wanita itu cuma bu Kartini saja?”
Ha: “Mmm, sepertinya bukan cuma beliau saja.”
En: “Lantas, kenapa yang diperingati cuma hari lahirnya ibu Kartini saja? Berikan penjelasannya donk, biar aku paham”
Ha: “Emangnya aku siapa? Aku kan bukan pejabat republik ini, yang bisa menetapkan tanggal berapa diperingati sebagai hari apa... Sudahlah, jangan banyak tanya lagi. Aku jadi pusing. Browsing sendiri saja sana. Nih modemnya. Entar kalau sudah nemu, jadiin bahan buat bikin artikel yaa...”

Beberapa jam kemudian...
Ha: “Gimana, sudah selesai browsing? Nemu apa saja kamu tadi?”
En: “Huuh, nemu banyak. Tapi, bukannya dapat pencerahan aku malah dapat kegalauan.”
Ha: “Heh? Habis browsing ilmu kog malah jadi galau? Memangnya tadi kamu browsing ilmu apaan?”
En: “Tadi aku browsing tentang tanggal 21 April, dan benar, itu memang hari lahirnya Raden Adjeng Kartini. Nah setelah itu, aku browsing lagi, tentang apa itu emansipasi wanita. Disinilah aku mulai bingung. Emansipasi wanita katanya adalah perjuangan penyetaraan hak antara kaum laki-laki dan perempuan, tapi terjadi pro dan kontra mengenai emansipasi ini. Aku juga nemu istilah feminis. Katanya para feminis ini yang getol meggembar-gemborkan tentang emansipasi wanita. Lebih jauh aku browsing, aku malah nemu hal-hal yang tak terduga. Aku malah jadi bingung dibuatnya...”
Ha: “Memangnya apa yang membuatmu sebegitu bingung?”
En: Hhhh (menghela napas)... “Cerita gak ea??” hhhh... (menghela napas lagi). Begini lho, tadi setelah browsing kesana-kemari gak jelas gitu, aku malah nemu beberapa artikel. Di sebuah laman, eh bukan, bukan sebuah laman, di beberapa laman malah, disebutkan bahwa temen-temennya bu Kartini ini masih berhubungan dengan You Know Who...”
Ha: “You Know Who?! You Know Who siapa? Lord Voldemort?”
En: “Bukaaannn, itu lhooo, si Tukang Batu. Kamu tahu kan? Aku jadi lebih penasaran lagi, makanya aku jadi membaca banyak artikel di laman yang menyebutkan You Know Who tadi. Saking menariknya, aku malah baca hal-hal yang gak ada hubungannya sama Kartini. Kumat lagi deh penyakit lamaku. Padahal sudah berbulan-bulan ini aku gak bersinggungan sama teori cons pea Ra see." (=__=’)
Ha: “Oh, You Know Who yang itu, Dia yang Namanya tak boleh disebut?! (=__=”). Jadi, tadi kamu malah nyasar ke laman penganut teori cons pea Ra see? Dengerin kamu nyebut Yang Tak Boleh Disebut, kayaknya penyakit lamaku juga kumat nih. Nanti aku pinjem leptopnya. Aku juga mau baca artikelnya.  Kalau gitu, artikel Kartini-nya, gah usah dibikin saja ya cin,, aku atut... (_ _”).
En: “Ho’oh cin, aku juga atut. Aku dan kamu kan cemen. Kalau yang nyangkut begituan mah, aku dan kamu cuma berani baca doank, hihihi...”

Akhirnya, si en dan si ha pun batal membuat artikel bertema Kartini.

-Tamat-

40 komentar:

  1. en: posting macam apa ini? geje banget...
    ha: biarin, rumah-rumahku sendiri, mau tak isi dg apaan, terserah aku donk...
    en: jadi penyakit lamanya si en sama si ha itu apa ya?
    ha: hohoho... penyakit lama kita tuh .... mmm, apa ya,, hehehe... :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. *tidak terlalu mengerti
      konspirasi? sepertinya harus mikir nih?
      hm..

      Hapus
    2. hiks, mbak maya, kenapa malah di sebut secara gamblang,..
      padahal kata "itu" sudah saya jadikan 3 kata...
      (T^T)

      Hapus
  2. Saya juga gak setuju kalo ultah Ibu Kartini diperingati sebagai hari Kartini. Gak ada istilah totem pro parte buat emansipasi... Harusnya ultah yang lain juga dianggap sebagai Hari Bundo Kanduang, Hari Cut Nyak Dien, Hari Cut Meutia, Hari Dewi Sartika, dll. Haha, padahal aku orang Jawa tapi kok berasa malah ada kesenjangan di sini. Apa karena Ra. Kartini itu ada di golongan keraton?

    Entahlah, ini komentar geje dan pengen menjurus ke sarkasme. Hehe.

    BalasHapus
  3. biarin deh gje juga,, pokonya aku mau nuntut hari stupid monkey sedunia, biar lebih geje lagi, hahahaha :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. yooosshh, silakan menuntut, sptnya negeri ini membebaskan demo,, eh tapi nanti kalo bang mangki dkk. demo pasti jd tontonan umat manusia deh,,,
      hohohohoho..
      XD

      Hapus
    2. wah, kira-kira nanti di sawer ga ya ...wew :p

      Hapus
    3. Disawer atau enggak, itu mah tergantung bang mangki dkk. Kalau demo-nya bagus (pake bawa payung, naik sepeda, joget2); kita bakalan nyawer.

      Tapi kalo demonya rusuh (manjat2 gedung, nyuri2 pisang, gigit orang); kita bakalan manggil pawang,,,hahaha...

      #piisss... ('_') v

      Hapus
  4. En dan Ha... mereka sepertinya satu orang... LOL

    BalasHapus
    Balasan
    1. yaaa namanya juga pergulatan batin seorang manusia, kalau ditulis jadi paragraf biasa sepertinya monoton. makanya saya bikin dialog,, geje banget gak tuh,,, hehe
      (T^T)

      Hapus
  5. si EN itu,,,org indonesia bukn siih???
    wkwkwkwkwkkkkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. @ neng santa: si en itu orang dunia maya neng...

      XD

      Hapus
  6. semakin maju n logis pemikiran manusia...
    semakin banyak pula pro n kontranya... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Meskipun pemikiran manusia semakin maju dan logis, tapi masih tetep saja ada yg gapteknya gak ketulungan. Contohnya nyatanya adalah saya. (_ _ ")

      Mbak cii yuniaty sudah beberapa kali berkunjung kemari, tapi saya malah jarang berkunjung ke tempatnya mbak, kenapa? Yaaa, karena gaptek saya yg gak ketulungan itu tadi. Saya bukan pengguna google plus plus, jadi ketika saya berkunjung ke tempatnya mbak, saya tidak tahu harus ngapain.

      Saking gapteknya, mau berkomentar di laman mbak saja, saya belum tahu caranya. (T^T)
      Adakah mbak cii yuniati memiliki laman lain? Saya akan dg senang hati berkunjung kesana. Hoho..

      #kog malah jadi curhat gini yaa... (_ _")

      Hapus
    2. jd bingung ngebedain antara gaptek n rendah hati..hihihi.... :D

      Hapus
    3. jd bingung..ngebedain antara gaptek n rendah hati....hiihii

      Hapus
    4. tak perlu bingung mbak, saya ini bener2 gaptek lho...
      (T^T)

      Hapus
  7. Balasan
    1. yaaa, begitulah, mereka cerewet karena sudah saling mengenal,,,
      ('',)

      Hapus
  8. ^waw... anak cowok sd juga ikut merayain y. @.@
    ^wah... aku masih gak ngerti siapa "you know who", malah paham si voldemort... >.< berikan hint dunk.
    ^aku juga takut sama teori cons pea ra see =.=", huft... nice deh, jadi lebih tau.
    ^btw, percakapan yang bermutu y sekarang para ibu-ibu, udah gak ngomongin pilm sinetron lagi :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi,,, You Kno Who= dia yg namanya jangan disebut ----> si tukang batu...
      kalau pernah berkunjung ke laman penganut cons pea Ra see, pasti akan tahu siapa dia...
      :3

      #buset dah, saya dikatain ibu2,,, (T^T)

      Hapus
    2. wkwkwk... @_@ bercanda neng.

      ^hemm, tukang batu siapa y >.<
      ^wah belum tau ne, jadi penasaran, have a link??

      Hapus
    3. sebenarnya ada banyak link sih, tapi berhubung saya-nya cemen, gak saya kasih dah,, hohoho...

      (=w=)

      Hapus
    4. :3
      ok de, coba tanya om google aja ~(˘⌣˘~) (~˘⌣˘)~

      ^btw, banyak lho giveaway blogger yang usung tema kartini @.@, kok gak jadi nulis.

      Hapus
    5. karena tema kartini yg saya sukai, malah berbau cons pe Ra see,, hiks...
      (T^T)

      #yoosshh, selamat bergugling ria ya sob. Jangan lupa bawa senter, sudah malam, gelap.

      Hapus
    6. ^haha... ok ok.. malam-malam perlu bawa senter ne O.o

      Hapus
  9. kenapa takut dengan te o ri kosn pee ra cee? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan takut pada teorinya bro,,,

      iya, iya...
      kita sebagai umat beragama harusnya kan cuman takut sama Tuhan...
      ^^

      Hapus
  10. sekarang tanggal 24, en!! jgan ngelindur, ah.. huhuhuhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau sekarang mah tanggal 2 mei, hohoho...

      Hapus
  11. tukang batu siapa sih? kurin banget saya yak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halah, tukang batu yang ada di film The da Vinci Code, Fremansonry bro :P

      BTW, posting apaan sih ini, kok keren banget :D

      Hapus
    2. yaelah, kenapa malah disebut dimari...
      .>_<.

      tapi gapapalah, untung nyebutnya salah, hihihi...

      Hapus
  12. Maksudnya gimana sih?
    Hahahaha!
    Sebentar, jadi Enha itu punya dua kepribadian yang bisa saling cakap?!?!
    Kamu iri ya pengen dandan pakai beskap pakai pemulas pipi juga?
    Btw, selamat hari kartini ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, begitulah...
      semacam kepribadian ganda, haha...

      baru una yg tahu, kalo aku sebenarnya ngiri sama anak2 SD itu, tapi gak pake beskap donk, kebaya nya saja, hehe...

      Hapus
  13. kalo batal bikin tema "Kartini" knp gak bikin tema "Kartono" aja...
    hehe..
    "Kartono, anak tukang bakso yg sukses"
    tuh kan gampang...
    hehe...
    :D
    kabur ah sebelum ditimpuk pake sendal ama enha

    BalasHapus
    Balasan
    1. masalahnya, aku kenalanku enggak ada yg namanya Kartono masbro...
      :)

      Kartono, anak tukang bakso yg sukses?
      boleh juga tuh, kenalin donk... hehe...
      :P

      Hapus

Komentarmu tak moderasi, artinya ya aku baca dengan seksama, dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Komentarmu = Representasi dirimu.
Ojo saru-saru lan ojo seru-seru. Ok dab?