Halaman

Selasa, 01 Mei 2012

Berhati-hatilah saat menonton film!

Saya adalah seorang pengumpul film. Banyak sekali tersimpan file film di laptop saya. Itupun saya dapatkan secara cuma-cuma, dengan meng-copy koleksi milik teman. Genrenya terdiri atas berbagai macam, mulai dari anime, horor, roman, hingga komedi. Meski tidak sedikit juga jumlah film yang belum sempat saya putar. Dan hal ini membuat teman saya protes. “Kenapa ngopy film baru, kalau yang kemarin saja belum kamu tonton? Dasar!”

Suatu hari, ada teman yang mengenalkan saya kepada satu jenis film yang belum pernah saya tonton. Mungkin film tersebut masuk dalam kategori semi dokumenter. Setelah menyaksikan beberapa episode, dari keseluruhan 50 episode yang berdurasi rata-rata 10 menitan, saya pun tertarik untuk meng-copy seluruhnya. Padahal, kapasitas keseluruhannya lebih dari satu giga byte.

Contoh scene film
scene of movies
Setelah menamatkan seluruh episode video semi dokumenter tersebut, pandangan saya terhadap dunia menjadi berubah. Dampak pertama yang saya rasakan setelah menonton adalah, saya terserang paranoid akut. Ini membuat saya menjadi sering browsing hal-hal yang sebelumnya tidak saya kenal. Memasuki dunia baru, yang sebelumnya saya anggap asing. Meskipun pada akhirnya rasa paranoid itu hilang dengan sendirinya, namun pandangan saya terhadap dunia tidak akan pernah sama lagi.

Dampak kedua yang saya rasakan adalah, sebisanya saya selalu mencari makna dibalik setiap film yang saya tonton. Terkadang saya memang menemukan sebuah pesan yang tersirat. Dari sinilah, saya mulai mengenal film yang berbau propaganda. Saya memang bukan seorang pemerhati film. Dan saya baru tahu ternyata ada juga film yang mengusung tema tertentu, yang dirilis pada saat tertentu pula.

Saya jadi ingat sebuah kutipan dari buku yang berjudul Semiotika Komunikasi, karya Alex Sobur (2006). Dalam buku tersebut, beliau mengatakan bahwa,
“Kekuatan dan kemampuan film menjangkau banyak segmen sosial, lantas membuat para ahli film memiliki potensi untuk mempengaruhi khalayaknya.”

Saking dahsyatnya potensi film dalam mempengaruhi penontonnya, mungkinkah sebuah rumah produksi membuat film bertema tertentu, yang mengusung pesan tertentu? Silakan melihat kembali film-film yang pernah anda tonton, dan cermatilah pesan yang disampaikannya.

Jika pesan tersebut positif, mungkin anda akan langsung bisa menerimanya. Namun apa yang akan anda lakukan, jika ternyata ada pesan negatif dalam film yang pernah anda tonton? Saran saya, jangan langsung menelan mentah-mentah pesan tersebut. Pelajarilah alasan kenapa si pembuat film, menyampaikan pesan seperti itu. Dan anda pasti akan terbawa ke dalam sebuah cerita sejarah yang sangat panjang....

Berhati-hatilah terhadap film yang anda tonton. Karena mungkin film itu membawa sebuah makna tersembunyi, yang bisa mempengaruhi pikiran alam bawah sadar anda. Membuat anda melihat realita kehidupan, persis seperti yang digambarkan dalam film. Membuat cara berpikir anda berubah, menjadi sama dengan cara berpikir si pembuat film. Maka dari itu, waspadalah....

57 komentar:

  1. stop nonton film horor...yg ada takut tidur sendiri :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, padahal saya suka banget nonton film horor mbak, tapi nontonnya pas siang hari,, hehe...
      :D

      Hapus
  2. bener sekali kamu ha
    Setiap kali saya menonton film, pasti pengennya niru-niru adegan yg ada... Misalnya nonton spiderman... Pengen skali jadi seorang pahlawan yg sering nolong orang, apalagi yg cewek.
    tapi klo nonton film "swordfis" penjahatnya yg keren dan gak tanggung2... Apalagi pemerannya john travolta... Pengen juga niru... Jadi penjahat yg kejam, pinter, dan gak tanggung2...

    BalasHapus
    Balasan
    1. (^^,)

      hihi, korban efek film,, dulu saya juga sering begitu. Nonton film X man, dan mutannya terlihat keren...

      padahal biasanya mutasi pada manusia kan, kebanyakan malah bikin orang jd cacat (bukan malah jd superhero, wkkwkkwkk...)

      Hapus
  3. wew.. TOS jauuh, gue juga suka nonton film tapi kaga suka ngoleksi filmnya :D

    Dan, sukurnye walo pilem dalam bentuk apapun kaga ngaruh ato bikin paranodi :), enjoy aje say jangan dibikin parno ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. same mpok, sebenarnya aku juga enggak parno tiap nonton film, kecuali pada saat nonton sebuah video yg ciri2nya: (berseri, dokumenter, bisa didapat di you tube, serinya ada 50 biji. Dan video itu sempat booming di dumay juga).

      #heeehh, kog malah main tebak2an sih...

      Hapus
  4. Saya juga ngoleksi film. Sampe musti beli HDD eksternal. T_T

    BalasHapus
  5. wow...... seperti masuk dunia lain y >.<

    BalasHapus
    Balasan
    1. lebih tepatnya, seperti masuk ke dalam Tatanan Dunia Baru...
      ;)

      Hapus
    2. kapan lu posting lagi en ~_~ penggemarmu yang ini udah gak sabar, haha.. :p

      Hapus
    3. wah, ada yg merindukan saya ternyata...
      nyahahaha... XD

      #plakplakplak...
      digampar orang2.

      Hapus
  6. benar mbak flim ditayangkan bukan hanya hiburan tapi ada makna yg tersirat , tanpa tidak disadari terhipnotis oleh pembuat flim

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, begitulah. Apalagi mereka2 yg masih labil, akan mudah menerima dan menyetujui pesan yg disampaikan...
      :(

      Hapus
  7. maksih mbak telah mengingatkan kita2...

    BalasHapus
  8. stujut sekali untuk hal ini mbak #ngangguk-ngangguk

    kadang saya jadi pria romantis karena sering nonton film korea hehee lol

    memilah milah pesan ini sulit diterakan dalam masyaraka luas mbak karena masyarakat kita lebih cenderung mengikuti tapa memikirkan apa dan bagaimana d(^0^)b

    BalasHapus
    Balasan
    1. yaa, begitulah ciri masyarakat negara berkembang, belum punya patokan yg kuat...

      betewe, dik eko kog masih sempat bw nih? hayooo, belajar sana. biar Uts hari ini gak hamsyong lagi...
      semangad,,
      \(^o^)/

      Hapus
  9. nonton film emang banyak efek setelahnya, tergantung kita yg menyaksikannya ya, kl saya lebih suka film komedi sih, jadi efeknya pengen nyengir mulu, hihihiy ... wew :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo setelah nonton film yg ceritanya ttg manusia hidup di mars itu (yg posternya aktor gondrong ^_^), efeknya apaan bang?

      Hapus
    2. efeknya apa ya, hmmmm, pengen pergi ke bulan lewat pohon togenya nenek sihir, hihihi, :p

      Hapus
  10. Semi dokumenter ki koyo ngopo sih...
    Intine nonton opo wae tetep harus milah milah mana yang baik dan yang buruk ya.
    Aku suka nonton India, jadi keikutan suka joget joget sendiri...

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku sendiri juga baru tau kalo film yg kutonton itu jenis semi dokumenter, gara2 dibilangin temen og...haha...

      kuwi lho, film yg menyertakan fakta2 dan kejadian yg sebenarnya...

      wah, ternyata Una...
      penggemar bollywood hehe... ^_^

      Hapus
  11. Saya gak terlalu suka ama film, paling sukanya nonton sepakbola. Hoho :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. :D

      kalau nonton sepakbola gak perlu mencari2 makna yaa,, adanya cuman seru-seruan, hehe...

      #kecuali yg nonton bwt belajar teknik lawan...
      ^^

      Hapus
  12. Pengumpul Film...??
    Bagi bagi dunk.. pengen juga nonton koleksinya.. :D :yeye... *maunya.. *

    btw, punya yang genrenya fantasy ??

    BalasHapus
    Balasan
    1. nih, silakan pilih.. mana plesdisnya? hehe..
      genre fantasy? science fiction, ada...

      Hapus
  13. tapi bukankah pesan film belum tentu tertangkap dengan makna yang sama bagi setiap orang? soalnya saya yang bodoh ini, seringkali salah menangkap pesan dari film apalagi kalo filmnya berat. *just tanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya sendiri kadang juga kebingungan mencari2 makna di balik setiap film yg saya tonton... -__-"

      kemungkinan perbedaan penangkapan pesan, juga kerap terjadi. Sptnya ini tergantung dr individu yg menonton. Tergantung sudut pandang si penonton, memilih mengartikannya dari sisi yg mana.

      Yg saya tekankan utk berhati-hati dlm menonton film, maksudnya utk film dg tema tertentu. Yg mana terkadang film tsb secara tidak kita sadari, ternyata membawa pesan2 propaganda.

      Kalau saya sediri, seringnya mengajak teman lain utk berdiskusi. Dg catatan, teman tsb sudah pernah menonton film yg akan kita diskusikan.
      ^_^

      Hapus
  14. Salam kenal :) Di film berbau" perang yang kutonton, beberapa cenderung membuat kesan seolah-olah suatu negara di bagian barat sana itu selalu jadi pihak baik & selebihnya jahat, itu termasuk propaganda nggak ya hehe. Saya juga hobi nonton si, tapi kebanyakan drama korea :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal juga ^_^

      mungkin juga mbak... dilihat dulu siapa yg bikin, terus nyeritain apa, kira2 ada gak sih pihak yg dirugiin oleh film tsb, (misal, citra jd jelek, dicap jd orang jahat, pembunuhan karakter, dsb).
      saya kadang juga nonton drama korea...
      @_@

      Hapus
  15. Tentang propaganda melalui filem sebenarnya sudah dari jaman dahulu kala dilakukan. Saya bukannya tidak sepakat dengan filem, tapi sebaiknya jangan berlebihan dalam menonton filem, maupun menginterpretasikannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. segala sesuatu yg berlebihan memang tidak baik.

      Kalau sudah terlanjur masuk pada suatu bidang, dan disana terdapat sesuatu yg harus dikerjakan, yaa sebaiknya dikerjakan dulu. Entah nanti apa yg akan terjadi, masih betah berlama2 di bidang itu, atau malah pindah ke bidang lain. <-- bahasa yg terlalu bertele2 ya,...
      :P

      ps: posting ini ane buat khusus bagi para maniak nonton film yg masih agak labil.

      Hapus
    2. labil?????
      weittsssss......

      qu bukn moviengers yg labil,,,
      tpi mungkin ABG labil..
      (ahahahahdooeeuuhhh tepok jidat,dulu)
      :D

      Hapus
    3. ababil,..
      XD

      cewek jantan yg juga ababil, haha..
      komplet baget dah.
      :)

      Hapus
    4. wkwkwwkwkwkkk...
      edisi labil...
      :D

      limited edition^^

      Hapus
    5. Propaganda kok nyasarnya sampai ke ababil? Jauh bener. Tapi berhubungan, sih.

      Hapus
    6. @falzart: yah, maksudnya agar para ababil enggak kena pengaruh film propaganda,, haha...

      @neng santa: pakai acara limited edition segala? btw, kenapa PP nya ganti?

      Hapus
    7. haahahah...
      knp sllu PP yg dibahas???
      :D

      Hapus
  16. Karena gak punya floopy player, maka saya juga beralih saving file film ngopy juga dr punya teman. Males kalau dunlut sendiri, kelamaan. Tapi film ya just movie saja, kalau sampe ada efeknya itu kalau lht pilem horor dan action yg sadis: ngerii ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ^_^
      mbak ririe ternyata punya kesamaan dg saya, hehe...
      kalau saya sih, film yg berefek itu kebanyakan yg berbau Cons pea....

      #censored, haha...
      (-___-")

      Hapus
  17. hidup,,,horror movie..?!!!!!
    manteb nih movie....
    ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. asalkan bukan horror movie made in Indonesia aja,, haha..

      Hapus
  18. Efek nonton pilem gak beda jauh ama efek narkoba atau miras lho! Coba liat di brita kriminal! Gara2 nonton pilem, anak SMP menggauli kakak perempuannya ampe hamil 2 bulan! Nah, lo! Ngefek gak tuh? Bhahaha

    BalasHapus
  19. bener, enha.. film bisa masuk ke alam bawah sadar kita dan memainkan perannya~ eh kok tiba-tiba jadi serem ya.. hm..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya nih mb May, jangan banyak2 nonton pilem kalau memang enggak benar2 ada kepentingan untuk menonton...

      Hapus
  20. makanya kalo nonton film yg positif2 aja, jgn yg negatif...
    apalagi yg "ngeres2" tuh, jgn ah.. tar bikin isi otak gak karuan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyanih masbro, kalo filem ngeres mah, aku enggak doyan. haha...

      Hapus
  21. di balik setiap film memang mesti ada ideologi yang tersembunyi, :). Sama dengan media massa. kalau kita mengkonsumsi media tertentu, cara berpikir kita juga akan dipengaruhi oleh media itu (kayaknya kamu anak komunikasi ya? hehehe)

    >>atau coba aja sekali-kali nonton film-film festival. biasanya temanya di luar mainstream. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Intinya: tidak ada sesuatu yg netral kan ya? >_<
      Dan menurut mister Huda Tula, adakah media massa yg bena-benar netral?

      >> saya memposting tulisan ini sehabis menonton sebuah film festifal, yg konon katanya menyimpan sebuah propaganda. >_<

      Hapus
    2. menurutku si ga ada yang netral. termasuk film festival juga. film-film yang menang dalam festival juga biasanya tergantung selera jurinya. tapi tetap asik aja sih nonton film yang ga biasa:)

      *btw film apa tuh?

      Hapus
    3. iyasih bro, jalan cerita film2 festival biasanya berbeda dg cerita film2 kebanyakan.

      *btw, film yg aku maksud, ada di salah satu secene film di atas. hehe.
      #enggak mau nyebut merk judul, takut dikira pencemaran nama baik. :P

      Hapus
  22. Gue termasuk salah satu penikmat film dan menurut pengamatan gue, nyaris semua film itu berpesan positif.. Tergantung kitanya aja yang menilainya gimana... hehehe

    Btw gue suka sama yang paragraf terakhir.... nice.. ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. film yg bang nuel tonton enggak ada yg film propaganda sih mungkin?

      terimakasih sebelumnya, ^^

      Hapus
    2. Yang propaganda sering, apalagi kampanye terselubung sekelompok oknum... Tapi sih, gue selalu mandang positif aja, :)

      Hapus
    3. wah, keren kamu bang, selalu positive thinking...
      saya salut (y)

      Hapus

Komentarmu tak moderasi, artinya ya aku baca dengan seksama, dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Komentarmu = Representasi dirimu.
Ojo saru-saru lan ojo seru-seru. Ok dab?