Gentayangan

Bismillah...

“Brain, brain, brain...” hadah, gw kan bukan zombie. -__-“

Sudah dua bulan catatan online ini dianggurin. Dan kini, rasanya pengin balik nulis online lagi. Apakabar dunia? Apakabar tetangga? Kalau kalian menemukanku selalu gentayangan dari blog ke blog, berkomen ria tanpa masuk akun blogger, itu artinya saya kangen sama kalian.

Dua bulan ini saya memang cuma gentayangan doank. Passion buat nulis di blog mendadak hilang. Di-gondhol mood. Jarang blogwalking, tapi ada kalanya BW dan malah meninggalkan komen panjang, entah itu berisi gedumelan maupun curcolan. Maafkan saya. “~,~

Saya masih rajin mencatat dan menulis kog. Catatan offline saya selama enggak ngeblog, lumayan numpuk. Dan catatan itu enggak saya bagiin secara online. Saya lagi pelit. Bukan dink. Saya lagi egois. Lagi seneng mikirin diri sendiri. Alhasil, catatan offline yang saya buat pun kebanyakan tentang perjalanan menemukan jati diri. Lha kalau catatan itu di-online-kan, apa ada yang minat buat ngebaca posting yang isinya melulu curhat? Wew :p

 

Tapi, ada kalanya, yang dicatat itu sepertinya penting untuk dibagikan ke orang lain, dan disaat itu pula jadi pengen posting. Setelah selesai bikin posting, pikiran berubah lagi. Mikir lagi: “Emangnya, boleh ya, nulis seperti ini? Nanti pertanggungjawabannya gimana?” Ujung-ujungnya malah jadi pesimis, lalu mengurungkan niat untuk posting. Ya ampun, moody banget sih saya ini. :(

Kemudian, saya teringat sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa, menjadi baik itu butuh proses. Yep, mulai sekarang, rencananya saya akan balik ngeblog lagi, meski postingannya enggak penting-penting amat.  Saya memang bukan E sensei, yang tiap bikin postingan selalu informatif dan banyak pemberi komennya. Saya harus terima itu, saya enggak mungkin jadi dia. Dan blog inipun, catatan online milik saya. Harusnya suka-suka saya donk ya, mau diisi apaan. *super egois* Penting enggak penting, yang penting posting. Karena kata mbak Ely, “Nggak posting, nggak sinting.”  Lagian, saya juga enggak mau ikut arus yang terlalu mainstream: menjadi orang ‘normal’. Yeeeeyyy, balik ke kondisi awal, saya akan jadi diri saya sendiri.

Okedeh, sekian dulu. Posting yang agak pentingnya nyusul kemudian.  Bye.