Halaman

Rabu, 19 Agustus 2015

Demam Akik: antara Belenggu Tren, Mitos Manfaat, et cetera... (Sebuah Gedumelan~)



Bismillah...

Sebelum membahas akik, aku pengen nyinggung masalah tren terkini yang lagi menjamur di daerahku. Tren yang lagi anget adalah tren memelihara semut Jepang. Dan sebagai makhluk so(k)sial yang kadang terpaksa musti nimbrung sana-sini, akhirnya aku ikut-ikutan memelihara juga. Awalnya sih cuma karena penasaran. Semut yang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit? Semut apaan? Dewanya semut? Bisa menyembuhkan patah hati juga nggak? Eeeaaa ga bisa lah~

Karena rasa penasaranku yang berlebihan itulah, tetanggaku menghadiahiku lima ekor semut. Mungkin beliaunya nggak tega aja melihat tampang bego-kepo-ku waktu diceritain tentang semut ini. Atau, mungkin beliaunya memberiku lima ekor semut karena nggak tahan dengan berondongan pertanyaanku. Aku kalo udah terlanjur kepo emang kadang nganyelin. Hehe...

Dan ternyata, bentuk semutnya itu nggak kayak semut pada umumnya. Menurutku sih, lebih mirip bubuk (nama sebuah serangga kecil yang suka nempel di tepung –bahasa Jawa). Sekarang, lima semut itu sudah beranak pinak dalam jumlah yang wow fantastis lumayan banyak. Memelihara para semut ini gampang saja sih. Mereka cuma butuh dikasih makan ragi tape. Nggak perlu perawatan khusus.

Trus, apa hubungan antara semut Jepang dengan batu akik? Sepertinya nggak ada. :p

****