Halaman

Rabu, 20 Maret 2013

Once Upon a Time In Perpus Pusat

Suatu hari yang cerah, Enha yang sedang termangu di depan layar laptop dikagetkan oleh bunyi SMS dari handphonenya. SMS dari Oryz, ternyata.
“Eh, namamu ada di tagihan perpus lho,” bunyi SMS dari Oryz yang dia baca.
“He’eh nih, udah dua minggu aku belum balikin buku.” Balas Enha seenaknya.
“Eh, tapi ini katanya udah sejak tahun 2011 lho!” kata Oryz.
“Hah? 2011? Perpus mana? Perpus Fakultas?” Enha pun mulai panik.
“Bukan. Perpus Pusat.” Balas Oryz, dengan santainya.
“Appaaa?! Minggu lalu aku pinjam lima buku bisa tuh.  Kog bisa ada tunggakan selama itu? Bukankah peminjaman maksimal itu lima buku?! Kalau aku bisa pinjam lima buku, itu artinya aku enggak punya tunggakan donk! Atau jangan-jangan, ini mirip sama kasusnya si Ikho sama kasus temennya si Cute?” Enha mulai berapi-api.
“Emmm, eh, rupanya nama si Ikho juga ada.” Balas Oryz, masih dengan santainya.
Enha panik seketika membayangkan banyaknya denda yang harus dibayar, jika dia beneran masih punya tunggakan buku Perpus Pusat. Dia lalu bertanya pada Ikho via SMS, perihal kasus yang pernah menimpanya.
“Eh say, kasusmu yang sama Perpus Pusat itu bagaimana? Kayaknya aku juga kena kasus serupa nih.” Tanya Enha.
“Ho’oh nih. Katanya si Oryz, aku juga kena lagi. Kamu ngampus kapan?” bunyi SMS Ikho.
“Kamis deh ya, kita selesaikan masalah ini bersama.” Enha mengajak janjian.


Kamisnya, Enha & Ikho pun pergi memastikan
“Eh, kita langsung ke perpus pusat aja ya. Sekalian mau ngembaliin buku nih.” Ajak Enha.
“Yuk yaa, yuuk.” Celetuk Ikho.
Sesampainya di Perpus Pusat, Enha pun menghampiri petugas yang jaga.
“Mbak, yang dua ini dikembalikan, dan yang tiga ini diperpanjang,” katanya sambil menyodorkan lima buku kepada petugas perpus.
“Mbak, selain  ketiga buku ini (yang diperpanjang masa peminjamannya tadi), saya masih punya tagihan enggak mbak?” tanya Enha lagi
“Bisa pinjam kartu perpusnya?” tanya si mbak petugas.
“Ini mbak,” sambil menyerahkan kartu.
“Enggak ada lagi kog mbak.” Jawab mbak petugas.
Plong, lega deh rasanya hati ini seketika itu juga. Hufftt. Tinggal punya si Ikho nih.

“Kata mbak perpusnya tadi, aku udah enggak punya tagihan lain kog. Hehe. By the way, mana papan tagihannya? Kog enggak kelihatan?” tanya Enha.
“Ada di perpus Fakultas.” Balas Ikho.
“Owalah, bukan di sini tho? Owh, berarti ada kemungkinan kalau daftar tagihan itu sudah basi donk?”
“Mungkin juga. Eh, kamu lama enggak di perpus pusatnya? Kalau iya, aku mau nyalain laptop nih.” Ucap Ikho.
“Yaah, lumayan lah. Mau nyari buku.”
Beberapa menit kemudian, Enha sama ikho sudah PW* dengan kesibukan masing-masing. Sampai akhirnya Oryz datang menghampiri mereka berdua.

Di dalam Perpus
Singkat cerita, setelah kedatangan si Oryz, Enha malah lupa sama pekerjaannya: mengutip beberapa teori dari buku. Dia malah merengek minta koleksi film-film terbaru pada Oryz.
“Waaaghh, apa ini? Sailoormon? Asyikk, putar bentar donk.” (anak ini lupa kalau dia sedang berada di perpustakaan!)
“Haaa, dasar Usagi! Ibunya anggun, tapi anaknya kayak gitu ya?! Haha.” Seru Enha.
“Iyanih. Hehe.” Oryz cuma tersenyum simpul melihat ulah Usagi yang serba berantakan.
“Apasih? Apasih? Kayaknya seru.” Ikho juga ikut-ikutan lupa sama kerjaannya dan malah ikut nimbrung sama Enha dan Oryz.
“Eh, penjahatnya lebih cantik deh. Hahaha.” Celetuk Ikho, secara tiba-tiba ketika melihat sosok penjahatnya.
“Iya nih. Ho’oh. Eh, siapa itu? Kog cakep?” seloroh Enha, ketika sosok Jadeite menampakkan diri.
“Wah, iya. Penjahatanya ganteng. Hehehe.” Seru Ikho sambil cengengesan.
Jadeite
Jadeite, penjahat keren

“Eh kalian tahu enggak? Sailoormon kan, waktu mau beraksi selalu bergaya ala tiga jari lho!” celetuk Enha.
“Waah, otakmu terkontaminasi. Haha. Terus apalagi itu? Mata satu? Hahaha.” Ikho sama Oryz malah menimpali dengan gurauan.

Sailormoon
Sailormoon, pose 3 jari




Sailormoon
Sailormoon, pose 2 jari


“Nah kalau itu, artinya dunia dalam cengkeraman. Hehehe.” Enha menunjuk ke layar laptop ketika scene menampilkan tangan Jadeite yang sedang menggenggam kekuatan energi berbentuk bulatan.
“Hahahaha, dasar! Bisa saja kamu.” Celetuk Ikho dan Oryz bersamaan.

“Udahan ah, dicopykan donk Ryz. Nonton di rumah aja. Terus, punya film apalagi? Wah, apa itu? You are My Pet?!”
Sepertinya, daripada membuat Enha sama ikho jadi penasaran, Oryz malah memutarkan film yang dimaksud Enha tersebut.
“Eh, yang main siapa?” tanya Enha.
“Kalau cowoknya sih, yang main di He’s Beautiful* itu lho. Kalau ceweknya aku enggak kenal.” Jawab Oryz
“Owh, masnya yang main di Baby and Me* itu ya?” tanya Ikho.
“He’eh. Terus, ceweknya yang main di On Air yang diputer LBS itu kan? Wagh, berarti tuaan ceweknya donk?” tanya Enha.
“Tuaan ceweknya? Aku malah enggak tahu.” Timpal Oryz.
“Eh ngomong-ngomong, nanti kamu pinjam lima buku lagi gih. Tapi pakai kartuku yaa.” Kata Ikho kepada Enha.
“Buat mastiin kartumu ada tunggakan atau enggak kan? Iya, deh. Hahay, aku jadi bisa bawa pulang sepuluh buku donk! Lembur... lembur.. uhhuk,” balas Enha.

Sorenya, ketika bersiap pulang, Enha pun meminjam dua buku lagi menggunakan kartu miliknya. Ditambah lima buku yang dipinjam menggunakan kartu milik Ikho. Ternyata mereka berdua tidak punya tunggakan sama sekali. Huuft, lega rasanya. Sampai di rumah, Enha membaca sebuah buku yang dia pinjam. Buku yang membahas tentang hypnosis. Dan dia langsung jatuh hati pada isi buku tersebut. “Inilah buku yang selama ini aku cari. Semoga bisa dijadikan teori. Hahahahay.”

~Sekian~

Eia hampir lupa, bagi temen-temen sekalian, jangan mudah panik karena sebuah rumor yang belum jelas kepastiannya eaa. Cek dan ricek dulu deh, biar lebih tenang. Satu lagi, mari kita ramaikan perpustakaan, biar enggak kayak kuburuan. Hihihi.
#plaks, dilempar buku sama penjaga perpustakan. “Di dalam perpustakaan DILARANG BERISIK!”
“Sudah kog mbak.” “Sudah selesai atau sudah tahu? Hihihi.”

Yuuk aahh, dadah bye bye.


Keterangan:
*PW: Posisi Wuenak (Posisi Enak)
*He’s Beautiful: salah satu judul sinetron Korea.
*Baby and Me: salah satu judul film Korea.




6 komentar:

  1. kasian, enha! makanya kalo minjem tuh balikin! tapi kok gak jadi ada tunggakan, sih? mustinya jadi tuh! gimana sih librariannya plin-plan, gak konsisten! biar si enha ngeganti bukunya...

    bahahaha#ketawa sailormoon

    lagian nih post gak jelas banget! gak jelas fakultasnya dimana, gak jelas pusatnya dimana? kali aja cuma perpus2 langganan elo aja yang librariannya plin-plan! hohohoho

    BalasHapus
    Balasan
    1. enak aja. Orang beneran kagak ada tunggakan kog. :P
      Gimana mau plin-plan, si Eno cute-cute aja udah pernah kena denda nyampe 200 ribu! Si Sophie (yang komen di bawah), udah pernah kedenda hampir 1 jeti bok. @__@

      Fakultasnya FISIP donk. Perpus pusatnya Univ mana, rahasia donk. :P

      Hapus
  2. Weleh, dari buku sampai ke Sailormoon?! ck ck ck!

    betewe, jangan sampai mimpi burukku terulang, Sis. Selalu cek punya tanggungan nggak di perpus. Terus tuh yang suka pinjem buku pake kartu orang lain, jangan lupa balikin kalo udah selesai! Daripada urusan jadi panjang. Hiks! Trauma ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyadonk, disambung-sambungin. hehehe...

      ane selalu balikin tepat waktu kog, kalo minjemnya pake kartu orang lain. SUeer deh.

      Hapus
  3. Hihihi, *masnya yang main di baby 'n me. 장 근 석 namanya. kalo mbaknya, hoho mbaknya, namanya 김 하 늘. Sopo kui? Mbuhlah, pokokmen kui. ^^v

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku nggak bisa baca tulisan hangul2an kie. Bacain eaa. :v
      Masnya namanya jang geun Suk, alias si Sukkie. Mbaknya, aku kagak tau. Dia yg main di On Air, sama 1 lagi aku lupa judulnya. Pas di On Air, dia main sama yg jadi Dr. Ahn Jung Hwannya Bong Dal Hee. Oom-Oom yg cakep. Wkwkwkwk...

      Hapus

Komentarmu tak moderasi, artinya ya aku baca dengan seksama, dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Komentarmu = Representasi dirimu.
Ojo saru-saru lan ojo seru-seru. Ok dab?