Halaman

Sabtu, 23 Mei 2015

Menduga-Duga



Bismillah...

Kemaren pas aku lagi nyari salah satu buku catatanku di antara tumpukan buku-majalah-koran yang lama kubiarkan awut-awutan, aku malah terpaku pada beberapa buah artikel lawas. Maklumlah, kalo lagi nyari sesuatu, tapi malah nemu yang ‘menarik’, ya akhirnya malah kelupaan sama yang dicari. Trus berhenti nyari dan malah keasyikan buka-buka sama baca-baca tulisan lainnya. -_- Salah satu tulisan yang kubaca adalah artikel yang dimuat pada koran Med*a Indonesia edisi 9 November tahun 2010.

Pas di bagian pertengahan koran tadi, ada artikel yang mengulas tentang seputar Pemilusela Amerika Serikat tahun itu. Di bagian bawah artikel, terdapat beberapa nama calon kandidat partai Republik yang diduga akan bersaing memperebutkan kursi panas pada tahun 2012 nanti. Di antara para tokoh yang diulas adalah Mitt Romney, Tim Pawlenty, Sarah Pallin, Bobby Jindal, dan seterusnya. Membaca nama tokoh-tokoh ini membuatku teringat pada sebuah kebodohan yang pernah kulakukan sekitar dua tahun yang lalu.


****

Kata Pak Mario Teguh, manusia itu pada dasarnya punya watak suka menduga-duga. Sepertinya aku setuju dengan pernyataan tersebut. Setiap orang pasti pernah melakukan yang namanya ‘menduga-duga’. Entah itu menduga-duga hal baik (khusnudzon) ataupun menduga-duga mengenai hal buruk (su'udzon).


“Hidup kita banyak digunakan untuk menduga-duga yang tidak perlu. Menduga yang negatif hanya akan menghalangi langkah kita untuk maju. Mendugalah yang baik-baik, be happy, ayo maju! ” -MTGW


Pernah suatu ketika, aku menduga hal-hal negatif mengenai seorang blogger, hanya karena blogger ini menyukai beberapa profil politisi yang asing bagiku. Bukan politisi Indonesia, tapi politisi Amerika. Tambah lagi, salah satu tokoh yang di-like oleh blogger ini adalah Bush junior! Dan asal teman-teman tahu, aku waktu itu masih amat-sangat sensi sekali dengan mantan Presiden Amrik tersebut.

Dugaan buruk bukan cuma timbul karena alasan itu saja dink, tapi karena ada banyak hal lain. Dan hal lain tersebut adalah... rahasia donk. Singkatnya, berbagai dugaan ini akhirnya membuatku terserang phobia. Uhm... mungkin tidak sampai pada taraf phobia yang parah sih, karena ternyata pada akhirnya aku berani untuk memencet tombol 'add friend' di facebook, lalu diterima oleh orangnya. Haha... :v

Meski sudah berteman, rasa khawatir; takut; cemas; was-was; dan berbagai perasaan lebay ala sinetron lainnya masih ada. “Jangan-jangan, orang ini agen balsem, jangan-jangan orang ini punya motif terselubung dalam beberapa postingannya, jangan-jangan... aaaaarrgghhh.”

Singkat cerita, perasaan lebay ala sinetron tadi bisa kuatasi, dan daripada aku berlarut-larut dalam kecemasan yang menimbulkan ketakutan serta su'udzon minta ampun, akupun akhirnya memutuskan untuk menanyakan dugaan-dugaanku tadi, langsung pada yang bersangkutan. Ternyata, orangnya lumayan ramah, dan jawaban yang kubutuhkan sebenarnya sangat simple. Deuh, tahu gini, kenapa enggak nanya dari dulu-dulu aja ya. :’v

Mumpung ada kesempatan, singgung dikit, jooss...

Gw mah emang kadang gitu, suka ikutan nimbrung tapi komentarnya OOT, nyinggung-nyinggung dikit masalah yang selama ini ngeganjel di hati. Halah. Keknya sih, komen OOT gw gak ada yang nggagas, tapi... ternyata eh ternyata... 

Setelah kusinggung masalah Pak Bush junior, beberapa hari kemudian, yang kutahu blogger tadi langsung meng-unlike sebagian besar halaman facebook yang tadinya dia like. Yang awalnya di-like tapi kemudian di-unlike di antaranya adalah halaman tokoh: George Bush Jr, Mitt Romney, Tim Pawlenty, Sarah Palin, Bobby Jindal, dan lainnya.

Setelah itu, aku jadi penasaran. Baru disinggung sedikit, kug langsung di-unlike semua halaman tokoh tadi? Kenapa? Ada apa? Why? Bener-bener udah nggak suka lagi? Atau hanya pencitraan agar para fans tak salah paham? Why? Aku benar-benar bingung. Hingga pada suatu ketika, pas aku lagi facebookan, dianya juga lagi onlen. Tak menyia-nyiakan kesempatan, aku langsung nanya deh alasan di balik unlike-nya beberapa halaman tokoh tadi.


Gw emang gitu orangnya, kadang suka cablak. “Lha kalo ternyata jawaban yang dia berikan bukan jawaban yang sebenarnya, gemana?” Itu bukan masalah gw lagi. Itu masalah dia sama yang di atas. :p

****

Trus, kira-kira hikmah apa yang bisa diambil dari sepotong baka moment yang pernah kualami macam di atas?
  • Kalo dilihat dari sudut pandangku sih:
Menduga-duga hal buruk hanya akan merugikan diri sendiri. Jadi, mendingan langsung cek dan ricek saja ke orang yang diburuki sangka. >_<

  • Kalo dilihat dari sudut pandang orang yang pernah kucurigai:
Hati-hati ajadeh kalo mau melakukan sesuatu, atau mau mengekspresikan diri di ranah publik. Apalagi kalo lu termasuk orang terkenal. Karena bisa jadi hal tersebut akan menyebabkan orang lain menduga buruk. Apalagi kalo ternyata ada orang kepo yang curigaan macam eke. >_< Eia, masih mending eke mau nanya langsung, lha kalo ternyata di luaran sana banyak juga yang suka curigaan tapi nggak mau konfirmasi cek dan ricek, gimana nasib mereka coba? Kasihan juga kan? Bisa jadi haters diam-diam noh. :v

Betewe, jangan-jangan, selama ini bro Samaranji mengira aku ini Syi’ah, hanya karena aku suka nonton The Arrivals, ya? :o
Atau, jangan-jangan, mbak Milo mengira aku Syi’ah hanya karena aku pernah bilang bahwa oom Bassel Al Assad ganteng? :o
Atau, jangan-jangan, teman-teman mengira aku seorang pacifist hanya karena salah satu posting yang pernah kubuat? :o
Atau, jangan-jangan, teman-teman mengira aku penganut NAM hanya karena aku percaya pada firasat? :o
Atau, jangan-jangan, teman-teman mengira aku seorang freethinker yang kebablasan, hanya karena aku pernah nge-absurd masalah cheat alam semesta? *tepok jidat dah*
Atau, jangan-jangan... Kyaaaaaa... Udahan ah. Dadagh bye bye ~
 .>_<.

PS: Buruk sangka dan waspada itu, beda lho ya!
Buanglah dugaan buruk pada tempatnya. >_<


4 komentar:

  1. Hahaha...

    Aku ngalamin banget. Kayak tahun lalu, gara-gara keseringan juga, eh aku malah diduga fans sebuah grup musik gitu. Padahal aku ada alasan tersendiri ngelakuinnya. Hahaha. Tapi aku demen dah mempermainkan orang lain. Udah ngeduga gimana gitu, eh tahunya salah besar. xD

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha...
      iseng bgt kau bang. XD

      Ada perasaan seneng2 gimanaaaa gitu yaa, pas tau orang lain kecele akibat dugaan negatifnya terhadap kita ternyata salah. XD

      Hapus
  2. aku ga inget Enha pernah bilang bahwa oom Bassel Al Assad ganteng. aku juga ga tau itu siapa :D :D :D
    jangan2 Enha beneran Syi'ah trus takut ketahuan Syi'ah *dikeplak
    jaskiding

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku kekna pernah bilang oom Bassel Al Assad ganteng pas ngasih komen sebuah postingan di blogmu lho mbak. Tapi aku lupa postingan apaan. :v

      Aku juga ga tau2 amat. Itu juga asal nyeplos, ndelalah kug nemu gambar orang ganteng pas lagi ngepoin berita suriah. :'v

      Melakukan taqiyah gitu, ya? Enggak kug, berani sumpah deh. :'v

      Hapus

Komentarmu tak moderasi, artinya ya aku baca dengan seksama, dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Komentarmu = Representasi dirimu.
Ojo saru-saru lan ojo seru-seru. Ok dab?