Halaman

Sabtu, 26 Mei 2012

Eksak, Kisah Seorang Pengelana Lintas Waktu [Part II]

Cerita sebelumnya:

Eksak adalah seorang manusia lanjut usia, yang telah mengalami peristiwa diculik jin. Setelah peristiwa tersebut, Eksak mendadak merasa lebih jenius daripada sebelumnya. Karena sudah diijinkan untuk pulang oleh oom jin, dia lantas menceritakan kejadian yang telah dialaminya, kepada cucunya.

*******

“Owh jadi begitu tho, ceritanya semalem. Kakek pingsan dan tahu-tahu sudah berada di dalem pesawatnya oom jin? Tapiiii, kenapa deskripsinya oom jin, mirip sama ciri-cirinya alien yang ada di film-film ya kek? Kulit hijau, kepala besar agak lonjong, matanya besar...mmmm,”
“Hush, hati-hati kalau ngomongin oom jin. Nanti bisa-bisa pamali tahu!”

“Iya deh iya... Terus aku mau nanya nih kek. Punya otak baru, rasanya kayak gimana sih?” tanya Enha, sambil menahan tawanya yang seakan mau meledak, karena cerita kakeknya terdengar tidak masuk akal.
“Otak baru mbahmu! Otak kakek masih sama ama yang dulu. Bedanya, kakek sekarang merasa lebih jenius gitu lhohh...”

“Mbahku? Mbahku kan kakek sendiri?!! Hahaha... Berarti kakek ngaku dong, kalau sebelum ketemu sama oom jin, kakek tuh bego? Hehe..”
“Hash embuh lah...! Sak karepmu.”
“Yeee, gitu aja sewot... Ngomong-ngomong, mana nih, daftar spare part yang harus kubeli di toko? Katanya mau bikin mesin waktu?”
“Tuh, ada di meja. Kamu belinya yang lengkap ya cu. Kalau enggak lengkap, gagallah proyek kakek.”

“Memangnya kakek mau bikin mesin waktu, buat apaan sih? Mau balik ke masa muda dulu? Tapi, bukankah katanya pergi ke masa lalu itu adalah hal yang sangat mustahil kek? Kalau ke masa depan sih, katanya masih memungkinkan.”
“Siapa bilang pergi ke masa lalu itu mustahil?”
“Kata orang-orang, hehe...”

“Masih ingat peristiwa Isra Mi’raj? Bukankah pada saat itu, Rasulullah melakukan perjalanan lintas waktu ke masa depan? Melihat bagaimana nasib umat manusia di masa depan? Terus beliau balik lagi ke bumi? Nah, bukankah dengan kembali lagi ke bumi, itu artinya beliau SAW juga pergi kembali ke masa lalu?!”
“Heeeehh, iya juga ya. Setelah Rasulullah ke masa depan, melihat nasib umat manusia di masa depan, terus bisa kembali lagi ke bumi. Kembali lagi ke masa dimana beliau tinggal di bumi. Mmmm, berarti Rasulullah sudah pergi ke masa depan, terus balik lagi ke masa lalu. Itu artinya, perjalanan ke masa lalu masih bisa dimungkinkan? Begitu kek?”

“He-eh, kakek berpikir seperti itu. Dan asal tahu saja, Kakek sedang mengemban misi yang sangat penting, nduk. Kakekmu ini, sejak dari dulu bercita-cita kepengin ngebuktiin bahwa teori evolusi itu cuman hoax. Tapi apa mau dikata, kakek sekolah saja enggak lulus. Kakek dianggap bego, karena pemikiran kakekmu yang nyeleneh.”
“Wah, ternyata cita-cita kakek mulia sekali ya. Aku baru tahu. Oke deh kek, aku akan membantu kakek semampuku. Aku juga enggak rela, kalau manusia seperti kita, dikatain evolusinya para monyet. Huuuh..” 

*******
Singkat cerita, Eksak dan Enha pun berhasil membuat sebuah mesin waktu. Namun, teknologinya tidak serumit teknologi LHC buatan CERN. Yah intinya, mesin buatan mereka bisa dikatakan berhasil menangkap sebuah wormhole, kemudian memperbesar ukurannya sehingga membentuk lubang berdiameter 1,5 meter. Mereka berdua juga berhasil menambahkan, sebuah alat penyeimbang gravitasi. Agar saat memasuki wormhole nanti, tubuh Eksak tidak hancur dan tercerai-berai.

Eksak mulai menghidupkan mesin tersebut. Seketika, di depan mereka muncul sebuah lubang hitam yang diameternya cukup besar. Wuutt, wuutt, wormhole pun menyedot segala sesuatu yang ada di dekat mereka. Kertas bekas, daun-daun gugur, hingga ranting-ranting patah, ikut tersedot ke dalamnya.

Wormhole
Mungkin bentuk wormhole tuh kayak gini? (sumber)

“Kamu enggak ikut berangkat cu?”
“Enggak ah Kek. Lagian kalau aku ikut, siapa yang bakal jagain lilinnya. Kalau lilinnya mati, Kakek enggak bisa pulang donk?”
“Hush! Liline mbahmu! Emang, elo kata, kakekmu ini babi ngepet apa?!”
“Mbahku kan ya kakek, hehehehe...”
“Ya sudahlah, kakek berangkat dulu ya. Doakan semoga misi kali ini sukses.”
“Amin. Titi Di Je ya kek”
“Yuuukk. Agnes Monica deh cu, bhahahaha.”

Eksak pun menaiki mesin waktunya. Dengan kecepatan penuh, dia memasuki wormhole. Semakin masuk ke dalam lorong wormhole, semakin cepat pula laju mesin yang dikendarainya. Bahkan melebihi batas kecepatan cahaya!

*******

Eksak tidak tahu dimana dirinya berada sekarang. Yang dia tahu hanya fakta bahwa mesin yang dikendarainya, ternyata mendarat di sebuah dahan pohon raksasa. Keadaan sekitar tempat dia mendarat, nampak seperti hutan belantara, dengan pohon-pohon raksasa yang mungkin umurnya sudah ribuan tahun. Secara perlahan, dia mulai keluar dari mesin waktunya.

Duugh, “Adaauuww,” jerit Eksak.
“Buset dah, kenapa gue mendarat di sini?” Eksak menggerutu sambil memijit kepalanya yang terantuk dahan pohon, yang melintang di atas pintu mesin waktunya.

“Jaman apa ini? Waaaaaahhh, udaranya sejuk benar ya...” Eksak celingak celinguk sambil masih memegangi kepalanya yang sedikit benjol.

“Heii manusia, siapa kamu? Berani-beraninya menginjakkan kaki di wilayah kekuasaan Raja Kera!” Bentak sebuah suara yang berasal dari atas bukit tak jauh dari pohon tempat Eksak berdiri.

“Nama gue Eksak, elo siapa? Kalau berani, tunjukkan diri lo!”
“Cari mati ya?! Kamu harus sopan jika berbicara dengan raja kera!”

Wuuusshh, daun-daun di atas dahan pohon pun tersibak. Dan plopp, sesosok mirip manusia, yang muka dan badannya ditumbuhi bulu, layaknya bulu kera, tiba-tiba berdiri di hadapannya.

“Aku adalah Stu Mon, Raja Kera dari gunung Huaguo, anak dari Raja Kera Sun Go Kong, hahahaha! Siapa kamu, hey manusia tua?!”
“Gue Eksak. Heh nyet, gue ada di tahun berapa nih? Dan siapa elo? Mirip manusia, tapi kog juga mirip monyet. Elo ini sebenarnya apa? Kog elo bisa bicara nyet?”

“Sembarangan kamu! Nyat nyet nyat nyet!!! Jangan samakan aku dengan monyet! Aku ini RAJA KERA! Sempruull...!”
“Iya deh iya, gitu ajah kog marah, sori deh sori. Begini lho nyet, eh Raja Kera, siapa nama lo tadi? Gue ini berasal dari tahun 2030! Gue berkelana lintas waktu, hanya ingin membuktikan bahwa teori evolusi itu salah. Jadi menurut elo, teori evolusi itu bener atau enggak nyet?”

“Sial kamu! Udah dibilangin, panggil aku Raja Kera Stu Mon! Apa itu teori evolusi hah?”
“Ahhh, macem mana ini monyet, katanya Raja Kera! Tapi teori evolusi aja enggak tahu. Itu lho, teori yang mengatakan bahwa nenek moyang manusia, berasal dari kera.”

“Whahahaha, teori macam apa itu? Kera jadi nenek moyangnya manusia? Enggak level lah yaw! Masak bangsa kera, turun derajad! Imposibel, whahaha...”
“Huuuw, dasar monyet. Justru manusia lah yang merasa direndahkan tahu! Ya sudah deh, enggak ada gunanya ngomong sama monyet! Mending gue pergi lagi aja. Daaagh monyet!,” dan Eksak pun ngeloyor ke tempat mesin waktunya berada. Dia terlalu sibuk mengaktifkan kembali mesinnya, sehingga tidak sempat mendengar teriakan Stu Mon.

“Woooooiii,, manusia jelek! Mau kemana kamu?! Kamu harus menjadi anak buahku!”

Bwuing, dalam hitungan detik, Eksak pun menghilang. Meninggalkan Stu Mon yang terbengong-bengong sendirian di atas pohon.

*******

Bwuiiinggg, sreeeettt, krosrak...
Eksak berhasil mendarat dengan sukses untuk kedua kalinya. Kali ini, dia dan mesin waktunya berada di antara rimbunan semak belukar.
“Ugghh, sampai zaman apa lagi ini?”
Eksak celigak-celinguk kanan kiri, tak dilihatnya ada tanda-tanda kehidupan manusia di sekitar tempatnya mendarat.

Bum... bum... bum...bum...bum...
Tiba-tiba tanah tempatnya berpijak seolah bergetar. Belum sempat dia tersadar dari kagetnya, sebuah suara nyaring tiba-tiba terdengar semakin mendekati tempatnya berdiri. Eksak ketakutan setengah mati. Dia pun bersembunyi dibalik rimbunan semak belukar yang ada di belakangnya.

“Alamaaaakkk, sungguh besar kuasa Tuhan! Apakah itu dinosaurus?” pikir Eksak ketika melihat seekor kadal besar berlari ketakutan, tepat di depannya. Kadal itu sungguh besar. Tingginya kira-kira kurang lebih empat setengah meter. Sungguh kadal yang luar biasa besar. Eksak mengira kadal tersebut adalah dinosaurus, karena wujud kadal tadi memang mirip dinosaurus yang biasa dilihatnya di televisi.

“Waahh, berarti gue sedang berada di zaman dinosaurus ya? Bhahaha, asyikk! Tinggal mencari bukti, apakah memang ada manusia yang hidup di zaman ini. Mengambil beberapa sampel foto, lalu pulang. Kasihan si Enha, pasti udah kangen sama kakeknya tercinta ini. Bhahaha.”

Setelah si “dinosaurus” sudah tidak kelihatan, Eksak memberanikan dirinya keluar dari persembunyian. Sambil menenteng kamera yang telah dipersiapkannya dari rumah, Eksak berjalan perlahan mengitari areal tempat “dinosaurus” tadi berasal.

Tiba-tiba dirinya dikejutkan lagi oleh getaran tanah, dan suara yang lebih nyaring dari suara jeritan “dinosaurus” tadi. Serta merta, Eksak pun kembali menyelinap di antara semak belukar yang berada di dekatnya.

“Haaaaahh? Apa itu? Apakah itu manusia raksasa!” Eksak terperangah ketika melihat sesosok makhluk raksasa berukuran lebih besar dari “dinosaurus” yang dilihatnya tadi. Tinggi makhluk tersebut kira-kira dua puluh meter. Dan yang paling membuatnya syok adalah, wujudnya mirip sekali dengan anak manusia.

Perbandingan tinggi: Nabi Adam-Trex-Manusia sekarang
Perbandingan tinggi

Tak menyia-nyiakan kesempatan langka yang terjadi di hadapannya, Eksak pun mengambil beberapa gambar anak raksasa tersebut. Namun dirinya merasa sangat terkejut, ketika mengetahui bahwa si anak raksasa telah menemukan dan memungut mesin waktu miliknya.

*******

Merasa tidak berdaya melawan manusia raksasa yang telah mengambil mesin waktunya, Eksak akhirnya berpasrah diri. Dia merasa tidak akan pernah bisa kembali ke zamannya lagi. Kembali untuk memberikan bukti, bahwa sebenarnya manusia pernah hidup bersama dinosaurus. Bukti bahwa kera bukanlah nenek moyang manusia.

“Heehh, apes banget deh gue. Kenapa gue harus menjalani sisa hidup gue di zaman raksasa ini. Dasar raksasa katrok! Mungkin mesin waktu gue dikira mainan kali ya? Main comot seenaknya aja! Apes daaahhh.” Gerutunya.

Mau tidak mau, Eksak pun harus menerima takdirnya. Dia berjalan mencari tempat tinggal yang dirasa aman untuknya. Sampai akhirnya dia berhasil menemukan sebuah gua kecil, yang terletak di tepi pantai, dan cukup terlindung oleh semak belukar.

Merasa sudah pasrah sepenuhnya, akhirnya Eksak menjalani sisa kehidupannya dengan tinggal di area gua. Sesekali waktu, dia iseng mengabadikan kegiatan sehari-hari yang dilakoninya, dengan menggambarkannya di dinding gua. Dan sepertinya, terdapat tanda-tanda bahwa si Eksak mulai hilang kewarasannya, karena dia sering sekali ngomong sendirian.

“Cu, maafin kakek ya cu. Kakek enggak bisa pulang. Tapi kakek akan meninggalkan bukti, bahwa kakek pernah sampai di zaman dinosaurus ini cu. Aslinya sih kakek pengen menceritakan kisah kakek ini dalam bentuk narasi. Tapi, tulisan gue kan jelek cu. Mending gue gambar aja ya cu. Bhahaha. Hiks...hiks...hiks...”

“Whoaaa, serangga apa ini? Serem banget! Hiyaaaa!! Mati kau!” Eksak menginjak seekor serangga aneh yang melintas di hadapannya. Dia memperhatikan jejak kaki bersepatunya yang nampak membekas tersebut. Rasa keisengan dan keusilannya pun muncul.
Trilobyte
Serangga yang membuat Eksak kaget (sumber)

“ Wew, jejak kaki gue keren sekali ya ternyata. Bhahaha. Lumayan nih, siapa tahu jejak kaki gue bisa jadi teka-teki buat masa depan. Bhahaha, gue bikin yang banyak sekalian ahhh. Di sini, di sana, di sono, di mari, bhahaha...”

Jejak sepatu purba
Jejak kaki Eksak (sumber)

Eksak pernah bilang bahwa perbedaan antara jenius dan gila hanya tipis sekali. Awalnya sih memang dia terlihat jenius, karena bisa membuat mesin waktu. Namun pada akhirnya, karena tidak ada yang bisa menjadi temannya berkomunikasi sesama manusia, Eksak pun benar-benar menjadi gila.

*******

-TAMAT-


"Cerita ini diikutsertain dalam 'Giveaway Buku Bekas Gue' karna 'eksak' lagi ulang tahun."
Meskipun telat luamaa banget, aku mau ngucapin: "Hepi milad ya bro Eksak. Semoga umurnya berkah."

62 komentar:

  1. wew, pannjuanggg buanget dan akhirnya eksak tetep jadi objek penindasandi GA nya sendiri, hahahaha, kasian tauuuu :-P

    tapi imajinasinya oks nih, sayang dia gak bisa pulang, kirain bakal tinggal di kerajaannya stumon tuh dia, ternyata salah deh gw, heheheh :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebenernya konsep awal lebih panjaaaangg lagi. Tapi dipersingkat aja deh, kasihan yg mbaca. Bisa cenat-cenut. huehehe.

      Biarin aja dia dibully, enggak nge-bully tuh rasanya kurang memuaskan. :D >>> pada dasarnya emang aku manusia usil kali ya? hehe

      lebih kasian kalo kakek eksak tinggal di kerajaannya Raja stu mon. Nanti disana, malah di bully abis2an dia. hehe..

      Hapus
    2. susah komen ditempat elo, en! dari kemaren, dari pas gue mau ngoreksi pe er dari gue_ kotak komen bagian bawah selalu kepotong...

      Hapus
    3. owh tidaaakk, ada apa lagi ini? Apa yg jadi masalahnya? scrollnya? Belom bisa ngecek lewat hape nih: kagak ada pulsa.

      eh, lha itu, di atas, kog bisa komen? wkkwkk...
      :P

      #Kalo susah komen dimari, bales pesan ini di tempatmu aja bro.

      Hapus
    4. heheheh, kaya di K-Lima ya :D

      Hapus
    5. wew, masa gak tau??? judul tepatnya sih lupa, tapi itu kl gak salah sebuah nama yg sering di sebutin di film yg ceritanya kera menguasai dunia lho, wew :P

      Hapus
    6. komen pakai versi mobile saja ?m=1

      gimana bisa?

      *jadi kesimpulannya gimana? kok ada raja kera?

      Hapus
    7. dulu udah pernah nyoba praktek pake ?m=1 di tempat lain.
      tapi tetep aja kagak bisa bro.

      *kesimpulannya: kakek eksak enggak bisa kembali ke masa hidupnya semula. Dia hidup di gua, ninggalin jejak2 manusia prasejarah. wkkwkkwkk...

      raja kera, itu aktor tambahan saja. Yaah, namanya saja sci-fi agak berbau parodi. hehe..

      Hapus
  2. Maksude piye tho? Bhahaha...
    Mesakke Eksak ada di jaman dinosaurus hihihi,
    trus Enha-ne kepiye kuwi? =p

    BalasHapus
    Balasan
    1. mbingungke yo? huehehe, sama. Aku dewe juga bingung og. Masalahnya, cerita yg aslinya panjang, dikompres jadi 2 part.
      Ada bagian yg enggak dituliskan di sini.
      :P

      Nasibe enha piye ya? Sepertinya enha malah seneng ditinggal kakeknya. Abis, kakeknya bawel, udah gitu, genit lagi...
      Sungguh merepotkan.
      wkkwkkwkk...

      Hapus
  3. wahahaha.... ^.^

    bisa pamali??
    apa sih en pamali itu.
    aku pernah dengar kalau menikahi adik dari kakak yang belum nikah juga nanti bisa pamali, iya gak sih. i don't know. @.@

    waw.. keren nih busa buat mesin waktu :D, LHC apaan ye.

    wah, itu bang eksak nggak bisa pulang beneran ya @_@ terus bagaimana kita bisa tau itu jejak si eksak pa bukan. apakah enhanya cerita ke publik tentang kakeknya atau gimana ye @.

    BalasHapus
    Balasan
    1. pamali = kuwalat, mungkin?
      wew, mengenai mitos begonoan, kagak mudheng aku.
      @.@

      LHC: Large Hadron Collider, hehe. Nyomot istilah doank. Cara kerjanya, enggak sepenuhnya paham.
      =,,=

      Kakek Eksak enggak bisa pulang utk selamanya. Dan, jejak kaki dia, sekarang menjadi misteri buat dunia arkeologi. wekekeke [coba klik link yg ada di bawah gambar kakinya si kakek] ;)

      andaikata enha cerita ke publi, mana ada yg bakal percaya sama dia. Enggak ada bukti konkrit gitchu lho.

      Hapus
    2. Pamali bukannya artinya "nggak boleh atau terlarang" yak?

      Hapus
    3. jadi artinya itu tho mbak. Baru tahu.

      #garuk kepala.

      Hapus
  4. akhirnya bisa komentar juga...*salah fokus
    kenapa kok susah sekali kasih komentar disini T_T...sukses GA ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. benarkah susah sekali utk berkomen disini?
      T^T

      terimakasih doanya.

      Hapus
  5. kita sama sama post time traveller, haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. time traveller memang topik yg sangat menarik dan misterius bro.
      ;)

      Hapus
  6. jadi fosil yg ditemukan dlm gua yg sangat mirip skali dgn manusia itu fosil eksak mungkin ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin juga begitu, Pak Syaiful?
      hehehe...

      Hapus
  7. mau dongggggggg diculik om jin biar jadi jenius..kalo bisa om jinnya yg ganteng jd enak kalo diajak kondangan *hiaaaaaaaaaah

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihihihihihihi, mana ada oom jin yg ganteng.
      Lagian, kalo diculik oom jin beneran mah, malah bikin jadi....... #keburu lari sebelum dijitak oom jin.
      (=..=)

      Hapus
  8. wah infonya bagus sob..
    sangat bermanfaat & lengkap lagi..
    makasih ya :)
    salam kenal :)




    #Happy BLogging :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, apanya yg bagus nih sob.
      Cuma fiksi abal2 gini..
      Pake acara terimakasih segala.

      Saya mau ngucapin terimakasih juga nih sob:
      "Terimakasih sudah tersasar kesini, dan terimakasih sudah membaca judul postnya." wkkwkkwkk
      XD

      Hapus
  9. hahaha ini science fiction :D
    eksak jadi gila *haduuuhhh kasian

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak, kasihan dia.
      Dimana2 nasibnya sama aja.
      kena bully terus.
      XD

      Hapus
  10. Ouh! Elo pake scroll, ya? Dari hp mah emang kagak bisa liat, pake mobile view yg default! Nah, ini baru bener! Hehehe

    harusnya, di gua, gue ama mbak maya! Biar bisa bikin keturunan buat generasi slanjutnya. Hmm, nggantung nih piksina! Gue ijinin bikin part ke 3 nya!

    @@@@@@@@@@@@

    but, thanks! Keikutsertaan elo udah gue stempel! Keliatan gak? Gak ya? Bhahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. lho, bukannya kebanyakan sci-fi itu ceritanya nggantung kek?
      gimana sih, protes mulu. Sana, balik ke zaman dino sana. wkkwkkwkk...

      wew, ngapain bikin keturunan, generasi keturunan kan udah diwakili ama manusia raksasa. Yg pada akhirnya, seiring dg berjalannya waktu ukuran mereka mulai mengecil. Hingga seperti ukuran manusia pd saat ini.

      Lagian, kasihan mbak Maya donk. Masak dapet kakek-kakek tuwir umur 70 tahunan.
      (=..=)

      pake part 3 segala lagi, gak ah. Kasihan nanti, kalo diceritakan ttg gimana nasib elo pas hidup di jaman dinosaur.

      Hapus
    2. Waaaa... Pokoknya kakek pengen neng maya! #mewek

      Hapus
    3. Ngakak baca eksak yang ngebet haha..

      Hapus
  11. huahahhaa...kasian bener nasib kakek eksak, kire2 masih bisa idup kagak ye, makan ape ye kakek eksak, hualaahh.. nape kepo bengini..hahhaa

    sukses GA nye mba ^__^

    BalasHapus
    Balasan
    1. enggak tahu nih sist, susulin aja sono.
      Sapa tahu, dia malah udah jadi fosil.
      hehehe...

      tengkiu, niatan bikin nih cerita sih sebenernye buat ngebully bro eksak aje.

      Hapus
  12. hahahaha endingnya hahahaha....
    udah kaya manusia batu di zaman purba.. =P

    kereeen..

    BalasHapus
    Balasan
    1. asyiikk, ada yg nangkep maksud pemikiran ane.
      Sebenernye, Kakek Eksak tuh calon dedengkotnya manusia purba jenis homo-homo an. Nyahahaha.
      :P

      Hapus
    2. Muhehehehe ngakak guling0guling

      Hapus
  13. hahaha...eksak jd manusia purba..
    enha, ada-ada aja niiih
    :D
    enha saya BW pake HP kok gak bisa komen yaaa??
    -.-"

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya donk, tragis gak tuh nasibnya kakek Eksak? hehe..

      aduuh, kog mbaksist juga ngalamin kendala ini sih...
      (=,,=)

      Hapus
    2. banget :P

      iyaaa...jd gimana?
      saya kan ketemu kompi jarang bener.
      mo komen jd gak bisa
      -.-"

      Hapus
    3. hihihi, enggak tahu nih sist.
      tapi sekarang sudah aku pasangin form komen klasik.
      moga aja ada pengaruhnya.
      ('.')

      Hapus
  14. puanjang amiirrr :p

    tapi teteup yee, di bully hehe

    BalasHapus
  15. bukan bro, itu gambar trilobite.

    kalo fosil hewannya sih, lihat aja di gambar fosil sepatu: fosilnya si hewan keinjek ama fosil sepatu.
    Baca artikelnya di link (bawah gambar fosil sepatu).
    hehehe...

    BalasHapus
  16. sukses dengan GAnya... maap gk sempat baca artikelnya cz skrang udah hmpir jm 1 malam... nnti mampir lagi... :D

    BTW BW ne, sekalian jalin silahtruahmi.. klo smpat mampir jg ke blo aq yh sklian bagi FOLLBACKnya jg... blog sobat sudah aq follow... terimksih...

    salam kenal

    http://chumhienkslife.blogspot.com/2012/05/aku-yang-dulu-sekarang-nanti.html

    BalasHapus
  17. siap meluncur ke tekapeh sob.

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks sob uda brknjung blik...

      Btw, dtnggu juga dng FOLLBACKnya... hehehe

      salam bloggies :D

      Hapus
  18. Busyettt..kalau dibuat novelet masuk tuh...panjaaaang banget. Keren euy, bisa nulis fiksi sepanjang itu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. novelet? apa tuh mbak? saya gaptek sih...
      sodaranya omelet ya?

      mbak Rie tuh yg keren.
      Tulisannya panjang & komplet.
      Sering jalan2 pula. Ngiri nih.

      Hapus
  19. Hihi... paradoks ya ^^a

    uji karbon juga masih ada yang cacat loh, katanya sih... masih belum akurat.

    keren gini loh, fiksinya... apalagi endingnya... haha... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, katanya masih ada yg ganjal mengenai hasil uji karbon ini.

      ah sibro, kerennya gara2 kang eksak kena bully kan?

      Hapus
  20. sungguh imajinasi kreatif....ayo segera di buku kan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihi, mana ada penerbit yg ngelirik cerita abal-abal kayak gini sob.
      XD

      Hapus
  21. saya juga seorang dari masa depan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai sob, dari tahun berapakah dirimu? naik apa sampai bisa tersasar di sini?
      hehe...
      :P

      Hapus
  22. wuiiihhh kereeeeen (y)
    bullying sci-fi nya dapet banget Enh XDD

    BalasHapus
  23. ceritane koplak. tak boco separo

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakaka...
      pasti ke sini karena nyasar kan bro?
      Thanks udah baca XD

      Hapus

Komentarmu tak moderasi, artinya ya aku baca dengan seksama, dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Komentarmu = Representasi dirimu.
Ojo saru-saru lan ojo seru-seru. Ok dab?