Bismillah...
Game yang paling bikin bete sedunia? Clash of Clans (COC) sih menurutku. Karena game ini jika dimainkan seorang diri, kita gak akan bakal dapat esensinya. Dimainkan berdua? Agak greget, tapi masih kurang berasa. Esensi dari Clash of Clans kupikir terletak pada bagaimana cara berkoordinasi dengan banyak kepala, agar bisa bersama-sama mengalahkan musuh dan atau mendapat hadiah permainan klan.
Akutuh awal main COC tahun 2018 karena bujukan adekku, "Mbak, mbok download COC." kata dia. Mulanya sih gak kuindahkan, tapi setelah beberapa kali bujukan, akhirnya aku penasaran juga.
Sebagai noob, aku diminta gabung ke klan adekku. Tapi karena pertengkaran kecil di dunia nyata, adekku malah menendangku dari klan dia. Hwaha, asem, terkejut sih, tapi ya sudahlah. Setelah ditendang keluar dari klannya si adek, aku mulai mencoba gabung ke berbagai klan; hingga akhirnya mulai punya teman sesama pemain COC (atau istilah agak kerennya, Clasher). Dan tentu saja, kalo gak ada cekcok, bukan Clash of Clans namanya.
Bersama-sama ngece Lotar |
Sampai sekarang, akunku berjumlah 6 (termasuk akun adek yang akhirnya malah dihibahkan ke aku, soalnya dia beralih main PUBG). Well, semula sih aku punya 7 akun, karena dapat tambahan satu akun milik teman, Bayu namanya. Tapi setelah akun si Bayu ini disambungin ke Supercell ID, malah jadi gak bisa dimainin berdua lagi. Hiks.
Kini, mayoritas akunku berada di klan MFK. Tentu saja MFK ini bukan nama asli klan kami. Aku dan teman-teman satu klan ku menyebut nama klan kami seperti itu, biar memudahkan dalam penyebutan saja. Teman pertama di MFK adalah Rian dan Rama yang sekarang sudah jarang main. Terus ada Allpian, Bayu, Sunja, Dion pikun, Shinichi, kak Ripin, om Hoka, Ahmad, Bagas (yang sekarang sudah pensiun), Raihan, Borkat, om Ardi, om Rifqi, dan Lotar. Selalu ada yang datang dan pergi, tapi yang menetap lumayan lama ya nama-nama barusan.
Sejak seminggu yang lalu, sebenarnya sih aku off main COC. Aku berharap, klan MFK yang kami bangun dari kecil bisa terus bertumbuh, meski tanpaku.
Si Dion pikun |
Tapi ternyata, tidak semudah itu melepas mereka untuk maju sendirian. Mungkin MFK terlalu lama bergantung pada kontribusiku, yang tentu saja kondisi ini tidak sehat bagi pertumbuhan klan. Dan karena sekarang sudah liga lagi, sedangkan teman-temanku nampaknya butuh bantuan, baiklah... Aku insyaAllah akan main lagi. Dengan meminimalisir kontribusi tentunya.
Ganbatte, fight till the end of the league!
Busyeeet deh, akunnya buanyak amat..
BalasHapusBTW, Enha apa kabar?
Lama gak main kesini ^_^
msh aktif toh...
Haha, iya banyak. Sampe kewalahan.
HapusKabar alhamdulillah mas bro.
Dibilang aktif, rasanya kok kayak pasif. Pengen berbagi di blog kalo mood lagi bagus aja. 🤣