Halaman

Senin, 24 September 2012

Hipnosis: Komunikasi dengan Pikiran Bawah Sadar Manusia

Kalian sudah pernah dengar istilah hipnotis, hipnosis, atau hipnotisme bukan? Kalau belum, jika enha menyebut sebuah nama: Romi Rafael misalnya, apa yang terlintas di pikiran kalian? Tukang sulap? Tukang hipnotis? Ya, beliau adalah seorang pakar hipnosis.

Apa itu hipnosis?
Dari beberapa definisi yang disebutkan oleh para pakar hipnosis, salah satunya menyebutkan definisi hipnosis sebagai:
“Seni komunikasi untuk mempengaruhi seseorang, sehingga mengubah tingkat kesadarannya, yang dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak.”

Jika hipnosis adalah “cara”nya, maka orang yang melakukannya disebut sebagai hipnotis. Jangan bingung, kembali ke contoh. Oom Romi Rafael adalah seorang pakar hipnotis, dan dia melakukan hipnosis ke orang lain. Paham perbedaannya kan?

Menurut pak Adi W. Gunawan dalam bukunya yang berjudul Hypnosis: The Art of Subconscious Communication, sebenarnya bisa jadi kita sudah sering mengalami kondisi hipnosis. Hah, yang bener? Terus siapa hipnotisnya? Kog saya enggak ingat pernah dihipnosis sih?

Kalian pernah menonton film? Saat adegan sedang seru-serunya, apakah kalian merasakan perubahan suasana? Tubuh menjadi tegang, napas berubah, dan jantung berdebar lebih kencang dari biasanya? Jika jawabannya adalah iya, maka sebenarnya saat itulah kalian sedang dalam kondisi hipnosis.

Sebenarnya apa sih yang terjadi? Kog bisa begitu?
Meskipun pikiran sadar kita tahu, bahwa film yang sedang kita tonton bukan kejadian yang sebenarnya, namun pikiran bawah sadar kita menangkapnya secara lain. Pikiran bawah sadar kita menangkap pesan-pesan yang kita lihat dalam adegan tersebut, sebagai hal yang nyata.

Semua sensasi atau perasaan yang kita rasakan saat menonton film, entah itu perasaan sedih, senang, marah, ataupun jengkel, itu semua adalah hasil kerja dari pikiran bawah sadar kita. Film tersebut mengarahkan pikiran kita dengan alur ceritanya. Nah, inilah yang sebenarnya dimaksud dengan keadaan hipnosis atau trance.

Pikiran sadar vs pikiran bawah sadar
Saat melakukan searching di web tentang perbedaan antara pikiran sadar (conscious mind) dengan pikiran bawah sadar (subconscious mind), enha menemukan sebuah situs yang menerangkannya dengan cukup lucu. Berikut kutipan dari situs tersebut:
Your subconscious controls your bodies emotions and your conscious controls your bodies thinking and obvious reaction. Pretend for a second they are like a divorced couple. They do not see the same way, one finds out all the little things and the other doesn't listen at all. That’s how these two get along.” sumber

Berikut contoh lucu tentang perbedaan cara pikir pikiran bawah sadar dengan pikiran sadar kita, yang juga enha kutip dari situs tersebut:
“Your subconscious may see the fake wig lining of the unnaturally large woman approaching you while your conscious just see breasts. Your subconscious will try to tell your conscious this information but your conscious will bury it and only notice it as that uneasiness you have the rest of the night as the woman, you found out her name is Devin, stares at you.” sumber

Fakta tentang Pikiran Bawah Sadar
Kembali ke bukunya pak Adi W. Gunawan. Dalam buku tersebut, disebutkan bahwa seorang maestro hypnotherapy, Milton Erickson, membuat sebuah pengamatan terhadap pikiran bawah sadar. Dan hasil pengamatannya adalah sebagai berikut:
  1. Kemampuan pikiran bawah sadar terpisah dari pikiran sadar. Pikiran bawah sadar dapat mendengar atau melihat hal-hal yang tidak tertangkap oleh pikiran sadar. Seperti yang telah diungkapkan oleh contoh lucu di atas, ketika seorang pria melihat seorang perempuan bahenol berjalan mendekatinya, pikiran bawah sadarnya tahu bahwa perempuan tersebut adalah seorang bencong, namun pikiran sadarnya hanya memikirkan kekagumannya pada “ukuran dada” perempuan tersebut.*(Maaf bahasanya agak vulgar, hehe :P)
  2. Pikiran bawah sadar adalah gudang penyimpanan informasi. Jika otak kita diibaratkan sebagai sebuah komputer, maka pikiran sadar kita adalah sebuah program yang bisa kita jalankan. Sedangkan pikiran bawah sadar kita adalah memori tempat kita menyimpan segala macam file yang pernah kita kumpulkan.
  3. Pikiran bawah sadar adalah potensi yang belum digunakan. Pernah dengar ungkapan yang menyatakan bahwa: “Manusia hanya menggunakan beberapa persen saja dari keseluruhan otaknya?” Mungkin ungkapan ini timbul karena si pencetusnya tahu, bahwa sebenarnya otak kita didominasi oleh pikiran bawah sadar. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Prof Dr Walujo Soerjodibroto, bahwa banyak yang tidak menyadari kalau pengaruh kontrol “pikiran sadar” hanya sekitar 12 persen saja, sedangkan yang 88 persen adalah kontrol dari “pikiran bawah-sadar”. (sumber)
  4. Pikiran bawah sadar sangat cerdas. Pikiran bawah sadar dapat menjangkau lebih banyak informasi daripada pikiran sadar, dan dapat menganalisis serta meninjau ulang suatu informasi tanpa pengaruh bias dari rasa bangga, prasangka, atau pengharapan.
  5. Pikiran bawah sadar bersifat sangat sadar. Komunikasi bawah sadar mempunyai efek pengaruh yang sama kuat, bahkan bisa lebih kuat daripada pengaruh komunikasi dengan pikiran sadar.
  6. Pikiran bawah sadar mengamati dan memberikan respons dengan jujur. Pikiran bawah sadar tidak menyaring atau mendistorsi suatu informasi agar bisa sesuai dengan aturan atau acuan berpikir tertentu.
  7. Pikiran bawah sadar menyerupai pikiran seorang anak kecil. Pada saat masih kecil, pikiran sadar anak belum berkembang sepenuhnya sehingga anak perlu mengakses pikiran bawah sadar mereka untuk membantu belajar dan berkembang.
  8. Pikiran bawah sadar adalah sumber emosi. Emosi adalah bentuk ekspresi yang mencerminkan perasaan atau reaksi pikiran bawah sadar terhadap suatu situasi, yang berhubungan dengan kepribadian individu.
  9. Pikiran bawah sadar bersifat universal. Proses dan sifat kerja pikiran bawah sadar satu orang dan yang lain pada umumnya sama, tidak terpengaruh oleh kebangsaan, latar belakang budaya, atau sejarah.

Bagaimana rasanya kalau dihipnosis oleh seorang hipnotis betulan?
Menurut buku Hypnosis: The Art of Subconscious Communication, orang yang berada dalam kondisi hipnosis akan merasa sangat rileks, nyaman, tenang, dan damai. Seluruh tubuh menjadi sangat rileks dan lemas. Orang tersebut sadar akan apa yang terjadi di sekelilingnya, tapi pikirannya sangat fokus dan siap menerima sugesti. Kondisi rileks yang dicapai dengan hipnosis selama 15 menit setara dengan 5 jam tidur alamiah. Wow!

Tertarik belajar menjadi seorang hipnotis? Baca saja buku tersebut sampai tuntas. Di sana dipaparkan cara-cara untuk berlatih melakukan hipnosis. Baik itu hipnosis untuk orang lain, dan juga untuk diri sendiri (self hynosis).  Lumayan kan?! Jika persiapan untuk menghipnosis diri sendiri kira-kira membutuhkan waktu 30 menit, ditambah dengan 30 menit kondisi hipnosis, maka dalam waktu satu jam saja, kita akan merasa sudah tidur selama 10 jam! Wow, dahsyat bukan.** Waktu yang bisa kita gunakan untuk beraktivitas menjadi semakin banyak. Hehehe...

**Ini hanya berdasar itung-itungan ngasal enha saja kog. Hehe.. Di dalam buku tersebut hanya dijelaskan bahwa: untuk bisa melakukan self hypnosis sampai mencapai kondisi trance, dibutuhkan waktu sekitar 30 menit. Sedangkan jika kita berada dalam kondidi hipnosis selama 15 menit, maka seakan kita mengalami tidur 5 jam. Jika hitungan kita sama, maka hasilnya adalah apa yang kalian pikirkan sama dengan apa yang enha pikirkan.

PS: enha hanya menuliskan apa yang enha tahu berdasarkan buku dan kutipan sana-sini. Jika kalian lebih tahu tentang hipnosis, subliminal, otak kanan atau segala hal yang berhubungan dengan itu, mohon berikan penjelasan lebih detail di kolom komentar. Dengan saling berbagi ilmu, ilmu kita akan semakin bertambah lho. Terimakasih sudah membaca sampai akhir. Have a nice day. ^_^

Referensi: 
  1. Gunawan, W. Adi. 2006. Hypnosis: The Art of Subconscious Communication. Jakarta: PT Gramedia Putaka Utama.
  2. Prof Dr Walujo Soerjodibroto’s blog 
  3. Subliminal Messages

10 komentar:

  1. Kamu mau aku hipnotis???haha
    Hati-hati dengan hatimu Siti..Xixixixi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hipnotis= pelakunya
      Hipnosis = kegiatannya.
      Bedakan itu willy.
      Tp keknya hipnosis gak bisa bwt mengubah hati deh.
      Haha..
      :D

      Hapus
  2. Hmmm... Tadinya gue cuma tau hypno dan hypnotis aja! Kalo hypno apa En? Trus org yg jadi obyek hynopsis disebut apa? Harusnya ada subyek yg mengeksekusi obyek hypnosis kan? Kalo kita nonton pilem trus kita ter-hypnosis, apakah pilem itu disbut sbg hypnotis-nya?

    Sumpah! Gue kena hynosis ama tulisan elo ini! Dan gue pengen ngerti lebih jauh! ;-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, ada pertanyaan.
      Mianhae chingu, lama banget ngebalasnya.
      :P
      hypno, sepertinya bukan istilah yang berasal dari areal hypnosis. Di bukunya pak Adi tidak disebutkan mengenai masalah hypno. Tapi kalo searching di gugel, hypno merujuk pada karakter Pokemon. ('0')??

      orang yang dihipnosis namanya subjek hipnosis, kenapa subjek? Karena dia nanti akan melakukan apapun yang disuruh oleh hipnotis. Sedangkan subjek yang mengeksekusi hipnosis namanya hipnotis (sudah dijelasin di paragraf 3 kalo gak salah). Kalau kita nonton filem, terus masuk dalam kondisi dimana perasaan kita dipengaruhi oleh isi filem, itu namanya kita sedang dalam kondisi trance (atau bisa dibilang kita sedang terhipnosis) dan pihak yang berperan sebagai hipnotisya adalah film itu sendiri.

      Hapus
    2. hie, jadi tamabh bingung gue! elo ke rumah gue gih buat ngejelasin ini sekalian elo praktekin ke gue! Bhahaha

      Hapus
    3. eike belum berpredikat sebagai hipnotis, kog disuruh praktek hinosis.. ya mana bisa.. haha..

      Hapus
  3. apa bedanya hipnosis sama hiphop??

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, oom guru menguji kepandaian sy dalam berbahasa Indonesia nih? Beda hipnosis sama hiphop adalah, hipnosis itu ejaannya H-I-P-N-O-S-I-S. Sedangkan Hiphop itu, H-I-P-H-O-P. #nvermindit. (-_____-")

      hipnosis: salah satu cara untuk mempengaruhi pikiran orang lain.
      hiphop: salah satu jenis aliran musik.
      MDJSS (Mohon Dikoreksi Jika Saya Salah). :)

      Hapus
  4. salam kenal mbak :)
    pertama kalinya aku berkunjung kemari nih

    hipnosis, aku pernah denger di kuliahku
    ada nyangkut2nya ma hipnoterapi mbak hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal mbak Ina :)
      wow, mbak Ina kuliah di jurusan apa sampai mendapati istilah hipnosis? *keren*
      kedokteran ya mbak? @_____@

      Hapus

Komentarmu tak moderasi, artinya ya aku baca dengan seksama, dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Komentarmu = Representasi dirimu.
Ojo saru-saru lan ojo seru-seru. Ok dab?