Anjing dan Kucing Kena Scabies Akut, Rentan Terhadap Kematian

Scabies? Apa itu?

Berbagai macam jenis penyakit kulit terkadang menghinggapi anjing maupun kucing kesayangan kita. Selain mengusik rasa nyaman si peliharaan, penyakit kulit juga kerap membuat penampilan mereka menjadi kurang sedap dipandang mata.

Jenis penyakit kulit yang sering menyerang anjing dan kucing ini, antara lain adalah: demodikosis, dermatitis allergica, eczema, ektoparasit, serangan jamur cryptococcus, kutu atau pinjal, ringworm dan scabies. Nah, enha hanya akan membahas tentang scabies saja. Karena penyakit ini cukup sering dijumpai pada anjing dan kucing. Bahkan katanya, penyakit tersebut juga terkadang dapat ditemukan pada manusia. (‘0’)

Scabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau.

“Scabies menyebabkan timbulnya kerak-kerak di kulit. Untuk anjing dan kucing, biasanya munculnya di ujung telinga,” terang dokter Anita.

Scabies Bisa Menyebabkan Kematian

Cuma penyakit kulit, lantas kenapa bisa membawa pada kematian? Dokter Anita mengatakan bahwa Scabies sendiri bisa memicu rasa gatal yang teramat sangat. Gatal yang dirasakan oleh anjing maupun kucing, bisa membuat nafsu makan mereka menjadi berkurang.

“Penyakit ini (scabies), kalau kena parah maka nafsu makan akan turun, makin lama anjing atau kucing kita akan makin nge-drop lalu akan mati. Itu bagi mereka yang tidak segera tertangani,” jelas dokter yang berpraktek di daerah Kawatan ini.

Lalu, Gejalanya Bagaimana?

Gejala terkena scabies antara lain yaitu bulu rontok akibat sering menggaruk pada bagian yang gatal. Terdapat kerak kulit dengan tepi yang tidak merata disertai keropeng, kulit bersisik dan diikuti dengan terjadinya reruntuhan jaringan kulit. Nafsu makan hewan pun menjadi turun karena rasa gatal yang amat sangat.

Kucing yang kena scabies

Terus, Pengobatannya?

Pengobatan penyakit scabies harus dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan memberikan suntikan cairan Ivermectin. Hal ini hanya boleh dilakukan oleh dokter ahli karena harus menggunakan dosis yang tepat. Sedangkan cara yang kedua, dengan pengobatan dari luar menggunakan shampoo khusus serta salep.

Untuk shampoo, gunakan shampoo dengan bahan aktif Sulfur. Atau bisa juga dengan melarutkan satu mililiter (ml) obat dengan bahan aktif Amitraz 5 persen ke dalam 100 ml air. Larutan ini digunakan untuk membasuh hewan yang terkena scabies. Sebelum diolesi salep, anjing atau kucing tersebut sebaiknya dibersihkan dulu dengan alkohol. Baru kemudian dilanjutkan dengan mengoleskan salep yang mengandung Permethrin 5 persen.

Hasil pengobatan memang tidak akan langsung terlihat. Karena membasmi tungau penyebab scabies tersebut memerlukan waktu relatif agak lama. Agar tidak menimbulkan keraguan tentang kondisi anjing atau kucing kita yang terserang scabies, maka sebaiknya mereka juga diperiksakan ke dokter hewan terdekat.

NB: Di daerah tempat tinggal enha, kucing yang terkena Scabies biasanya disebut “gudiken”. Nah untuk gudiken sendiri, ada obat tradisionalnya lho. Apa obatnya? Oli bekas. Tinggal dioleskan ke bagian yang terkena gudik. Ulangi pengolesan dalam beberapa hari. Jangan lupa, kalau sudah kering olinya, kucingnya dimandikan yaa. Pengobatan ini pernah enha cobakan pada anak-anak kucing enha. Ada dua hasil yang berbeda dengan cara pengobatan ini. Kucing yang pertama, sembuh dengan selamat. Sedangkan kucing yang kedua, meninggal dengan tenang. Kalau enggak mau menjadikan kucing atau anjing kesayangan sebagai percobaan, maka sebaiknya dibawa ke dokter hewan saja. ^_^