Ibnu ‘Amr radhiyallahu ‘anhu berkata, “Bekerjalah untuk duniamu, seakan
kamu hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan kamu mati besok.”
Apakah aku sudah mengamalkannya? Belum. Selama ini, aku terlalu mementingkan dunia dari pada akhirat. Terbukti dengan sederetan cita-cita yang pernah kutulis, hampir semuanya ditetapkan berdasar standar dunia. Karena apa yang selama ini ada di benakku adalah: aku akan mati setelah usiaku menginjak tujuh puluh sekian tahun. Kejar dunia dulu, baru akhirat ngikut. Sombong pun!
Lalu tiba-tiba, seorang teman yang sepertinya kurang kerjaan, berbagi hasil
kuis salah satu app facebook. Kuis tersebut memang cuma ditujukan untuk iseng-iseng,
karena kuis ini meramalkan sampai tahun berapa seseorang akan hidup, dan juga meramalkan
orang tersebut akan meninggal dengan cara yang bagaimana. Konon kata si kuis, temanku
tadi akan meninggal pada tahun 2059 dengan cara ditembak drone. Komentar yang dia cantumkan dalam hasil kuis iseng tersebut
adalah spekulasi mengenai alasan kenapa dia harus mati dengan cara ditembak drone. Dia bilang, mungkin cara tadi (mati karena ditembak drone) terjadi
karena dia terlalu banyak membahas teori konspirasi.