Bismillah...
Sebelum membahas akik, aku pengen nyinggung masalah tren terkini yang lagi menjamur di daerahku. Tren yang lagi anget
adalah tren memelihara semut Jepang. Dan sebagai makhluk so(k)sial yang kadang
terpaksa musti nimbrung sana-sini, akhirnya aku ikut-ikutan memelihara juga.
Awalnya sih cuma karena penasaran. Semut yang bisa menyembuhkan berbagai macam
penyakit? Semut apaan? Dewanya semut? Bisa menyembuhkan
patah hati juga nggak? Eeeaaa ga bisa lah~
Karena rasa penasaranku yang berlebihan itulah, tetanggaku menghadiahiku
lima ekor semut. Mungkin beliaunya nggak tega aja melihat tampang bego-kepo-ku waktu
diceritain tentang semut ini. Atau, mungkin beliaunya memberiku lima ekor semut
karena nggak tahan dengan berondongan pertanyaanku. Aku kalo udah terlanjur kepo
emang kadang nganyelin. Hehe...
Dan ternyata, bentuk semutnya itu nggak kayak semut pada umumnya. Menurutku
sih, lebih mirip bubuk (nama sebuah
serangga kecil yang suka nempel di tepung –bahasa Jawa). Sekarang, lima semut itu sudah beranak pinak dalam jumlah yang wow fantastis
lumayan banyak. Memelihara para semut ini gampang saja sih. Mereka cuma butuh
dikasih makan ragi tape. Nggak perlu perawatan khusus.
Trus, apa hubungan antara semut Jepang dengan batu akik? Sepertinya nggak ada. :p
****