Prolog:
Kebanyakan
gentlemen di film-film Barat, sering sekali mengatakan “Ladies First, Please,”
saat mempersilakan seorang wanita untuk duduk, memasuki sebuah ruangan, dan
kegiatan lainnya. Nah, apakah para gentleman ini juga akan mengatakan “Ladies
First, Please” jika menyangkut masalah pengungkapan perasaan? Cerita ini
diadaptasi dari kisah nyata. Jika ada kesamaan alur cerita, tapi nama tokohnya
beda, hal itu memang Enha sengaja. Hihihi*ketawamaklampir*
♥♥♥♥♥♥
Aku
mempunyai seorang sahabat yang bernama Rifa. Kami bertemu sewaktu kami kuliah
di sebuah Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Tengah. Pertama kenal dengan Rifa, aku
langsung merasa nyaman. Gadis ini sungguh sederhana dan anggun, tapi kadang
juga mau diajak melakukan hal-hal yang sangat konyol.
Singkat
cerita, beberapa semester sudah kami lalui dengan suka dan duka. Hingga akirnya,
Rifa memutuskan untuk melamar pekerjaan sebagai seorang partimer di sebuah
perusahaan jasa milik mas Riswan. Di sanalah Rifa bertemu dengan teman-teman
barunya. Di tempat kerjanya inilah, Rifa mulai menjalin persahabatan akrab
dengan beberapa orang makhluk berjenis laki-laki.
Dua
orang rekan kerjanya yang sering bertemu dengan Rifa adalah mas Dany dan mas
Hans. Dari mereka berdua, Rifa mulai merasa mendapat perhatian. Setiap kali
bertemu denganku di kampus, Rifa menceritakan kisah-kisah tentang mereka. “Ahh, pasti ada yang spesial di antara
mereka nih,” batinku waktu itu.
"I Love You" (credit) |
Setelah
beberapa waktu, akhirnya aku bisa berkunjung ke tempat Rifa bekerja. Dan disana
aku juga bertemu dengan dua orang rekan kerja Rifa, yang cukup aku kenal dari
kisah-kisah yang kudengar tentang mereka. Mas Dany dan mas Hans, dua-duanya
lebih tua dari kami. Tapi terlihat sekali kalau mas Hans ini lebih tua dari mas
Dany.
Yang
bikin aku kaget, ternyata mas Dany itu bukan merupakan sosok seorang ‘ikhwan’
yang melarang dirinya sendiri untuk pacaran. Hahaha. Mas Dany ternyata menjalin
hubungan, alias pacaran dengan seorang karyawati di perusahaan mas Riswan, namanya
Nanik. “Hmmm, lantas kenapa orang ini sering diceritakan Rifa? Kupikir tadinya
ada yang spesial di antara mereka. Rifa kan akhwat yang nggak akan mudah suka
pada pria sembarangan.” Batinku.
Ternyata
sosok mas Hans lah yang kemudian membuatku bergumam dalam hati, “Owh, jadi ini
tho yang bikin kamu sering cerita sama aku tentang mereka Rif!” Voila: Hans. Namanya
memang terdengar seperti nama cowok-cowok
playboy yang sering nongol di TV. Tapi Hans yang ini lain, dia seperti... hmmm....
Ikhwan jidan. *hash embuh apa nama istilahnya*.
Kuperhatikan
interaksi yang terjalin di antara sahabatku dan mas yang satu ini. Cukup akrab
rupanya. Dan lucunya, waktu itu aku langsung berpikir kalau mereka berdua sama-sama
saling suka. Eh, tapi tebakanku sering benar lho. Nggak tahu sejak kapan, aku
suka main firasat, dan kebanyakan firasatku memang benar. :p
"I 'Heart' You" (credit) |
Cukup
lama aku memperhatikan interaksi antara keduanya, dan mereka terlihat akrab. Ada
hubungan khusus yang bukan cuma rekan kerja ini mah! Tapi aku tahu, setidaknya mereka berdua masih bisa
membatasi diri.
Sampai pada suatu ketika, akhirnya Rifa
mengatakan sebuah rencananya padaku. Dia bilang padaku, dia menginginkan
kejelasan. “Aha, ternyata Rifa memang suka pada mas Hans” firasatku baru
setengah benar. Karena sudah lama aku tidak mengikuti kelanjutan kisah di
antara mereka berdua, aku bingung donk. Lantas akupun menanyakan perihal apa
yang dia akan rencanakan.
“Emangnya apa yang akan kamu lakukan? Bilang
suka, langsung pada mas Hans?” tanyaku kagum, seolah tak percaya Rifa akan
benar-benar melakukannya. Dan dia bilang memang itu rencananya. WOW, itu sebuah
langkah besar, Rif.
Nah, sebagai sahabat yang baik, aku menawarkan
sebuah bantuan donk ya. Mungkin dia butuh medium alias perantara. Tapi belum
sempat beberapa hari berlalu, Rifa mengubah lagi rencananya tadi. Dia galau. “Kalau
udah nyari kejelasan. Next What? Bagaimana kalau dia menolakku? Apakah aku akan
berani bertemu lagi dengannya? Oh no no no, not now, please.” Okelah rencana
diundur, tapi sampai kapan? Katanya sih sampai menjelang Ramadhan tahun ini.
Tapi, ada tapinya nih. Rifa bimbang
masalah ‘norma’ siapa yang mengatakan duluan. Umumnya kan laki-laki yang
meminta kepada pihak wanita kan ya? Tapi kalau si lelaki yang diharapkan nggak
kunjung meminta, apa si wanita boleh mengajukan diri? Rifa minta saran dari aku,
dan Handa. Dua orang sahabat perempuannya yang tahu kejelasan kisah mereka dari
awal. Nah lho... Hehehe, bingung juga aku.
To
be continued-
By
the way, ada yang bisa memberi saran buat Rifa?
lagunya Vierra yg Terlalu Lama cocok nih ^_^
BalasHapushwaduh. Lagu apa pula ini. Googling liriknya:
Hapus"Sudah lama ku menanti dirimu
Tahu tahu sampai kapankah
Sudah lama kita bersama-sama
Tapi segini sajakah
entah sampai kapan ooo
Entah sampai kapan
Hari ini ku akan menyatakan cinta, nyatakan cinta
Aku tak mau menunggu terlalu lama, terlalu lama
Sadarkah kau, ku adalah wanita
Aku tak mungkin memulai
Sadarkah kau, kau menggantung diriku
Aku tak mau menunggu..."
lalalala, dari reffnya ternyata aku udah pernah ngedengerin lagu itu. Hanya belum tahu judulnya saja. (=..=")
#ssiipp sista, nanti aku kasih tahu temenku buat muter lagu ini. :p
Cinta bukan berawal dari keragu raguan menyatakan perasaan. Cinta tak mengenal norma norma pengucap perasaan pertama. karna dihadapan cinta , hakikat wanita dan pria sama. :)
BalasHapussiip bro. Nice quote. Tapikan ada sebagian pria yg nggak suka sama cewek agresif... Ya nggak sih~
HapusNo komen...
BalasHapusCuma mau nanya, apakah ini sekaligus memberi saran buatmu mbak? Hihihi...
owh tentu tidak donk. Aku kan belum separah temanku.
HapusLagian, mungkin aku cuma kena pelet... :P
Btw, Miss Una no komen gara2 mengalami hal yg serupa ya? Hayoo ngaku, lagi CiDaHa* trus bingung mau bilangnya kan??
XD
*cinta dalam hati
Cieee ada yang meletin... :P :P Tak meletin juga nih :P :P
HapusJiahhh, kagak. Eike kan kalo cinta pasti bilang, aku cinta kamu Mbak Enha...
Itu kan kata Mas Dyaz ajah cidaha cidaha~
No komen karena eike gak pengalaman :P
peletin balik ahh. Nih dia peletan andalanku >>> :P :P :P
Hapusmeh, aku juga cinta kamu. ♥♥♥
amaca cuman kata mas Dyaz, tapi kog nanya ama mas Randi ttg memendam rasa pada seseorang. lalalalala....
Amaca. :v
Cuma nanya emang gak boleh ya,
Hapusaku abis baca novel cinta soalnya...
Wek! :P
boleh juga sih. :D
HapusWah, emang novelnya apaan? jangan bilang kalo itu novelnya bang tere liye. XD
Kalo udah kebelet, gak usah pake 'norma' lagi... langsung aja, "Yang kebelet, first!" hahaha...
BalasHapushaha, oke. Thanks masukannya bang. Nanti aku sampaikan pada temanku.
Hapus:D
wew, kalo menurut eike seh, gak masalah kalo cewe ngomong duluan, lagian mitos kalo cowo itu yg pertama ngomong udah gak jaman ah, katanya emansipasi?
BalasHapusjadi dari pada batin ke siksa mendingan di omongin toh, masalah diterima apa gak mah urusan nanti ... gak semua cowo lho berani nembak cewe juga ... #ciyus
emansisapi kan produknya orang Barat Oom. Dan malah banyak disalahartikan oleh mereka yg pengen nyari keuntungan. :v
HapusOke, sarannya nanti aku sampaikan ke teman yang bersangkutan. :)
yg kalimat terakhir itu curhat ya? Hayoo hayooo... XD
wew, ini kok malah nuduh, apa suzozon?
Hapusbeneran deh, itu fakta tau, coba aja survey, kalo eike mah udah gak mempan maen tembak tembakan soalnya #songongfull :P
wekekek, typonya semakin parah. XD
HapusPengen melakukan survei juga sih, tapi respondenyya nggak ada. XD
tembak-tembakan kan cuma mainan oom, sekalian yg serius napa. Pake pistol asli. Co-id co-id deh. XD
wew, maklum tukang typo hehe ...
Hapusya sudah survey di blog juga bisa kan ... :p
kalo maen co id co id an ntar gak bisa ngeblog lagi deh ... bisa mo cad ane ... rugi ...
ternyata aku juga tukang typo. XD
Hapusnggak seru ah, survey di blog...
ne ne ne ne. Jangan mo cad dulu sebelum bikin dua juta buku.
XD
smg ada hubunganx dgn postingan diats..,dr fb sy,
BalasHapushttp://www.facebook.com/notes/bro-naufal/bolehkah-wanita-melamar-pria-/181761198541043
atw disini
http://lentera-langit.blogspot.com/2012/06/bolehkah-wanita-melamar-pria.html
ini dlm konteks melamar bukan nembak tuk pacaran... *smile
aduuuh, jalan ceritanya udah kebaca ya? memang utk melamar sih. :v
Hapusnanti ku berikan linknya ke temenku bro.
Thanks anw. :D
lapor, link pertama tidak bisa diakses.
HapusLink kedua, kondisi masih baik.
Laporan selesai. Segera membaca ke tekape.
mgkn link prtama gk bs diakses cz blom di Add.. *smile
Hapus:hammer:
Hapuskupikir tadi link kadal.... kadaluarsa.
:v
Menurut saya, tidak boleh ada rasa takut dalam diri seorang laki-laki. <-- sok jantan. Kalau mempersilakan wanitanya mengungkapkan duluan, itu namanya si cowoknya takut atau ragu-ragu.
BalasHapusYang jelas, laki-laki harus punya tujuan. Misalnya, setelah nembak harus sudah punya orientasi mau melangkah ke mana dan berapa lama. Laki-laki juga harus siap terima konsekuensi, eh nggak ding. Bukan hanya laki-laki, semua orang harus siap terima konsekuensi. Ada yang namanya konsekuensi ditolak, jadi harus siap untuk berbagai kemungkinan.
ehm... ehm...
HapusSemoga lekas diberikan waktu yg tepat buat melamar miss N ya bro. :) Semangaaaaatttt. ^^;
#nunggu komen yg punya cerita. Dia bakalan muncul nggak ya...
Ayoo sist nongol donk, tanggapi komen bro Falzart inih. e__e
Sebetulnya mau komenan panjang, tapi karena dilarang berangan-angan panjang saya nggak banyak komentar soal dia ya... :)
HapusTell me, who the hell is she?!
tenang saja, temenku ini bukan miss N kog. Bro Falzart nggak kenal sama beliaunya.
Hapus:3
Baiklah... saya tenang #eh
HapusXD
Hapuswkwkwkwk
harus di tunggu nih, kan Ramadhan gak lama lagi...........
BalasHapusNyimak ah mbak ,boleh kan?
klo lanjutan postingannya sih, mungkin 2 hari lagi juga udah nongol kog.
Hapus:3
silakan, silakan....
ya kl nggak dikatakan bgmn Hansnya bisa tahu ya ? kalau ditolak ya resiko namanya, bener nggak ?
BalasHapusiya mbak El, bener sekali.
Hapus^^
andai saya bisa seperti itu, alangkah gentlemen nya saya... :(
BalasHapuswow, lagi cidaha juga ya?
Hapusseperti kata mbak Ely: kalo nggak diungkapkan, mana dia tahu.
^^
mm hehehe, entah kenapa, bawaannya pasti pengen ketawa kalo baca cerita soal cewek yang memendam perasaan ke cowok.
BalasHapusomong-omong, itu dia mau bilang ke Hans, minta dilamar, ataukah cuma mengungkapkan perasaannya saja?
mau menawarkan diri buat dinikahi. XD
HapusGleek! O.o
Hapuskaget ya mbaksist?
HapusXD
semoga sukses yah :)
BalasHapussemoga sukses dan happy ending. Aamiin ya mbaksist. :)
Hapus~Rifaaaaa, komen donk. Mana sih nih anak.
XD
Atas nama kehormatan sebuah perasaan, sebaiknya .... eh, sampaikan nggak ya?!
BalasHapusLHO???!!!!
Masalahe, aku juga nggak seberani itu. XD
#curcol
:v
Hapusmalah ikutan bingung kie piye tha...
XD
~kalo aku sih, aku juga nggak seberani itu. XD
#curcol juga.
Kalau lihat kisah2 orang2 di sekiatku sih mbak, udah banyak perempuan yang mengatakan duluan. Tapi resikonya emang besar kalau ditolak. Yah, namanya perempuan. Perasaannya lebih besar dibanding logika. Sedangkan kalau laki2, jika ditolak masih lebih tegar dibanding perempuan. Yah, secara psikologis katanya begitu sih. Hehe...
BalasHapusBuat Rifa, kalau merasa itu baik untuk dikatakan, harus tahu resiko jika ditolak #eh. Jangan sampai galau berkepanjangan. Tapi kalau diterima, traktir kita makan-makan yaa. Hehe..
Ditunggu kelanjutan ceritanya mbak ^^ Senang berkunjung ke mari, suka warna ungu soalnya :D
he'eh yaa. Perempuan memang sukanya main perasaan. #eh...
HapusHayooo Rifa, kalo kamu diterima, traktir saya makan juga ya. :p
Terimakasih atas masukan dan kunjungannya sistaaa.... :D
#mau kunjung balik, tapi bingung nggak ada linknya. :(
Oh tidak, oh tidak masalah ini lagi *galau :D
BalasHapusKalau nanyanya ke saya bakal saya jawab gini "Oh angin sampaikanlah rasa hatiku padanya.." huehee #aneh sendiri
Galau detected everywhere... XD
Hapus~aduh, kalo jawaban itumah: saya banget mbaksist.
XD
#Rifaaaa, komen donk Faaa~
XD
[ngintip dari balik pohon]
BalasHapus.
.
.
#anggap-saja-ini-rifa#
apa-apaan inih?
HapusKomennya dibales satu-satu donk!
~hayoo tanggung jawab, hayoo tanggung jawab.#
:p
ah, Enha.. basically kan aku ini pemalu (ato malu2in? :p).
HapusMohon doanya aja dari semua, semoga diberi jalan terbaik dari-Nya.
Silahkan tengok kelanjutan ceritanya di part II #promosi
#anggap-saja-ini-rifa#
kamu pemalu cin? Ahh yg bener? #nggak percaya.
Hapus~plaks. Ditabok pake sandal japit sama si Rifa.
~Semoga diberi jalan yang terbaik yaaa. Aamiin.
:)
Waaah masalah perasaan ya, lagi-lagi soal perasaan, biar ada benang merahnya mari kita baca bagian duanya... jeng jeng jeeeeeeng
BalasHapusKomen ngasih saran donk Zie.
HapusXD
menurutku sih, klo memang udah bulat niat menyatakan, ya nyatakan saja... tapi, mesti berani tanggung resiko apapun itu :)
BalasHapusTrimakasih masukannya mbak. :)
Hapus~Riiifaaaa, kamu berani tanggung resiko malu kalo ditolak nggak?
#bales komen eike donk cin. Berasa sotoy nih ngomong sendiri. XD
silahkan saja ladies first
BalasHapus