Banyak sekali
teknik iklan yang biasa digunakan oleh para biro Ads dalam eksekusi iklannya. Salah
satu teknik iklan yang cukup sering digunakan yaitu dengan menggunakan endorser,
berupa pemberian testimoni. Teknik ini memang terlihat biasa saja, tapi hey,
bukankah biasanya kita lebih percaya pada pendapat seseorang, yang nampaknya
terlihat benar-benar tahu tentang produk yang diiklankannya?
Dalam buku Advertising:
Concept and Copy, George Felton mengkatagorikan orang-orang yang bisa
dijadikan endorser dalam beberapa kelompok. Salah satunya yakni dengan
menggunakan orang biasa sebagai endorser. Testimoni semacam ini pernah
Enha lihat dalam sebuah iklan yang bintang utamanya Laudya Cynthia Bella. Kalian
ingat kan? Ada beberapa orang cewek yang ikut memberikan testimoninya terkait
produk ini. Nah, para cewek itulah yang bisa dikategorikan sebagai endorser
dari kelompok orang biasa, yang tidak terkenal.
Testimoni, gambar nyomot dari sini |
Mungkin kalian
tidak langsung percaya mentah-mentah apa yang dikatakan Bella –karena aslinya Bella
memang cantik, meski tidak memakai produk itu sekalipun- tapi kalian jadi agak tertarik gara-gara
komentar para endoser tak terkenal tadi. Lalu kalian mungkin akan menyelaku dan
berkata, “Eh, tunggu dulu Enha, mereka kan dibayar. Plus masuk TV, jadi mereka
pasti akan berkomentar positif donk tentang produk yang mereka iklankan?” Yeah,
mungkin saja, haha. Berarti endorser semacam ini juga belum tentu ampuh Cint?
Oke, lantas
testimoni siapa yang sepertinya paling bisa mempengaruhi calon-calon konsumen? Testimoni
para ahli atau orang yang pernah mencoba suatu produk, yang mana orang tersebut
sudah kita kenal sebelumnya. Dan kita tahu bahwa dia sebenarnya tidak sedang
melakukan promosi, tapi entah kenapa kita seperti tertarik oleh apa yang dibicarakannya.
Njlimet nian bahasaku ini, huehehehe.
Langsung ke contoh
deh Cint. Kalian pernah nonton acara motoGP? Season-season tahun lalu,
penayangan acara ini disponsori oleh sebuah motor pabrikan *Sorry Beibh,
aku ngambil contohnya season lalu ea, coz season ini aku
udah nggak nonton lagi. Bagi yang suka nonton, pasti you know what I mean*
Nah berhubung Enha nih sudah suka pada rival sang sponsor tadi, maka Enha gak
kemakan donk, sama rayuan mbak-mbak yang suka ngasih kuis-kuis itu. Wkwkwkwk,
malah ngomong apa ini.
Ehm back to
topic. Dalam acara motoGP tadi, pernah ada testimoni yang dikeluarkan oleh
seorang expert, tapi sepertinya beliau tidak sengaja melakukannya. Yang
Enha maksud seorang expert ini adalah seorang komentator motoGP, sebut saja MG.
Sebagai
komentator, wajar donk kalau MG berkomentar banyak. Nah, salah satunya, MG ini
pernah mengomentari betapa payahnya performa DP atau betapa gemilangnya
prestasi pabrikan H. Secara tidak sengaja dalam beberapa seri, MG menyebutkan
bahwa mesin motor yang dimiliki oleh H memang bagus. Bukan hanya sekali-dua kali
Enha sempat mendengar MG berkomentar semacam ini. Padahal kau tahu kan, MG itu
pengendara D, dan sponsor acara itu adalah Y.
“Yeee, songong lu.
Lu bilang begitu karena basically elu emang udah suka pada H kan?”
Mungkin iya, mungkin tidak. Saat MG keceplosan seperti diatas, bagi para
penggemar H yang memperhatikan setiap detail omongan MG, dalam hati akan
membatin, “Good MG! Very very good. Yeah, good, good.” Penonton yang belum
punya kecenderungan pada suatu merk, yang dengan serius menyimak detail omongan
MG, akan bilang, “Apa iyasih, merk H itu bagus?” Sedangkan penggemar Y, D, dan S
yang fanatik, tidak akan memerhatikan detail omongan MG tadi. Wkwkwk.
Masih kurang? Oke,
pada seri sebelum season tahun ini, saat JL naik podium, MG pasti
berkomentar kalau JL naik podium itu memang karena bakatnya, bukan karena mesin
motornya. Pernahkah kalian berpikir bahwa saat VR a.k.a The Doctor masih berada
di H, dia tak terkalahkan? Bandingkan dengan saat dia pindah ke Y, engine
sering bermasalah, dia harus merubah hampir keseluruhan settingan. Di D, bahkan
dia sangat jarang bisa podium. Now you’ll see the differences. Wkwkwk.
Udahan ah, malah
melebar sampai kemana-mana. Huehehehe. *ditimpuk para fans Y* Intinya,
testimoni memang sangat memberi andil dalam iklan sebuah produk. Apalagi kalau endorsernya secara tulus
memberikan testimoni tersebut, bukan dengan maksud untuk jualan. Maksud untuk
jualan sih bisa diada-adain, tapi itu bukan jadi maksud utamanya dalam
memberikan testimoni.
So, in my
humble opinion, mungkin promosi mouth to mouth akan cukup efektif
untuk disisipkan dalam seabrek susunan IMC yang lagi kalian susun. Susahnya,
kalian harus benar-benar menemukan orang yang jatuh cinta pada produk kalian.
Menemukan konsumen yang loyal itu susah lho, apalagi kalau produknya tergolong
baru. Makanya Cint, kalau ada tugas nyusun IMC, mending pakai produk yang udah
cukup jelas aja, jelas produsennya, jelas segmennya, dan jelas segala-galanya
*saran yang tak membangun*
Sekian ocehan
nggak jelas dari saya, silahkan ambil manfaatnya kalau ada. Seperti kata kak Eno Cute, “Be HapPy, and
DON’t worry!” #itumah promosi terselubung kak! *only if you know what I mean*. Wkwkwk.
Have a nice day
and bye~
belum pernah lihat iklan nya Bella nih :)
BalasHapusHappy sunday ya :)
Pindah ke Indonesia dulu donk mbak.
Hapus*padahal yg di Indo pengen banget bisa tinggal di luar negeri*
hehehe. :D
Have a nice day ya mbak El, disana selisih waktu 6jam-an kan?
Masih pagi donk ya...
:)
huuu pantesan aja lo teriak2 hinda bilang aja lo pingin dape.iklan dr situ ya? wkskwkwk ngaku!!
BalasHapustp kalo GP gw masih pegang jagoan gw ah, tau kan anak baru yg lagi haus podium? yg dulu sekelas sm R :p
wkwkwk, sumpah oom, bukan itu maksudku... wkwkwk
HapusXD
aku emang udah suka sama H*nda og.
dulu sekelas sama R? siapa coba? aku ra mudheng. XD
Anak baru yg lagi haus podium, pastilah si brondong MM kan?!
MG ever said that he's the next VR!
wekekekekeke.
XD
kunjungan perdana sobat, salam kenal
BalasHapusvisit back my blog ya..
salam kenal juga sob.
Hapusaku barusan ke blogmu sobat, tapi bingung mo ninggalin komen dimana.
:D
Jarang lihat iklan, dan tidak pernah tertarik nonton motoGP. Hahahaha... Testimoni Anda nggak mempan. :)
BalasHapuswkwkwk. Itumah bukan testimoniku bro. Itu cuman contoh.
HapusXD
Kalau begitu: testimoni yang anda pasang nggak mempan. :P
Hapushehehehe
HapusXD
meski contohnya testimoninya gak mempan, tapi intinya tersampaikan bukan?
apa malah nggak ada intinya?
LOL
Intinya ada... banyak. Ke mana-mana...
Hapuskalo bella sih saya yakin cantik... cocok lah
BalasHapusLCB pada dasarnya memang cantik.
HapusTestimoninya jadi kurang bisa dipercaya deh, wkwkwkwk.
testimoni seperti ini akan sangat berhasil jika digunakan pada produk-produk kesehatan. Tapi juga gak sembarang testimoni. harus pada orang-orang dekat, baru akan efektif. Dan kalau diperhatikan, hampir semua dalam jalur MLM dan sejenisnya (termasuk produk asuransi) menggunakan teknik testimoni ini. Kenapa? untuk membangkitkan semangat...
BalasHapustestimoni orang terdekat memang sangat menggoda.
Hapus:3
bella cantik dari sananya? nah dia pakai apa sebelum dikontrak perusahaan tersebut :D
BalasHapuspastilah dia pake merek yang lebih mahal.
Hapus*asal nebak*
XD
Endorsement emg dipake dari segala macam promosi. Di dalam buku yang diterbitkan juga kadang ada yang komentar ttg buku itu. Bilang hebat, bagus, wajib dibaca, dsb.
BalasHapusApalagi pada sebuah produk yang mengacu pada persaingan bisnis merek. Bingung gue kenapa jadi lari ke motogp? Bhahaha
Gue kira si Matteo tu emang cocoknya jadi bintang iklan sebuah produk, bukan komentator sbuah event kayak motogp. Dia melihat balapan bukan dari bakat rider-nya, tapi dari kualitas motornya.
Katakanlah yang dibilang Matteo itu fakta! Produk Y emang unggul di trek lurus, tapi payah di trek tikungan. Sedangkan H malah sebaliknya... Beda lagi ama D yg selalu bermasalah ama kopling ! Tapi namanya juga mantan D, so si matteo gak bakal ngebahas kelemahan D.
Gue emang gak fanatik ama salah satu produk apapun! Tapi kalo suatu saat gue ditawarin jadi endors, gue bakal bilang enak dan muji stinggi langit walopun sebenernya gue mo muntah! Faktor utamanya adalah bayaran! Bhahaha
#lagia sp jg yg mo nawarin? :-D
huuuuu, udah kusensor eh malah disebutin juga nama aslinya.
HapusXD
Menurutku MG cocok jadi komentator, dia nggak hanya mengkomentari kualitas motor doank kog. Dia juga mengomentari kualitas si rider itu sendiri. You said: faktor utama sebuah komentar positif, adalah bayaran kan?
Nah, coba diingat2 season2 tahun lalu. MotoGP yg nyeponsorin siapa? Tapi kenapa MG masih bisa memuji merek rival sponsor? itu karena dia sportif! Apa yg faktanya bagus ya dibilang bagus donk.
Meskipun mungkin MG ngomongnya cuman keceplosan. :D
Haloooo Enhaaaa *keluar dari goa persembunyian..
BalasHapusHay Jay, mana oleh-olehku? Lukisan manusia goa boleh kog, atau Kliwonnya si Buta Goa Hantu juga mau deh...
HapusXD
waah...,celoteh enha dsini kompliit yaaa
BalasHapus:D
aku mah sukanya emang ngoceh kemana-mana nggak jelas gitu Ka
Hapus:(
iklan buku juga sreg kalau ada testimoni :D
BalasHapusminta bukunya, 1 tapi gratis donk kak.
HapusNanti tak kasih testimoni di sini. Hehehehehehehe.
:D :D :D XD XD XD