Minggu, 26 Mei 2013

The power of Testimony

Banyak sekali teknik iklan yang biasa digunakan oleh para biro Ads dalam eksekusi iklannya. Salah satu teknik iklan yang cukup sering digunakan yaitu dengan menggunakan endorser, berupa pemberian testimoni. Teknik ini memang terlihat biasa saja, tapi hey, bukankah biasanya kita lebih percaya pada pendapat seseorang, yang nampaknya terlihat benar-benar tahu tentang produk yang diiklankannya?


Dalam buku Advertising: Concept and Copy, George Felton mengkatagorikan orang-orang yang bisa dijadikan endorser dalam beberapa kelompok. Salah satunya yakni dengan menggunakan orang biasa sebagai endorser. Testimoni semacam ini pernah Enha lihat dalam sebuah iklan yang bintang utamanya Laudya Cynthia Bella. Kalian ingat kan? Ada beberapa orang cewek yang ikut memberikan testimoninya terkait produk ini. Nah, para cewek itulah yang bisa dikategorikan sebagai endorser dari kelompok orang biasa, yang tidak terkenal.

The Power of Testimony
Testimoni, gambar nyomot dari sini


Mungkin kalian tidak langsung percaya mentah-mentah apa yang dikatakan Bella –karena aslinya Bella memang cantik, meski tidak memakai produk itu sekalipun-  tapi kalian jadi agak tertarik gara-gara komentar para endoser tak terkenal tadi. Lalu kalian mungkin akan menyelaku dan berkata, “Eh, tunggu dulu Enha, mereka kan dibayar. Plus masuk TV, jadi mereka pasti akan berkomentar positif donk tentang produk yang mereka iklankan?” Yeah, mungkin saja, haha. Berarti endorser semacam ini juga belum tentu ampuh Cint?

Oke, lantas testimoni siapa yang sepertinya paling bisa mempengaruhi calon-calon konsumen? Testimoni para ahli atau orang yang pernah mencoba suatu produk, yang mana orang tersebut sudah kita kenal sebelumnya. Dan kita tahu bahwa dia sebenarnya tidak sedang melakukan promosi, tapi entah kenapa kita seperti tertarik oleh apa yang dibicarakannya. Njlimet nian bahasaku ini, huehehehe.

Langsung ke contoh deh Cint. Kalian pernah nonton acara motoGP? Season-season tahun lalu, penayangan acara ini disponsori oleh sebuah motor pabrikan *Sorry Beibh, aku ngambil contohnya season lalu ea, coz season ini aku udah nggak nonton lagi. Bagi yang suka nonton, pasti you know what I mean* Nah berhubung Enha nih sudah suka pada rival sang sponsor tadi, maka Enha gak kemakan donk, sama rayuan mbak-mbak yang suka ngasih kuis-kuis itu. Wkwkwkwk, malah ngomong apa ini.

Ehm back to topic. Dalam acara motoGP tadi, pernah ada testimoni yang dikeluarkan oleh seorang expert, tapi sepertinya beliau tidak sengaja melakukannya. Yang Enha maksud seorang expert ini adalah seorang komentator motoGP, sebut saja MG.

Sebagai komentator, wajar donk kalau MG berkomentar banyak. Nah, salah satunya, MG ini pernah mengomentari betapa payahnya performa DP atau betapa gemilangnya prestasi pabrikan H. Secara tidak sengaja dalam beberapa seri, MG menyebutkan bahwa mesin motor yang dimiliki oleh H memang bagus. Bukan hanya sekali-dua kali Enha sempat mendengar MG berkomentar semacam ini. Padahal kau tahu kan, MG itu pengendara D, dan sponsor acara itu adalah Y.

“Yeee, songong lu. Lu bilang begitu karena basically elu emang udah suka pada H kan?” Mungkin iya, mungkin tidak. Saat MG keceplosan seperti diatas, bagi para penggemar H yang memperhatikan setiap detail omongan MG, dalam hati akan membatin, “Good MG! Very very good. Yeah, good, good.” Penonton yang belum punya kecenderungan pada suatu merk, yang dengan serius menyimak detail omongan MG, akan bilang, “Apa iyasih, merk H itu bagus?” Sedangkan penggemar Y, D, dan S yang fanatik, tidak akan memerhatikan detail omongan MG tadi. Wkwkwk.

Masih kurang? Oke, pada seri sebelum season tahun ini, saat JL naik podium, MG pasti berkomentar kalau JL naik podium itu memang karena bakatnya, bukan karena mesin motornya. Pernahkah kalian berpikir bahwa saat VR a.k.a The Doctor masih berada di H, dia tak terkalahkan? Bandingkan dengan saat dia pindah ke Y, engine sering bermasalah, dia harus merubah hampir keseluruhan settingan. Di D, bahkan dia sangat jarang bisa podium. Now you’ll see the differences. Wkwkwk.

Udahan ah, malah melebar sampai kemana-mana. Huehehehe. *ditimpuk para fans Y* Intinya, testimoni memang sangat memberi andil dalam iklan sebuah produk. Apalagi kalau endorsernya secara tulus memberikan testimoni tersebut, bukan dengan maksud untuk jualan. Maksud untuk jualan sih bisa diada-adain, tapi itu bukan jadi maksud utamanya dalam memberikan testimoni.

So, in my humble opinion, mungkin promosi mouth to mouth akan cukup efektif untuk disisipkan dalam seabrek susunan IMC yang lagi kalian susun. Susahnya, kalian harus benar-benar menemukan orang yang jatuh cinta pada produk kalian. Menemukan konsumen yang loyal itu susah lho, apalagi kalau produknya tergolong baru. Makanya Cint, kalau ada tugas nyusun IMC, mending pakai produk yang udah cukup jelas aja, jelas produsennya, jelas segmennya, dan jelas segala-galanya *saran yang tak membangun*

Sekian ocehan nggak jelas dari saya, silahkan ambil manfaatnya kalau ada.  Seperti kata kak Eno Cute, “Be HapPy, and DON’t worry!” #itumah promosi terselubung kak! *only if you know what I mean*. Wkwkwk.

Have a nice day and bye~


25 komentar:

  1. belum pernah lihat iklan nya Bella nih :)

    Happy sunday ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pindah ke Indonesia dulu donk mbak.
      *padahal yg di Indo pengen banget bisa tinggal di luar negeri*
      hehehe. :D

      Have a nice day ya mbak El, disana selisih waktu 6jam-an kan?
      Masih pagi donk ya...
      :)

      Hapus
  2. huuu pantesan aja lo teriak2 hinda bilang aja lo pingin dape.iklan dr situ ya? wkskwkwk ngaku!!

    tp kalo GP gw masih pegang jagoan gw ah, tau kan anak baru yg lagi haus podium? yg dulu sekelas sm R :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwk, sumpah oom, bukan itu maksudku... wkwkwk
      XD
      aku emang udah suka sama H*nda og.

      dulu sekelas sama R? siapa coba? aku ra mudheng. XD
      Anak baru yg lagi haus podium, pastilah si brondong MM kan?!
      MG ever said that he's the next VR!
      wekekekekeke.
      XD

      Hapus
  3. kunjungan perdana sobat, salam kenal
    visit back my blog ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal juga sob.
      aku barusan ke blogmu sobat, tapi bingung mo ninggalin komen dimana.
      :D

      Hapus
  4. Jarang lihat iklan, dan tidak pernah tertarik nonton motoGP. Hahahaha... Testimoni Anda nggak mempan. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwk. Itumah bukan testimoniku bro. Itu cuman contoh.
      XD

      Hapus
    2. Kalau begitu: testimoni yang anda pasang nggak mempan. :P

      Hapus
    3. hehehehe
      XD

      meski contohnya testimoninya gak mempan, tapi intinya tersampaikan bukan?
      apa malah nggak ada intinya?
      LOL

      Hapus
    4. Intinya ada... banyak. Ke mana-mana...

      Hapus
  5. kalo bella sih saya yakin cantik... cocok lah

    BalasHapus
    Balasan
    1. LCB pada dasarnya memang cantik.
      Testimoninya jadi kurang bisa dipercaya deh, wkwkwkwk.

      Hapus
  6. testimoni seperti ini akan sangat berhasil jika digunakan pada produk-produk kesehatan. Tapi juga gak sembarang testimoni. harus pada orang-orang dekat, baru akan efektif. Dan kalau diperhatikan, hampir semua dalam jalur MLM dan sejenisnya (termasuk produk asuransi) menggunakan teknik testimoni ini. Kenapa? untuk membangkitkan semangat...

    BalasHapus
    Balasan
    1. testimoni orang terdekat memang sangat menggoda.
      :3

      Hapus
  7. bella cantik dari sananya? nah dia pakai apa sebelum dikontrak perusahaan tersebut :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. pastilah dia pake merek yang lebih mahal.
      *asal nebak*
      XD

      Hapus
  8. Endorsement emg dipake dari segala macam promosi. Di dalam buku yang diterbitkan juga kadang ada yang komentar ttg buku itu. Bilang hebat, bagus, wajib dibaca, dsb.

    Apalagi pada sebuah produk yang mengacu pada persaingan bisnis merek. Bingung gue kenapa jadi lari ke motogp? Bhahaha

    Gue kira si Matteo tu emang cocoknya jadi bintang iklan sebuah produk, bukan komentator sbuah event kayak motogp. Dia melihat balapan bukan dari bakat rider-nya, tapi dari kualitas motornya.

    Katakanlah yang dibilang Matteo itu fakta! Produk Y emang unggul di trek lurus, tapi payah di trek tikungan. Sedangkan H malah sebaliknya... Beda lagi ama D yg selalu bermasalah ama kopling ! Tapi namanya juga mantan D, so si matteo gak bakal ngebahas kelemahan D.

    Gue emang gak fanatik ama salah satu produk apapun! Tapi kalo suatu saat gue ditawarin jadi endors, gue bakal bilang enak dan muji stinggi langit walopun sebenernya gue mo muntah! Faktor utamanya adalah bayaran! Bhahaha

    #lagia sp jg yg mo nawarin? :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. huuuuu, udah kusensor eh malah disebutin juga nama aslinya.
      XD

      Menurutku MG cocok jadi komentator, dia nggak hanya mengkomentari kualitas motor doank kog. Dia juga mengomentari kualitas si rider itu sendiri. You said: faktor utama sebuah komentar positif, adalah bayaran kan?

      Nah, coba diingat2 season2 tahun lalu. MotoGP yg nyeponsorin siapa? Tapi kenapa MG masih bisa memuji merek rival sponsor? itu karena dia sportif! Apa yg faktanya bagus ya dibilang bagus donk.

      Meskipun mungkin MG ngomongnya cuman keceplosan. :D

      Hapus
  9. Haloooo Enhaaaa *keluar dari goa persembunyian..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hay Jay, mana oleh-olehku? Lukisan manusia goa boleh kog, atau Kliwonnya si Buta Goa Hantu juga mau deh...
      XD

      Hapus
  10. waah...,celoteh enha dsini kompliit yaaa
    :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku mah sukanya emang ngoceh kemana-mana nggak jelas gitu Ka
      :(

      Hapus
  11. iklan buku juga sreg kalau ada testimoni :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. minta bukunya, 1 tapi gratis donk kak.
      Nanti tak kasih testimoni di sini. Hehehehehehehe.
      :D :D :D XD XD XD

      Hapus

Komentarmu tak moderasi, artinya ya aku baca dengan seksama, dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Komentarmu = Representasi dirimu.
Ojo saru-saru lan ojo seru-seru. Ok dab?