Bismillah...
Bosan melihat Tom Cruise selalu jadi
jagoan dalam setiap film yang dibintanginya? Cobalah menonton Edge of Tomorrow,
kau akan tertawa geli dan mungkin akan cukup puas melihat Tom Cruise menjadi
seorang yang penakut. Ending-nya sih memang si Cruise akhirnya jadi
jagoan, tapi aksi awal yang diperankannya di film ini, cukup bisa membuat saya
terbahak. Selain memuat aksi perang-perangan, film yang dirilis bulan Juni
kemarin ini, juga dilengapi dengan sejumlah adegan yang lucu serta beberapa
adegan roman sebagai bumbu pelengkap.
Edge of Tomorrow (credit) |
Sekilas baca mengenai film Edge of Tomorrow,
kisahnya diilhami oleh sebuah novel ringan karya Hiroshi Sakurazaka. Tanggapan
para moviegoer terhadap film ini rata-rata memberikan respon yang
positif. Tilik saja rating situs Rotten Tomattoes, Edge of
Tomorrow ini berhasil mendapat nilai 90 % fresh (Tomatometer) dengan rate
7.5 dari skala 10. Dan juga mendapat nilai 71 dari situs Metacritic. Yang ingin
tahu detilnya, silakan googling.
Tulisan kali ini akan saya batasi pada
hikmah yang bisa saya tangkap dari film tersebut. Spoiler alert! Bagi
yang belum nonton, mendingan nonton dulu aja, biar bisa menikmati ceritanya.
Oia, para gamers saya rekomen buat nonton film Edge of Tomorrow ini
secepatnya. Alasan rekomendasinya? Karena kehidupan William Cage, tokoh yang
diperankan Cruise, seperti keadaan dalam sebuah permainan game: Setiap kali
tokoh yang kita mainkan mati, maka game akan diulang dari awal. Penasaran? Tonton
filmnya! Haha.
*******
Alkisah, bumi mengalami invasi alien yang
diawali oleh jatuhnya sebuah meteor di daratan Eropa. Setelah lima tahun
berperang melawan alien, yang mereka sebut dengan nama Mimics, akhirnya
ditemukan sebuah teknologi perang yang bisa dipakai untuk membantu melawan para
alien tersebut. Bertepatan dengan ditemukannya teknologi perang tadi, munculah sesosok
wanita tangguh yang bisa memberikan harapan kemenangan bagi pihak manusia.
Wanita ini adalah Rita Vrataski.
Konon, hanya dengan berbekal ‘baju besi’
berteknologi tinggi serta sedikit latihan, Rita Vrataski berhasil membunuh
banyak Mimics, sehingga publik menjulukinya sebagai Full Metal B*t*h, Angel
of Verdun. Tapi, apakah hanya karena mengenakan baju perang tersebut,
lantas membuat Vrataski menjadi ahli pembunuh mimics? Jawabannya kita temukan
ketika sang US Army Media Relation, William Cage, orang yang sering tampil
di TV dan memberitakan tentang progress perang, dikirim secara paksa
untuk ikut berperang di garis depan. Ternyata, Cage ini awalnya adalah seorang
penakut, karena dia memang tidak mempunyai dasar pendidikan militer sebelumnya.
Tapi dia sangat beruntung karena di hari pertamanya ikut berperang, dia berhasil
membunuh seekor Alpha. Darah Alpha yang mengenai tubuh Cage ini, membuatnya
mempunyai kekuatan untuk memanipulasi waktu –mengulang hari ketika dia mati. Sound
familiar?
*******
Jadi, hikmah seperti apa yang berhasil
saya tangkap dari film beginian? Cekidot:
- Seorang ahli, dulunya hanyalah pemula
“Through readiness and discipline we are masters of our fate.”
-Master Sergeant Farell
Master Sergeant Farell merupakan pimpinan Cage di pangkalan
militer Heathrow. Di pangkalan ini, Cage dimasukkan ke dalam tim pasukan J.
Awalnya, Cage merasa canggung ketika mengenakan perlengkapan perang yang pernah
dipujinya di TV. Dan dia juga sempat ketakutan ketika akan diajak berangkat
perang. Di medan perang pun, Cage kebingungan karena tidak tahu apa yang harus
dia lakukan. Akhirnya, Cage malah cuma bisa lari kesana kemari, dan mendadak bejo
karena berhasil membunuh seekor Alpha.
Cage yang awalnya cupu dan penakut. Lihat ekspresinya! Dia beneran Tom Cruise lho. |
Berbekal kemampuan yang ditularkan melalui
darah si Alpha, Cage terus mengulang hari yang sama ketika dia mati. Meski
terdapat beberapa pengulangan adegan, namun film ini tidak terasa membosankan. Banyak
adegan lucu ketika Cage mencoba menyelamatkan teman-temannya.
Inti dari poin ini: yang diperlukan untuk
menjadi seorang ahli dalam sebuah hal, adalah dengan terus berusaha dan pantang
menyerah. Belajar dari kesalahan, setahap demi setahap agar bisa naik tingkat.
Hikmah ini direpresentasikan dalam diri Cage –yang semula merupakan seorang amatiran
dan penakut, tapi karena dia terus mencoba berkali-kali, akhirnya dia menjadi
seorang expert. Seperti ketika kita bermain game, waktu pertama kali bermain,
kekalahan pasti tidak terelakkan (kecuali kau seorang geek yang super
jenius). Dan ketika kita sudah mencobanya sekali lagi, atau bahkan berulang
kali lagi, kita akan menjadi setingkat lebih ahli. Bukan cuma dalam game, pesan
moral ini tentu saja juga bisa diaplikasikan dalam banyak hal lainnya.
Karena terus berlatih berulang-ulang, Cage yang cupu dan penakut sekarang menjadi lebih expert. Tuh kan, dia itu Tom Cruise beneran. |
Karena sudah jadi seorang ahli, bahkan, Rita Vrataski, sang Angel of Verdun yang tampak sangar itupun sekarang mendengarkan arahan Cage. |
- Masalah? Hadapi! Bukannya malah lari.
Punya banyak kesempatan tak terhingga
untuk mencoba berulang kali, tidak lantas membuat kita selalu bersemangat untuk
mencoba lagi dan lagi. Pasti akan ada titik jenuh. Dan titik jenuh itupun juga
dialami oleh Cage. Dia bosan melihat Vrataski berulang kali harus mati.
Sepemahaman saya ketika menonton, Vrataski
akhirnya menjadi salah satu kelemahan Cage. Begini nih, kalau sudah masuk part romance,
membuat film terkesan sedikit ‘yaaaaahh nggak lucu lagi deh’. But
it’s ok, romance-nya nggak lebay kog, malah jadi bumbu penyedap.
Vrataski: “Why does it matter what happen to me?”
Cage: “I wish I didn’t know you... But I do.”
saya: “I know dat feel brooohh...” T^T
Tak tega menyaksikan Vrataski berulang
kali harus mati, Cage memilih lari dari pertempuran. Apa yang dia lakukan?
Pergi ke sebuah kedai minuman, dan mendengarkan para veteran perang
menceritakan kisah mereka saat mengikuti sebuah perang. Dalam hal ini, kematian
Vrataski, saya analogikakan sebagai masalah yang harus dihadapi oleh Cage.
Marah dengan hasil yang begitu-begitu saja, Cage kabur dari pangkalan |
Merasa putus asa dan ingin menyerah karena
hasil yang itu-itu saja meski sudah mencoba berulang kali? Manusiawi. Cage
mungkin sedikit pesimis dengan apapun usaha yang telah dilakukannya, karena
hasil yang diperolehnya sama saja. Apapun yang dia lakukan untuk melindungi
Vrataski, Vrataski akhirnya mati. Dan ketika Vrataski mati, Cage seolah
kehilangan fokus serta semangatnya untuk melanjutkan game yang dia mainkan.
Cage menyerah dan lari dari masalah yang
harus dia hadapi. Padahal, jika dia lari dari masalah kecil tersebut (kematian
Vrataski), masalah yang lebih besar (hancurnya London) akan menghadangnya. Jika
dalam sebuah game, ketika kita menolak menyelesaikan salah satu misi utama,
tentu saja kita tidak akan bisa naik ke level berikutnya. Sedangkan dalam dunia
nyata, ketika kita menghindar dari sebuah persoalan yang harusnya kita hadapi,
kita tidak akan pernah bisa “naik tingkat” ke level derajad yang lebih baik.
Bahkan, mungkin masalah tersebut malah akan menumpuk dan menjadi masalah yang
lebih besar.
Baru tersadar bahwa dengan lari dari perang, hanya akan menimbulkan masalah yang lebih besar: hancurnya kota London dan kemungkinan banyaknya korban dari pihak sipil. |
“It’s better to stand and fight. If you run, you’ll only die tired.” Entah quote ini asalnya darimana. Saya lupa. XD
- Hati-hati terhadap ucapanmu, karena kamu akan dimintai pertanggungjawabannya kelak.
Semacam karma kali ya? Ada yang pernah
ngalamin poin ini? Saya pernah. Coba saya hitung dulu... satu kali... dua
kali... tiga kali... sepertinya sudah berulang kali. Haha.
Balik ke film. Cage sebenarnya tidak
mengetahui fakta di lapangan bahwa membunuh mimic itu sangat susah, meski
dengan peralatan baju perang canggih bersenjata super sekalipun. Jelas saja dia
tidak tahu, karena dia tidak terjun sendiri ke medan perang. Dan apa yang telah
dia lakukan? Memberikan testimoni ngawur tentang kehebatan baju perang yang
dipakai oleh pasukan UDF. Celakanya, testimoni si Cage ini diyakini
oleh banyak orang.
Cage, sang MRO, memberikan
testimoni ngawur mengenai kehebatan peralatan yang digunakan UDF (United
Defense Force), tanpa tahu resiko yang harus ditanggung atas testimoninya.
|
“This is an alien invasion and a global
war. With the new jack in technology and limited amount of training we've been
able to create super soldiers. Look at Rita Vrataski, The Angel of Verdun.” kata Will Cage dalam sebuah siaran
berita.
“With the new jacket technology and
limited amount of training Rita Vrataski was able to kill hundreds of
Mimics...” ucap salah
seorang wanita berseragam militer, menirukan ucapan Cage.
Dan hasilnya... taraaaa... *ba dum tsss*
Dibuatlah iklan propaganda agar masyarakat sipil mau beramai-ramai masuk
UDF. :3
Berkat testimoni Cage, publik dibuat percaya bahwa seolah semua orang bisa menjadi seperti Rita Vrataski dengan mudah. |
Apa efek samping yang ditimbulkan oleh testimoni Cage? Tentu saja banyak warga sipil yang berani mendaftarkan diri
untuk bergabung dengan UDF. Dan hanya dengan latihan minimal, saya ulangi,
hanya dengan latihan minimal, mereka berubah menjadi pemberani yang sok tangguh
dan sok jago (bisa dilihat dari jumawanya salah satu rekan setim Cage
ketika baru saja mendarat di areal perang), bersuka cita mengorbankan diri
untuk dibantai oleh para mimic. Lalu, siapa yang akan disalahkan atas banyaknya
jumlah kematian para tentara yang tidak cukup terlatih tadi? Tentu saja
panglima perangnya –sang jenderal Brigham donk.
Mungkinkah, alasan sang jenderal mengirim
paksa Cage ke medan perang adalah untuk mempertanggungjawabkan ucapannya? Biar
Cage tahu dan biar dia merasakan sendiri betapa susahnya membunuh seekor mimic,
meskipun sudah memakai peralatan perang canggih sekalipun. “Rasakno len.”
\ :v /
Poster propaganda (credit). “I want you to join the war on terror”, ehm, bukan dink. ~,~ Look at her, she’s awesome. *kawaii* \ .>_<. / |
- Sometimes, what you need is just shut up your mouth, and keep working by yourself.
Kadang, yang kamu perlu lakukan hanyalah beroperasi dalam diam. Ada yang pernah dengar motto para intel? "Berhasil tidak dipuji, gagal dicaci maki, hilang tidak dicari." Yaa, mirip-mirip jargon mereka lah. Tapi, kalau sampai hilang tidak dicari, kok ya kesannya nggak ada yang peduli ya. T^T
“Information is power”, saya pernah nemu ungkapan seperti ini dengan pelengkap berupa gambar seorang anonymous bertopeng sosok V dari film V for Vendetta yang terkenal itu.
Informasi memang bisa memberi kita kekuatan, jika kita bisa menggunakan informasi tersebut. Mengetahui sebuah informasi, seorang diri tanpa ada orang lain yang ikut tahu, lalu kita cuap-cuap menyampaikan informasi tersebut secara serampangan dan tidak tepat sasaran, salah-salah kita malah dianggap gila. So, apa yang harus dilakukan? Bekerja dalam diam. Melakukan apa yang bisa dilakukan. Mengerjakan apa yang bisa dikerjakan. Hingga cukup beruntung untuk menemukan kawan yang juga cukup ‘gila’ -karena mengetahui informasi yang serupa- untuk diajak bekerja sama.
Cage mencoba memberitahu nasib yang akan dihadapi oleh teman satu timnya, jika mereka tetap pergi menyerang para mimic.
|
Apakah teman satu timnya percaya? Tentu saja tidak. Wakakaka. Ngenes. :v |
Haruskah Cage membenci dan menyalahkan rekan
setimnya karena mereka tidak mendengarkan ucapan Cage? Tentu saja tidak! Cage
tidak bisa marah, karena mereka memang belum tahu. Yeah, mereka hanya belum
tahu saja. Seharusnya Cage kasihan pada mereka, dan memang itulah yang dia
lakukan. Cage berusaha menyelamatkan rekan-rekan setimnya tadi. Seorang diri.
Hingga usahanya berbuah sesuatu.
“Come find me when you wake up!” Akhirnya Cage berhasil menemukan bahwa ada juga orang yang sama sepertinya. |
*******
Empat poin dulu deh. Poin lima, dan poin
enam sepertinya harus saya potong. Biar
nggak kepanjangan. Kalau nanti nemu poin-poin lainnya, saya jadikan postingan
berikutnya. Lumayan, buat bahan apdetan. Empat poin di atas tentu saja
diperoleh dari hasil pengamatan yang tidak lepas dari unsur subjektifitas. Karena
aktivitas membaca makna pesan dalam film, tidak bisa terlepas dari pengetahuan
si pembaca makna. Ada yang sudah menonton? Share juga donk, pesan apa
yang bisa kamu tangkap dari film Edge of Tomorrow yang kita bicarakan
tadi.
Akhir kata, terimakasih sudah membaca
sampai di kalimat ini. Saya terharu. Permisi ya, mau nangis bombay nih, efek sindrom bulanan. Byeee.
PS:
- Rilisnya bulan Juni, dan saya sudah punya banyak skrinsyut adegannya. Jangan nanya dapetnya darimana. Rahasia umum inimah.
- Pengen ngomongin plot holenya, tapi saya tulis terpisah dari postingan. Biar yang belum nonton nggak terdzolimi. Yang udah nonton, baca komen tentang plot hole versi saya di bawah. #gak ada yang nanya keleus. :v
Asah otak:
BalasHapusSetelah mikir, meresapi serta merenungkan... plot holenya adalah:
-andaikata, ada dua orang atau lebih yang bisa membunuh alpha di saat yang bersamaan, siapa yang punya andil untuk bisa mereset ulang sang waktu? Semua orang yang punya kemampuan khusus, secara bergantian? Atau hanya satu orang dan yang lainnya diabaikan? Kalau semua bisa, bukankah akan timbul paradoks?!
Di hampir penghujung film, ketika sudah berhasil menemukan letak omega, kenapa si Cage atau si Vrataski tidak menyasar si alpha dulu saja? Bukankah lumayan, jika bisa punya kemampuan reset waktu? Artinya bakal punya kesempatan cadangan, atau dengan kata lain, kemungkinan untuk bisa menghancurkan omega, prosentase kesuksesannya bisa lebih besar?!
Apa lagi ya? Kayak kurang kerjaan banget sampe mikirin plot hole film secara mendetil. Haha.
Posting sendiri, komen sendiri. Ngenes bener dah, wkwkwkwk. XD
ealah, telat satu detik aja, ternyata udah tanggal 31. :v
Alpha tidak respawn, Omega juga tidak.
HapusYang respawn hanya si Cage sama si Vratavsky.
Buktinya, di ending film, Omega sudah gak muncul, kan?
iya, bisa jadi, salah satu holenya juga itu. Harusnya di ending film, semua gak bisa respawn. Bukankah kemampuan reset waktu, yg ngatur omega ya? Kalo omega udah dihancurin, trus siapa yg ngereset waktu ulang? Kenapa Vrataski dan Cage bisa muncul lagi, sedangkan omega sudah hancur?
Hapusgak perlu dibahas, gak penting. Cuma film juga. :v
puanjaaaaaaang bgt sih Enha... blm nonton filmnya udah baca keburu bosen duluan deh... :D tapi asik, kayaknya lbh seru baca reviewnya di sini ketimbang liat filmnya
BalasHapusbukan review itu kakak :v
Hapusnonton aja, filmnya lucu lho.
masih kepanjangan ya ternyata, padahal udah ada yg di-cut. @,@
film keren!
BalasHapus... dan menghibur.
Hapus:D
jadi pengen nonton filmnya seru sepertinya
BalasHapuslengkap banget reviewnya mba' Enha
tonton aja mbak, bagus dan lumayan menghibur kog :D
Hapuspagi enha @_@
BalasHapuswah, sepertinya film seru tuh, sayang e ga punya videonya >_
"Masalah? Hadapi! Bukannya malah lari."
wah ini nih penting banget menurutku, salah satu bentuk pendewasaan diri .
malem bro @_@
Hapuskeknya di ganool ada kog. kalo aku sih cuma dapet gretong, ga tau dulu nemunya dimana. Masih rame2nya nih. Keknya video yg kualitasnya bagusan juga baru keluar.
eia, gomen baru bales. Kemaren pas mo ngebales mendadak lepi hang. wakakaka XD
Malas baca ah, tapi terlanjur dibaca habis. -_-"
BalasHapusKayaknya bagus nih filem, jadi ingat Limitless. (komentar singkat)
malas baca, tapi terlanjur dibaca? :v
Hapusbagus kog, kamu gamer juga kan? tonton aja. :D
limitless apaan ya? film juga? aku malah belum pernah nonton.
Limitless juga filem yang konsepnya gitu. Kalau mati, ngulang dari awal. Limitless ceritanya tentang pengeboman di kereta.
BalasHapusAda lagi, udah nonton Next? Next juga gitu, orangnya bisa melihat dan memilih pilihan-pilihan masa depan yang muncul. Kalau si orangnya gagal, dia bisa ngulang lagi dari awal makanya si orangnya itu nggak pernah kalah judi.
Apa lagi ya?
mbahas filmnya dilanjut kapan2 ya. Ngenet di warnet gak pewe nih.
Hapusreviewnya keren,filmnya pasti seru tuh
BalasHapussukses
tengkiu mbaksist, bagi penyuka film action, lumayan seru kog. Tonton aja kalo gak percaya :v
Hapussempat nonton depannya aja, eh keputus karena inet lagi lemot :(...mau download malah lebih lemot ketimbang streaming..apesss...dari ulasannya keren filmnya kyakanya ya..ulasannya juga keren..sy ga bisa paham alur film setiap sy nonton film..knp yah :D...
BalasHapuscoba ke warnet bang bro, wkwkwk :v
Hapusfilmnya lumayan mengibur, tonton aja :D
kenapa gak bisa paham alur film? apa dulu yg udah bang bro tonton? kalo semacem film yg bikin mikir, kadang memang saya juga suka roaming :v