Sabtu, 08 November 2014

Tips Menuju SaMaRa (Materi BBSSS part IV)

Bismillah…

Akhirnya, sampai juga di bagian terakhir materi Bedah Buku Sayap-Sayap Sakinah. Tak perlu banyak basa-basi, langsung saja ke inti.

“Wajib bagi Allah untuk menolong orang-orang ini:
  • Seorang budak yang ingin merdeka
  • Seorang yang ingin menikah untuk menjaga kehormatan”
Pertanyaan yang perlu diajukan kepada diri sendiri ketika menginginkan sesuatu yang super baik: “Apakah dirimu pantas?”. Misalnya, kalau kita ingin jodoh yang istimewa, tanyakan pada diri sendiri, “Apakah diri kita sudah pantas mendapat jodoh yang sedemikian istimewa?”

Kalo sudah bertanya seperti itu pada diri masing-masing, lalu merasa belum pantas, apa yang harus dilakukan? Pantaskan diri dan perjuangkan. Ustadz Hatta sih bilangnya, “Silakan baca An-Nur ayat 26”. Dan ini dia artinya:
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)...”
Contoh untuk penjelasannya, enha ambilin dari film Stardust. Bingung? Baca lagi Hakikat Cinta versi Stradust.

Bagi bro-sist yang pengen nikah muda, tapi ada kendala dalam hal izin orang tua, ustadz Hatta memberikan tips sebagai berikut: Pantaskan diri di hadapan orang tua, agar orang tua percaya bahwa kita sudah layak untuk menikah. Caranya? Belajar mandiri. Tunjukkan pada orang tua bro-sist sekalian, bahwa bro-sist sudah siap menerima tanggung jawab besar ketika berkeluarga nanti. Baca lagi kutipan di awal tulisan -> kalau  benar-benar ingin menikah untuk menjaga kehormatan, Allah akan menolong.

“Laki-laki bertambah cinta atas apa yang dia lihat. Karena laki-laki umumnya adalah makhluk visual. Sedangkan wanita bertambah cinta atas apa yang dia dengar. Karena wanita umumnya adalah makhluk auditory.” Jadi kesimpulannya: Kalau mau mawaddah awet, perempuan harus siap merawat diri (eg.: pinter dandan), dan laki-laki harus berani menggombal.

Keknya bukan keluarga yang SaMaRa. Jangan sampe kalian niru yang kayak gini ya guys. XD (credit)

“Semakin dekat (eksklusif) hubungan, maka rasa kecemburuan akan semakin meningkat.” Kenapa sampai si suami tega menamai istrinya kek di atas? Macam Kantor Pusat, Provost, Mabes Polri, etc., bisa jadi, si istri over possessive sama suaminya. Dikit-dikit cemburu. Jadi ya gitudeh.

Cinta ada 3 tahapan:
  • Lust. Timbul karena dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron. Umumnya dijumpai pada cinta remaja dan cinta monyet.
  • Attractive (cinta yang sangat kuat). Terjadi karena pengaruh 5 hormon. Hormonnya apa aja? Adrenalin. pheromones, dopamine, norepinephrine, dan serotonin. Bagaimana cara hormon-hormon ini bekerja? Silakan googling. (“ ~,~)
  • Attachment. Tahapan lebih lanjut dari tahap attractive. Sudah terbentuk sebuah ikatan. Biasanya lebih logis daripada attractive. Attachment ini bentuknya bisa berupa companionate love, dan kadarnya menentramkan.

Oia, sumur-dapur-kasur itu bukan kewajiban istri. Bahkan, kewajiban suami pada seorang istri, salah satunya adalah mencarikan makanan yang siap dimakan. Bukannya mencarikan bahan makanan, yang harus diolah dulu. Kalo sang suami pulang membawa bahan makanan dan istri menolak untuk memasak, maka istri tidak boleh dipaksa. Tapi mendadak…

“… Aduh, salah forum ini saya. Kalo saya bilang begitu, nanti malah nggak nikah-nikah. Harusnya ini saya bahas di forum yang pesertanya sudah berkeluarga.” Jelas ustadz Hatta sambil senyum-senyum.

Hayoooo, ladies sekalian pasti penasaran tentang ulasan sumur-dapur-kasur ini kan? Baca aja penjelasan ustadz Sarwat di sini (klik). Bagi para brothers yang nyari istri cuma biar ada yang nyuciin baju, keknya juga perlu baca ulasan tadi. Emang ada cyin, laki-laki yang nyari istri cuma biar ada yang mau nyuciin bajunya? Keknya ada. Sebagian kecil. Ini contohnya (klik). Mereka tuh nyari istri apa nyari pembantu ya? -_-“

“Hmmm begitu rupanya. Wah, enak ya, kalo punya pasangan yang bisa paham dengan kemauan kita-kita.”
Siapapun dan bagaimanapun pasanganmu nanti, harus tetep kamu syukuri cyiinn. Nih kalimat paling nampol dari ustadz Hatta:
“Mencintai pasangan yang sudah luar biasa -> hal biasa.
mencintai pasangan yang punya banyak kekurangan ->  hal yang luar biasa.”
Mencintai orang yang sudah luar biasa, merupakan hal yang biasa. Why? Karena semua orang juga bisa, dengan mudah menyukai orang yang luar biasa. Sedangkan mencintai orang yang punya banyak kekurangan, itu baru hal yang luar biasa. Why? Karena tidak semua orang bisa melakukannya. Jadi, kalo bro-sist sekalian bisa melakukannya (mencintai orang yang punya banyak kekurangan), itu artinya kalian LUAR BIASA!

Bagus! Beri mereka nasi bungkus! 

Salah meme? Enggak, emang sengaja. Hadaaah… XD (Credit)

Sebab umum perceraian:
  • Ekonomi -> kurang uang. Yang suka protes adalah istri, merasa hidup tidak enak.
  • Keuangan -> kelebihan uang. Yang membuat perceraian adalah kesetiaan suami. Ketika kaya dan melupakan istri, merupakan pintu awal menuju perceraian.

Menurut ustadz Hatta, semua pernikahan itu pasti ada ujiannya. Salah satunya yakni ujian yang bersumber pada uang. Wanita diuji ketika tidak punya apa-apa, tapi laki-laki diuji ketika punya apa-apa.

“Kaum istri diuji ketika kekurangan uang, sedangkan kaum suami diuji ketika kelebihan uang. Banyak dari kaum suami, yang ketika sudah banyak uang akhirnya berani lirak-lirik untuk cari cabang (cari istri baru, kamsudnya). Dan payahnya, seringkali ‘cabangnya’ itu ilegal (cabangnya dicari dalam bentuk selingkuh, kamsudnya).”

Kalo mau nyari cabang, pake cara yang legal-legal saja.
“Maksudnyaahh, kamu menyuruh bapak-bapak itu pada poligami, daripada mereka selingkuh? Begitukah?”
Yah kurang lebih begitulah.

Dan sebelum enha disoraki “huuuu…!” oleh pembaca wanita, ada baiknya intermezzo sejenak. Di awal seri tulisan tentang Bedah Buku Sayap-Sayap Sakinah, sudah pernah disebutkan bahwa salah satu alasan selingkuh adalah karena pasutri merasa tidak sakinah dengan pernikahannya. Kenapa bisa tidak sakinah? Jawabannya bisa bervariasi.

Nah, agar rumah tangga bisa sakinah mawaddah wa rahmah, apa yang harus dilakukan? Menjawab pertanyaan tersebut berarti juga menyimpulkan keseluruhan seri postingan Bedah Buku Sayap-Sayap Sakinah ini. Jadi, intinya:
  • Memilih pasangan tidak boleh asal karena suka, harus ada pertimbangan yang lebih mendalam lagi. Penjelasan bagian ini, keknya bakalan ada dalam postingan berikutnya, insyaAllah.
  • Proses pemilihan pasangannya pun harus dilalui dengan cara yang baik, agar nanti hasil akhirnya baik juga. Logika sederhananya, ketika mengerjakan hitungan menggunakan sebuah rumus, saat proses pengerjaannya salah, maka hasilnya akan salah. Yang prosesnya salah tapi hasilnya benar, bisa jadi dia tadi dapat hasilnya gegara niru milik teman. Dan biasanya, yang seperti ini akan dinilai nol oleh sang guru. Yang prosesnya benar tapi hasilnya keliru, masih ada toleransi berupa nilai setengah (yang didapat dari proses yang benar tadi). Malah tambah bingung? :p
  • Ketika sudah terlanjur terikat komitmen, temukan visi misi dan selaraskan antara visi suami dengan visi istri. Visi misi ini akan menjadi pondasi utama rumah tangga. Masalah-masalah sepele akan lebih mudah diatasi ketika teringat dengan visi misi yang telah dirancang bersama.
  • Dan terakhir, sakinah mawaddah wa rahmah itu akan bisa dicapai, jika suami dan istri mau saling bekerja sama mencapainya. Bukan hanya suami saja, atau bukan hanya istri saja yang harus mengusahakannya. Dua-duanya harus mengusahakannya, tidak boleh egois dan tidak boleh maunya menang sendiri. Penjelasannya silakan baca buku Sayap-Sayap Sakinah pada bab Kenapa Dia Begitu dan bab Dia Begini Aku Begitu.  
Akhir kata, terimakasih sudah meluangkan waktunya untuk mengikuti rangkaian seri postingan Bedah Buku Sayap-Sayap Sakinah ini. Kalo ada manfaatnya, silakan diambil. Kalo ada salah dan lebaynya itu murni dari enha. Oia, hampir lupa, CMIIW yaaa…

Bye bye~

PS:
SaMaRa -> Sakinah Mawaddah wa Rahmah
BBSSS -> Bedah Buku Sayap-Sayap Sakinah


6 komentar:

  1. Soal cerai emang banyak yang karna duit. Udah dua orang yang kukenal menggugat cerai suami karena (katanya nih yaaa) si suami penghasilannya nggak jelas dan malah si istri yang kerja dan jadi tulang punggung keluarga. Mau nyalahin si istri, mana tau dia emang udah capek banting tulang dan suami cuma ongkang-ongkang. Mau nyalahin si suami, mana tau dia udah kerja keras tapi tetep penghasilannya seuprit. Yang tau kondisinya kan mereka sendiri. *eh, OOT banget komennya

    Aku.. Aku.. Aku nggak pinter dandan.. Gimana dong? Belajar dandan dulu sebelum nikah?

    Soal cuci mencuci, ada yang aneh lho. Masa ya ada temenku (cowok) yang mau gitu repot2 bantuin istri, si istri nyuci dianya bantu ngejemur, eeeh malah diledekin sama temenku yang lain (cowok juga, udah nikah juga). dia udah bener, bantuin istri, eh malah dibully.

    Mencintai pasangan yang punya banyak kekurangan? Jadi inget soal sekufu. Kalo pasangannya banyak kekurangan, besar kemungkinan dia sendiri juga banyak kekurangan. Kan sekufu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kasus kek gitu yang dicurhatin di acara MTGW juga ada mbak. Ga bisa nyalahin si istri ato si suami, sebelum bener2 tinggal di rumah mereka dan melihat apa yang sebenarnya terjadi. Karena pada umumnya pihak yang bercerita tuh, sukanya menyuarakan kekuarangan orang lain, tapi luput melihat kekurangan sendiri. Andaikata si istri curhatnya A, sedangkan si suami curhatnya B, trus yang bener yg mana coba? -_-"

      Iyadonk, belajar dandan. *Uhuk* tapi keknya gaperlulah kalo dandan sampe menor. Tahu Jupe kan mbak? Dia dandannya maksimal, tapi coba apa kata adikku, "Dandanannya Jupe menyeramkan". Dan menurutku, Jupe memang lebih cantik kalo ga dandan. :v

      So, apa yang dimaksud dg dandan? Keknya yg penting ga kelihatan dekil dan kucel lah. Another example from MTGW (-__-), ibu2 yang udah berumah tangga sekian tahun, kalo di rumah penampilan seadanya -pake daster kucel yang dipenitiin tambah lagi bau bawang :v
      padahal suamina ketika pergi kerja, keluar rumah ketemu sama wanita2 cantik, ramah semlohay yang napasnya disesak-sesakin. Kalo gitu, gimana si suami gak tergoda untuk selingkuh coba? :v

      Kyaaaaaa, temenmu yang mau ngebantuin istrina ngejemur baju... laki-laki langka itu mbak, perlu dilestarikan (syukur2 kalo bisa dikembangkan) keberadaannya. #Eh.
      Betewe, ibunya pasti orang hebat. >_<
      Yang ngebully itu -dia beneran ngebully ato pura2 ngebully? :v

      Yaps. Besar kemungkinan dia sendiri juga banyak kekurangan. Tapi itu tadi, manusia kan tempat salah dan lupa mbak. Saat lupa bersyukur, kita hanya bisa melihat yang buruk-buruk saja. Tidak mau melihat ke dalam diri (melihat kekurangan sendiri) dalam waktu yg lama, membuat seseorang mudah sekali menyalahan kekurangan orang lain. Solusina, agar orang ini gak banyak mengeluh? Puji aja dia luar biasa, dan karena dia luar biasa, harusna dia bisa menerima kekurangan yang dia keluhkan tadi. Wkwkwkwk XD

      CMIIW. XD

      Tapi, kekna memang ada kasus spesial sih, dapet pasangan yang gak sekufu. Nanti kalo nemu contohna ku bagi dimari. Kalo ga lupa. :v

      Hapus
    2. busetdah, komen gw panjang juga ya -_-

      Hapus
  2. Tadi bacanya enjoy, sampai tiba-tiba nama saya disinggung. Apa-apaan ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. harusnya kamu bersyukur donk, namamu disebut-sebut. :p
      udah gw edit noh :v

      Hapus
    2. Hahaha... kamasih udah diedit... :P
      Saya juga sudah lupa kenapa komentar begini.

      Hapus

Komentarmu tak moderasi, artinya ya aku baca dengan seksama, dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Komentarmu = Representasi dirimu.
Ojo saru-saru lan ojo seru-seru. Ok dab?