Le one day...
- Oryza: “Semalem nyoba nonton World War Z. Baru beberapa menit, gak kuat, takut kebawa mimpi. Baru lanjut (nonton) pagi ini tadi.”
- Aku: “Emang kenapa kalo kebawa mimpi? Bukannya malah keren ya? Wkwkwk. Aku udah nonton Stardust. Meski ceritanya gak terlalu seru, tapi nasehat tentang ‘cinta’ di film ini, menurutku cukup bagus.”
- Oryza: “Oow... keren dari mananya. Nightmare iya. Nah, semalem jadinya nonton Stardust. Hehe...”
- Aku: “Haha... Keren, jadi pembunuh zombie. Apakah aku bisa membaca pikiranmu? Wkwkwk. Ternyata malah baru nonton Stardust tha? Gimana, nasehat tentang ‘cinta’nya, bagus kan?”
- Oryza: “Memangnya, nasehat apa yang kau dapat dari film Stardust?”
- Aku: “Love is unconditional, and unpredictable, unexpected, uncontrollable, unbearable. When you fall in love, your heart doesn’t belong to you anymore, but belong to someone you love. Apapun yang kamu lakukan demi orang yang kamu cinta, kamu gak akan mengharap imbalan balik darinya. Dan imbalan balik yang paling kamu harap, bukan (berupa) harta, atau apapun, melainkan dia balik mencintaimu.”
- Oryza: “Eaa... Sip. Sip!!”
- Aku: “Lha, menurutmu Ryz? Apa yang kamu dapat dari film Stardust?”
- Oryza: “When you ‘failed’ with someone, it might means that there were another one fits you better. Yang ini cuma tambahan. Sebenernya, pas nonton juga nangkep yang seperti SMSmu. Tapi gak begitu tak gagas... hehe...”
- Aku: “Wuidiiih... Keren... Cakep deh lu ah... Itu juga yang aku tangkep, tapi aku lupa, wkwkwk. Tambahannya: asal kita mau terus memperbaiki diri, meski awalnya kita melakukannya dengan alasan agar orang yang kita cinta juga balik mencintai kita, pada akhirnya kita akan menemukan sisi terbaik dari diri kita, dan cinta yang lebih tepat pun akan menghampiri. Uhuk uhuk.”
- Oryza: “Jadi pengen update status (facebook). Hoho.”
- Aku: “Jadi pengen update blog. :v”
****
film stardust |
Dari percakapan di atas, mendadak iseng
pengen menganalisis isi pesan yang disampaikan dalam film Stardust. Sebenarnya,
ada banyak pesan lain –selain tentang cinta- yang terdapat pada film tersebut,
tapi pembahasan kali ini hanya akan kubatasi seputar masalah tiga pokok hakikat
cinta, yang telah disinggung pada dialog di atas: cinta itu tanpa syarat;
ketika kamu jatuh cinta dan selalu berusaha memantaskan diri, maka pribadi
terbaikmu akan muncul; serta yang terakhir, saat kamu sudah berusaha
mati-matian mengejar cintamu dan ternyata nggak kesampaian juga, pasti akan ada
cinta lain yang lebih tepat untukmu.
Analisis ini tidak akan menggunakan teori
apapun, entah itu analisis wacana maupun semiotika. Karena menganalisa dengan
menggunakan teori, akan membuatku mendadak mual, dan ujung-ujungnya nanti malah
nggak jadi posting. Aku hanya akan mengandalkan logika, sedangkan tujuan utama
analisis ini, adalah sebagai pembuktian tiga kesimpulan mengenai cinta, yang
aku dan Oryza peroleh ketika menonton film Stardust.
Spoiler alert! Bagi yang belum nonton
filmnya, mending nonton dulu saja. Alasan pertama, sehabis baca posting ini, pasti kalo nonton nanti
nggak bakalan seru, karena sudah ketebak ending-nya. Alasan kedua,
karena aku tidak mau meracuni sudut pandang kalian, dengan sudut pandangku.
Kalo udah nonton, silahkan sharing-kan juga, apa yang telah
kalian dapat dari film ini. So, inilah analisis dari beberapa scene yang
sudah aku capture. :D
Memantaskan Diri bagi Cinta
Scene pada durasi 00:18:46 – 00:19:34 |
Tristan dan Victoria tengah bercakap-cakap
sambil menghabiskan sebotol sampanye, ketika sebuah bintang jatuh melintas di
atas langit malam. Tristan yang begitu ingin membuktikan kepada Victoria, bahwa
cintanya melebihi cinta yang dimiliki oleh Humphrey, mengajukan sebuah
penawaran. Dan Victoria menyetujui penawaran tersebut. Dia akan menerima cinta
Tristan, ketika Tristan berhasil membawakannya sebuah bintang jatuh.
Tristan begitu senang mendengar
penawarannya disetujui. Demi cintanya, dia akan rela melakukan apapun. Bahkan,
dia rela untuk melintasi tembok pembatas desanya –yang selama ini tidak boleh
dilanggar karena ada mitos-mitos tertentu– untuk mencari bintang jatuh.
- Victoria: “Tristan! Ada bintang jatuh! … Indah.”
- Tristan: “Lebih indah dari cincin mewah dari Ipswich? Victoria, demi menikah denganmu, akan kuterobos tembok pembatas, dan membawakanmu bintang jatuh itu.
- Victoria: “Kau tidak boleh menerobos tembok pembatas. Tak seorangpun pernah menerobos tembok pembatas. Sekarang kau bertindak konyol.”
- Tristan: “Aku tidak bercanda. Akan kulakukan. Demi kau, apapun akan kulakukan.”
- Victoria: “Bintang milikku sendiri. Sepertinya kita sudah sepakat. Kau punya waktu tepat seminggu, atau aku akan menikahi Humphrey.”
Analisis
Awalnya, Tristan sudah merasa kalah dari
Humphrey. Dia merasa bahwa dia tidak cukup baik bagi Victoria. Namun ayah
Tristan memberikan semangat kepada anaknya, dan karena dorongan semangat
tersebut, Tristan kembali berani menampakkan diri untuk menemui Victoria. Demi
membuktikan cintanya kepada Victoria, Tristan rela melakukan apapun. Tristan
rela melintasi pembatas desa untuk mencari bintang jatuh, agar Victoria
bersedia menerima cintanya. Pencarian bintang jatuh inilah yang menjadi titik
awal pemantasan diri yang dilakukan oleh Tristan. Sebelum berangkat mencari
bintang jatuh –demi Victoria– dia hanyalah pemuda biasa yang sangat tidak
populer dan sering menjadi bulan-bulanan teman sebayanya.
Perjalanan mencari bintang jatuh itulah,
yang membuatnya menjadi sosok yang lebih baik dari dirinya yang dulu, dirinya
ketika belum melakukan perjalanan. Dengan kata lain, Tristan telah berusaha
memantaskan dirinya untuk menjadi lebih baik, demi cintanya kepada Victoria.
Dan usaha yang dilakukan oleh Tristan ini tidak akan pernah sia-sia, karena
berkat didorong oleh cintanya kepada Victoria, Tristan berhasil menemukan sosok
dirinya yang lebih baik lagi.
Sebelum berangkat
untuk membuktikan cintanya, Tristan terlihat seperti ini. Dia cukup sering
menjadi bahan tertawaan.
|
Cinta itu Tanpa Syarat
Tristan dan Yvaine –sang bintang jatuh–
yang ditangkap oleh rombongan Kapten Shakespeare, sedang disekap dalam gudang.
Mereka berdua saling bercerita, sambil menunggu keputusan sang kapten atas
nasib mereka.
- Yvaine: “Ceritakan tentang Victoria.”
- Tristan: “Dia... Tak ada lagi yang bisa kuceritakan padamu.”
- Yvaine: “Karena, setahuku cinta itu tanpa syarat. Cinta bukanlah sesuatu yang bisa kau beli.”
- Tristan: “Sebentar, ini bukan tentang aku membeli cintanya. Ini adalah caraku membuktikan kuatnya cintaku.”
- Ivaynne: “Dan apa yang dia lakukan untuk membuktikan cintanya padamu?”
- Tristan: “Yvaine, kau akan mengerti kalau sudah bertemu dengannya, oke? Asalkan kita tidak dibunuh para perompak lebih dulu.”
- Yvaine: “Dibunuh perompak, jantung dicongkel dan dimakan, bertemu Victoria. Aku tak bisa tentukan mana yang lebih menyenangkan.”
Analisis
Menurut Yvaine, cinta itu harusnya timbul
tanpa sebuah prasyarat. Jadi, Yvaine berpikir bahwa Tristan sedang berusaha
untuk membeli cinta Victoria dengan sebuah hadiah berupa bintang jatuh. Tristan tidak merasa bahwa dia sedang
berusaha ‘membeli’ cinta Victoria. Tristan berusaha mencari sang bintang jatuh,
demi membuktikan seberapa besar cintanya kepada Victoria.
Scene pada durasi 01:28:29 - 01:30:32 |
Tristan disihir menjadi seekor tikus oleh
Ditchwater Sal, dan dimasukkan ke dalam sebuah kandang. Yvaine yang terlindung
dari penglihatan Ditcwater Sal, duduk di dekat kandang Tristan si tikus,
kemudian berbicara banyak hal tentang pengetahuannya mengenai dunia manusia.
Berbicara tentang pengetahuannya mengenai cinta.
Yvaine: “Kau ingat saat aku bilang tahu
sedikit tentang cinta? Sebenarnya itu tidak benar. Aku tahu banyak tentang
cinta. Aku melihatnya sudah berabad-abad tentang cinta. Dan itu satu-satunya
yang membuatku betah memandangi dunia manusia. Semua peperangan itu.
Penderitaan dan kebohongan, juga kebencian; membuatku berpaling dan tak pernah
memandang ke bawah lagi. Tapi untuk melihat percintaan manusia, maksudku, kau
boleh mencari sampai ke ujung alam semesta... tapi kau tak akan pernah temukan
apapun yang lebih indah.
“Aku tahu cinta itu tak bersyarat. Tapi aku juga tahu cinta datang tanpa bisa
diduga...tak disangka, tak dapat dikendalikan, tak
tertahankan... dan... anehnya, mudah berubah menjadi benci. Dan... maksudku,
Tristan, adalah... Kurasa aku mencintaimu. Jantungku... rasanya dadaku seperti tak
mampu lagi menampungnya. Rasanya jantungku seperti bukan milikku lagi, tapi
milikmu. Dan jika kau memang inginkan itu, aku tak minta apa-apa sebagai
gantinya. Tidak mau hadiah, Tidak mau barang, Tidak meminta bukti cintamu. Tak
ada, asal kau juga mencintaiku. Hanya hatimu... sebagai gantinya.”
Analisis
Yvaine yakin bahwa cinta itu tidak
bersyarat, karena dia telah merasakan bagaimana rasanya mendadak jatuh cinta
pada sosok Tristan. Yvaine tak pernah diimingi-imingi apapun oleh Tristan, dan
bahkan, Tristan selalu saja membicarakan banyak hal mengenai Victoria. Tristan
juga selalu mengingatkan Yvaine bahwa sosok Yvaine, sang bintang jatuh,
merupakan hadiah yang sangat diinginkan oleh Victoria. Yvaine tak sakit hati
dengan keinginan Tristan tersebut, dan anehnya, dia malah jatuh cinta pada
Tristan.
Tidak seperti Victoria yang menginginkan
sebuah hadiah, Yvaine rela memberikan apa saja, demi cintanya kepada Tristan.
Yvaine tidak menginginkan hadiah atau demonstrasi apapun jika Tristan
mencintainya. Bahkan, jika Tristan menginginkan jantung Yvaine, yang konon
kalau dimakan bisa bikin awet muda, Yvaine akan dengan senang hati
memberikannya.
Jika Tidak Berhasil dengan Cinta A, maka
Cinta B –atau Cinta-Cinta Lainnya yang Lebih Tepat– akan Menghampiri
Scene pada durasi 00:11:06 - 00:11:09 |
Tristan masih ingin menemui Victoria,
meski Victoria jelas-jelas sudah menolaknya. Usaha Tristan ini tidak sia-sia,
karena pada akhirnya Victoria berjanji akan mau menerima cinta Tristan, dengan
satu syarat, bahwa Tristan akan membawakannya sebuah bintang jatuh.
- Victoria: “Tristan, sudah jelas kukatakan...”
- Tristan: “Aku tahu, kau bilang untuk jangan datang.”
sebelum masuk analisa, pause, ganti scene dulu...
Tristan yang sudah bangun dari tidurnya
karena kelelahan akibat sihir Ditchwater Sal, menanyakan kembali keseriusan
ungkapan isi hati Yvaine, ketika dirinya masih menjadi seekor tikus.
Sebenarnya, meski dirinya berwujud seekor tikus, Tristan dapat memahami semua
perkataan yang diungkapkan oleh Yvaine saat itu.
- Tristan: “Apa kau bersungguh-sungguh dengan perkataanmu di kereta waktu itu?”
- Yvaine: “Apa yang aku... Tapi, kau tadi jadi tikus! Kau tadi jadi tikus! Kau minta keju! Kau tidak... Aku minta kau untuk memberi pertanda.”
- Tristan: “Dan menyebabkanmu jadi malu karena mengungkapkan kata-kata indah tentang cinta? Kau mau tahu apa yang dibisikkan Kapten waktu itu? Dia bilang bahwa, cinta sejatiku berada tepat di hadapanku. Dan dia memang benar.”
belum masuk analisa, masih harus ditambah scene, hehe...
Scene pada durasi 01:58:43 |
Tristan, yang ternyata merupakan anak
seorang putri kerajaan Stormhold, berhasil menjadi penerus sah tahta kerajaan. Dia
memperistri Yvaine, sang bintang jatuh, dan akhirnya memerintah selama delapan
puluh tahun lamanya.
Analisis
Ketika Tristan sudah mencoba melakukan
usaha terbaiknya demi membuktikan cintanya kepada Victoria, semua usaha
tersebut akhirnya berbuah manis. Tristan akhirnya menyadari, bahwa Victoria
tidaklah sebanding dengan semua usaha yang telah dilakukannya selama ini.
Tristan telah tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, dan pada akhirnya, dia
berhak atas cinta yang lebih tepat dan lebih indah dari apa yang diharapkannya
semula.
Kesimpulan:
Cinta itu bisa datang tanpa diduga, dan
datangnya tanpa memerlukan syarat. Ketika seseorang berusaha memantaskan diri
bagi cintanya, dia akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, jika
dibandingan ketika dia belum merasakan sebuah cinta. Dan saat cinta yang
diperjuangkan tadi ternyata memang tidak bisa didapatkan, meski sudah
diperjuangkan secara mati-matian, sesungguhnya akan ada cinta lain yang lebih
pas, dan lebih tepat dengan pengorbanan yang telah dilakukan.
Pelajaran moral yang bisa diambil:
Teruslah memperbaiki diri, dan kamu akan
mendapatkan hasil yang sebanding dengan apa yang telah kamu lakukan. Dan selalu
bersyukurlah atas hasil yang telah diberikan oleh Tuhan, karena Dia lebih mengetahui apa saja yang terbaik bagimu.
“Sesungguhnya Tuhan mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
gak kuaaaaaaaaat, Sist Enha udh mulai ngomongin cinta nih...
BalasHapus^_^
eh, pinjem filmnya donk?
hehe, sekali-sekali, stressing dikit gapapa donk kakak. Keluar jalur dulu, daripada belajar ttg misteri mulu. Lama-lama bosen juga nih. :v
Hapuspinjam?
kopi aja kak gapapa, tapi ngopinya gimana ya?
XD
jadi pengen lihat film stardust*payah deh aku masalah film
BalasHapussini mbak Anis, nonton bareng sama temen saya yuk...
Hapus:D
ane pertamax gk ya :D
BalasHapus~ Blogwalking Andrekocak Blog ~
ketigax gan...
Hapuskalo komen saya juga diitung, agan jadi kelimax
XD
Cinta? Setdah, sesuatu banget Miss. N ngomongin cinta! Dan itu dalem bgt!
BalasHapusKadang sih kalo gue nonton pilem, tapi gue gak nyari pesen moral. Mungkin samar atau emg otak gue yg gak nangkep. Nah! Kalo pesen sebuah pilem udah dijembreng kayak gini, gak perlu nonton pilemnya kali ea ...
Gue yesss! :-)
gue yesss!
Hapusmaksudnya?
kadang, memang ada film yg pesan moralnya dikit banget masbro.
XD
oia, jangan panggil gw Miss. N donk :v
karena Miss. N itu nama gebetannya si Falzart -_-"
Tolong ya, En...
HapusJangan bawa-bawa begituan ke sini... Ehehehem....
haha...
Hapusmaaf deh maaf
:D
Sori sori buat yg kesinggung. Tp new post nya mana, nih? Anteng bingit!
Hapusnew post? haha XD
Hapussik, kapan2.
Anteng bingit, plus lagi pelit bin medhit berbagi pemikiran. wkwkwk
XD
Ini ternyata filem tahun 2007. Karena kamu nyaranin filem ini di komentarmu sebelumnya, jadi aku udah nonton...
BalasHapusTahu gak? Filem ini agak sedikit gak masuk akal, masa ada bintang berwujud orang? Kalau pakai istilah 'magic' sih masih lumayan untuk rasionalisasi... Ini kan tidak... Tapi, pesannya dapet sih...
Bagiku pesannya terlalu klasik, tapi realistis...
Cinta yang sebenarnya bisa saja ada di sekitarmu selama ini, jadi jangan menutup hati pada kecenderungan hatimu saja.
bukan hanya sedikit gak masuk akal, menurutku malah sama sekali gak masuk akal. :v
HapusTapi nih film sarat pesan kog, bukan melulu pesan cinta-cintaan doank. Misal, ada pesan ttg perebutan tahta maupun kekuasaan,ttg hasrat awet muda dan hidup selamanya, dsb dsb.
:D
Tambahan inti pesannya boleh juga tuh, keren (y).
:D
Kalau begitu, kenapa kita harus nonton filem yang gak masuk akal? Kalau bukan karena kamu komentar di tempatku soal stardust, filemnya bakalan ku-stop begitu si raja lempar kalung ke atas, terus kena Yvaine...
Hapusyg penting kan maknanya dapet.
Hapusdaripada nonton naruto ato OP mulu..
kedua anime ini ceritanya juga gak masuk akal.
XD
Baiklah kalo gitu, gimana kalo nonton resident evil aja?
udah nonton ini berkali2, tapi tetep gak bosen. :v
Atau, 3 Idiots aja, udah pernah nonton belum? Bagus lho :D
ini mah bukan spoiler lageee...
BalasHapushehehehehehe
Hapus:D
Saya pernah nonton. Udah sering tayang di global tv atau bioskop trans tv. Bagian yang saya suka tu saat kapten shakeapeare ketahuan klo dia suka berdandan seperti perempuan
BalasHapussaya juga suka bagian itu bang.
Hapuswaktu pertama nonton, sempat khawatir kalo anak buah kapten Shakespeare ga bakal meneima kenyataan ttg kapten mereka.
Tapi mereka menerimanya, dan bahkan sudah tahu sejak dulu bhw kapten mereka spt itu, dan mereka tetap setia & menghormati sang kapten. Sungguh membuatku terharu.
T.T
btw, kenapa blog bang Syaiful ganti lagi?
:v
hehehe.. saya udah lama banget gak nonton film. analisamu sampe panjang banget. saya kasi jempol.
BalasHapusterimakasih mbaksist :')
Hapushmm, sejak dulu beginilah cinta.. Deritanya tiada akhir.. Hehe
BalasHapuswaaaaaaaaahhh, ada enha nyasar dimari :v
Hapussalam kenal, enha
:v
widih.. reviewnya panjang amir yah.. sampe ngos-ngosan ane bacanya...
BalasHapusbicara soal hakekat cinta, sy koq malah kepikiran the wolf of wallstret yah.. (agak jauh sih sbenernya dari tema cinta,.. tapi biarlah biar komeng ini jdi panjang)
salam kenal betewe
bacanya pelan2 aja bro, ini bukan perlombaan sprint. XD
Hapuswolf of wallstreet? ane belum pernah nonton, nanti kalo ingat, ane baca reviewnya dulu ya. :D
salam kenal balik, dan maaf kalo komennya baru dibales.
(!! ~_______~)
Lagi macet, ya?
BalasHapuskagak, lancar jaya kog. Kan udah dikasih oli.
Hapus#emangna_apaan_coba
Wah conta memang rumit, btw saya belum pernah nonton film ini... sepertinya menarik nih, hehehe :D
BalasHapusmemang rumit, karena cinta juga ada banyak macamnya bro.
Hapushehe :D
astaga..
BalasHapusluar biasa banget, baru kali ini aku baca postingan yang mengulas detail tentang cerita film cinta :D
mantab
lebih tepatnya mungkin luar binasa bang :v
Hapusterimakasih, btw
betewe, kenapa tiap mo komen di blognya bang Ronal malah error ya?
Hapus:(
blom nonton nih aku filmnya, jadi pengen :)
HapusIya banyak banget yg komplen gitu wkwkwkk..suka keluar tulisan error..tapi kalau diulang keluar tulisan duplicate komment..
HapusJangan kapok yah hehe
Ayooo mana postingan barunya :D
@mbak Ely: adakah referensi film, yang mbak ELy suka?
Hapus@bang Ronal: iya bang, kemaren ane mo komen juga gitu. Eror, trus mo komen lagi, dan keluarlah tulisan duplicate comment. Dan saya pun bingung. XD
Enggak bakal kapok kog. Nanti kapan2 saya pasti berkunjung lagi.
Postingan barunya? Kapan-kapan. wkwkwk XD
World War Z aq dah liat bbrp bulan lalu, cuma Stardust itu aq blom, itu cewek klo ndk salah yg main di remeo juliet, tambah tua aja, imutx ilang *smile
BalasHapusWorld War Z, jalan ceritanya lumayan kak. Tapi menurutku, hampir ada unsur propagandanya. XD
HapusIya, ceweknya yg main di romeo & juliet sama Leo di Caprio. Memang imutan dan cantikan pas dy main di film Romeo & Juliet sih. kalo di film Stardust, menurutku malah cantikan si Victoria. e__e