Kalo di film-film, psychic itu
digambarkan punya kelebihan khusus, indera keenam dan sebangsanya. Tapi, karena Miranda J. Buttler dalam bukunya yang berjudul The
Power of Sixth Sense: Menggali Kekuatan Intuisi, mengatakan
bahwa setiap orang mempunyai indera keenam, maka aku akan menyebut fenomena
yang kualami ini sebagai pengalaman seorang psychic. Biar kelihatan
keren gitu loh, dan semoga saja aku diizinkan untuk punya ketajaman intuisi
beneran. Aamiin.
Suatu siang, aku memikirkan sahabatku, si
Lamp Light, yang sudah lama nggak kuajak berkomunikasi. Mungkin dia lagi sibuk
atau lagi nggak dapat sinyal, jadinya dia juga nggak SMS atau chatting
sama aku. Nggak tahunya, malam-malam, sekitar jam setengah sembilanan, dia
mendadak SMS. Siangnya dipikirin, eh malemnya dia SMS. Apakah karena dia kupikirkan, trus dia
mendadak keinget sama aku, trus dia ngirimin SMS? (º_º)
Hari berikutnya, sohibku yang bernama
Oryza, ngirimin aku sebuah pesan singkat. Memberitahuku bahwa dia sudah nonton
sebuah film. Biasanya, kalo Oryz ini memberitahuku mengenai kegiatannya
menonton film –katakanlah film A, pasti aku akan membalas dengan mengajaknya untuk
ngomongin tentang film A. Tapi ini lain. Oryz memberitahu bahwa dia baru nonton
film A, dan aku malah balik memberitahu dia, bahwa aku sudah nonton film B.
Biar lebih mudah dipahami, aku sertakan
transkrip SMSnya:
- Oryza: “Semalem nyoba nonton World War Z. Baru beberapa menit, gak kuat, takut kebawa mimpi. Baru lanjut (nonton) pagi ini tadi.”
- Aku: “Emang kenapa kalo kebawa mimpi? Bukannya malah keren ya? Wkwkwk. Aku udah nonton Stardust. Meski ceritanya gak terlalu seru, tapi nasehat tentang ‘cinta’ di film ini, menurutku cukup bagus.”
- Oryza: “Oow... keren dari mananya. Nightmare iya. Nah, semalem jadinya nonton Stardust. Hehe...”
- Aku: “Haha... Keren, jadi pembunuh zombie. Apakah aku bisa membaca pikiranmu? Wkwkwk. Ternyata malah baru nonton Stardust tha? Bla bla bla....”
Perhatikan kalimat yang kutebalkan.
Intinya, kalo awalnya Oryza ngomongin film berjudul World War Z, jika aku
menjawab sesuai kebiasaanku, aku akan menimpali SMS-nya dengan membahas film
World War Z tadi. Tapi ternyata, aku malah membelokkan obrolan pada judul film
lain, film dengan judul Stardust. Dan ternyatanya lagi, si Oryz malah baru saja,
kuulangi, baru saja selesai nonton film Stardust. Seolah ada yang
membisikiku, “ngobrolin Stardust ajahh...” gitu. Apakah ini ada
hubungannya dengan ketajaman intuisi? Semoga. Aamiin. (¬,¬ ”)
Mendadak aku pengen ngecek lagi jurnal
mimpiku. Aku tahu, kalian pasti akan berpikir bahwa aku orang yang aneh. Orang
yang suka mencatat mimpi-mimpi, pasti orang yang aneh, bukan? Kalian mau bilang
aku aneh? Nggak apa-apa kog. Pada kenyataannya, aku malah suka dengan sebutan
itu. Aku aneh, dan aku unik. Aku berharap seperti itu, dan aku bangga
mengakuinya. (¬,¬ ”)
Kembali ke jurnal mimpi. Awalnya, aku
membuat jurnal ini ketika selesai membaca buku Been There Done That Grab The
T-Shirt. (Yes I know, aku memang aneh. Saking anehnya, aku juga
sempet-sempetnya beli buku aneh beginian). Aku pengen mengalami sensasi yang
bernama Lucid Dream. Berharap bisa menjadi seperti sosok Alice-nya Resident
Evil, ketika sedang bermimpi. Tapi enggak ding. Kubuka-buka jurnal mimpiku,
dan aku membacanya satu persatu.
Jurnal tanggal 20 November 2012,
menyatakan bahwa aku bermimpi telah berteman dengan seseorang. Orang ini adalah
salah satu [mantan] mimin killer yang kumaksud dalam posting ini.
Tepat 33 hari setelah aku menuliskan mimpiku, pada tanggal 23 Desember 2012,
orang yang kumaksud tadi, mengirimkan permintaan pertemanan melalui Facebook.
Mimin killer ngirimin aku permintaan pertemanan? Menurutku, peristiwa
ini sangat ganjil, tidak terduga, dan sungguh mengagetkan. Lebay? Rasa
kejut-nya memang bikin lebay sih. Salah satu mimpiku jadi kenyataan, yayy!
Karena akunya males nerusin project
mendapatkan Lucid Dream, penulisan jurnal mimpi pun kuhentikan. Ternyata,
sekarang aku menyesal. Selain kecocokan mimpi dengan kenyataan, ada lagi hal
lain yang membuatku berpikir bahwa aku ini (mungkin) punya bakat menjadi psycic.
Ketika aku sedang amat-sangat fokus, dan
mendadak merasa bahwa sesuatu akan terjadi, ternyata sesuatu yang aku pikirkan
tadi mendadak beneran terjadi. Kuncinya hanya satu: fokus. Dan fokus merupakan
salah satu hal yang cukup langka bagiku. Karena aku mudah sekali teralihkan. T.T
Pada saat shalat tarawih di tahun 2011,
aku bukannya fokus pada bacaan imam, tapi malah fokus memikirkan “Kog keknya
bakal ada sesuatu ya? Kalo ada kecelakaan, rame nih.” Eh, beneran kejadian!
Ada motor nyenggol motor, tepat ketika shalat tarawih telah berlangsung
beberapa rekaat. Meski kejadiannya nggak parah-parah amat sih, tapi suara benturannya
lumayan kedengeran sampe tempatku tarawih. Usai salam, para jemaah pun
berhamburan keluar, demi melihat ke tekape. Muke gile, jangan-jangan
kecelakaannya gara-gara gue nih...
Ah, bukan lah yaaa...
test indigo onlen |
Kata test indigo-nya Kakek Linus dan test
indigo online lainnya, aku punya bakat menjadi indigo. Kalaupun tidak
benar-benar menjadi indigo, aku ingin agar bisa mempunyai intuisi yang lebih
tajam. Aamiin. Pengin bisa menerapkan telekinesis sama telepathy, tapi nggak
mau kalo bisa punya kemampuan sebagai clairvoyance. Melihat makhluk berbentuk
menyeramkan, pastilah akan membuat ketakutan.
Kenapa pengin bisa telekinesis? Kenapa
berharap pengin bisa punya kekuatan kayak indigo? Becoz
some people believe that this world, someday, will be ruled by indigo peoples,
and one of my wildest imaginations is: ruling the world from behind the scene,
just like chess player, or just like a movie director. Yeah, that’s one of my
wildest imaginations. So, you can say that i’m totally freak by now. hehe...
enha >>> aneh... that’s it.
Coincidence dink, haha.
Orang-orang yang diberi keberkahan untuk
bisa mengatur dunia demi kebaikan, adalah orang-orang yang yang super baik. Dan aku
belumlah cukup baik, aku masih punya banyak kekurangan. Untuk menjadi pribadi
yang lebih baik, pastilah dibutuhkan proses yang sangat panjang. Semoga aku bisa kuat dan istiqomah
menghadapi prosesnya. Aamiin.
08 Mei 2013, cuplikan SMS-anku dengan
Inchen:
....
- Inchen: “Hey... I saw your favorite writer in Gramedia Purwokerto! He sold them in 5 US dollar. Guess who?” :)
- Me: “SAM Enigma isn’t my favorite writer...” =..=
- Inchens: “Yes... ENIGMA! Why? Hey hey you are not honest bla bla bla...”
Namanya juga tebak-tebakan, kadang bener, kadang
juga salah. Kalo lagi yakin banget, Alhamdulillahnya tebakanku sering bisa
bener. Bahasa gaulnya, menuruti feeling, menuruti kata hati, firasat dan
sebagainya. Kalo ragu, aku jarang menebak. Haha.
Hem, gimana yah ngomong nya.. Tika kalau persoalan ini, sering mengalami bahkan pernah menebak kematian beberapa org dan itu membuat sy takut sendiri.. Ini terjadi ktika sy msh sma sampai kuliah!
BalasHapuskeren mbak... Itumah pemberian spesial...
Hapusbisa nebak hal2 yg lainnya nggak?
sekarang, masih punya kemampuan itukah?
@_@
waa... Enha ngeri... >.<
BalasHapuswhat've u done to me? ngaku...!!
#Lah, jd kyk apa gitu inih.. hehe
aku hipnosis kamu ~,~
Hapusnggak dink...
aku sedang mencoba untuk menjadi Edward Cullen :p
Setelah ini, aku akan buat jurnal mimpi juga... Bahkan untuk tidur siang juga...
BalasHapusTapi tapi tapi, En... Aku ingin melakukan semuanya secara sadar dan atas dasar sesuatu yang bisa dipercaya (terbukti). Maka sepertinya intuisi bukan sesuatu yang bisa dipercaya... Manurutmu bagusnya gimana?
Intuisi kadang bisa benar dan kadang juga bisa salah. Tergantung seberapa kuat intuisimu itu, dan tergantung darimana bisikan hatimu itu berasal.
HapusMmmm, berhubung kamu kuliah kedokteran, mungkin kamu seringnya menggunakan otak kirimu. Jadi, kamu agak ragu2 sama kebenaran intuisi, karena konon intuisi itu bermain di otak kanan. Kalo aku sih dua-duanya aku seimbangkan.
Dan demi seimbangnya otak kiri-kanan ini, aku pernah bela-belain latihan nulis pake tangan kiri lho. Haha. Kadang aku pake logic, tapi kadang juga pake intuisi. Dan tahu nggak, dua-duanya sering berbeda pendapat. Logic bilang A, intuisi bilang B. Seperti perang batin gitu deh. XD
Nih kalo mo nyoba test otak, kira-kira otakmu dominan kiri ato kanan:
http://en.sommer-sommer.com/braintest/
Kalo udah, coba baca2 bukunya bang Ippho yg tentang otak kanan. Selamat berpetualang di dunia aneh eNha. haha.
XD
Sudah test di sana, En... Jauh sebelum komentar-komentaran ini... Aku balance 43-57. Dibilangnya balance, tapi kanan lebih besar persenannya.
HapusIntuisiku sekarang sudah semakin lemah... Dulu sempat kuat waktu sebelum kuliah. Gegara harus evidence-based, semuanya jadi kacau. Hahaha... makanya sekarang aku percaya sesuatu yang bisa dibuktikan saja.
Kalau sampai ada perang batin, jujur aku akan gunakan... logic.
NB: Aku gak jadi bikin jurnal mimpi, aku nyoba beberapa hari tapi nggak pernah dapat mimpi waktu tidur malam. Waktu tidur siang... mana sempat aku tidur siang? Hehehehe...
aku sekarang juga ga mood nyatet mimpiku nih.
Hapuskeknya mimpi2ku didominasi oleh campuran antara keinginan, ditambah informasi dan memori yg mengendap di alam bawah sadar. -____-"
komen balesannya singkat aja ya, mendadak mind blank disorder nih. :v
hahahaha very very LOL for you ENHA!
BalasHapusbagian mananya yg bikin ketawa ngakak Chens?
Hapus:v
salam kenal Enha, nama panjangnya sapa sih hehe
BalasHapuskatanya, mimpi yang benar adalah dr orang yg perkataannya benar
beruntunglah kamu
kalau aku menyebutnya 'kebetulan' gitu
wah, pertanyaan jebakan betmen nih. "~,~
Hapuspanggil enha aja gapapa.
salam kenal juga Daun.
~saya manggilnya Daun atau apa nih?
XD
Namamu mengingatkanku pd mimpiku ttg pepohonan. XD
Btw, apa yg Daun maksud dg 'kebetulan' dalam sebuah mimpi yg menjadi suatu kebenaran?
Berkenan untuk sharing lebih banyak? :D