Beberapa hari ini aku mendapat telepon iseng dari seseorang. Awalnya sih biasa saja, tapi lama-kelamaan rasanya risih juga. Kejadian ini bermula pada hari Selasa kemarin. Saat itu waktu menunjukkan pukul setengah tiga sore. Tiba-tiba hapeku berdering...
“Ya, halo...” jawabku.
Aku memang sengaja tidak mengucap salam, dengan alasan bahwa siapa tahu orang ini berbeda keyakinan denganku. Namun apa yang terjadi? Setelah beberapa detik, telepon pun ditutup. Bahkan si penelpon tadi tidak mengucapkan satu patah kata pun! Aku jadi curiga. Jangan-jangan orang iseng nih.
Malamnya, sekitar jam setengah sebelasan, hapeku kembali berbunyi. Kulihat nomor yang tertera di layar hape, ternyata nomor yang tadi sore menelpon. Karena kupikir telepon tersebut dari orang iseng, aku pun tidak mengangkatnya. Biarlah. Nanti kalau memang penting, pasti dia akan mengirim SMS, pikirku.
Dan ternyata benar, si penelpon tadi langsung mengirimkan SMS yang berbunyi:
Ya sudahlah. Berhubung temen-temen tidak merasa mengenal nomer cantik tadi, akupun berspekulasi bahwa nomer tersebut hanyalah nomer iseng, yang melakukan panggilan secara acak. Nanti kalau ada telepon dari nomer itu lagi, tak akan pernah aku gubris.
Keesokan harinya, si nomer cantik kembali menelpon. Sesuai dengan niat awal, enggak bakalan deh aku angkat teleponnya. Biar dia kapok sendiri. Lagian, bukankah mengangkat telepon asing itu beresiko juga? Pernah baca artikel yang menyebutkan ada orang yang terhipnotis, karena telepon asing yang diterimanya? Tak tanggung-tanggung, ada yang dirugikan sampai jutaan rupiah karena telepon hipnotis ini. Makanya, waspadalah! Waspadalah!
Walaupun tidak digrubis, ternyata si nomer cantik ini belum kapok juga. Dia beberapa kali mencoba untuk menelpon nomerku, lagi dan lagi. Padahal jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam! Mau apa dia? Jangan-jangan orang ini pelaku hipnotis via telepon, seperti yang ada di berita? Gimana nih? Saking bingungnya mau diapakan lagi, hape pun kumatikan.
Hingga detik aku menyelesaikan tulisan ini, si nomer cantik masih berusaha menelponku. Semoga besok dia tidak menggangguku lagi seperti kemarin dan hari ini. Aamiin. “Jika engkau membaca tulisan ini wahai pemilik nomer cantik, janganlah kau teror aku, hentikanlah sekarang juga. Kasihanilah aku. (@_@) Janganlah engkau membuat phobiaku bertambah parah. Terimakasih.”
“Ya, halo...” jawabku.
Aku memang sengaja tidak mengucap salam, dengan alasan bahwa siapa tahu orang ini berbeda keyakinan denganku. Namun apa yang terjadi? Setelah beberapa detik, telepon pun ditutup. Bahkan si penelpon tadi tidak mengucapkan satu patah kata pun! Aku jadi curiga. Jangan-jangan orang iseng nih.
Malamnya, sekitar jam setengah sebelasan, hapeku kembali berbunyi. Kulihat nomor yang tertera di layar hape, ternyata nomor yang tadi sore menelpon. Karena kupikir telepon tersebut dari orang iseng, aku pun tidak mengangkatnya. Biarlah. Nanti kalau memang penting, pasti dia akan mengirim SMS, pikirku.
Dan ternyata benar, si penelpon tadi langsung mengirimkan SMS yang berbunyi:
“Angkat mbak, ne aku.”Tapi dia tidak membalas SMS ku. Dia malah menelpon lagi! Huuuh sebel aku, ditanyain identitas saja enggak bales, eh kog malah nelpon lagi. Akhirnya telepon tersebut tetap tidak aku angkat. Karena tidak tahan dengan gangguan telepon ini, hape pun aku matikan.
“Siapa kamu?” balasku.
Keesokan harinya
Kuperhatikan nomor yang kemarin “mengganggu kedamaian” hariku. Nomornya lumayan cantik juga rupanya. 085313177xxx. Sepertinya masih satu provider dengan kartu sim-ku, hanya berbeda operator. Kenapa ada nomer cantik yang berniat mengusiliku? Darimana dia dapet nomer hapeku? Temenku kah? Mencet secara acak kah? Kalau mencet secara acak, kenapa harus menyasar operatorku? Padahal nomer sim yang aku gunakan ini, sudah ter-brandingkan bahwa kebanyakan penggunanya adalah orang yang sudah sepuh. Arrgghh, berbagai pertanyaan pun bersliweran di benakku.Jangan-jangan nomer ini milik salah satu temanku? Mereka kan makhluk yang super duper usil?! Akupun bertanya ke beberapa teman perihal nomer cantik tadi. Huuuh, kenapa enggak ada yang membalas? Jangan-jangan memang benar, bahwa salah satu di antara merekalah yang mengusiliku? Karena mereka tahu, bahwa aku agak sedikit phobia mengangkat telepon dari nomer asing.Tapi ternyata bukan temanku. Mereka baru membalas SMS ku malam harinya, padahal aku mengirimkan SMS tadi pada siang hari. Bayangkan saja, betapa lamanya aku merasakan yang namanya galau karena SMS yang tidak juga dibalas. Siang sampai malam! Lamaaa booo’....
Ya sudahlah. Berhubung temen-temen tidak merasa mengenal nomer cantik tadi, akupun berspekulasi bahwa nomer tersebut hanyalah nomer iseng, yang melakukan panggilan secara acak. Nanti kalau ada telepon dari nomer itu lagi, tak akan pernah aku gubris.
Keesokan harinya, si nomer cantik kembali menelpon. Sesuai dengan niat awal, enggak bakalan deh aku angkat teleponnya. Biar dia kapok sendiri. Lagian, bukankah mengangkat telepon asing itu beresiko juga? Pernah baca artikel yang menyebutkan ada orang yang terhipnotis, karena telepon asing yang diterimanya? Tak tanggung-tanggung, ada yang dirugikan sampai jutaan rupiah karena telepon hipnotis ini. Makanya, waspadalah! Waspadalah!
Lagi dan lagi dan lagi...
Berhubung si nomer cantik terus-terusan menelpon, aku pun jadi merasa kasihan. Aku kan orangnya enggak tegaan. [uhhuukk]. Jangan-jangan ada hal penting yang perlu dia katakan. Akupun mengirimkan pesan berupa SMS kepadanya.Aku: “Kalau ada hal yang penting, mohon SMS saja.”Alamak, kenapa ada orang kayak gini sih. Isengnya gak ketulungan. Emangnya dia pernah ngelihat mukaku? Kog bisa-bisanya mengirimkan SMS seperti itu. Dan akhirnya, akupun memutuskan untuk tidak menggubris si nomer cantik lagi. [Perasaan, awalnya juga sudah berniat seperti ini -__-“]
Nomer cantik [NC]: “Emang gak boleh kalau aku ngobrol?”
Aku: “Maaf, saya tidak biasa ngobrol di telepon. Apalagi dengan orang asing. Sebutkan dengan jelas, anda siapa & ada keperluan apa menghubungi saya. Terimakasih.”
NC: “Alaah, gayanya. Dari bibirnya saja sudah kelihatan kalau kamu pintar ngobrol/ ngerayu. Masak aku mau kenalan saja enggak boleh.”
Aku: #Dafuq. [Batinku].
sabar itu ada batasnya... |
Hingga detik aku menyelesaikan tulisan ini, si nomer cantik masih berusaha menelponku. Semoga besok dia tidak menggangguku lagi seperti kemarin dan hari ini. Aamiin. “Jika engkau membaca tulisan ini wahai pemilik nomer cantik, janganlah kau teror aku, hentikanlah sekarang juga. Kasihanilah aku. (@_@) Janganlah engkau membuat phobiaku bertambah parah. Terimakasih.”
*******
*Dudulnya, kenapa harus ketakutan? Kenapa enggak kamu blokir saja tuh nomer? Kalau ditanya seperti itu, aku akan menjawab: Aku enggak tahu caranya mblokir nomer orang... Aku kan manusia gaptek. Dan itu memang fakta, aku adalah manusia yang super gaptek. =__=”*
ketahuilah wahai pemilik nomer cantik, karena aku enggak tegaan, makanya nomermu masih aku sensor. Aku baik kan? haha...
BalasHapusoia, untuk posting kali ini, saya menggunakan kata ganti "aku" sbg penunjuk orang pertama tunggal, bukannya menggunakan kata "saya" spt biasa. Karena cerita personal ini akan lebih enak jika kata gantinya adalah "aku". hehe...
:P
maaf jika ceritanya geje banget,.
;)
mengerikan
Hapusitu fans kamu nha =P
ahahahaha
orang iseng kog mbak, saya mah mana punya fans..
Hapushehe..
Ahay, siapa tuh si nomer cantik? Hmmm... Kartun buatanmu bagus2, en! Elo kartunis, ya? Bikinin gue, dong! *gak mau ikut mikiri nmr iseng*
BalasHapusgak tahu tuh siapa, kalo tau ya gak bakal jd satu posting, haha...
Hapuskebetulan dulu pernah mengenyam desain graphis... dibikinin? boleh, boleh... tapi gak gratis yaa...
hehe...
:P
wah aku juga dong, dibikinin :D
Hapusmau mau mau
Nah lo kan! Mbak nur juga pengen? Hehehe, gue boking deh! :-P
Hapus@mbak maya & kakek Eksak:
Hapusboleh..boleh...boleh...
syaratnya: aku dibuatin buku dulu, hehe...
:D
wew, cie ... punya fans berat nih *ngedipin mata kanan :p
BalasHapustapi emang ngeselin sih kl ada yg ky gitu, saya juga "pernah" di gituin, gak taunya, nyokap gw yg ngerjain gw sendiri, hihih #mewek
nyahahahaha,,, nyokapnya bang mangki kurang kerjaan banget ya..
Hapusngusilin anak sendiri.
XD
#kenapa mewek, kecewa karena gak punya fans ya,, hehe.. :P
wew, gmn gak mewek, nyokap sendiri yg ngerjain, wew :D
Hapusdaripada mewek, mendingan nomernya bang mangki di post dimari aja...
Hapustar pasti bakal buanyak yg ngerjain, hehe...
:P
hihihi.....selamat mba dpt fans baru :D
BalasHapuskayaknya bukan fans kog mbak, orang iseng.
HapusAtau jangan2 malah tukang hipnotis via telepon...
hiiiyyy...
.>_<.
love your avatar...... kawaiiiii.. jadi pingin njitak @.@
BalasHapus^itu orang suka ma loe en, pengalamanku seperti itu kok, lagi gajes, kurang kerjaan, dan tertarik ma u biasanya lakukan hal-hal yang gak penting. neror pun jadi alternatif -_-"
#btw, berapa no.mu en, aku bantu nambah kegalauan lho de :D
lho kog malah aku yg dijitak? .>_<.
Hapus^kayaknya itu orang iseng, nomer ku kan gak kusebarluaskan. Jangan2 tukang hipnotis via telepon tuh,, hiiiyyy...
^ampun dah, baru 1 orang aja dah bikin geregetan, gimana kalau ditambah 1 lagi... bisa phobia beneran aku..
arif said :
Hapusgemesin avatarnya.. hahaha...
^iseng apa iseng tu.. kayaknya ada maksud terselubung tu en, hati-hati ae
^wah padahal menurutku, gambar di atas lumayan "nggilani" lho, hehe
Hapus^iya, takutnya jangan-jangan yg nelpon malah tukang hipnotis. Makanya enggak ku angkat, haha...
Hah? Emang operator apaan yang make orang sepuh-sepuh.
BalasHapusHihihi...
Waw waw, anggap saja fans mbak #pukpukbahu
Tapi geje ajah gitu, gak mau kasitau identitas. :-s
Yah au ah, bye bye~
enggak tahu kenapa nih. :(
Hapuskata temen2ku, kertu sim yang ku gunain, kebanyakan dipake oleh orang tua. >_<
#iya nih, mendingan dianggap fans aja kali ya...
lumayanlah, daripada kagak ada yg nge-fans beneran, haha...
waduh, musti hati2 donk..
BalasHapustp aku sih tetep punya prinsip, kalo nomernya blm terdaftar di hapeku, gak bakalan deh aku ladennin, ampe kiamat pun aku cuekin. kcuali dia sms ngasih tau siapa dia.
oya, sob, ada award top komentator spesial utkmu sob, mohon diambil diartikel terbaruku ya..
iya nih masbro, si nomer cantiknya di sms ditanyain identitas tapi gak mau ngaku. Jadi ilfil duluan deh, hehe...
Hapusterimakasih bangets atas awardnya. ^_^
tapi aku bingung, ada 2 award di sana. Apa boleh ku ambil dua-duanya?
#napsu banget, maklum award pertama, haha...
:P
Jangan2 itu Oom Stumon. Kan dia dah ngedipin mata tuh. Wkwkwkwk. Btw, kamu kok sama kayak aku, phobia sama nomer asing. XD Aku suka sibuk sendiri kalo ada nomer asing nelpon.
BalasHapuswew, jangan2 iya...
Hapushaha...
tapi apakah bang mangki punya hengpon? Bukankah beliaunya tinggal di rimba raya & kerjaannya cuman manjat2 pohon? hehe...
#lari, sebelum yg diomongin datang. Takut dilempar golok.
XD
ternyata bukan cuma aku yg phobia telepon asing.
#bahagia deh.
mungkin itu yang telpon uya kuya sob :D
BalasHapuswah, ngapain om uya ngusilin saya, haha...
Hapus:D
Wah memang tidak akan nyaman kalau mendapat telepon dan sms seperti itu yah...
BalasHapusiyanih sob, rasanya enggak nyaman banget.
Hapusberasa seperti kena terror..
(-__-")
maa'ap.... Dafuq... itu maksudnya apa ya :heh :lol
BalasHapusmungkin dulu aku suka gitu.. :hehe tapi paling seharian nerornya, terus ngaku... kalo udah 3-4 hari mah.. udah ter.. laa... lu... :D
konon katanya, dafuq itu bhs slank dr kata WTF (makian dalam bahasa english). <-- ketularan gara2 forum yg kuikuti makai kata ini. =__="
Hapus#seperti kata GALAU, meskipun awalnya enggak suka menggunakan, akhirnya malah ketularan juga. Karena memang kata tsb lagi booming. =__="
iya tuh, si nomer cantik memang ter..laa...luu...
=__="
dafuq itu artinya apa?
BalasHapusdafuq = What The F*** [makian dalam bahasa inggris]
Hapuskalau sekiranya mengganggu.. Sebarin aja di jejaringan sosial
BalasHapusKalau seribu temenmu sms ke nomernya dia semua kan lumayan kacau tuh
kasihan, aku kan orangnya enggak tegaan, hehe...
Hapusaduuuuh... Kok jadi dobel sih komentarnya... Maaf mbak, koneksinya lagi galau ni... Hapus aja
BalasHapusCieee... yang diterror...
BalasHapusKasih tahu kalau cara kenalan yang begitu itu terlalu kekanak-kanakan dan udah nggak jaman. Suruh samperin situ aja kalau berani. *malah bikin tambah parno*
*kabur sebelum ditimpuk*
jangan kabur, saya baru mau ambil sandal nih...
Hapus#lari sambil bawa sandal.
wahaha...
HapusNeng, sandal tuh dipakenya di kaki... LOL
HapusNgapain dibawa-bawa...
ciyeee di terror sama no.hp cantik....
BalasHapusNo.hpnya aja bagus, apa lagi orangnya mbaa :D
hahahahaa *pizzz
bagusan juga nomer hapeku, hehe..
Hapusjust kidding...
:P
masa? heheee.....
Hapuskan diterror terus, makanya jadi phobia sama nomer asing...
BalasHapussemangat...semangat...
\(^_^)/
Kalau ada yg telpon private number bikin esmosi juga. Apaagi kalau hny sms trs di tanyain mbulet saja gak mau ngakuu...mau banting HP kok gak ngaruh ya? malah rugi sendiri...hehehehe
BalasHapusiya mbak, bikin esmosi...
Hapustapi jangan hapenya ya mbak yg dibanting, kasiaaann.
banting ajah tuh yg nelpon... hehehe...
itu sama kayak nasehatnya TK... kalo terima panggilan geje kayak gitu, jangan ditanggepin.. kalo misalnya penting, pasti diSMS atau ditelpon ulang... ^^
BalasHapusiya bang Nuel.
Hapus#komen kapan, balesnya kapan. Setahun lebih XD
kunjungan gan .,.
BalasHapusbagi" motivasi .,.
lakukanlah segala hal dengan keikhlasn .,.
di tunggu kunjungan balik.na gan.,.
haduh, nggak janji gan. Becoz udah setahun lebih nih.
HapusXD
hati-hati lho... teman saya ada yg baru ketipu lewat sms dan telpon dan uang jutaan melayang...
BalasHapuskasihan. :(
Hapussemoga ikhlas, dan dihitung sebagai amal.
Biar bisa dapet ganti yg lebih baik.
Aamiin.
orang indo itu gak bisa dibaekin, di marahin aj! kata2in kalau perlu. Saya juga pernah dapet telpon ngaku2 polisi saya diemin aja biar dia ga hubugin saya. Eh dia malah makin jadi kirain saya takut pake tantang2 mau nembak saya. Saya tanya nomor u berapa polisi dimana gw yang bakal nyari loe gw yang tembak loe pecundang1 dia matiin terus saya sms pengecut mana sini loe berapa nomor polisi loe? dia ga bales lagi.
BalasHapusKalau mba gak bisa tegas mba bakal tetep diganggu sama orang ini. Saya muak sekali diganggu sama orang2 telpon saya ga jelas penipu2 kalau dia gak nyari2 saya lagi saya gak bakal gubris kalau dia masih nelpon2 terus saya maki2 sama saya.
ini pengalaman saya.
:D
Hapusoia, saya orang Indonesia lho. Nggak semua orang Indonesia itu 'bad people'. :D
HapusBtw, terimakasih atas sharingnya. :D